Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
Vol. 1
Collective
Agreement
Testimoni Tokoh Pemerintah,
Pengusaha, dan Serikat Pekerja/
Serikat Buruh
Dedy Trijatmika
HR Compliance Sr. Manager PT. Home Credit Indonesia/Lawyer
Sangat mencerahkan! E-book ini layak dibaca dan dimiliki siapa saja yang berkecimpung
dalam seni mengelola perselisihan Hubungan Industrial. Membaca setiap lembar e-book ini
seperti menyelami lebih dalam mengenai seluk beluk proses perselisihan Hubungan
Industrial, banyak hal yang mampu penulis potret, rekam dan tuliskan dengan kalimat yang
lugas dan jelas untuk mengambarkan setiap proses dalam seni berperkara di Hubungan
Industrial, terlihat simple dan mudah namun saat menjalaninya seperti masuk dalam labirin
yang rumit dan penuh dengan lika-liku. Semoga e-book ini menjadi amal jariyah bagi para
penulisnya dan bermanfaat bagi para penikmatnya.
David Muflihano
Ketua Umum Perkumpulan Praktisi dan Profesional Hubungan Industrial Indonesia
(P3HII)
E-book ini menyajikan Pengalaman Praktisi yang sangat mumpuni dan membumi serta
memberikan Pengalaman langsung Buat pembacanya dari Pengalaman penulis yang sangat
luar biasa. Dikemas dengan singkat dan mendalam serta memberikan pemahaman tata
kelola penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial yang sangat konstruktif dan
Berkeadilan.Buku ini wajib dimiliki bagi pelaksanan Hubungan Industrial serta pemerhati dan
Pengiat Ketenagakerjaan, Salam Harmonis.
Testimoni Tokoh Pemerintah,
Pengusaha, dan Serikat Pekerja/
Serikat Buruh
isi E-booknya sangat membantu terkait yang bersinggungan dengan hal di seputaran
ketenagakerjaan dimana isinya dikemas dalam bahasa yang simple dan dengan desain
yang menarik sehingga menjadi sebuah buku yang sangat komunikatif untuk mudah
dipahami, hal ini bisa menjadi acuan bagi perusahaan maupun para pekerja bahkan para
aktivis Serikat pekerja Saya yakin apabila buku ini benar benar dipahami maka apa yang
menjadi semangat bagi semua unsur yang ada di perusahaan yaitu menciptakan hubungan
yang harmonis dinamis dan berkeadilan dapat terwujud disemua dunia usaha di negara kita.
Salam solidaritas!
DISCLAIMER
Profil Penulis 24
Kata
Pengantar
Beranjak dari masih banyaknya pekerja/buruh maupun pengusaha
yang belum memahami tentang penyelesaian perselisihan hubungan
industrial, kami berinisiatif untuk berkontribusi melalui E-buku “Tanya
Jawab Seputar Perselisihan Hubungan Industrial Vol. 1” untuk
memberikan pemahaman mengenai Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial secara ketentuan normatif dan best practice.
Tulisan ini kami coba sesuaikan dengan undang-undang
Ketenagakerjaan yang berlaku dan relevan dan disusun dengan format
tanya jawab sehingga memudahkan pembaca dalam memahami
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga E-buku ini dapat diselesaikan. Dengan kerendahan hati, kami
menyadari tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Masukan dan
kritikan akan menjadi dentuman penyemangat kami untuk
berkontribusi lebih baik lagi.
19 September 2022
Salam Harmonis!
Tim Penulis
Bab 1
Pengantar
Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial
Dasar Hukum:
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Dasar Hukum:
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.31/MEN/XII/2008 tentang Pedoman
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Perundingan Bipartit
14 Bukti apa yang dapat dilampirkan jika tidak pernah terjadi perundingan karena
salah satu pihak tidak menanggapi atau menolak permohonan perundingan
bipartit?
Jika perundingan bipartit tidak pernah terjadi karena salah satu pihak tidak
menanggapi atau menolak permohonan perundingan bipartit, maka dokumen
yang dilampirkan untuk menjadi bukti pada saat pencatatan perselisihan ke Dinas
Tenaga Kerja adalah surat permohonan perundingan bipartit.
Mediasi
Dasar Hukum:
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 17 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian
Mediator Hubungan Industrial Serta Tata Kerja Mediasi
6 Apa yang terjadi jika pihak pemohon yang mencatatkan perselisihan tidak
hadir di dalam sidang Mediasi?
Dalam hal Mediator telah memanggil para pihak sebanyak 3 kali secara patut dan
pihak pemohon yang mencatatkan perselisihan tidak hadir, maka pencatatan
perselisihan dihapus dari buku registrasi perselisihan.
7 Apa yang terjadi jika pihak termohon tidak hadir di dalam sidang Mediasi?
Dalam hal Mediator telah memanggil para pihak sebanyak 3 kali secara patut dan
pihak termohon tidak hadir, maka Mediator dapat mengeluarkan anjuran dengan
data yang ada tanpa mempertimbangkan keterangan termohon.
