Agenda Seminar
1
a. PENGaNTaR MaNajEMEN
Hubungan IndustrIal
1. Definisi dan Tujuan Hubungan Industrial
2. Strategi Negosiasi (Penyelesaian Konflik)
3. Negosiasi dalam Hubungan Industrial
2
Bentuk Hubungan IndustrIal
• Hubungan antara manajemen perusahaan
dan pekerja dalam satu organisasi
• Perusahaan yang dimaksud bisa juga
merupakan organisasi non-profit (skala
kecil ataupun besar)
• Hubungan bisa pada tingkat individual
(person to person relationship), tidak
hanya kelompok yang diwakili oleh satu
bentuk serikat buruh/pekerja
Hubungan IndustrIal
Undang-undang ketenagakerjaan no.13 tahun
2003 pasal 16 :
1. Hubungan Industrial adalah sistem Hubungan yang
terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi
barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur
pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-
undang 1945.
2. Menurut Payaman Simanjuntak definisi Hubungan
industrial adalah hubungan antara semua pihak
yang terkait atau berkepentingan atas proses
produksi barang atau pelayanan jasa di suatu
perusahaan
3
Perangkat Hubungan Industrial
1. Manajemen/Perusahaan
2. Buruh/pekerja
3. Perundingan Bipartit
4. Serikat Pekerja (SP)
5. Asosiasi Pengusaha (APINDO)
6. Peraturan Perusahaan (PP) /Perjanjian
Kerja Bersama (PKB)
7. Pemerintah
8. Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)
7
4
2. NEGOSIASI DALAM
HUBUNGAN INDUSTRIAL
YUNI PRATIKNO
Pengertian NEGOSIASI
5
Pengertian NEGOSIASI
2. Sebuah keinginan untuk berdiskusi,
berkomunikasi, berinteraksi dengan
orang lain dalam rangka menemukan
dan mencapai suatu persetujuan
3. Seni yang sopan membujuk orang
bahwa anda dapat membantu mereka
mencapai apa tujuan mereka jika
mereka dapat membantu anda
mencapai tujuan anda
SYARAT TERJADINYA
PERUNDINGAN
1. Ada dua pihak yang berbeda
kepentingan
2. Masing-masing pihak memiliki daya
tawar (bargaining power) yang cukup
untuk mendukung kepentingannya
6
KEPENTINGAN PENGUSAHA
KEPENTINGAN PEKERJA
7
KESEIMBANGAN
KEPENTINGAN
PRINSIP HUBUNGAN
INDUSTRIAL
Mutual Understanding
Mutual Agreement
Mutual Responsibility
Mutual Benefit
8
TAHAP-TAHAP NEGOSIASI
1) Tahap I (Orientasi / pengenalan dan
2) Penentuan Kedudukan / Posisi)
3) Tahap argumentasi dan pemberian
konsesi
4) Tahap krisis
5) Tahap akhir (Tercapainya suatu
kesepakatan atau kegagalan
negosiasi)
9
Hubungan Pekerja dan
Perusahaan/Pemilik dinilai baik jika:
• Sistem Kompensasinya adil
• Kondisi kerja sehat dan aman
• Ada peluang untuk memanfaatkan kapabilitas orang
• Ada peluang untuk mengembangkan diri,
mengembangkan karir, dan keamanan kerja (job
security)
• Ada integrasi sosial dan identitas dalam organisasi
• Ada kesesuaian antara peran kerja dan kehidupan
pekerja lainnya
• Ada keterlibatan dalam pengambilan keputusan bagi
lingkungan/kehidupan kerjanya
Bersikap positif
dan senantiasa
siap
Saling menghadapi Jika perusahaan
percaya setiap untung maka
dan perubahan seluruh pekerja
pengertian akan dapat bonus
yang adil, dan
manfaat lain yang
berguna
Seluruh pekerja
Dapat bersemangat dan
berdiskusi committed untuk
Pertemanan secara terbuka mencari metode
dan terbaik bagi
Persaudaraan perbaikan /
yang kuat (tim peningkatan kinerja
kerja yang
kuat)
10
Struktur dalam Memelihara
Hubungan Industrial yang Baik
3. Nilai-nilai Nasional:
Konsensus dan harmoni Pancasila
Pentingnya Supervisi
• Merupakan ‘garis depan’ kontak manajemen dengan setiap pekerja.
• Bertanggung jawab dalam menjalankan kebijakan dan peraturan perusahaan
• Perusahaan harus terus berupaya meningkatkan kapasitas supervisi,
terutama dalam perannya sebagai perantara (middle-man)
11
Tantangan Membangun Hubungan
Industrial yang Baik
Permasalan baru
Perubahan karena
Teknologi: restrukturisasi
Perlu terus menerus dan privatisasi:
meningkatkan
pengetahuan dan
ketrampilan Perubahan Profil
Pekerja:
Perubahan umur,
peningkatan edukasi,
semakin banyak
pekerja wanita, dll
Perlindungan
Kompetisi yang Baru:
Meningkat: Menghubungkan Hak
Produktifitas perlu Asasi Manusia dan
ditingkatkan sejalan Perdagangan
dengan peningkatan Internasional
upah/gaji
12
1.PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
13
SISTEMATIKA UU NO. 2 TAHUN 2004
14
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
IndustrIal
15
Jenis-jenis Perselisihan Hubungan
Industrial
Definisi Perselisihan Hubungan Industrial:
Adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan
pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat
pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan
mengenai hak, perselisihan kepentingan,
perselisihan PHK dan perselisihan antar serikat
pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan.
