Npm : 110110180047
Komunikasi pada saat ini pasti berbasis dengan komputer atau teknologi
global yang melintasi segala perbatasan teritorial dimana semua bisa berkomunikasi
menciptakan aktivitas dan harus ada penerapan hukumnya berdasarkan batas
geografisnya. Batasan teritorial di dunia nyata sejadinya dimana batas geografis ada
garis yang memisahkan ruang fisik merupakan hal yang penting dan juga hal
terpenting lainnya adanya hak dan tanggung jawab hukum. Dalam artikel ini merujuk
undang-undang merek dangang dan skema untuk perlindungan asosiasi antara
kata, gambar, dan perusahaan komersil tertentu. Hukum merek dagang secara jelas
didasarkan berdasarkan pemisahan geografis. Perlindungan merek terkenal secara
global perlu pendaftaran di setiap negara oleh sebab itu pemilik merek dagang harus
selalu waspada terhadap klaim pengabaian berbasis wilayah dan harus menguasai
undang-undang prosedural dan yuridis yang berbeda di setiap negara. Batas
teritorial di dunia nyata bukanlah hal yang sembarangan karena menyangkut sejarah
dan segala aspek kenegaraan. Dalam pembatasan wilayah teritorial terdapat empat
aspek yaitu kekuasaan atau kontrol baik itu ruang maupun fisik, orang-orang serta
benda -benda yang terletak di ruang tersebut adalah atribut yang menentukan
kedaulatan negara terebut, kedua adalah efek artinya koresponden antara batasan
fisik dan batasan ruang hukum juga menerminkan hubungan yang mengakar antara
kedekatan fisik dan efek dari perilaku tertentu, Legitimasi dalam hal ini beranggapan
bahwa dalam perbatasan yang ditentukan secara geografis adalah sumber utama
otoritas pembuatan hukum untuk segala kegiatan dalam perbatasan itu, dan terakhir
yaitu notice dalam ini batasan fisik juga sesuai untuk penggambaran “Law Space” di
dunia nyata karena dapat memberi tahu bahwa aturan berubah ketika batas terebut
dilintasi dan batas-batas tersebut memiliki-rambu yang memberikan peringatan.
Dalam cyberspace tidak ada perbatasan teritorial cyberpace secara radikal
merusak hubungan antara fenomena online yang signifikan secara hukum dan lokasi
fisik. Munculnya jaringan komputer global meruntuhkan hubungan antara geografis
seperti kekuatan pemerintah daerah untuk menegaskan kendali atas perilaku online,
efek perilaku online pada individu atau benda, legitimasi upaya penguasa lokal untuk
menegakkan aturan yang berlaku untuk fenomena global dan kemampuan lokal fisik
untuk memberikan pemberitahuan tentang seperangkat aturan yang berlaku dengan
demikian internett secara radikal menyongsong sistem pembuatan aturan
berdasarkan batas antara ruang fisik setidaknya segala yang berhubungan klaim
dunia maya secara alami harus diatur oleh aturan yang ditentukan secara teritorial.
Cyberspace tidak memiliki batas berbasis teritorial dikarenakan biaya dan kecepatan
transisi pesan di internet hampir seluruhnya tiak bergantung pada lokasi fisik.
Internet memungkinkan tempat-tempat terpencil secara geografis dan orang yang
terpisah antara lain dan memungkinkan transaksi antara orang-orang yang tidak
tahu dan dalam banyak yang tidak mengetahui dimana lokasi fisik pihak lain.
Cyberspace sebagai tempat menyatakan batasan baru itu nyata karena
memberlakukaan cybepace sebagai “ruang” terpisah dimana hukum yang berbed
berlaku seharusnya datang secara alami karena masuk ke dunia komunikasi online
yang tersimpan ini terjadi melalui layar. Cyberspace bukanlah tempat yang homogen
seperti contoh kelompok dan aktivitas yang ditemukan dibrbagai lokasi online
memiliki karakteristik dan perbedaan unik mereka sendiri dan setiap area
kemungkinan akan mengembangkan seperangkat aturan yang berbeda. Cyberspace
sendiri adalahh tindakan bermakna yang akan membuat penerapan “hukum
cyberspace” yang berbeda adil bagi mereka yang melewati batas elektronik. Rezim
ruang siber lainnya antara lain adalah Undang-undang pencemaran nama baik,
peraturan kegiatan profesional berbassi internet, penipuan dan anti monopoli, dan
undang-undang hak cipta.
Teknologi internet memunculkan suatu dunia yang baru pada saat ini yaitu
cyberspace walaupun seakan-akan cyberspace ini tidak ada, banyak sekali
perbuatan hukum yang dapat terjadi di sana. Perbuatan-perrbuatan yang dilakukan
di cyberspace dampaknya juga bisa dirasakan hingga di dunia nyata, oleh kaena itu
negara perlu memperpanjang jangkauan hukum nasionalnya.
Jurnal Governing Networks and Rule-Making in Cyberspace