Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

“HAK ASASI MANUSIA DAN


KEWAJIBAN ASASI MANUSIA”

Disusun Oleh :
1. Muhammad Ariq Hakim (141190070)

2. Noviana Lestari (141190071)

3. Rizki Riadi Saputra (141190072)

4. Siti Nur Azizah (141190073)

5. Windi Astuti (141190074)

6. Annisa Fitri Nurlaili (141190075)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas EM-C Kelompok Tiga(3)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta


2019
DAFTAR ISI

HAM

BAB I.PENDAHULUAN 5

PEMBAHASAN 5

2. Ciri-Ciri HAM / Hak Asasi Manusia 10

3. Macam-Macam HAM 10

D. KESEIMBANGAN HAM DAN KAM 20

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 2


Kata Pengantar

Alhamdulillah, terima kasih kami ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan makalah ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat
waktu. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman dan
dosen mata kuliah pendidikan kewarganegaraan yang sudah mendukung hingga
selesainya makalah ini.

Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia”. Untuk membaca lebih lengkap, Anda dapat membaca
hasil makalah kami ini.

Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan
pengetahuan pembaca lain. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna kecuali
Tuhan.

Demikian kami ucapkan terima kasih atas waktu saudara/saudari telah


membaca hasil karya ilmiah kami.

BAB I

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 3


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia
yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan
instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM
adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam
era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam
era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan
orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang
lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Hanya saja pemenuhan HAM kadang tidak sesuai dengan apa yang
semestinya dilakukan oleh tiap individu. Maka dari itu, Penulis ingin
menjelaskan dan meninjau kembali hak asasi manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Dan makalah ini dibuat dengan judul “ HaM yang masih perlu
ditinjau kembali “

B. Tujuan

Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca, Agar pembaca


mengetahui Hak Asasi Manusia dan Kewajiban Asasi Manusia. Selain itu
untuk mengetahui pentingnya Keseimbangan Hak Asasi Manusia dan
Kewajiban Asasi Manusia.

C. Rumusan Masalah

1. Sejarah Hak Asasi Manusia di Indonesia


2. Pengertian Hak Asasi Manusia
3. Pengertian Kewajiban Asasi Manusia
4. Mengetahui Keseimbangan HAM dan KAM

BAB II

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 4


PEMBAHASAN

A. Sejarah HAM Di Indonesia


Dari Indonesia tidak ada tokoh-tokoh yang diakui secara
internasional sebagai pelopor HAM. Namun bukan berarti di Indonesia
tidak ada perjuangan untuk menegakkan HAM. Perjuaangan menegakkan
HAM dimulai sejak adanya penjajahan di Indonesia. Perjuangan ini tidak
semata-mata hanya perlawanan mengusir penjajah, namun lebih jauh dari
itu pada dasarnya juga merupakan perjuangan untuk menegakkan HAM.
Indonesia mengalami penjajahan berabad-abad. Pada masa itu
banyak sekali pelanggaran HAM seperti penculikan, kerja paksa,
pembantaian, penyiksaan, pemindasan, kesewang-wenangan yang
merupakan fenomena umum yang terjadi. Tidak ada kebebasan, keadilan,
perasaan, rasa aman, yang terjadi adalah ekploitasi besar-besaran terhadap
manusia dan kekayaan alam Indonesia untuk kepentingan penjajah.
Pada masa penjajahan Belanda masyarakat Indonesia dibedakan
menjadi tiga strata sosial. Pembedaan kela-kelas dalam masyarakat ini
mempunyai implikasi yang luas. Ada diskriminasi di segala bidang
kehidupan ekonomi, politik, soaial, pendidikan dan hukum. Ketiga strata
sosial itu adalah: masyarakat Eropa sebagai kelas pertama, masyarakat
Timut Asing (China, India Arab) sebagai kelas dua dan masyarakat
Irlander sebagai masyyarakat kelas tiga. Perlakuan manusia yang
didasarkan pada diskriminasi inilah yang bertentangan dengan harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang sederajat. Kondisi
semacam ini mendorong tokoh-tokoh pejuang untuk mengangkat senjata.
Tonggak-tonggak sejarah perjuangan HAM adalah sebagai berikut :
1. Kebangkitan Nasional (20 Mei 1908)
2. Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
3. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945); merupakan puncak
perjuangan untuk menghapuskan penjajahan dengan penetapan
Undang-undang Dasar 1945 yang didalamnya terkandung
pengakuan HAM.

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 5


4. UUD RIS dan UUDS 1950 secara implicit mencantumkan konsep
HAM.
5. Sidang Umum MPRS tahun 1966 menetapkan Ketetapan MPRS
Nomor XIV/MPRS/1966 tentang Pembentukan Panitia Ad Hock
untuk menyiapkan dokumen rancangan Piagam HAM dan Hak
serta Kewajiban Warga Negara. Namun setelah meletusnya
G30S/PKI masalah ini tertunda.
6. Tahun 1993 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun
1993 dibentuk Komisi Hak Asasi Manusia.
7. Perumusan HAM mencapai kemajuan dengan dimasukkan masalah
ini dalam GBHN Tahun 1998.
8. Sidang Istimewa MPR 1998 telah berhasil merumuskan Piagam
HAM secara ekplisit lewat Ketetapan MPR-RI Nomor
XVII/MPR/1998 tentang Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia
Terhadap HAM.
9. Ketetapan MPR Nomor XVII ini dijabarkan dalam Undang-undang
RI Nomor 39 Tahun 2000 sebagai Hukum Positif bagi pelaksanaan
HAM di Indonesia.

a. HAM Secara Konseptual


Konsep tentang HAM bangsa Indonesia dapat diruntut sejak Proklamasi
Kemerdekaan:
1) Proklamasi
Sebagai pernyataan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
berimplikasi kebebasan bagi rakyatnya. Kemerdekaan dan kebebasan
inilah merupakan unsur dasar HAM.
2) Pembukaan UUD 1945
Pada alenia pertama dinyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak
segala bangsa. Menurut Prof. Notonagoro setiap bangsa sebagai
kesatuan golongan manusia merupakan diri pribadi mempunyai hak
kodrat dan hak moril untuk berdiri sebagai pribadi atau hidup bebas.
Jika ada bangsa yang tidak merdeka hal ini bertentangan dengan kodrat

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 6


manusia. Lebih jauh lagi dijelaskan dalam alinea ke empat, dimana
terdapat Pancasila sebagai fundamen moral negara. Sila kemanusiaan
yang adil dan beradab mengandung ajaran tentang kemanusiaan dan
keadilan yang merupakan unsur-unsur HAM.
3) Pancasila
Konsep HAM dalam Pancasila bertumpu pada ajaran sila kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kesatuan dengan sila-sila
yang lain. Konsep HAM dalam Pancasila ini lebih mendasar jika
dijelaskan dalam tatanan filosofis. Pemahaman Pancasila sebgai
filsafat bertitik tolak dari hakekat sifat kodrat manusia sebagai manusia
individu dan soaial. Konsep HAM dalam Pancasila tidak hanya
bedasarkan pada kebebasan individu namun juga mempertahankan
kewajiban sosial dalam masyarakat. Kebebasan dalam Pancasila
adalah kebebasan dalam keseimbangan antara hak dan kewajiban
antara manusia sebagai individu dan sosial, manusia sebagai makhluk
mandiri dan makhluk Tuhan, serta keseimbangan jiwa dan raga.
b. HAM Kerangka Hukum Nasional
1) UUD 1945
Konsep HAM dalam Pancasila dijabarkan dalam UUD 1945.
Pengumuman HAM tersebar dalam beberapa pasal yang menyangkut
HAM pada masa damai dan HAM pada masa sengketa bersenjata.
Bahkan terdapat HAM yang belum tercantum dalam Universal
Declaration of Human Right yaitu hak menentukan nasib sendiri, hak
mengunakan sumber daya alam, dan hak perutusan. Beberapa HAM
yang terdapat dalam UUD 1945 :
a) Hak atas kedudukan yang sama atas hukum dan pemerintahan
(pasal 2 ayat 1).
b) Hak mendapatkan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).
c) Hak atas kebebasan berserikat dan berkumpul (pasal 28).
d) Hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat (pasal 28).
e) Hak atas kebebasan mameluk agama (pasal 29 ayat 2).
f) Hak untuk mendapatkan pengajaran (pasal 31).

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 7


Selain itu masih ada hak lain:
a) Hak yang berlaku dalam sengketa yang bersenjata (pasal 11 ayat
12,30).
b) Hak pembelaan diri (pasal 30).
c) Hak perutusan (pasal 13).

2) Ketetapan MPR-RI Nomor XVII/MPR/1998 Tentang HAM


Sikap dan pandangan bangsa Indonesia tentang HAM secara
tegas termuat dalam ketetapan ini. Untuk pertama kali secara eksplisit
dirumuskan dalam bentuk piagam HAM. Piagam ini terdiri dari
Pembukaan dan Batang Tubuh yang berisi X Bab dan 44 pasal. Dalam
pembukaan bahwa bangsa Indonesia pada hakekatnya mengakui,
menyadarim menjamin dan menghargai HAM. Dalam pelaksanaan ini
terpadu dalam kewajiban asasi manusia sebagai pribadi, anggota
keluarga masyarakat, bangsa dan negara serta anggota masyarakat
bangsa-bangsa di dunia.
3) Undang-undang RI Nomor 29 Tahun 2000 Tentang HAM.
Undang-undang ini disahkan pada tanggal 23 September 2000,
terdiri dari XI Bab dan 106 pasal yang berisi tentang hak manusia
sebagai ciptaan Tuhan, manusia sebagai makhluk sosial, manusia
sebagai warga negara.
4) Undang-undang RI Nomor 5 Tahun 1998 Tentang Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Perlakuan dan Pelaksanaan atau
Penghukuman Lain yang Kejam, tidak manusiawi atau merendahkan
martabat manusia.
5) Keputusan Presiden RI Nomor 181 tahun 1889 tentang Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
6) Keputusan Presiden RI Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana
Aksi Nasional HAM.
7) Instruksi Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Penghentian
Penggunaan Istilah Pribumi dan Non Pribumi dalam semua perumusan

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 8


dan penyelenggaraan kebijakan, perencanaan program ataupun
pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pemerintah.

B. HAK ASASI MANUSIA (HAM)

1. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)


Agar lebih memahami apa itu HAM, maka kita dapat merujuk kepada
pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian HAM (Hak Asasi
Manusia) menurut para ahli:
a. John Locke
Menurut John Locke, pengertian HAM adalah hak-hak yang
langsung diberikan Tuhan kepada manusia sebagai hak yang kodrati.
Oleh karena itu, tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa
mencabutnya. HAM ini sifatnya mendasar (fundamental) bagi
kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.
b. Jan Materson
Menurut Jan Materson (komisi HAM PBB), pengertian HAM
adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia
mustahil dapat hidup sebagai manusia.
c. Miriam Budiarjo
Menurut Miriam Budiarjo, pengertian HAM adalah hak yang
dimiliki setiap orang sejak lahir ke dunia, hak itu sifatnya universal
sebab dimiliki tanpa adanya perbedaan kelamin, ras, budaya, suku, dan
agama.
d. Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, pengertian HAM adalah
suatu hak yang sifatnya asasi atau mendasar. Hak-hak yang dimiliki
setiap manusia berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan
bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.

e. Oemar Seno Adji

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 9


Menurut Oemar Seno Adji, pengertian HAM adalah hak yang
melekat pada setiap martabat manusia sebagai insan dari ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun.
f. UU No 39 Tahun 1999
Menurut UU No 39 Tahun 1999 pasal 1, pengertian HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dimana hak tersebut merupakan
anugerah yang wajib di dilindungi dan hargai oleh setiap manusia.
Jadi, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).

2. Ciri-Ciri HAM / Hak Asasi Manusia


Hak Asasi Manusia memiliki ciri khusus yang tidak terdapat pada
jenis hak lainnya. Berikut ini adalah ciri khusus Hak Asasi Manusia:
a. HAM tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak
semua orang, baik itu hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial,
dan hak budaya.
b. HAM tidak dapat dicabut, dihilangkan, atau diserahkan
c. HAM bersifat hakiki, yaitu hak yang sudah ada sejak manusia lahir
ke dunia
d. HAM sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa
memandang status, suku, gender, dan berpedaan lainnya.

3. Macam-Macam HAM
a. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Ini merupakan hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi
setiap individu. Beberapa contoh hak asasi pribadi diantaranya:

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 10


● Kebebasan untuk bepergian, bergerak, berpindah ke berbagai
tempat.
● Kebebasan dalam menyampaikan pendapat.
● Kebebasan dalam berkumpul dan berorganisasi.
● Kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama
dan kepercayaan sesuai keyakinan masing-masing individu.
b. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Ini merupakan hak asasi yang terkait dengan kehidupan politik
seseorang. Beberapa contoh hak asasi politik diantaranya:
● Hak untuk untuk dipilih dan memilih dalam suatu pemilihan.
● Hak dalam keikutsertaan kegiatan pemerintahan.
● Hak dalam mendirikan partai politik dan organisasi politik.
● Hak dalam membuat usulan petisi.
c. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)
Ini adalah hak mendapatkan kedudukan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan. Beberapa contoh hak asasi hukum diantaranya:
● Hak untuk mendapat perlakukan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan.
● Hak seseorang untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil.
● Hak untuk mendapatkan perlindungan dan pelayanaan hukum.
d. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)
Ini merupakan hak masing-masing individu terkait dengan kegiatan
perekonomian. Beberapa contoh hak-hak asasi ekonomi diantaranya:
● Kebebasan dalam kegiatan jual-beli.
● Kebesasan dalam melakukan perjanjian kontrak.
● Kebebasan dalam penyelenggaraan sewa-menyewa dan hutang-
piutang.
● Kebebasan dalam memiliki sesuatu.
● Kebebasan dalam memiliki pekerjaan yang pantas.

e. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 11


Ini merupakan hak untuk mendapat perlakuan sama dalam tata cara
pengadilan. Beberapa contoh hak-hak asasi peradilan diantaranya:
● Hak untuk mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan.
● Hak untuk mendapatkan persamaan atas perlakuan
penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di
muka hukum.
f. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)
Ini merupakan hak individu terkait dengan kehidupan bermasyarakat.
Beberapa contoh hak asasi sosial budaya diantaranya:
● Hak untuk menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
● Hak untuk mendapatkan pengajaran.
● Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat
dan minat.

4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang


atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak
disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku
(Pasal 1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).

a. Pengadilan Hak Asasi Manusia adalah Pengadilan Khusus


terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Pelanggaran
HAM yang berat diperiksa dan diputus oleh
b. Pengadilan HAM meliputi :

1) Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan


dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 12


atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok
agama, dengan cara :

● Membunuh anggota kelompok;


● mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat
terhadap anggota-anggota kelompok;
● menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya;
● memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok; atau
● memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.

2) Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan


yang dilakukan sebagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil, berupa :

● pembunuhan;
● pemusnahan;
● perbudakan;
● pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
● perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan
pokok hukum internasional;
● penyiksaan;
● perkosaan, perbudakan seksual, palcuran secara paksa,
pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa
atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
● penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 13


yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang
menurut hukum internasional;
● penghilangan orang secara paksa; atau
● kejahatan apartheid.

(Penjelasan Pasal 7, 8, 9 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan


HAM)

c. Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,


sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik
jasmani maupun rohani, pada seseoarang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang dari orang ketiga, dengan
menghukumnya atau suatu perbuatan yang telah dilakukan atau
diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau
mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk
suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi,
apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas
hasutan dari, dengan persetujuan, atau sepengetahuan siapapun dan
atau pejabat publik (Penjelasan Pasal 1 angka 4 UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM)
d. Penghilangan orang secara paksa adalah tindakan yang dilakukan
oleh siapapun yang menyebabkan seseorang tidak diketahui
keberadaan dan keadaannya (Penjelasan Pasal 33 ayat 2 UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM.

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 14


C. KEWAJIBAN ASASI MANUSIA

1) Pengertian Kewajiban Asasi Manusia

Kewajiban asasi manusia secara singkat dapat didefinisikan atau


diartikan sebagai suatu kewajiban dalam melaksanakan kehidupan. Hal ini
tentu wajib dilakukan setiap manusia, dimana pun mereka berada, tidak terikat
oleh waktu dan tempat. Kewajiban asasi manusia merupakan pasangan hak
asasi manusia, sebab seperti yang telah kita sama-sama tahu, hak harus
diimbangi dengan kewajiban.

Istilah kewajiban asasi manusia sendiri di Indonesia kurang populer


dikalangan masyarakat secara luas, padahal kam sendiri ada sebagai pembatas
egoisme antar individu. Tidak seperti halnya ham yang sering diperingati tiap
tahun, kam seolah-oleh dilupakan begitu saja. Dalam pendidikan dan
pengajarannya pun terkesan diabaikan. Padahal jika tidak ada kewajiban asasi
manusia, maka ham tidak akan mungkin dapat ditegakan secara sempurna.

Dalam menjalankan hidup berbangsa dan bernegara seringkali kita lupa


dengan kewajiban asasi yang harus dipenuhi, yang ada hanya bagaimana hak-
hak kita sebagai manusia terpenuhi secara utuh. Manusia sebagai mahluk yang
sempurna, sebenarnya memiliki kemampuan membedakan mana yang baik
dan buruk, baik bagi dirinya pribadi maupun bagi orang lain. Namun disisi
lain, manusia memiliki sifat egois. Maka dari itu, adanya kewajiban sebagai
pengingat bagi setiap orang.

Dengan memahami kewajiban menggunakan kesadaran penuh, maka


akan tercipta sebuah lingkungan dan hubungan yang kondusif dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka sudah sepantasnya
setiap individu memiliki sifat dan prilaku yang baik, memikirkan lingkungan
dan sesama yang didisekitarnya.

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 15


2) Definisi KAM Menurut Ahli

Para ahli tentu memiliki penafsiran yang berbeda-beda mengenai


kewajiban asasi manusia. Akan tetapi secara garis besar mereka mengartikan
KAM adalah sesuatu yang penting dan wajib dipenuhi oleh setiap manusia
kapanpun dan dimanapun.

Berikut ini merupakan pengertian KAM menurut para ahli:

● Menurut Prof Dr. Notonegoro

Prof Dr. Notonegoro mengartikan kewajiban asasi manusia sama halnya


dengan kewajiban-kewajiban lain, yaitu sebagai beban yang harus diberikan
oleh pihak tertentu yang memiliki kewajiban (dalam hal ini seluruh umat
manusia).Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilakukan tanpa terkecuali

● Menurut Curzon

Curzon mengelompokan kewajiban ke dalam 5 bagian, yaitu:

- Kewajiban mutlak, adalah kewajiban yang hanya tertuju pada diri


sendiri, dalam hal ini tidak melibatkan orang orang lain.
- Kewajiban publik, ialah kewajiban yang berkorelasi dengan
kepentingan atau hak khalayak. Sehingga mematuhi hak publik serta
kewajiban perdata yang timbul dari hasil korelasi antara kewajiban
perdata dan haknya.
- Kewajiban positif, suatu kewajiban yang menghendaki dilakukan
sesuatu, sedangkan kewajban negatif adalah kebalikannya.
- Kewajiban universal atau umum, merupakan sebuah kewajiban yang
diberlakukan untu setiap orang tanpa terkecuali, kewajiban umum ini
merupakan kebalikan dari kewajiban khusus.
- Kewajiban primer, merupakan sebuah kewajiban yang muncul tidak
melawan hukum.

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 16


Dari pemaparan di atas mengenai pengertian kewajiban hak asasi manusia
dari para ahli dapat disimpulkan bahwa KAM adalah pentuk pembatasan
dari HAM. Kewajiban hak asasi manusia merupakan kewajiban yang bersifat
universal, mengikat kepada setiap manusia yang hidup.

3) Contoh Kewajiban Asasi Manusia

Dalam kehidupan sehari-hari, kira-kira apa ya yang termasuk kedalam


kewajiban asasi manusia. Berikut merupakan contoh kewajiban asasi manusia
atau yang disebut dengan KAM:

- Kewajiban kepada Tuhan, pada umumnya setiap orang telah


bersepakat bahwa setiap dari manusia memiliki kewajiban terhadap
Tuhan yang harus ditunaikan atas karunia yang telah diberikannya.
- Kewajiban sebagai manusia, manusia sebagai mahluk yang memiliki
akal dan pikiran bertanggung jawab atas hidupnya, menjaga segala
sesuatu yang telah dianugrahkan Tuhan.
- Kewajiban moral, buah dari sebuah pikiran dan akal salah satunya
adalah moral yang tercipta di masyarakat.
- Kewajiban sosial, manusia adalah mahluk sosial yang saling
membutuhkan satu dengan yang lainnya, sehingga manusia yang satu
dengan yang lainnya memiliki kewajiban yang sama.
- Kewajiban dalam keluarga, bisa dikatakan keluarga merupakan
komunitas terkecil dalam kehidupan kita, selain memiliki hak sebagai
anggota keluarga, setiap anggota atau orang yang ada dilingkungan
tersebut memiliki kewajiban yang harus dipenuhi.
- Kewajiban atas pekerjaan, rasanya hal ini sudah sangat umum sekali,
setiap orang yang memiliki pekerjaan bertanggung jawab atas
pekerjaannya.

Hakekatnya dalam kehidupan manusia ada dua dimensi kehidupan


yaitu dimensi individu dan dimensi sosial. Pada tataran individu, seseorang
akan membangun pada dirinya praktek dan pengembangan nilai yang akan

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 17


mengarahkan berbagai tindakan dirinya dalm upaya mencapai rasa puas diri.
Kewajiban Asasi Manusia.

Walaupun demikian rasa puas diri yang hendak dicapai dapat dibagi
dalam dua gradasi yaitu gradasi pertama adalah adanya kebutuhan dan
keinginan yang bersifat individu. Pada gradasi kedua yang bersifat lebih tinggi
adalah kesadaran sosial juga mempunyai jenis kebutuhan sosial dan keinginan
sosial. Pada tataran individu, cara mencapainya tentu tidak diperkenankan bila
kehendak tersebut bila akan dieksekusi  sudah jelas akan merugikan orang
lain, demikian pula pada level kehidupan sosial.

Pada tataran praktek, seseorang yang mempunyai self awareness yang akan
dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Peran agama yang
merupakan rujukan nilai yang akan membentuk dan memancarkan perilakunya
disamping akar budayanya, bila diaktualisasikan akan memancarkan pola
praktek kewajiban manusia. Dalam konteks atau semangat ini, maka semua
agama telah jelas mengajarkan nilai-nilai toleransi dan pembentuk motivasi
perilaku luhur, baik untuk tujuan ke-akheratan maupun untuk tujuan ke-
duniawi-an.

Demikian pula dalam konstruksi hubungan dan perilaku sosial,


misalnya, agama Islam telah memberikan rujukan nilai seperti mekanisme
musyawarah dalam menyelesaikan persoalan, kemudian tolong-menolong
dalam hal kebaikan, tanpa melihat perbedaan agama, suku, status sosial dll.
Nilai-nilai seperti ini yang perlu dilakukan re-aktualisasinya dalam konstruksi
hubungan sosial dalam wadah Indonesia ini sehingga menumbuhkan proses-
proses sinergitas-positif. Bila keadaan ini yang terjadi maka proses
pensejahteraan bangsa tentu akan lebih terpacu atau lebih akseleratif.
Karenanya dimensi hubungan horizontal dalam nilai-nilai agama ini yang
perlu mendapat prioritas dalam aktualisasi diri, baik sejak pemahamannya
maupun dalam aspek praktikalitasnya. Maka karakter yang membentuk
perilaku ini sesungguhnya merupakan kewajiban asasi manusia (KAM)
sebagai makhluk ibadah.

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 18


Maka dalam sebuah komunitas yang bernama bangsa yang dibangun
atas kesamaan nilai-nilai budaya, maka dalam wadah kebangsaan perlu
dibangun sebuah konstruksi teologi yang mampu keluar dari kesempitan
(aliran) agama dan mampu mendorong umat menyapa baik komunitas
internalnya maupun yang di luarnya. Ada dua hal yang potensial yang dapat
dicapai dalam pengembangan teologi kebangsaan. Pertama, sikap bahwa
manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri, maka dalam kesadaran ini
“semangat memberi” (giver) merupakan  sikap  terbaik  sebagai pengganti dari
sikap selalu menuntut hak, tanpa diimbangi dengan pengertian adanya
kewajiban (taker). Kedua, dalam beragama dan soal-soal keagamaan, yang
mendorong manusia sebagi makhluk ibadah untuk selalu berbuat baik  dapat
dikembangkan menjadi perilaku yang baku dan menjadi sikap yang tidak ter-
buru-buru atau mudah menggunakan alasan agama untuk menghakimi orang
lain.

Untuk itu, bila dengan berbagai kejadian yang ada didunia ini dapat
dianggap sebagai sedang terjadinya krisis nilai, yang merupakan akar dari
berbagai krisis yang ada, maka bila digunakan teori seven habit-nya Covey,
maka pada tataran : Kemauan – Mengutamakan yang Utama (First Thing
First- Yang penting dan mendesak) dengan penjelasan sebgai berikut :

Kemampuan manusia berupa kemauan apabila diaktualkan secara


optimal akan menghasilkan kebiasaan hidup teratur – mengutamakan yang
utama, dan penuh displin dalam membuat tata letak antara prioritas utama,
kepentingan, dan urgensitas. Keteraturan dan displin tidak dapat diraih tanpa
kemauan keras untuk merebut tanggung jawab. Orang yang tahu tata letak
akan membuat kebiasaan hidup efektif.

Pada level aktualisasi yang  rendah, kemampuan ini akan


menghasilkan kebiasaan hidup berupa mentalitas jalan-pintas, atau the simple
answer, menolak tanggung jawab hidup sehingga tidak terjadi keteraturan.
Membesar-besarkan hal yang kecil dan mengabaikan hal yang menjadi benih-
benih   peristiwa besar  (kebocoran atau kemampetan talang).  Orang yang

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 19


malas tidak berarti hidupnya efektif meskipun ia menolak bertanggung jawab
karena pada dasarnya hidup ini tidak memberi pilihan antara  bertanggung
jawab atau tidak, melainkan harus bertanggung jawab. Maka dalam hal ini
dalam asumsi sedang terjad globalisasi krisis nilai, maka nilai utama atau First
Thing First yang harus ditegakkan saat ini adalah mulai dengan menegakkan
dan mempraktekkan “kewajiban asasi manusia” atau (KAM). Marilah bangsa
indonesia membangun identitas karakternya dengan semaraknya praktek
moralitas giver, sebagai manifestasi ari kesadaran nilai KAM.

D. KESEIMBANGAN HAM DAN KAM

Penerapan HAM pada dasarnya tidak ada yg absolut, karena dibalik


HAM pasti ada kewajiban asasi (KAM) yg harus kita tunaikan terhadap
pihak/orang lain.

KAM adalah bentuk pasif dari tanggung jawab. Sesuatu yg dilakukan


karena tanggung jawab asasi adalah kewajiban asasi. Kewajiban tidak
memperhitungkan untung atau balasan. Ia dilakukan karena tuntutan suara
hati (nurani), bukan karena pertimbangan pikiran. Ia adalah suruhan dari
dalam. Misalnya orang tua bersusah payah mengasuh anaknya, karena
kewajiban asasi.

Menurut Filsafat Pancasila (Dasar Negara dan Ideologi Negara)


memberikan kedudukan yang tinggi dan mulia atas martabat manusia, sebagai
pancaran asas moral (sila I dan II); karenanya ajaran HAM berdasarkan
filsafat Pancasila yang bersumber asas normatif theism religious, secara
fundamental sbb:

1. Bawa HAM adalah karunia dan anugerah Maha Pencipta (sila I dan
II : hidup, kemerdekaan dan hak milik/rezki) sekaligus untuk
dinikmati dan disyukuri oleh umat manusia.
2. Bahwa menegakkan HAM senantiasa berdasarkan asas keseimbangan
dengan kewajiban asasi manusia (KAM). Artinya HAM akan tegak

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 20


hanya berkat (umat) manusia menunaikan KAM sebagai amanat Maha
Pencipta.
3. Kewajiban asasi manusia (KAM) berdasarkan filsafat Pancasila ialah :
a. Manusia wajib mengakui sumber (HAM:life, liberty, property)
adalah Tuhan Maha Pencipta (Sila ke 1)
b. Manusia wajib mengakui dan menerima kedaulatan Maha
Pencipta atas Semesta, termasuk atas nasib dan takdir manusia
c. Manusia wajib berterima kasih dan berkhidmat kepada Maha
Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa) atas anugerah dan amanat
yang dipercayakan kepada (kepribadian). Manusia terikat dengan
hokum alam dan hokum moral

Tegaknya ajaran HAM ditentukan oleh tegaknya asas keseimbangan HAM


dan KAM, sekaligus sebagai derajat (kualitas) moral dan martabat manusia.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 21


● HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
● HAM dan KAM sangat terikat satu sama lainnya, keseimbangan antara
HAM dan KAM harus selalu terjaga karena Tegaknya ajaran HAM
ditentukan oleh tegaknya asas keseimbangan HAM dan KAM ,
sekaligus sebagai derajat (kualitas) moral dan martabat manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Pengertian HAM. Diambil 29 Mei 2012. http://gurupkn.wordpress.com

Pengertian KAM. Diambil 29 Mei 2012 http://intuisiblog.com

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 22


Hubungan HAM dan KAM Diambil 29 Mei 2012
http://fkunand2010.files.wordpress.com

https://cakhasan.com/pengertian-kewajiban-asasi-manusia/

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Page 23

Anda mungkin juga menyukai