Anda di halaman 1dari 13

Subjek & Objek Sengketa

TUN

Class-3
Subjek : Para Pihak

Penggugat
Tergugat
Orang Pejabat
atau atau
Badan Hukum Badan TUN
Perdata
Subjek Hukum : Penggugat
Orang :
~- Cukup umur (dewasa)
~- Tidak sedang berada dibawah
pengampuan
~- Tidak dalam keadaan pailit

Badan Hukum Perdata :


Badan = Perkumpulan = Organisasi = Korporasi
adanya struktur organisasi, AD/ ART tujuan yg jelas,
Subjek Hukum : Tergugat
 Tergugat adalah badan atau pejabat
tata usaha negara yang
mengeluarkan keputusan
berdasarkan wewenang*) yang ada
padanya atau yang dilimpahkan
kepadanya yang digugat oleh orang
atau badan hukum perdata.
*) wewenang Badan / Pejabat TUN

 Kewenangan Formil
Kewenangan berdasarkan peraturan perUUan

 Kewenangan Absolut
Kewenangan sudah ada pada Badan / Pejabat
TUN berdasarkan peraturan perUUan yg
berlaku
Badan / Pejabat TUN tidak
berwenang?

 Tidak
berwenang yang bersifat materiil
(onbevoegheid rational matriale)

 Tidak berwenang ditinjau dari segi


wilayah / tempat dimana wewenang itu
seharusnya diberlakukan
(onbevoegheid rational locus)

 Tidak berwenang dari segi waktu


(onbovoegheid rational temporis)
Badan atau Pejabat TUN?
Objek Sengketa TUN
Keputusan Tata Usaha Negara :

suatu penetapan tertulis*) yang dikeluarkan


oleh badan atau pejabat tata usaha negara
yang berisi tindakan hukum tata usaha
negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang
bersifat konkret, individual, dan final**), yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
atau badan hukum perdata
*) Segi Substansi Keputusan TUN
 Penetapan tertulis :
o Badan / Pejabat TUN yang mengeluarkan,
o maksud & isi tulisan,
o kepada siapa ditujukan

 Fiktif – Negatif (Pasal 3 UU 5/1986)


(1) Badan atau Pejabat TUN tidak mengeluarkan keputusan, sedangkan
hal itu menjadi kewajibannya,maka hal tersebut disamakan dengan
Keputusan TUN.

(2) Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan keputusan
yang dimohon, sedangkan jangka waktu sebagaimana ditentukan data
peraturan perundang-undangan dimaksud telah lewat,maka Badan atau
Pejabat TUN tsb dianggap telah menolak mengeluarkan keputusan
yang dimaksud.

(3) Dlm hal peraturan perUUan ybs tidak menentukan jk wkt sbgmn
dimaksud dalam ayat (2), maka setelah lwt jk wkt 4 (empat) bulan
**) Segi Sifat KTUN : Konkret, Individual &
Final ?

 Konkret
objek yang diputuskan dalam Keputusan Tata Usaha Negara itu
tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu atau dapat ditentukan

 Individual
Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk umum,
tetapi tertentu baik alamat maupun hal yang dituju. Kalau yang
dituju itu lebih dari seorang, tiap-tiap nama orang yang terkena
keputusan itu disebutkan.

 Final
sudah definitif dan karenanya dapat menimbulkan akibat hukum.
Keputusan yang masih memerlukan persetujuan instansi atasan
atau instansi lain belum bersifat final karenanya belum dapat
menimbulkan suatu hak atau kewajiban pada pihak yang
bersangkutan
Tidak termasuk Keputusan Tata Usaha
Negara
(Pasal 2 UU 9 / 2004)

1. Keputusan Tata Usaha Negara yang


merupakan perbuatan hukum perdata;

2. Keputusan Tata Usaha Negara yang


merupakan pengaturan yang bersifat umum;

3. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih


memerlukan persetujuan;
Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
lanjutan…

4. Keputusan Tata Usaha Negara yang


dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau
peraturan perundang-undangan lain yang
bersifat hukum pidana;

5. Keputusan Tata Usaha Negara yang


dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan
badan peradilan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Tidak termasuk Keputusan Tata Usaha
Negara
lanjutan…

6. Keputusan Tata Usaha Negara


mengenai tata usaha Tentara
Nasional Indonesia;

7. Keputusan Komisi Pemilihan Umum


baik di pusat maupun di daerah
mengenai hasil pemilihan umum

Anda mungkin juga menyukai