Disusun oleh :
Tri Handoyo : 8111414249
No. Urut : 29
Rombel :5
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sunarjo, Jurnal etika profesi advokat dalam perpektif profesionalisme penegakn hukum Jurnal
Cakrawala Hukum, Vol.18, No.2 Desember 2013. hal 185
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menyeleksi perkara, yaitu dalam menangani suatu kasus advokat hanya mau
menangani perkara yang dianggapnya memberi keuntungan lebih secara
materi.
Menjanjikan kemenangan, beberapa advokat menjanjikan kemenangan
dalam menangani perkara sebagai nilai tawar untuk fee yang lebih tinggi.
3
2.2 Kelebihan dan Kekurangan Kode Etik Advokat
Dari hasil observasi saya Di DPC PERADI Semarang terkait dengan
kelebihan dan kekurangan kode etik profesi advokat, narasumber merangkan bahwa
apa yang ada dalam kode etik advokat telah komprehensif mencakup kewajiban,
larangan, sanksi, dan pengawasan. Kode etik dinilai narasumber cukup bagus untuk
dijadikan pedoman bagi advokat dalam menjalankan tugas dan weweanangnya.
Namun, dengan berbagai permasahan yang ada penegakan kode etika tersebut
belum sesuai harapan.
Bila dilihat dari pengakuan narasumber bahwa masih terdapat advokat yang
menjalakan tugas dan fungsinya tidak sesuai kode etik tidak yang telah ada. Apabila
terdapat advokat yang melanggar kode etik maka penegakanya dimuali dari
pengaduan dari masyarakat ataupun advokat lain kemudian laporan di tangani oleh
dewan kehormatan yang selanjutnya memanggil yang bersangkutan untuk
mengklarifikasi masalahnya tersebut. Menurut narasumber, selama ini penegakan
kode etik yang terjadi di DPC PERADI penyelesaian yang sering terjadi dilakukan
dengan musyawarah dan sanksi yang diberikan hanya sebatas pemberian sanksi
teguran baik lisan maupun tertulis tidak sampai pemecatan sebagai advokat.
4
2.4 Opini penulis
Jika melihat alur pengaduan pelanggaaran kode etik advokat yaitu dari
adanya laporan dari masyarakat ataupun advokat lain. Maka saya kira itu sebuah
permasalahan tersendiri dalam penegakan kode etik profesi advokat. Karena, dalam
faktanya banyak masyarakat berfikir ulang untuk mengadukan advokat terkait
pelanggaran kode etik karena masyarakat sudah tahu yang dihadapi nantinya ialah
advokat dan tidak mau masalahnya bertambah panjang. Yang kedua yaitu laporan
dari advokat lain. Menurut pendapat saya hal ini secara logis akan sulit terjadi
karena mereka mungkin dalam payung organisasi yang sama dan apabila mereka
berbeda organisasi hal itu menurut narasumber yang saya wawancarai sulit terjadi
karena seorang advokat pastinya mempunyai solidaritas dengan sesama profesinya.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Advokat yang menjunjung tinggi kode etik profesinya adalah advokat yang
telah melaksanakan kode etik advokat secara baik karena integritas advokat tersebut
pasti dilandasi perilaku yang mencerminkan etika, moral dan tanggungjawab
sebagai advokat. Ketidakpatuhan terhadap kode etik advokat menimbulkan
cerminan bahwa advokat tersebut belum memahami makna kebebasan yang
diberikan oleh hukum yaitu undang-undang dan kode etik. Namun sayangnya,
penegakan kode etik melalui Dewan Kehormatan di Organisasi Advokat masih
belum menemukan kesatupaduannya, hal itu dikarenakan banyaknya masalah yang
ada yaitu kedudukan pelapor yang kurang sesuai dengan realita yang ada dan tidak
adanya wadah tunggal Organisasi Advokat yang membuat setiap organisasi advokat
mempunyai dewan kehormatan sendiri-sendiri. Hal ini berujung pada penegakan
koe etik itu sendiri yang terkesan setengah hati karena setiap organisasi advokat
mempunyai kepentingan untuk menjaga nama baik organsasinya.
3.2 Saran
Penegakan kode etik advokat dengan benar ialah suatu keharusan untuk
dapat mencapai tujuan dari di buatnya kode etik tersebut. Dengan berbagai
permasalahan diatas maka rasanya perlu untuk merubah beberapa prosedur leporan
pelanggaran advokat serta dengan mewujudkan suatu organisasi adokat yang
tunggal dimana hanya terdapat satu dewan kehormatan saja. Dengan begitu
penegakan kode etik profesi advokat diharapkan dapat sesuai harapan dan mampu
untuk mewujudkan advokat yang melaksanakan tugas dan kewajibanya sesuai
dengan kode etik profesi advokat.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
LAMPIRAN