Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TERHADAP PELANGGARAN KODE ETIK NOTARIS KASUS

NOTARIS PUTRA WIJAYA, S.H.

Oleh:
NORMA AMALIA R A
E1A017333
Kelas : D
Kelompok : A5

Teman kelompok:
1. ALVIAN NUR FARDIANSYAH (E1A017330)
2. OKKY TAMAMI AFDHAL (E1A017331)
3. FIRMANSYAH WISNU .M .W (E1A017332)
4. NORMA AMALIA .R .A (E1A017333)
5. RIZKY PUTRA DINO .R (E1A017334)
6. BENARIVO GIRI .K (E1A017335)
7. HERLINA RAHMAWATI (E1A017336)
8. RESTY DWI .A (E1A017337)
9. SALMA YULIA AFIFAH (E1A017339)
10. SAFIRA RAHMA DEWI (E1A017340)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2020
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KODE ETIK NOTARIS

Notaris menurut UU No 2 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 30 tahun 2004


adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini atau berdasarkan
undang-undang lainnya .Notaris didalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus tunduk
dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, ia juga harus mengacu
terhadap Undang-Undang Jabatan Notaris yaitu UU No 2 tahun 2014 tentang Perubahan Atas
UU No 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris,

Setiap Notaris yang diangkat harus mengucapkan sumpah yang salah satu isinya adalah
“bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan kewajiban saya
sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat, dan tanggung jawab saya sebagai
Notaris” (Pasal 4 ayat [2] UUJN)1.

Berdasarkan pasal 1 angka 2 Kode Etik Notaris disebutkan bahwa”Kode Etik Notaris dan
untuk selanjutnya akan disebut Kode Etik adalah kaidah moral yang ditentukan oleh
Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia yang selanjutnya akan disebut “Perkumpulan”
berdasar keputusan Kongres Perkumpulan dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta
wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan dan semua orang yang
menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris, termasuk di dalamnya para Pejabat Sementara
Notaris, Notaris pengganti pada saat menjalankan jabatan.”

1
Hukum Press, Pengertian,tugas,dan kewenangan Notaris diakses dari
https://hukumpress.blogspot.com/2016/10/pengertian-tugas-kewenangan-notaris.html pada 29 Maret 2020
pukul 22.20 WIB
B. LAMBANG IKATAN NOTARIS INDONESIA

Organisasi perhimpunan Notaris di Indonesia adalah INI ( Ikatan Notaris Indonesia).


Adapun orientasi utama dari INI adalah mengupayakan terciptanya kepastian hukum di
masyarakat melalui peningkatan profesionalisme internal Notaris. Pada awalnya lambang
Ikatan Notaris Indonesia ini diberikan secara simbolis kepada Notaris yang diangkat pada
saat pelantikannya. Adapun lambang yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Pada tahun 1987 Wawan Setiawan bersama dengan GHS Loemban Tobing melakukan
standarisasi kembali terhadap lambing INI,sehingga lambang tersebut menjadi seperti yang
terlihat diatas. Adapun deskripsi dari lambing tersebut adalah :

1. Perkamen (bahan/kertas) berwarna putih untuk menulis


2. Cincin Cap (Zegelring) berwarna kuning emas
3. Pena dari bulu angsa (Vederpen) berwarna putih
4. Botol tinta (inktkoker) berwarna merah
5. Sehelai pita yang bertuliskan “Notarius” yang dilekatkan pada ujung bagian bawah
dari perkamen dan pena berwarna putih. 2

C. PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH NOTARIS PUTRAWIJAYA,


SH :
2
Ibid. hlm 89.
Dalam kasus tersebut terdapat beberapa fakta yang dilakukan oleh Notaris Putra
Wijaya, SH Menggunakan jabatannya merubah nama pemilik tanah yang sah
tanpa persetujuan pemilik maupun ahli waris.
Bahwa dengan adanya fakta-fakta tersebut diatas, dapat dilihat bahwa Notaris
Putra Wijaya, SH melakukan beberapa pelanggaran, baik pelanggaran terhadap Kode
Etik, pelanggaran terhadap UU Jabatan Notaris.

1. Pelanggaran Terhadap UU No. 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No.


30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.

Terhadap fakta Merubah pemilik nama tanah yang sah tanpa persetujuan pemilik maupun
ahli waris, Notaris Putra Wijaya, SH terbukti melakukan pelanggaran terhadap pasal 16 (1)
huruf a UU No 2 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris yang berbunyi “ Dalam menjalankan jabatannya, Notaris wajib (a) bertindak
amanah,jujur,saksama,mandiri,tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait
dalam perbuatan hukum;”

Jika Notaris melanggar ketentuan pasal 16 (1) huruf a kewajiban tersebut, maka oleh
karena itu dapat dikenai sanksi berupa :
a. Teguran Lisan
b. Teguran tertulis
c. Pemberhentian Sementara
d. Pemberhentian dengan hormat
e. Pemberhentian dengan tidak hormat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia atas usul Majelis Pengawas Pusat.3

2. Pelanggaran terhadap Kode Etik Notaris


3
Abi Jam’an Kurnia, Jerat Hukum bagi Notaris yang Memalsukan Akta Autentik, diakses dari
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5c5a568ab332f/jerat-hukum-bagi-notaris-yang-
memalsukan-akta-autentik/ pada 29 Maret 2020 pukul 23.00 WIB
Bahwa atas perbuatannya Notaris Putra Wijaya, SH melanggar ketentuan pasal 3 angka 1
bahwa seorang Notaris wajib berkepribadian baik. Dalam hal ini Notaris MS tidak melakukan
kewajiban sebagaimana pasal 3 angka 1 Kode Etik Notaris karena ia sudah terbukti
melakukan kesalahan dengan menyalahgunakan jabatannya.

Selain itu, Notaris Putra Wijaya, SH juga melanggar ketentuan pasal 3 angka 4 Kode Etik
Notaris bahwa Notaris memiliki kewajiban untuk bertidak jujur,mandiri,tidak berpihak dan
penuh rasa tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah
jabatan Notaris. Namun, Notaris Putra Wijya, SH tidak melakukan kewajibannya
sebagaimana yang dimaksud oleh pasal 3 angka 4 tersebut yaitu tidak bertindak jujur karena
telah merubah akta merubah nama pemilik tanah yang sah tanpa persetujuan pemilik maupun
ahi waris.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Notaris didalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus tunduk dan menaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku, selain itu dirinya juga harus menaati ketentuan
Kode Etik Notaris.

Dengan demikian, seorang notaris didalam melaksanakan tugas dan kewajibannya itu
tidak boleh bertentangan dengan UU Jabatan Notaris, Kode Etik Notaris dan peraturan
perundang-undangan yang lainnya. Hal ini, bertolak belakang dengan apa yang dilakukan
oleh Notaris Putra Wijaya, SH yang menyalahgunakan jabatannya untuk merubah nama
pemilik tanah yang sah tanpa persetujuan pemilik maupun ahlu waris. Atas perbuatannya
yang melakukan perubahan nama tanpa pengetahuan dari pemiliknya, Notaris Putra Wijaya,
SH melanggar ketentuan pasal 16 ayat (1) huruf a dan pasal 3 angka 1 dan 4 Kode etik
Notaris. Akan tetapi menurut saya Notaris Putra Wijaya, SH itu seharusnya dapat dikenakan
sanksi yang lebih yaitu sanksi berupa Pemberhentian dengan tidak hormat.

B. Saran

Menurut saya, terkait dengan penjatuhan sanksi terhadap Notaris yang melakukan
pelanggaran berupa pemalsuan surat maupun perubahan nama akte tanpa persetujuan pemilik
seharusnya dapat dilakukan dengan lebih tegas lagi. Hal ini diamksudkan agar sanksi yang
diberikan akan menimbulkan efek jera bagi Notaris yang melakukan,sehingga meminimalisir
terjadinya pelanggaran-pelanggaran berikutnya.

Pertanggungjawaban notaris atas akta otentik yang dirubah tanpa persetujuan salah satu
pihak adalah merupakan pelanggaran, dan pelanggaran tersebut dapat memunculkan masalah
hukum, karena itu notaris diharuskan melakukan tindakan yang jujur dan terbuka kepada
pihak yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai