Hukum Pidana adalah keseluruhan dasar dan aturan yang dianut oleh negara dalam kewajibannya untuk menegakkan hukum, yakni dengan melarang apa yang bertentangan dengan hukum dan mengenakan suatu nestapa (penderitaan) kepada yang melangar larangan tesebut. Menurut Mezger Hukum Pidana adalah aturan hukum yang mengikatkan kepada suatu perbuatan yang memenuhi syarat- syarat tertentu akibat yang berupa pidana Fungsi Hukum Pidana 1. Fungsi Umum mengatur hidup bermasyarakat atau menyelengarakan tata tertib dalam masyarakat 2. Fungsi Khusus melindungi kepentingan hukum terhadap perbuatan yang hendak memperkosanya dengan sanksi yang berupa pidana yang sifatnya lebih tajam dibandingkan dengan sanksi yang terdapat dalam cabang-cabang hukum lain. Sumber Hukum Pidana
1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana/KUHP
(Wetboek van Strafrecht) 2. Undang-Undang diluar KUHP Jenis Hukum Pidana
1. Hukum Pidana materiil
memuat aturan-aturan yang menetapkan dan merumuskan perbuatan-perbuatan yang dapat dipidana, aturan-aturan yang memuat syara- syarat untuk menjatuhkan pidana. 2. Hukum Pidana Formil mengatur bagaimana negara dengan perantaraan alat-alat perlengkapannya melaksanakan haknya untuk melaksanakan pidana. Hukum Acara Pidana (KUHAP) 3. Hukum Pidana Umum memuat aturan-aturan hukum yang berlaku bagi setiap orang contoh : KUHP 4. Hukum Pidana Khusus memuat aturan-aturan hukum pidana mengenai orang-orang tertentu dan jenis-jenis perbuatan tertentu. contoh : a. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM b. UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga