Oleh:
NORMA AMALIA R A
E1A017333
Kelas : D
Kelompok : A5
Teman kelompok:
1. ALVIAN NUR FARDIANSYAH (E1A017330)
2. OKKY TAMAMI AFDHAL (E1A017331)
3. FIRMANSYAH WISNU .M .W (E1A017332)
4. NORMA AMALIA .R .A (E1A017333)
5. RIZKY PUTRA DINO .R (E1A017334)
6. BENARIVO GIRI .K (E1A017335)
7. HERLINA RAHMAWATI (E1A017336)
8. RESTY DWI .A (E1A017337)
9. SALMA YULIA AFIFAH (E1A017339)
10. SAFIRA RAHMA DEWI (E1A017340)
Setiap Notaris yang diangkat harus mengucapkan sumpah yang salah satu isinya adalah
“bahwa saya akan menjaga sikap, tingkah laku saya, dan akan menjalankan kewajiban saya
sesuai dengan kode etik profesi, kehormatan, martabat, dan tanggung jawab saya sebagai
Notaris” (Pasal 4 ayat [2] UUJN)1.
Berdasarkan pasal 1 angka 2 Kode Etik Notaris disebutkan bahwa”Kode Etik Notaris dan
untuk selanjutnya akan disebut Kode Etik adalah kaidah moral yang ditentukan oleh
Perkumpulan Ikatan Notaris Indonesia yang selanjutnya akan disebut “Perkumpulan”
berdasar keputusan Kongres Perkumpulan dan/atau yang ditentukan oleh dan diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta
wajib ditaati oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan dan semua orang yang
menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris, termasuk di dalamnya para Pejabat Sementara
Notaris, Notaris pengganti pada saat menjalankan jabatan.”
1
Hukum Press, Pengertian,tugas,dan kewenangan Notaris diakses dari
https://hukumpress.blogspot.com/2016/10/pengertian-tugas-kewenangan-notaris.html pada 29 Maret 2020
pukul 22.20 WIB
B. LAMBANG IKATAN NOTARIS INDONESIA
Pada tahun 1987 Wawan Setiawan bersama dengan GHS Loemban Tobing melakukan
standarisasi kembali terhadap lambing INI,sehingga lambang tersebut menjadi seperti yang
terlihat diatas. Adapun deskripsi dari lambing tersebut adalah :
Terhadap fakta Merubah pemilik nama tanah yang sah tanpa persetujuan pemilik maupun
ahli waris, Notaris Putra Wijaya, SH terbukti melakukan pelanggaran terhadap pasal 16 (1)
huruf a UU No 2 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 30 tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris yang berbunyi “ Dalam menjalankan jabatannya, Notaris wajib (a) bertindak
amanah,jujur,saksama,mandiri,tidak berpihak dan menjaga kepentingan pihak yang terkait
dalam perbuatan hukum;”
Jika Notaris melanggar ketentuan pasal 16 (1) huruf a kewajiban tersebut, maka oleh
karena itu dapat dikenai sanksi berupa :
a. Teguran Lisan
b. Teguran tertulis
c. Pemberhentian Sementara
d. Pemberhentian dengan hormat
e. Pemberhentian dengan tidak hormat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia atas usul Majelis Pengawas Pusat.3
Selain itu, Notaris Putra Wijaya, SH juga melanggar ketentuan pasal 3 angka 4 Kode Etik
Notaris bahwa Notaris memiliki kewajiban untuk bertidak jujur,mandiri,tidak berpihak dan
penuh rasa tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan dan isi sumpah
jabatan Notaris. Namun, Notaris Putra Wijya, SH tidak melakukan kewajibannya
sebagaimana yang dimaksud oleh pasal 3 angka 4 tersebut yaitu tidak bertindak jujur karena
telah merubah akta merubah nama pemilik tanah yang sah tanpa persetujuan pemilik maupun
ahi waris.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Notaris didalam menjalankan tugas dan kewajibannya harus tunduk dan menaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku, selain itu dirinya juga harus menaati ketentuan
Kode Etik Notaris.
Dengan demikian, seorang notaris didalam melaksanakan tugas dan kewajibannya itu
tidak boleh bertentangan dengan UU Jabatan Notaris, Kode Etik Notaris dan peraturan
perundang-undangan yang lainnya. Hal ini, bertolak belakang dengan apa yang dilakukan
oleh Notaris Putra Wijaya, SH yang menyalahgunakan jabatannya untuk merubah nama
pemilik tanah yang sah tanpa persetujuan pemilik maupun ahlu waris. Atas perbuatannya
yang melakukan perubahan nama tanpa pengetahuan dari pemiliknya, Notaris Putra Wijaya,
SH melanggar ketentuan pasal 16 ayat (1) huruf a dan pasal 3 angka 1 dan 4 Kode etik
Notaris. Akan tetapi menurut saya Notaris Putra Wijaya, SH itu seharusnya dapat dikenakan
sanksi yang lebih yaitu sanksi berupa Pemberhentian dengan tidak hormat.
B. Saran
Menurut saya, terkait dengan penjatuhan sanksi terhadap Notaris yang melakukan
pelanggaran berupa pemalsuan surat maupun perubahan nama akte tanpa persetujuan pemilik
seharusnya dapat dilakukan dengan lebih tegas lagi. Hal ini diamksudkan agar sanksi yang
diberikan akan menimbulkan efek jera bagi Notaris yang melakukan,sehingga meminimalisir
terjadinya pelanggaran-pelanggaran berikutnya.
Pertanggungjawaban notaris atas akta otentik yang dirubah tanpa persetujuan salah satu
pihak adalah merupakan pelanggaran, dan pelanggaran tersebut dapat memunculkan masalah
hukum, karena itu notaris diharuskan melakukan tindakan yang jujur dan terbuka kepada
pihak yang bersangkutan