RANCANGAN AKTUALISASI
16
kepentingan pribadi dan golongan (Tim penulis, 2015).
PNS yang memiliki Nasionalisme yang kuat adalah PNS
yang memahami dan memiliki kesadaran mengaktualisasikan
wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam
menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang
berintegritas. Adapun nilai dasar Nasionalisme yaitu :
18
Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan
a. Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentungan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati
nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan YME,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melakukan persmusyawaratan.
19
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
20
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma
yang mentukan baik-buruk, benar-salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu
(Tim penulis, 2015c). Adapun nilai-nilai dasar etika publik antara lain:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan;
Berdasarkan Undang-undang ASN Nomor 5 Tahun 2014
dijabarkan kode etik dan kode perilaku, antara lain:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
21
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik yang
berorientasi pada kualitas hasil yang mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati. Beberapa cara
yang dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan dari pegawai
ASN kepada publik, misalnya memahami fungsi, tugas pokok dan peran
masing-masing; kompeten pada bidang pekerjaannya; memiliki target
mutu layanan, memahami karakter masyarakat yang membutuhkan
layanan, memberikan layanan prima dan bersedia menerima kritik untuk
perbaikan ke depan.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil,
semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
22
kepada stakeholders. Aspek utama yang menjadi targer stakeholders
adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan
tugas secara efektif, efisien, dan inovatif.
Efektivitas menunjukkan ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan
bagaimana pekerjaan dilaksakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan
mekanisme yang keluar alur. Inovasi muncul karena adanya dorongan
kebutuhan organisasi perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan
perubahan yang terjadi di sekitarnya (Yuniarsih & Taufiq, 2015). Nilai-nilai
dasar dari komitmen mutu adalah:
1. Efektivitas dan efisiensi
2. Inovasi
3. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
4. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia
5. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak pemborosan
6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun
perkembangan teknologi
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
8. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi, dan benchmark.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara, masyarakat baik secara langsung ataupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
23
menyuao, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan atau gratifikasi.
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu
alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan yang lebih luas. Adapun nilai nilai dasar anti korupsi adalah:
Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja keras, Sederhana,
Berani, dan Adil.
24
3.2 Identifikasi Isu
Isu yang diidentifikasikan berdasarkan SKP yang didapat dari
pengamatan pimpinan yang dikoordinasikan bersama yaitu :
a. Belum Optimalnya Pelaksanaan SOP Intervensi Keperawatan di
Ruang Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
b. Kurang Optimalnya Pelaksanaan Peran Dan Fungsi Perawat Yang
Diterapkan Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan
c. Kurangnya Komunikasi Terapeutik dalam Pemberian Asuhan
Keperawatan
Tabel 3.1 Identifikasi Isu
25
G = Growth atau seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera.
N Masalah U S G Total
o
1 Belum Optimalnya 5 4 5 14
Pelaksanaan SOP Intervensi
Keperawatan di Ruang Rawat
Inap Bougenville RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka
Raya
2 Kurang Optimalnya 3 3 3 9
Pelaksanaan Peran Dan
Fungsi Perawat Yang
Diterapkan Dalam Pemberian
Asuhan Keperawatan
3 Kurangnya Komunikasi 3 3 3 9
Terapeutik dalam Pemberian
Asuhan Keperawatan
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 ,
Berdasarkan hasil dari analisis isu diatas maka penulis memilih isu
dengan dampak yang memiliki nilai tertinggi dengan gagasan penyelesaian
masalah Optimalisasi Pelaksanaan SPO Intervensi Keperawatan di Ruang
Rawat Inap Bougenville RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penulis
memilih isu tersebut karena belum optimalnya perawat dalam melaksanakan
SPO intervensi keperawatan. Sehingga menyebabkan mutu pelayanan di
26
Rumah Sakit menjadi tidak baik dan menurunkan kepuasan pasien atas
tindakan keperawatan tersebut.
27
3.6 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai dasar ANEKA
28
keperawatan bedakan pasien
berdasarkan jenis
status administrasi
pasien atau status
sosialnya.
Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
saat menjelaskan
tujuan dan prosedur.
Etika Publik :
(Sopan ,santun,
ramah)
Meminta ijin kepada
pasien terlebih dahulu
sebelum melakukan
tindakan
keperawatan,
menjalankan tindakan
secara profesional.
Bersikap ramah dalam
29
melayani pasien.
Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien) :
Pelaksanaan tindakan
yang efisien dan
bermutu, serta cermat
dalam melaksanakan
tindakan.
30
identifikasi pasien yang sesuai SOP perencanaan tindakan pencapaian misi Meningkatkan
4. menjelaskan keperawatan secara Sumber Daya SDM yang
tujuan tindakan benar, teliti, akurat Manusia yang profesional dan
5. melakukan dan tepat waktu. profesional dan berkomitmen
pengambilan darah berkomitmen tinggi
vena Nasionalisme (anti tinggi
diskriminatif dan
Adil)
Melakukan tindakan
keperawatan tanpa
membeda-bedakan
status pasien dan
jenis status
administrasi pasien.
Bersikap Adil dalam
melayani pasien
Etika Publik :
(Sopan ,santun,
ramah)
Meminta ijin kepada
pasien terlebih dahulu
31
sebelum melakukan
tindakan
keperawatan,
menjalankan tindakan
secara profesional.
