- 1 -
2
pertanian diwisuda juga menunjukkan kualitas sektor pertanian di negeri kita juga
belum semakin membaik .Ada apa ini ?kenapa harus begini ?
Ada yang salah , salahnya di mana ?. Kata guru saya (Alm Prof Pontang Moerad):
“Tanda keberhasilan pendidikan itu adalah terjadinya perubahan prilaku yang lebih
baik dan benar”.. setidaknya pendidikan diharapkan mampu melahirkan manusia
yang disebut berkualitas unggul, kenapa yang diperoleh dari hasil pendidikan tidak
menunjukkan dampak yang lebih baik dalam praktik kehidupan bermasyarakat?
Penyebab sebenarnya adalah prilaku prilaku yang tidak baik dalam sifat manusia
tersebutlah yang terus dipelihara dan dibiarkan menjadikan musuh bagi dirinya
sendri , yaitu prilaku malas, iri, dengki, fitnah, dendam, permusuhan dan berbohong
, culas, lemah dan akibatnya tidak dapat bertahan hidup sebagai manusia. inilah
ancaman dan musuh yang sangat berbahaya yaitu berasal dari dalam dirinya sendiri,
perang melawan hawa nafsu adalah peperangan melawan diri sendiri!!!! Commented [B2]: Mengkutip kata-kata Bung Karno
“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Tapi
perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan
bangsamu sendiri”, memang tidak bias dipungkiri hal paling
Prof Imam Suprayogo, menyebutkan “eksistensi manusia itu setidaknya terdiri dari susah adalah melawan diri sendiri atau mengkontrol diri
sendiri. Itulah tadi kenapa kita harus menanamkan Etika dan
berbagai aspek baik menyangkut raganya, pengetahuan, keterampilan dan justru
Moral, karena dengan itu manusia akan bias mengkontrol
paling penting berkait attitude (prilaku)/ akhlaknya. Menempatkan kualitas dirinya dalam bertindak. Manusia bisa membedakan hal
seseorang hanya dari aspek pengetahuan dan keterampilan semata tidaklah cukup, baik dan buruk.
banyak orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan tanpa diikuti kekuatan
prilaku atau karakter ternyata justru jadi risiko, orang pintar namun tidak berakhlak
maka kepintarannya digunakan untuk memuaskan nafsunya, sehingga yang terjadi
adalah membuat kerusakan terhadap dirinya , orang lain maupun lingkungannya.
Menjadi orang baik ternyata tidak mudah, pendidikan saja ternyata tidak cukup.
Kebanyakan orang berharap agar lembaga pendidikan mampu menjadi tempat
perubahan pribadi seseorang yang semula kurang baik akan menjadi baik setelah
berada di lingkungan pendidikan, akan tetapi tidak saja murid yang gagal menjadi
baik, terkadang tenaga pendidik pun tidak mampu teruji secara waktu
mempertahankan prestasi dan menjaga moralnya. Maka ada istilah watak tak bisa
dirubah , watak sama halnya dengan penampilan fisiknya yang tidak bisa
direkayasa.
Berkaca dari statement tersebut diatas, harus dicari formulasi, untuk kembali
mengingatkan manusia, artinya sejak anak-anak dalam lingkungan di rumah, di
keluarga, sekolah harus diajarkan tentang dirinya sendiri sebagai manusia dari mana
ia berada, dari titik kemuliaannya mana ia diciptakan, fungsi, hak dan kewajibannya
dan kedudukannya sebagai manusia untuk apa. Secara ilmiah tentunya tidak
mudah mengetahui tentang manusia secara utuh atau mungkin selama ini dianggap
bahwa sebagai manusia telah mengerti tentang dirinya sendiri padahal kenyataan
tidak semua orang berhasil mengetahui tentang dirinya sendiri.
Kini …Coba perhatikan sekeliling, bukankah orang orang yang anda kagumi,
idolakan adalah orang orang yang tekun, rajin, sederhana dan dapat dijadikan
teladan, karena ketekunanlah menjadi semangat yang harus ada di balik keikhlasan
orang yang anda idolakan. Berprilakulah dan lakukanlah seperti sifat orang yang
anda idolakan, ambilah sisi positifnya bangun dalam diri prilaku mu.
Maka kini agar kau tahu siapa dirimu .. carilah jalan dan ketahuilah dari mana
engkau diciptakan. Bahwa kau adalah Manusia yang kodratnya sebagai penduduk
surga ..lebih tinggi derajatnya dari makhluk apapun yang sebelumnya diciptakan
oleh sang pencipta, karenanya jangan sia-siakan keberadaan mu sebagai manusia
sepanjang dan selagi masih diberi kesempatan dan kemampuan untuk hidup sebagai
manusia.
Teruslah cari jalan menuju asal mu.. tempat terbaik yang telah diberikan pada mu
waktu kau diciptakan.. maka kini bekalilah dirimu dengan prilaku sebagai manusia
yang berkualitas, integritas. Berbuat baiklah dengan waktu mu, tubuh mu, ilmu mu
dan harta mu serta senantiasa berdoa. Maka jiwa, hatimu akan dijauhkan dari
penyakit hati dan insyallah otomatis dirimu akan menampilkan pesona prilaku
manusia yang berbuat baik dan benar.. mengetahui dan menyeimbangkan
kewajiban dan hak mu,…. maka layaklah ..disebut …. “Manusia”…!!!
- 3 -
4