Perselisihan Hak;
Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak
akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja
Bersama;
Perselisihan Kepentingan;
Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak
adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan/atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kerja, atau Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama;
Perselisihan PHK;
Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai PHK, yang dilakukan oleh salah satu pihak;
16
KONSILIASI
• Kepentingan
• PHK
• Antar SP/SB
PHI
ARBITRASE HAK
PHK
• Kepentingan
MA
• Antar SP/SB
PEMBATALAN
33
17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DENGAN MUSYAWARAH BIPATRIT
Akta Bukti
Pendaftaran
Perjanjian Bersama
PERJANJIAN BERSAMA
RISALAH RISALAH
PERUNDINGAN
BIPATRIT PERUNDINGAN
PEKERJA /
SERIKAT PEKERJA PERSELISIHAN PENGUSAHA
PENYELESAIAN MELALUI
BIPARTIT
18
PENYELESAIAN MELALUI BIPARTIT
19
PENYELESAIAN MELALUI BIPARTIT
Pemerintah
Kesempatan kerja
Manajemen Serikat
Perusahaan Pekerja
Kinerja kerja yang
efektif
Kontrak Manajemen – Serikat Pekerja
Bipartit
Tripartit
20
THIRD PARTY INTERVENTION:
Mediation vs. Arbitration: The Difference
Mediation
(recommend terms of
agreement between disputing
parties)
Disputing Disputing
Conflict Party “B”
Party “A”
Arbitration
(impose terms of agreement
between disputing parties)
41
Didaftarkan ke PHI
pada PN setempat PHI
PERJANJIAN BERSAMA
Sepakat
Tidak Sepakat
Mediasi
Jika Tidak
Memilih
Konsiliasi Arbitrase
2 Pilihan Penyelesaian
akan ditawarkan
Instansi
Ketenagakerjaan
Setempat
21
7 hari 10 hari 10 hari 3 hari
W A K T U
43
PENYELESAIAN MELALUI
MEDIASI
JENIS PERSELISIHAN :
1. PERSELISIHAN HAK;
2. PERSELISIHAN KEPENTINGAN;
3. PERSELISIHAN PHK;
4. PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH.
22
HAL-HAL YANG KRUSIAL
Didaftarkan ke PHI
pada PN setempat PHI
PERJANJIAN BERSAMA
Instansi
Ketenagakerjaan
Setempat
23
PENYELESAIAN MELALUI
KONSILIASI
JENIS PERSELISIHAN :
1. PERSELISIHAN KEPENTINGAN;
2. PERSELISIHAN PHK;
3. PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH.
24
HAL-HAL YANG KRUSIAL
HAL-HAL YANG
PERLU DICERMATI :
KONSILIASI Lebih transparan,
karena dipilih
oleh para pihak;
Orang biasa
(swasta)
50
25
Alur Penyelesaian Arbitrase
Akta Bukti
Pendaftaran
Perjanjian Bersama
2 Pilihan Penyelesaian
akan ditawarkan
Instansi
Ketenagakerjaan
Setempat
PENYELESAIAN MELALUI
ARBITRASE
JENIS PERSELISIHAN :
- PERSELISIHAN KEPENTINGAN;
- PERSELISIHAN ANTAR SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH.
26
Lanjutan Penyelesaian Arbitrase
27
*
3 hari 27 hari
W A K T U
28
3. PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
KEWENANGAN PHI :
• Di tingkat pertama : Perselisihan Hak
• Di tk pertama dan terakhir : P. Kepentingan
• Di tingkat pertama : Perselisihan PHK
• Di tk pertama dan terakhir : P. antar SP/SB
DIDAFTAR
PERJANJIAN
BERSAMA Proses PHI
SELESAI
PERJANJIAN
BERSAMA
MEDIASI
TIDAK SELESAI M
SELESAI DISETUJUI A
ANJURAN
DITOLAK
P ACARA CEPAT H
E DISETUJUI
K
PERJANJIAN N PERTAMA:
P B BERSAMA
G - PHK
A
KEPEN-
E TINGAN A M
I SELESAI - HAK DITOLAK
R D A
P
S I
A PHK KONSILIASI H
E L
PUTUSAN SELA
KASASI
L R A
HAK TIDAK SELESAI N
I T A
DISETUJUI
S I
ANTAR ANJURAN N G
TERAKHIR:
I T SP DITOLAK E
- KEPENTINGAN U
H G
A AKTE DIDAFTAR E - ANTAR SP N
TIDAK SELESAI PERDAMAIAN R
N I ACARA BIASA
G
SELESAI
INSTANSI
KETENAGA
KERJAAN ARBITRASE
EKSEKUSI
PUTUSAN
MENAWARKAN
PILIHAN DITOLAK PERMOHONAN PEMBATALAN
PENYELESAIAN
29
Struktur Persidangan Per Tingkatan
Jumlah Tidak diatur Seorang atau Seorang atau Tiga orang Tiga orang
petugas lebih lebih
30
HAKIM, HAKIM AD-HOC DAN HAKIM KASASI
PENYELESAIAN MELALUI
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
31
PENYELESAIAN MELALUI
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENYELESAIAN MELALUI
PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
32
7 hari 7 hari 7 hari 7 hari 29 hari 7 hari
W A K T U
14 hari 7 hari
W A K T U
Penerbitan Pengiriman
Salinan
Putusan
65
66
33
7 hari 7 hari max. 14 hari max. 14 hari
W A K T U
67
34