Pengantar
Upah merupakan salah satu hak normatif buruh. Upah yang diterima oleh buruh merupakan
bentuk prestasi dari pengusaha ketika dari buruh itu sendiri telah memberikan prestasi
pula kepada Pengusaha yakni suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Karena merupakan hak normatif maka peraturan perundang-undangan yang mengatur
masalah pengupahan memuat pula sanksi pidana bagi Pengusaha yang mengabaikan
peraturan perundangan terkait dengan masalah pengupahan dan perlindungan upah. Bila hal
tersebut terjadi maka tindakan Pengusaha yang demikian ini termasuk dalam tindak pidana
kejahatan.
Beberapa pengertian.
Upah adalah : hak buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-
undangan termasuk tunjangan bagi buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan (Pasal 1 UU 13/2003).
Penghasilan Pekerja adalah jumlah penghasilan Pekerja dalam satuan waktu tertentu
termasuk didalamnya gaji pokok, tunjangan-tunjangan, premi-premi, catu, upah
lembur, THR, bonus dan fasilitas-fasilitas.
Kebijakan pengupahan yang melindungi buruh (untuk memenuhi penghidupan yang
layak Pasal 88 UU 13/2003 ) :
1. upah minimum;
2. upah kerja lembur;
3. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
4. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar pekerjaannya;
5. upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
6. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
7. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
8. upah untuk pembayaran pesangon; upah untuk perhitungan pajak penghasilan
9. bentuk dan cara pembayaran upah;
10. denda dan potongan upah.
Pengusaha wajib membayar upah jika dalam menjalankan kewajiban negara tersebut
buruh tidak mendapat upah atau tunjangan lainnya dari pemerintah tetapi tidak
melebihi 1 tahun.
Pengusaha wajib membayar kekurangan upah kepada buruh bilamana jumlah upah
yang diperoleh buruh dari pemerintah kurang dari upah yang biasa diterima dari
perusahaan yang bersangkutan tetapi tidak melebihi 1 tahun.
Pengusaha tidak diwajibkan membayar upah kepada buruh bilamana buruh tersebut
telah memperoleh upah serta tunjangan lainnya yang besarnya sama atau lebih dari
upah yang biasa diterima dari perusahaan yang bersangkutan.
Pelanggaran terhadap Pasal 93 ayat (2) adalah sanksi pidana penjara paling singkat 1 bulan
dan paling lama 4 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,- dan paling banyak Rp
100.000.000,- (Pasal 187 UU 13/2003).
1. Upah pokok adalah : imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat
atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
2. Tunjangan tetap adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan
yang diberikan secara tetap kepada pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam
satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok seperti tunjangan isteri,
tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan kematian, tunjangan jabatan,
tunjangan keahlian dan lain-lain.
Tunjangan makan dan tunjangan transport dapat dimasukkan dalam komponen tunjangan
tetap apabila pemberian tunjangan tersebut tidak dikaitkan dengan kehadiran dan diterima
secara tetap oleh pekerja menurut satuan waktu, harian atau bulanan.
1. Tunjangan tidak tetap adalah suatu pembayaran yang secara langsung maupun tidak
langsung berkaitan dengan pekerja yang diberikan secara tidak tetap untuk pekerja
dan keluarganya serta dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan
waktu pembayaran upah pokok seperti tunjangan transport yang didasarkan pada
kehadiran. Tunjangan makan dapat dimasukan dalam tunjangan tidak tetap apabila
tunjangan tersebut diberikan atas dasar kehadiran (pemberian tunjangan bisa dalam
bentuk uang atau fasilitas makan). Misalnya : THR, bonus kehadiran, bonus target
produksi tercapai dan lain-lain.
Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap maka besarnya
upah pokok sedikit-dikitnya 75 % dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap (Pasal
94 UU 13/2003).
Pendapatan non upah (SE-07/Men/1990 ) :
o Fasilitas .