Bersikap ramah dalam
melayani pasien.
Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien)
Pelaksanaan tindakan
yang efisien dan
bermutu yang
memberikan
kepuasan saat
melaksanakan
tindakan kepada
pasien.
32
Tidak meminta dan
menerima imbalan
dengan alasan
apapun pada pasien.
33
administrasi pasien
serta menghormati
privacy pasien.
Etika Publik :
(Sopan ,santun,
ramah)
Meminta ijin kepada
pasien terlebih dahulu
sebelum melakukan
tindakan
keperawatan,
menjalankan tindakan
secara profesional.
Bersikap ramah dalam
melayani pasien.
Menjawab pertanyaan
pasien dengan baik.
Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien)
Pelaksanaan tindakan
34
yang efisien dan
bermutu serta
profesional sehingga
memberi kepuasan
pelayanan kepada
pasien
Anti Korupsi
(Jujur ,tepat waktu)
Tidak meminta dan
menerima imbalan
dengan alasan
apapun pada pasien
4 Melakukan 1. melakukan Terlaksananya Akuntabilitas Dengan Memberikan
pemberian Terapi persiapan alat tindakan (Tanggung Jawab) penerapan nilai penguatan
Oksigen 2. mencuci tangan keperawatan Bertanggung jawab ANEKA terhadap nilai
sebelum tindakan yang sesuai SOP dalam melakukan Membantu organisasi
3. mengatur posisi tindakan keperawatan pencapaian misi Meningkatkan
pasien benar, teliti, akurat. Sumber Daya SDM yang
4. memberikan Manusia yang profesional dan
oksigen kepada profesional dan berkomitmen
pasien Nasionalisme (anti
35
5. melakukan diskriminatif dan berkomitmen tinggi
dokumentasi saling menghormati tinggi, serta
keperawatan ) meningkatkan
Membuat manajemen yang
perencanaan tindakan efektif dan efisien
keperawatan tanpa
membeda-bedakan
status pasien dan
jenis status
administrasi pasien.
Menghormati pasien
saat melakukan
tindakan.
Etika Publik :
(Sopan ,santun,
ramah)
Meminta ijin kepada
pasien terlebih dahulu
sebelum melakukan
tindakan
keperawatan,
36
menjalankan tindakan
secara profesional.
Bersikap ramah dalam
melayani pasien.
Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien)
Pelaksanaan tindakan
yang efisien dan
bermutu,
melaksanakan
tindakan sesuai
standar
37
secara adil dan baik.
38
dan santun)
Meminta ijin kepada
pasien terlebih dahulu
sebelum melakukan
tindakan keperawatan
dan memberikan
pelayanan yang
sopan dan ramah
kepada pasien
dengan cara 3 S
(Senyum, Sapa,
Salam), menjaga
kerahasiaan status
kesehatan pasien,
privasi pasien dan
melaksanakan
kegiatan tindakan
sesuai kode etik
keperawatan
Komitmen Mutu
39
(Efektif dan efisien)
Melakukan
pengecekan dan
persiapan alat dan
obat.
Melaksanakan
tindakan
keperawatan
memberikan
suntikan intravena
sesuai dengan
diagnosa yang
telah ditetapkan
secara benar, teliti,
hati-hati dan tepat
waktu sesuai SOP.
Anti Korupsi (Jujur
dan tepat waktu) :
Tidak meminta dan
menerima imbalan
dengan alasan
40
apapun pada pasien
6 Membuat 1. Mendiskusikan Tersedianya data Akuntabilitas Membantu Memberikan
Kuesioner dengan mentor mengenai (Tanggung Jawab) mengukur dan penguatan
Kepuasan Pasien tentang kepuasan pasien Menunjukan sikap mengevaluasi terhadap nilai
terhadap pembuatan terhadap tindakan tanggung jawab . hasil dari misi organisasi
pelayanan kuesioner keperawatan di Konsisten dalam Sumber Daya Meningkatkan
keperawatan kepuasan pasien ruang rawat inap pembuatan kuesioner. Manusia yang SDM yang
2. Mencari referensi profesional dan profesional dan
untuk pembuatan Nasionalisme berkomitmen berkomitmen
kuesioner transparan, tidak tinggi dalam tinggi untuk
3. Membuat diskriminatif, pelayanan menjadi tolak
kuesioner sesuai penggunaan Bahasa keperawatan ukur
indikator mutu Indonesia : keberhasilan
pelayanan Membuat kuesioner pelayanan
secara tranparan, isi
kalimat kuesioner
tidak diskriminatif,
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar sehingga
mudah dimengerti
41
Etika Publik :
Bertanggung jawab,
jujur
Mempertanggung
jawabkan tindakan
serta kinerja kepada
publik dengan
membuat kuesioner
kepuasan
Komitmen Mutu
(Efektif, Mutu,
inovatif)
Tingkat ketercapaian
target direncanakan
dengan baik
menyangkut mutu
hasil kerja sehingga
dapat memberikan
kepuasan pelayanan.
Inovatif karena
42
sebelumnya tidak
terdapat kuesioner
kepuasan pasien di
ruang rawat inap
Anti Korupsi :
disiplin, kerja keras
Displin dan kerja
keras dalam
pelaksanaan
pembuatan kuesioner
43
3.7 Rancangan Jadwal Aktualisasi
44
45
46
47
48