A. PENGERTIAN HAM
Hal yang mendasar dan utama serta universal yang pasti dimiliki setiap manusia sejak
lahir.
B. MACAM-MACAM HAM
Secara resmi deklarasi HAM bagi Bangsa Indonesia telah lebih dulu
dirumuskan daripada deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia PBB.
Pembukaan UUD 1945 diundangkan atau disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945. Sedangkan deklarasi PBB diundangkan atau disahkan pada tahun 1948.
Ini membuktikan pada dunia bahwa bangsa Indonesia sebelum deklarasi PBB
disahkan, telah lebih dulu mengangkat hak-hak asasi manusia dan melindungi
dalam kehidupan negara yang tertuang dalam UUD 1945.
Dalam Pembukaan UUD 1945 hak-hak manusia berakar sangat kuat. Oleh
karena itu, hak-hak asasi harus oleh setiap insan Indonesia. Berikut penjelasan
hak asasi manusia dalam Pembukaan UUD 1945.
1. Makna yang terkandung dalam alinea pertama adalah bahwa bangsa
Indonesia dengan teguh dan kuat memperjuangkan kemerdekaan sebagai lawan
dari penjajahan, sebab sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak asasi setiap
bangsa.
2. Makna yang terkandung dalam alinea kedua bahwa rakyat akan
diperjuangkan untuk menikmati kemerdekaan, keadilan, dan kemakmuran.
3. Makna yang terkandung dalam alinea ketiga adalah bahwa
kemerdekaan bukanlah semata-mata hasil perjuangan bangsa Indonesia, tetapi
juga karena diberkati atau anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan kita berkewajiban
untuk mensyukurinya.
4. Makna alinea keempat adalah bahwa negara menjadi pelindung
segenap warga negara tanpa kecuali. Negara juga berupaya untuk memajukan
kesejahteraan umum. Dalam hal ini berarti setiap warga negara diberi kesempatan
untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.
Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa, memuat nilai yang
luhur terkandung dalam sila-sila Pancasila. Nilai luhur tersebut merupakan cermin
hak asasi manusia yang sifatnya universal bagi bangsa Indonesia. Berikut penjabaran
hak asasi dalam Pancasila.
2. Sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia berserta hak asasi.
1. Kondisi Sosial Budaya, Kondisi Indonesia yang beragama terutama dalam keadaan
Budaya, Ras, Suku, Bahasa, dan sejenisnya, menjadikan Indonesia sering
mengalami konflik horisontal.
2. Aparat dan Penindakannya, Faktor ini masih sering terjadi di Indonesia, dimana
Polisi sebagai aparatur negara tidak tegas dalam bertindak menangani pelanggaran-
pelanggaran HAM, selain itu bahkan aparatur negara ini sering mengkhianati
rakyatnya dengan cara korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Perangkat Perundangan, sulitnya pengimplementasian perundang-undangan yang
ada di Indonesia guna menegakan HAM menjadi penghambat tersendiri.
4. Komunikasi dan Informasi, belum meratanya persebaran komunikasi dan informasi
yangn ada di Indonesia, menjadi sebuah hambatan yang cukup besar.
5. Kebijakan Pemerintah, faktor ini masih sering terjadi di Indonesia, dimana berbagai
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkadang tidak sesuai dengan kepentingan
nasional sehingga justru menyebabkan Hak-Hak orang lain terkebiri.
Karena ketika setiap individu memiliki kesadaran akan HAM maka dapat mengurangi
timbulnya pelanggaran akan HAM, tidak hanya per individu aja tetapi berlaku juga bagi
pemerintah dan lembaga yang bersangkutan. Hal ini juga dapat menjadi salah
satu peran masyarakat dalam penegakan ham di Indonesia.