Adalah kenikmatan dalam bentuk nyata yang diberikan perusahaan oleh karena hal-hal yang
bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja seperti fasilitas kendaraan
(antar jemput atau lainnya), pemberian makan secara cuma-cuma, sarana ibadah atau
penitipan bayi, koperasi, kantin dan lain-lain.
Bonus.
Adalah bukan merupakan bagian dari upah melainkan pembayaran yang diterima pekerja dari
hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja lebih besar dari
target produksi yang nomal atau karena peningkatan produktivitas, besarnya pembagian
bonus diatur berdasarkan kesepakatan.
3 didapat dari 6 hari kerja . Jika disederhanakan menjadi 3 (sama-sama dibagi 2).
20 40 jam/minggu 20
Pada hari libur resmi semua pekerja yang bekerja pada perusahaan berhak mendapat
istirahat dengan upah sebagaimana biasa diterima tanpa membedakan status buruh
(Pasal 1 Permen No. Per-03/Men/1987 Tentang Upah Pekerja Pada hari Libur
Resmi).
UPAH MINIMUM (Kepmen No. 226/Men/2000 Tentang Perubahan Pasal 1,3,4,8,11,20 dan
21 Permen No. Per-01/Men/1999 Tentang Upah Minimum).
Adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap
(Pasal 1).
Besarnya upah minimum diadakan peninjauan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun
sekali (Pasal 4 Kepmen No.226/Men/2000).
o Upah minimum diarahkan kepada pencapaian kebutuhan hidup layak
dan Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah
minimum (Pasal 89 ayat 2 dan Pasal 90 ayat 1).
- Pengusaha yang membayar upah buruhnya lebih rendah dari upah minimum dikenakan
sanksi pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan/atau denda paling
sedikit Rp 100.000.000,- dan paling banyak Rp 400.000.000,- dan tindakan Pengusaha
tersebut merupakan Tindak Pidana Kejahatan (Pasal 185 UU No. 13/2003).
Penetapan UMK :
- Nilai hasil survey KHL yang dilakukan oleh Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota.
- Nilai UMK tahun sebelumnya.
- Produktivitas kerja Pekerja.
- Pertumbuhan ekonomi dan usaha yang paling tidak mampu (marginal).
- Inflasi.
- Kondisi pasar kerja.
- Kemampuan perusahaan.
- Upah daerah sekitar.
1. Usulan nilai UMK dari Bupati/Walikota selanjutnya dibahas dan dikaji Dewan
Pengupahan Propinsi.
2. Gubernur menetapkan UMK tahun 2009 setelah mempertimbangkan usulan
Bupati/Walikota dan rekomendasi Dewan Pengupahan Propinsi.
Upah minimum hanya berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari
1 (satu) tahun (Pasal 13 ayat 2).
Bagi pekerja yang berstatus tetap, tidak tetap dan dalam masa percobaan, upah
diberikan oleh pengusaha serendah-rendahnya sebesar upah minimum (Pasal 13
ayat 1).
Bagi perusahaan yang telah memberikan upah lebih tinggi dari upah minimum yang
berlaku, pengusaha dilarang mengurangi atau menurunkan upah (Pasal 16).
Dalam hal Pengusaha tidak mampu membayar upah minimum maka Pengusaha dapat
mengajukan penangguhan pelaksanaan upah minimum setelah terlebih dahulu
diadakan kesepakatan tertulis dengan Serikat Buruh atau wakil buruh untuk jangka
waktu paling lama 12 (dua belas) bulan (Pasal 2, 3 dan 5 Kepmen 231/2003
Tentang Tata Cara Penangguhan Upah Minimum).
Setelah berakhirnya ijin penangguhan maka pengusaha wajib melaksanakan ketentuan
upah minimum yang baru (Pasal 5 ayat 2 Kepmen 231/2003).
Selama permohonan penangguhan masih dalam proses penyelesaian, pengusaha tetap
membayar upah sebesar upah yang biasa diterima buruh (Pasal 7 Ayat 1 Kepmen
231/2003).
Apabila penangguhan ditolak, maka upah sekurang-kurangnya sama dengan upah
minimum yang berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya ketentuan upah minimum
yang baru (Pasal 7 ayat 2 Kepmen 231/2003).
Prosedur dan tata cara penangguhan UMK (Kepmenakertrans No. KEP.
231/MEN/2003) :
- Dalam hal perusahaan berbadan hukum, laporan keuangan harus sudah diaudit oleh
akuntan publik (Pasal 4 Ayat 2).
- Apabila diperlukan, Gubernur dapat meminta Akuntan Publik untuk memeriksa
keadaan keuangan guna pembuktian ketidakmampuan perusahaan (Pasal 4 Ayat 3).
- Berdasarkan permohonan, Gubernur menetapkan penolakan atau persetujuan
penangguhan pelaksanaan upah minimum setelah menerima saran dan pertimbangan Dewan
Pengupahan Propinsi (Pasal 4 Ayat 4).
- Persetujuan penangguhan ditetapkan oleh Gubernur untuk jangka waktu paling lama
12 bulan (Pasal 5 Ayat 1).
- Penangguhan diberikan dengan membayar sesuai upah minimum yang lama atau
membayar lebih tingi dari upah minimum lam tetapi lebih rendah dari upah minimum yang
baru atau menaikkan upah secara bertahap (Pasal 5 Ayat 2).
- Setelah berakhirnya ijin penangguhan maka pengusaha wajib melaksanakan ketentuan
upah minimum yang baru (Pasal 5 Ayat 3).
- Penolakan atau persetujuan penangguhan diberikan dalam jangka waktu paling lama 1
bulan terhitung sejak diterimanya permohonan secara lengkap oleh Gubernur (Pasal 6 Ayat
1).
- Bila dalam jangka waktu tersebut berakhir dan belum ada keputusan dari Gubernur,
permohonan yang memenuhi syarat diangap telah disetujui (Pasal 6 Ayat 2).
- Selama permohonan masih dalam proses pengusaha yang bersangkutan tetap
membayar upah sebesar upah yang biasa diterima buruh (Pasal 7 Ayat 1).
- Hal penangguhan ditolak Gubernur maka upah yang diberikan sekurang-kurangnya
sama dengan upah minimum yang berlaku terhitung mulai tanggal berlakunya UMK yang
baru (Pasal 7 Ayat 2).
BUNGA ATAS UPAH (Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 8/1981 Tentang
Perlindungan Upah) :
Denda karena suatu pelanggaran hanya dapat dilakukan terhadap pekerja jika diatur
secara tegas dalam suatu perjanjian tertulis atau peraturan perusahaan. Pengusaha
dilarang menuntut ganti rugi terhadap pekerja yang sudah dikenakan denda,
pengusaha atau orang yang diberi wewenang untuk menjatuhkan denda darinya.
Permintaan ganti rugi akibat kerusakan barang atau kerugian lainnya baik milik
pengusaha maupun pihak ketiga karena kesengajaan atau kelalaian pekerja harus
diatur terlebih dahulu dalam suatu perjanjian tertulis atau peraturan perusahaan
dengan ketentuan setiap bulannya tidak boleh melebihi 50% dari upah.
Apabila pengusaha dinyatakan pailit maka upah pekerja merupakan hutang yang
harus didahulukan.
Tuntutan dan segala pembayaran yang timbul dari hubungan kerja menjadi daluwarsa
setelah melampaui jangka waktu 2 tahun.
TUNJANGAN HARI RAYA (Permen No. 4/1994 Tentang Tunjangan Hari Raya
Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan ) :
Pengusaha wajib memberikan THR kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja
3 (tiga) bulan secara terus menerus atau lebih.
Besarnya THR :
o Masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih = 1 (satu) bulan upah.
o Masa kerja 3 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan =