Advokat
Kelompok I
02.
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan
03.
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan
profesi
Dasar Hukum Advokat
UU Advokat nomor 18 tahun 2003 disahkan oleh Presiden Megawati
Soekarnoputri pada 5 April 2003. Undang-Undang ini mengatur serangkaian
wewenang bagi Advokat untuk mengatur dirinya sendiri secara otonom.
Adapun kedudukan Advokat dalam Undang-undang tersebut mengatur
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kedudukan advokat, seperti
pengangkatan, sumpah, status, larangan serta hak dan kewajiban.
Fungsi Advokat
1. Membantu klien.
2. Mewakili klien untuk menegakan
keadilan.
3. Membantu klien untuk
mendapatkan pencerahan
tentang hukum kepada
masyarakat.
Tugas Pokok Advokat
● Mewawancarai klien dan menyediakan mereka
dengan nasihat hukum ahli
● Meneliti dan mempersiapkan kasus dan
menghadirkan mereka di pengadilan
● Menulis dokumen hukum dan menyiapkan
pembelaan tertulis untuk kasus perdata
● Penghubung dengan professional lain seperti
pengacara
● Mengkhususkan diri dalam bidang hukum
tertentu
● Mewakili klien di pengadilan, pertanyaan public,
arbitrase dan pengadilan
● Mempertanyakan saksi
● Negosiasi
Kode Etik Advokat
Kode etik advokat berisi norma tentang moralitas bagaimana menjalankan
praktiknya sebagai advokat. Dengan kode etik ini utamanya diharapkan
independensi advokat dapat dibatasi atau diawasi agar tidak melanggar
kepentingan umum.
2. Pejabat Pemerintah
3. Anggota Masyarakat
• Peringatan biasa
• Peringatan keras
• Pemberhentian sementara
untuk waktu tertentu selama 3
(tiga) sampai 12 (dua belas)
bulan
• Pemecatan dari keanggotaan
Organisasi Profesi
Substansi Kode Etik Advokat
Adanya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 telah mengatur perihal profesi
advokat. Selain itu, dalam menjalankan profesi advokat terdapat kode etik yang diatur
dalam Kode Etik Advokat Indonesia, sebagaimana pasal 15 UU Advokat.
Dalam putusan yang dibacakan Majelis Dewan Kehormatan Peradi Jatim yang diketuai Trimoelja D. Sorjadi, disebutkan jika
Tony sebagai teradu telah melanggar UU No. 18/2003 tentang advokat pasal 6 huruf b dan d, KEAI pasal 2 dan pasal 7 huruf
f. Ia terbukti melakukan tindakan menyalahi etik dengan memaksa pengadu I, yakni H. Yahya untuk menandatangani
pernyataan tertanggal 25 Mei 2012.
“Menyatakan teradu telah melakukan pelanggaran kode etik. Menghukum teradu dengan pemberhentian sementara selama
12 bulan dan membebankan biaya perkara sebesar Rp 3,5 juta,” ujar Trimoelja bacakan surat putusannya.
Teradu juga disebut melakukan tindakan tidak terpuji sebagai advokat, dengan memanfaatkan keterbatasan fisik dan
kesehatan Pengadu I yang berusia 81 tahun untuk memaksa menandatangani surat pernyataan yang tidak dibenarkan.
“Sebagai pertimbangan yang meringankan, teradu bersikap sopan selama persidangan,”
Deskripsi Kasus
Analisis Masalah
Melihat kronologis dari contoh kasus yang telah di paparkan diatas secara singkat dapat disimpulkan termasuk dalam
pelanggaran dalam kasus profesi advokat, advokat adalah ”orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik didalam
maupun di luar pengadilan yang memenuhi syarat menurut undang-undang”. Tonny Gunawan sebenarnya dalam
melaksanakan tugas profesi sebagai advokat harus pemberi jasa hukum harus bertindak jujur, adil, dan bertanggung jawab
berdasarkan hukum dan keadilan; suatu hal yang telah dilakukan oleh Tonny merupakan pelanggaran dalam kode etik
advokat, dalam pasal 6 UU No 18 tahun 2003 menjelaskan :
Advokat dapat dikenai tindakan dengan alasan :
a) Mengabaikan atau menelantarkan kepentingan kliennya;
b) Berbuat atau bertingkah laku yang tidak patut terhadap lawan atau rekan seprofesinya;
c) bersikap, bertingkah laku, bertutur kata, atau mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan sikap tidak hormat terhadap
hukum, peraturan perundang- undangan, atau pengadilan;
d) Berbuat hal-hal yang bertentangan dengan kewajiban, kehormatan, atau harkat dan martabat profesinya;
e) Melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dan atau perbuatan tercela;
f) Melanggar sumpah/janji Advokat dan/atau kode etik profesi Advokat.
Thanks
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik