Anda di halaman 1dari 3

Ahmad Fikri Haykal

110110180047

Implementasi Hak Asasi Manusia di Indonesia

Hak Asasi Manusia atau Human Right secara universal dapat didefinisikan sebagai
hak-hak yang melekat atau inherent secara alamiah pada manusia dan tanpa hak-hak tersebut
manusia tidak dapat hidup sebagaimana manusia dalam umumnya.HAM dan kebebasan dasar
memungkinkan manusia untuk mengembangkan kualitas yang ada pada dirinya,
integelensi,bakat-bakat serta hati nurani untuk memuaskan kebutuhannya bai itu jasmani
maupun rohani dan penghormatan terhadap HAM dan kebebasan dasar serta martabat
manusia merupakan pondasi dari kebabasan, keadilan dan kedamaian dunia.1Hak asasi
manusia merupakan karunia dari Tuhan yang maha pencipta dan tidak ada yang dapat hak itu
dari pemiliknya.

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. 2 Hak yang
melekat pada diri seseorang sebagai makhluk Tuhan merupakan hak yang mutlak dan harus
dilindungi oleh negara sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi terutama hak untuk hidup
dan hak untuk kehidupannya. Hai ini di terlihat dalam Pasal 28A UUD 1945 hasil perubahan
kedua, menyatakan: “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup
dan kehidupannya.”3

Dengan meratifikasi perjanjian PBB tentang Hak Asasi Manusia (HAM) melalui
Undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, membuktikan keseriusan
pemerintah Indonesia dengan HAM. Implementasinya diharapkan juga keseriusan
pemerintah melalui penegakan hukum yang berlaku, tanpa memandang tingkat sosial,
ras, agama dan lainnya. Pelanggaran bisa saja dilakukan oleh pemerintah ataupun
masyarakat, baik kelompok maupun secara perorangan. Pada kasus pelanggaran HAM dapat
dikategorikan dalam dua jenis yaitu;

1
Muladi, Makalah Bahan Kulia MIH UNDIP yang berjudul; Globalisasi, Nilai-nilai Universal, Hukum, Demokrasi
dan HAM serata Ketahanan (ekonomi) Nasional, Jakarta 25 Juni 2011, hlm. 14.
2
Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
3
Jimli Asshiddqie, Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat, Pusat Studi Hukum Tata Negara
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2002, hlm. 49.
kasus pelanggaran HAM berat, meliputi :

1) Pembunuhan masal (genisida)


2) Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
3) Penyiksaan
4) Penghilangan orang secara paksa
5) Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis.

kasus pelanggaran HAM biasa, meliputi

1) Pemukulan
2) Penganiayaan
3) Pencemaran nama baik
4) menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5) Menghilangkan nyawa orang lain.

Perkembangan HAM di Indonesia bukan Cuma wacana yang asing dibicarakan dan
ketatanegaraan di Indonesia. Di Indonesia Hak Asasi Manusia banyak mengalami dinamika
yang penuh perjuangan dalam penegakannya.Sudah berbagai macam upaya telah dilakukan
oleh para leluhur-leluhur bangsa kita di masa lalu yang bertujuan untuk tercapainya
penegakan Hak Asasi Manusia yang seadil-adilnya.Ketika Indonesia sedang menyusun
konstitusi undang-undang dasar 1945 terjadi perdebatan mengenai apakah hak warga negara
perlu dicantumkan dalam pasal-pasal undang-undang dasar.Pemikiran tentang HAM dibagi
menjadi beberapa periode yaitu sebelum kemerdekaan (1908-1945),Periode kemerdekaan
(1945-sekarang) dibagi menjadi periode (1945-1950), (1950-1959), (1959-1966),(1966-
1998),(1998-sekarang).

Impelemantasi HAM oleh Indonesia saya menggap masih kurang terjalin dengan baik
karena masih sering kita dapati banyak sekali orang yang ingin mengemukakan suatu
pendapat masih sering dibungkam dan tidak dihargai oleh pemerintah seperti yang terjadi saat
ini. Rakyat sedang sedang kesusahan melawan krisis ekonomi dan melawan pandemi tetapi
pemerintah sibuk membahas RUU Omnibus Law Cipta kerja bukanya fokus membahas dan
melawan pandemi demi rakyat yang sehat.Ada lagi pembunuhan Munir yang belum jelas
siapa pembuhnya dan orang-orang yang hilang pada masanya. Tentu saja Indonesia ini telah
melakukan pelanggaran HAM karena menghilangkan nyawa orang tanpa putusan pengadilan
seperti pembantai PKI pada tahun 1965 semua orang yang dituduh komunis maka hilang atau
dibunuh tanpa pengadilan begitu juga Munir, Marsinah dan Wiji Tukul yang hilang karena
mengemukakan pendapatnya yang bersebrangan dengan pemerintah.Penerapan HAM di
Indonesia menurut saya sudah memiliki dasar yang proper tetapi masih harus dikoreksi dan
harus ditambahkan lagi perihal lain dan pelaksanaan dalam membala HAM harus dikerahkan
sebenar-benarnya.

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa sejatinya HAM adalah persoalan yang
bersifat universal tetapi sekaligus juga kontekstual. Setiap negara mempunya sejarah
perjuangan dan perkembangan HAM yang berbeda oleh karena itu konsepsi dan
implementasi HAM dari suatu negara tidak dapat disamaratakan. Adanya HAM
menimbulkan konsekuensi adanya kewajiban asasi, keduanya beijalan secara paralel dan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Selama ini meskipun masih banyak
kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia tetapi secara umum implementasi HAM di
Indonesia baik itu menyangkut perkembangan dan penegakkannya mulai menampakkan
tanda-tanda maju tapi lamban dan tak dapat dipercaya.Hal ini terlihat dengan adanya regulasi
hukum HAM melalui peraturan perundang-undangan.Di samping itu telah dibentuknya
pengadilan HAM dalam upaya menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM berat yang
terjadi.

DAFTA PUSTAKA

Asshiddqie, J. (2002). Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat. Jakarta:
Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Muladi. (2011). Globalisasi, Nilai-nilai Universal, Hukum, Demokrasi dan HAM serata
Ketahanan (ekonomi) Nasional. Makalah Bahan Kuliah UNDIP, 14.

Undang-undang No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.

Anda mungkin juga menyukai