Content
1. Pengertian Istilah-istilah
2. Sarana hubungan industrial
3. Penyelesaian perselisihan
hubungan industrial
1.Pengertian dan istilah
Pengusaha adalah :
– orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang menjalankan suatu perusahaan
milik sendiri;
– orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
– orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang berada di Indonesia mewakili
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan b yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia
Perusahaan adalah :
a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik
orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan
hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain;
b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai
pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar
upah atau imbalan dalam bentuk lain.
FUNGSI UNSUR-UNSUR HUBUNGAN INDUSTRIAL
• Dengan Undang-undang UU No 1-
1987 ditetapkan adanya satu Kamar
Dagang dan Industri yang merupakan
wadah bagi pengusaha Indonesia, baik
yang tidak bergabung maupun yang
bergabung dalam organisasi
pengusaha dan/atau organisasi
perusahaan
Tujuan
a. membina dan mengembangkan kemampuan,
kegiatan, dan kepentingan pengusaha Indonesia
di bidang usaha negara, usaha koperasi, dan
usaha swasta dalam kedudukannya sebagai
pelaku-pelaku ekonomi nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan ekonomi dan dunia
usaha nasional yang sehat dan tertib
beradasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar
1945;
b. menciptakan dan mengembangkan iklim dunia
usaha yang memungkinkan keikutsertaan yang
seluas-luasnya secara efektif dalam
Pembangunan Nasional.
FUNGSI
• Kamar Dagang dan Industri
merupakan wadah komunikasi
dan konsultasi antar pengusaha
Indonesia dan antara pengusaha
Indonesia dan Pemerintah
mengenai hal hal yang berkaitan
dengan masalah perdagangan,
perindustrian, dan jasa
kegiatan-kegiatan KADIN
1. penyebarluasan informasi mengenai kebijaksanaan Pemerintah di
bidang ekonomi kepada pengusaha Indonesia;
2. penyampaian informasi mengenai permasalahan dan perkembangan
perekonomian dunia, yang dapat berpegaruh terhadap kehidupan
ekonomi dan dunia usaha nasional, kepada Pemerintah dan para
pengusaha;
3. penyaluran aspirasi dan kepentingan para pengusaha di bidang
perdagangan, perindustrian, dan jasa dalam rangka keikutsertaannya
dalam pembangunan di bidang ekonomi;
4. penyelenggaraan pdndidikan, latihan, dan kegiatan-kegiatan lain yang
bermanfaat dalam rangka pembinaan dan pengembangan
kemampuan pengusaha Indonesia;
5. penyelenggaraan dan peningkatan hubungan dan kerja sama yang
saling menunjang dan saling menguntungkan antarpengusaha
Indonesia, termasuk pengembangan keterkaitan antarbidang usaha
industri dan bidang usaha sector ekonomi lainnya;
6. penyelenggaraan upaya memelihara kerukunan di satu pihak
serta upaya mencegah yang tidak sehat di pihak lain di antara
pengusaha Indonesia, dan mewujudkan kerjsama yang serasi
antara usaha negara, koperasi, dan usaha swasta serta
menciptakan pemerataan kesempatan berusaha;
7. penyelenggaraan dan peningkatan hubungan dan kerja sama
antara pengusaha Indonesia dan pengusaha luar negeri
seiring dengan kebutuhan dan kepentingan pembangunan di
bidang ekonomi sesuai dengan tujuan Pembangunan
Nasional;
8. penyelenggaraan promosi dalam dan luar negeri, analisis
statistik, dan pusat informasi usaha;
9. pembinaan hubungan kerja yang serasi antara pekerja dan
pengusaha;
10. penyelenggaraan upaya menyeimbangkan dan melestarikan
alam serta mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan hidup;
2.C LKS BIPARTIT
INSTANSI
DIBIDANG
Pengurus LKS PIMPINAN
BIPARTIT PERUSAHAAN KETENAGA
KERJAAN
kab/kota
SERIKAT
PEMERINTAH PEKERJA
LKS
TRIPARTIT
Dijadwalkan kembali
paling lama 30 hari
setelah perundingan
gagal
pernyataan secara tertulis Tdk sepakat
para pihak Dicatat di
materi PKB yang belum Dicatatkan di instansi instansi yang
dicapai kesepakatan; yang bertanggung jawab bertanggung
pendirian para pihak; jawab dibidang
dibidang ketenaga ketenaga kerjaan
risalah perundingan; dan kerjaan
tempat, tanggal, dan tanda
tangan para pihak
Diselesaikan sesuai
prosedur PHI
2.G PERATURAN PERUNDANGAN KETENAGA KERJAAN
• UU no 13 tahun 2003
ketenaga kerjaan
• UU no 21 tahun 200
• Dll
2.H LEMBAGA PENYELESAIAN PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
• LKS Bipartit
• LKS Tripartit
• PPHI (Pengadilan
Perselisihan Hubungan
Industrial)
• MAHKAMAH AGUNG
3. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial