Anda di halaman 1dari 4

Dr. Azmi Syahputra S.H, M.H.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Bung Karno

Banyak orang yang mengeluhkan , semakin bertambah jumlah populasi manusia


di Indonesia semakin rendah pula kualitas watak, prilaku manusia, maka di antara
sebabnya bisa jadi adalah manusia sudah tidak mengetahui tentang siapa dirinya,
apa tujuan hidupnya diciptakan. Sebagai orang yang tidak tahu diri atau lupa diri
maka perbuatannya akan berlebih lebihan, atau melampaui batas, bahkan cendrung
merampas hak orang lain, singkatnya kini semakin sulit menemukan orang baik. Commented [B1]: Saya sependapat dengan pemikiran
bapak yang mengemukakan “kini semakin sulit menemukan
orang baik”, akan tetapi ijin kan saya menyampaikan
pendapat saya. Saya kira memang sulit menemukan orang
Manusia terlahir mengalami berbagi fase dari bayi, anak -anak , remaja , dewasa baik pada saat ini, dimana salahnya?
bahkan sampai tua.. Setiap orang diberikan pengalaman yang berbeda beda dalam Pada dasarnya semua manusia diciptakan untuk menjadi
baik. Dalam islam ada hadist berbunyi “Dan tidaklah Aku
mengarungi kehidupan, dan manusia diuji terkadang berupa masalah, hambatan menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk
yang semakin sulit, atau dapat pula berupa dengan kemudahan-kemudahan, beribadah kepada-Ku” (QS Adzariyat : 54). Berdasarkan
hadist tersebut bisa dikatakan semua manusia diciptakan
berbagai cara baik dengan kesempitan hidup atau kelapangan selalu, bahkan dengan untuk menjadi baik.
perjalanan yang berwarna ini tidak jarang manusia belum mengetahui makna Akan tetapi dalam pertumbuhan manusia tersebut terdapat
menjadi manusia. berbagai macam pengaruh baik dorongan dari diri sendiri
(pengaruh Internal) ataupun pengaruh dari orang lain
(pengaruh External) seperti orang tua, guru, teman dll. Oleh
karna itu lah dalam hal ini untuk mencapai manusia yang
Di lain sisi tidak dapat dipungkiri akibat kebutuhan menghadapi tantangan diharapkan atau manusia yang baik, harus lah ada control
baik dari diri sendiri dengan mengkontrol nafsu maupun
kehidupan, manusia memerlukan pendidikan dan lembaga pendidikan. Maka control dari orang lain seperti orang tua.
dipilihlah sekolah dan lembaga lembaga pendidikan sebagai tempat belajar untuk Banyak manusia berpendidikan tetapi juga kadang tidak bisa
menjadi manusia baik, dimana salahnya? Kalo melihat
memantaskan diri Pada era otonomi daerah ini semakin banyak terlihat pulalah
pendidikan di Indonesia saya rasa pendidikan di Indonesia
bermunculan sekolah-sekolah dan universitas di seluruh daerah di Indonesia dengan sudah amat cukup baik, tapi kenapa belum cukup untuk
segala jurusan disiplin ilmunya , angka kelulusan dari alumni sekolah sampai mencapai manusia yang diharapkan/ manusia yang baik?
Etika dan Moral, bangsa ini disegani oleh bangsa luar karna
sarjana, yang menunjukkan prosentase pertumbuhan angka pendidikan di Etika dan Moralnya baik. Untuk mencapai manusia yang
Indonesia. Dalam tiap tahun baik sekolah sekolah maupun universitas di seluruh diharapkan/ manusia yang baik tidak lah cukup hanya
Indonesia telah menambah potensi kekuatan peradaban dan seharusnya menjadi mengeyam pendidikan akademis saja, akan tetapi Etika dan
Moral lah yang menjadi lebih penting untuk diperhatikan.
agen perubahan bangsa guna menjadi solutor terhadap hambatan hambatan dalam “Ilmu tanpa Etika dan Moral buta” oleh karena itu lah
pembangunan bangsa. penting untuk menanamkan Etika dan Moral sejak kecil agar
dalam pertumbuhannya, manusia itu memiliki control diri
untuk tetap melakukan hal yang baik dan menghindari hal
yang tidak baik.
Faktanya kini jika mau jujur …semakin banyak sarjana hukum yang diwisuda
setiap tahun , penegakan hukum negeri ini semakin meleyot-leyot, semakin banyak
sarjana ekonomi yang diluluskan juga menunjukkan perekonomian negeri ini belum
baik, semakin banyak sarjana kehutanan yang diluluskan menunjukkan hutan rusak,
semakin banyak sarjana pertambangan diwisuda juga menunjukkan kualitas
pertambangan kita juga belum semakin membaik, semakin banyak sarjana

- 1 -
2

pertanian diwisuda juga menunjukkan kualitas sektor pertanian di negeri kita juga
belum semakin membaik .Ada apa ini ?kenapa harus begini ?

Ada yang salah , salahnya di mana ?. Kata guru saya (Alm Prof Pontang Moerad):
“Tanda keberhasilan pendidikan itu adalah terjadinya perubahan prilaku yang lebih
baik dan benar”.. setidaknya pendidikan diharapkan mampu melahirkan manusia
yang disebut berkualitas unggul, kenapa yang diperoleh dari hasil pendidikan tidak
menunjukkan dampak yang lebih baik dalam praktik kehidupan bermasyarakat?

Penyebab sebenarnya adalah prilaku prilaku yang tidak baik dalam sifat manusia
tersebutlah yang terus dipelihara dan dibiarkan menjadikan musuh bagi dirinya
sendri , yaitu prilaku malas, iri, dengki, fitnah, dendam, permusuhan dan berbohong
, culas, lemah dan akibatnya tidak dapat bertahan hidup sebagai manusia. inilah
ancaman dan musuh yang sangat berbahaya yaitu berasal dari dalam dirinya sendiri,
perang melawan hawa nafsu adalah peperangan melawan diri sendiri!!!! Commented [B2]: Mengkutip kata-kata Bung Karno
“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi
perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan
bangsamu sendiri”, memang tidak bias dipungkiri hal paling
Prof Imam Suprayogo, menyebutkan “eksistensi manusia itu setidaknya terdiri dari susah adalah melawan diri sendiri atau mengkontrol diri
sendiri. Itulah tadi kenapa kita harus menanamkan Etika dan
berbagai aspek baik menyangkut raganya, pengetahuan, keterampilan dan justru
Moral, karena dengan itu manusia akan bias mengkontrol
paling penting berkait attitude (prilaku)/ akhlaknya. Menempatkan kualitas dirinya dalam bertindak. Manusia bisa membedakan hal
seseorang hanya dari aspek pengetahuan dan keterampilan semata tidaklah cukup, baik dan buruk.
banyak orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan tanpa diikuti kekuatan
prilaku atau karakter ternyata justru jadi risiko, orang pintar namun tidak berakhlak
maka kepintarannya digunakan untuk memuaskan nafsunya, sehingga yang terjadi
adalah membuat kerusakan terhadap dirinya , orang lain maupun lingkungannya.

Menjadi orang baik ternyata tidak mudah, pendidikan saja ternyata tidak cukup.
Kebanyakan orang berharap agar lembaga pendidikan mampu menjadi tempat
perubahan pribadi seseorang yang semula kurang baik akan menjadi baik setelah
berada di lingkungan pendidikan, akan tetapi tidak saja murid yang gagal menjadi
baik, terkadang tenaga pendidik pun tidak mampu teruji secara waktu
mempertahankan prestasi dan menjaga moralnya. Maka ada istilah watak tak bisa
dirubah , watak sama halnya dengan penampilan fisiknya yang tidak bisa
direkayasa.

Sehingga harus ada keikhlasan, ketekunan….ketajaman keheningan , peduli dengan


orang lain ,karena kekuatan manusia harus “punya kesadaran sebagai manusia”
orang yang punya kesadaran akan kesehatan baru mengerti arti sehat, orang yang
punya kesadaran financial baru memahami pentingnya “uang”, orang yang punya
kesadaran tentang pentingnya batas waktu atau telah tergilas oleh waktu baru tahu
arti pentingnya “ketepatan dan makna waktu” .Artinya kesadaran mencari kunci
penting dalam kehidupan manusia guna menjalankan aktifitas hidupnya namun
sering kali manusia baru sadar bila setelah mengalami setidaknya dari 4 hal ini : 1.
Tua, 2 Sakit. 3 Berhadapan dengan masalah . 4 Bangkrut.

Berkaca dari statement tersebut diatas, harus dicari formulasi, untuk kembali
mengingatkan manusia, artinya sejak anak-anak dalam lingkungan di rumah, di
keluarga, sekolah harus diajarkan tentang dirinya sendiri sebagai manusia dari mana
ia berada, dari titik kemuliaannya mana ia diciptakan, fungsi, hak dan kewajibannya
dan kedudukannya sebagai manusia untuk apa. Secara ilmiah tentunya tidak
mudah mengetahui tentang manusia secara utuh atau mungkin selama ini dianggap
bahwa sebagai manusia telah mengerti tentang dirinya sendiri padahal kenyataan
tidak semua orang berhasil mengetahui tentang dirinya sendiri.

Kini …Coba perhatikan sekeliling, bukankah orang orang yang anda kagumi,
idolakan adalah orang orang yang tekun, rajin, sederhana dan dapat dijadikan
teladan, karena ketekunanlah menjadi semangat yang harus ada di balik keikhlasan
orang yang anda idolakan. Berprilakulah dan lakukanlah seperti sifat orang yang
anda idolakan, ambilah sisi positifnya bangun dalam diri prilaku mu.

Maka kini agar kau tahu siapa dirimu .. carilah jalan dan ketahuilah dari mana
engkau diciptakan. Bahwa kau adalah Manusia yang kodratnya sebagai penduduk
surga ..lebih tinggi derajatnya dari makhluk apapun yang sebelumnya diciptakan
oleh sang pencipta, karenanya jangan sia-siakan keberadaan mu sebagai manusia
sepanjang dan selagi masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk hidup sebagai
manusia.

Teruslah cari jalan menuju asal mu.. tempat terbaik yang telah diberikan pada mu
waktu kau diciptakan.. maka kini bekalilah dirimu dengan prilaku sebagai manusia
yang berkualitas, integritas. Berbuat baiklah dengan waktu mu, tubuh mu, ilmu mu
dan harta mu serta senantiasa berdoa. Maka jiwa, hatimu akan dijauhkan dari
penyakit hati dan insyallah otomatis dirimu akan menampilkan pesona prilaku
manusia yang berbuat baik dan benar.. mengetahui dan menyeimbangkan
kewajiban dan hak mu,…. maka layaklah ..disebut …. “Manusia”…!!!

- 3 -
4

Anda mungkin juga menyukai