14 Berapa lama jangka waktu untuk memberikan jawaban atas anjuran Mediator?
Jangka waktu memberikan jawaban atas anjuran adalah 10 hari kerja terhitung
setelah menerima anjuran.
15 Apa yang terjadi jika salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak menjawab
anjuran mediator?
Dalam hal salah satu pihak atau kedua pihak tidak menjawab anjuran, maka hal
tersebut dikategorikan sebagai menolak anjuran.
HAKIM PHI
Dasar Hukum:
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kehakiman
Surat Edaran MA No. 5 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Hakim Ad-Hoc Pengadilan
Hubungan Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung
9 Apa yang terjadi jika terdapat perselisihan hak dan/atau kepentingan yang
disertai dengan perselisihan PHK di dalam pengadilan hubungan industrial?
Gugatan dapat diajukan kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh bekerja.
14 Berapa kali kesempatan penundaan yang dapat diberikan oleh Majelis Hakim
kepada pihak yang tidak dapat hadir ke persidangan?
Penundaan dapat diberikan oleh Ketua Majelis Hakim sebanyak-banyaknya 2 kali
penundaan. Namun dalam praktiknya penundaan ini disesuaikan pada kebijakan
Ketua Majelis Hakim.
15 Apa yang terjadi jika penggugat tidak hadir ke pengadilan setelah diberikan
kesempatan penundaan sebanyak 2 kali?
Jika penggugat tidak hadir ke persidangan meski telah diberikan kesempatan
penundaan sebanyak 2 kali dengan surat panggilan yang diberikan secara sah dan
patut maka gugatannya dapat dianggap gugur.
17 Apa yang terjadi jika tergugat tidak hadir ke pengadilan setelah diberikan
kesempatan penundaan sebanyak 2 kali?
Jika tergugat tidak hadir ke persidangan meski telah diberikan kesempatan
penundaan sebanyak 2 kali dengan surat panggilan yang diberikan secara sah dan
patut maka Majelis Hakim dapat memeriksa dan memutus perselisihan tanpa
dihadiri tergugat.
Ÿ Pembacaan gugatan;
Ÿ Duplik;
Ÿ Pembuktian surat;
Ÿ Pembuktian saksi;
Ÿ Kesimpulan;
Ÿ Pembacaan putusan.
19 Apa yang dilakukan jika salah satu atau para pihak merasa hasil putusan
Pengadilan Hubungan Industrial tidak memuaskan?
Jika salah satu atau para pihak merasa tidak puas atas putusan Pengadilan
Hubungan Industrial karena merasa terjadi kecurangan atau merasa hakim tidak
menerapkan norma-norma hukum, maka salah satu atau para pihak dapat
mengajukan kasasi.
Best Practice
Dasar Hukum:
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kehakiman
Surat Edaran MA No. 5 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Hakim Ad-Hoc Pengadilan
Hubungan Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung
Hemat kami, ada baiknya gugatan diregistrasi secara terpisah agar tidak timbul
kebingungan dari Majelis Hakim. Sebuah gugatan harus jelas objek perselisihan dan
jenis perselisihan yang diajukannya sebelum didaftarkan pada Pengadilan
Hubungan Industrial. Argumen yang tidak dapat dipahami berpotensi membuat
gugatan menjadi obscuur libel atau tidak jelas dan dapat tidak diterima (niet
ontvankelijke verklaard atau NO). Sehingga, akan jauh lebih baik jika gugatan
diajukan secara masing-masing.
8 Bagaimana jika salah satu pihak tidak memberikan dokumen yang seharusnya
diberikan saat sidang?
Majelis Hakim akan memberikan kesempatan untuk melengkapi dokumen
sebanyak 2 (dua) kali sidang. Apabila setelah 2 (dua) kali sidang dokumen juga
9 tidak diberikan, maka hakim akan memeriksa perkara tanpa menunggu dan
mempertimbangkan dokumen dari pihak yang tidak hadir tersebut.
Ria Ashrifarrija
Merupakan mahasiswa D-IV Politeknik Ketenagakerjaan jurusan Relasi Industri,
Pemimpin Redaksi Pers Mahasiswa Arbeid 2021 dan Kepala Departemen Advokasi
dan Kesejahteraan Mahasiswa HMRI 2020. Beberapa fokus pembahasannya
dalam hubungan industrial yakni terkait hubungan kerja, alih daya, kesejahteraan
pekerja, dan diskriminasi. Aktif menulis di website resmi IR Talk.
Lawyer lawyerphk
PHK lawyerphk.com
Pengacara pengacaraketenagakerjaan
Ketenagakerjaan pengacaraketenagakerjaan.com
Audit auditketenagakerjaan
Ketenagakerjaan auditketenagakerjaan.com