Anda di halaman 1dari 2

Nama: Rafi Devara

Kelas: G
NIM: 010001600294

Tujuan Dibentuknya Hukum

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya kekacauan.
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial
antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan
cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi
penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara
perwakilan mereka yang akan dipilih.
Hukum itu dibuat dengan tujuan-tujuan tertentu, antara lain adalah untuk menjamin
adanya kepastian hukum dan keadilan dalam masyarakat, mendatangkan keselarasan dan
kebahagiaan pada rakyat, dan mengatur kehidupan manusia secara damai. Dengan adanya hukum
orang akan memperoleh jaminan bahwa haknya akan terpenuhi. Misalnya seorang buruh pabrik
mendapatkan hak akan upah dari majikannya. Upah tersebut dibayarkan oleh pengusaha sesuai
ketentuan yang berlaku. Jika kedapatan bahwa pengusaha tidak membayar upah karyawannya
sesuai aturan, maka ia dapat dituntut karena telah melakukan pelanggaran hukum. Adanya
kepastian bahwa hak seseorang terlindungi dan kewajiban seseorang dapat dilaksanakan
merupakan tujuan dari hukum, yakni adanya kepastian hukum. Di samping menjamin adanya
kepastian hukum, tujuan dari hukum juga menjamin terciptanya keadilan dalam masyarakat.
Kasus main hakim sendiri sering kali terjadi di masyarakat. Sebenarnya kasus tersebut tidak
perlu terjadi jika masyarakat percaya pada hukum. Setelah si tersangka itu tertangkap, tidak perlu
dipukuli, cukup diserahkan kepada petugas untuk diproses secara hukum. Selanjutnya proses
hukumlah yang menyelesaikannya. Menurut ketentuan hukum kita bahwa jika seseorang
dinyatakan bersalah harus dinyatakan berdasarkan keputusan hakim di pengadilan. Sedangkan
hukuman yang diberikan harus dijatuhkan berdasarkan rasa keadilan berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa. Main hakim sendiri adalah perbuatan yang tidak adil dan sewenang-wenang.
Bagi seseorang yang melanggar hukum akan dikenakan sanksi hukum. Sanksi hukum
adalah hukuman yang dijatuhkan pada seseorang yang melanggar hukum. Di Indonesia, secara
umum, dikenal sekurang-kurangnya tiga jenis sanksi hukum yaitu, sanksi hukum pidana, sanksi

hukum perdata, dan sanksi administrasi/administrative. Hukuman sendiri diatur dalam pasal 10
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu, hukuman pokok, yang terbagi menjadi
hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, hukuman denda. Dan hukuman tambahan,
yang terbagi menjadi pencabutan beberapa hak yang tertentu, perampasan barang yang tertentu,
pengumuman keputusan hakim. Dalam hukum perdata, putusan yang dijatuhkan oleh hakim
dapat berupa, putusan condemnatoir, yakni putusan yang bersifat menghukum pihak yang
dikalahkan untuk memenuhi prestasi (kewajibannya). Putusan declaratoir, yakni putusan yang
amarnya menciptakan suatu keadaan yang sah menurut hukum. Putusan constitutif yakni putusan
yang menghilangkan suatu keadaan hukum dan menciptakan keadaan hukum baru. Sedangkan
untuk sanksi administrasi/administratif, adalah sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran
administrasi atau ketentuan undang-undang yang bersifat administratif.
Kesimpulannya adalah tujuan dibentuknya hukum tidak hanya untuk mengatur hidup
manusia, tetapi juga untuk melindungi masyarakat dan mengatur keseimbangan di dalam
masyarakat itu sendiri. Jika hukum tersebut dilanggar, maka pastilah akan mendapat hukuman
berupa sanksi tegas.

Anda mungkin juga menyukai