PAPER
Disusun oleh:
Alexandra
1612551028
Universitas Udayana
Bali, 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Media massa adalah suatu wadah atau alat yang dari dulu sudah digunakan untuk
memperoleh informasi, tidak hanya di sekitar kita namun juga di seluruh dunia. Globalisasi
kini mengakibatkan informasi lebih mudah tersebar baik dari tingkat lokal hingga internasional
sehingga membuka banyak sekali peluang adanya perkembangan terhadap media massa. Tidak
hanya itu, modernisasi pun menyebabkan adanya media massa baru yang semakin
berkembang. Dimulai dari surat kabar, majalah, radio, dan televisi lalu muncul lah new media
berupa internet yang didukung oleh gadget yang semakin canggih dan high-tech.
Perkembangan media massa terutama saat ini sangat erat kaitannya dengan komunikasi.
Terutama munculnya social media yang beraneka ragam seperti Line, Instagram, Facebook,
Twitter, dan sebagainya menyebabkan adanya perubahan kebiasaan komunikasi baik secara
langsung maupun tidak langsung. Selain itu, muncul pula istilah-istilah baru yang berhubungan
dengan media massa elektronik seperti netizen dan warganet yang merupakan pengguna
internet dan merupakan orang-orang yang seringkali memberi komentar secara online. Hal-hal
kecil tersebut memberi dampak yang sangat luas hingga mengubah proses komunikasi
tradisional menjadi komunikasi yang lebih modern.
Akhir-akhir ini, media massa menjadi highlight kehidupan keseharian kita, baik secara
positif maupun secara negatif. Highlight yang dimaksud adalah bahwa kehidupan individu
“zaman now” kini tidak bisa terlepas dari yang namanya media khususnya internet dan televisi.
Hal tersebut dilihat oleh pihak-pihak tertentu sebagai kesempatan untuk memasukkan
kepentingan mereka dan memengaruhi publik secara tidak langsung. Pada akhirnya,
kepentingan-kepentingan pihak tertentu dapat menyebabkan dampak yang drastis baik
terhadap kehidupan seseorang atau bahkan masyarakat.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa media massa berperan besar dalam membangun
presepsi masyarakat terhadap realitas sosial. Walaupun sering kali membentuk realitasi
sosial hanya berdasarakan atau ada dalam televisi. Dalam proses sosial, individu manusia
dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relative bebas di dalam dunia sosialnya.
Realitas tersebut sendiri merupakan hasil kreasi dari masyarakat sendiri dan masyarakat
pula merupakan korban dari hal yang mereka ciptakan.
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana kaitan media massa dengan komunikasi?
1.2.2. Bagaimana pengaruh media massa terhadap kehidupan masyarakat?
1.2.3. Bagaimana tahapan konstruksi media massa?
1.2.4. Bagaimana kaitan teori agenda-setting dan teori konstruksi sosial dengan media massa?
1.3.Manfaat
Ada pula manfaat yang diharapkan melalui tulisan ini, sebagai berikut:
1.3.1. Pembaca dapat mengetahui lebih mengenai komunikasi dan kaitannya dengan realitas yang
dibentuk media massa
1.3.2. Pembaca menambah wawasan mengenai pengaruh media massa terhadap kehidupan
sehari-hari terutama di bidang komunikasi dan sosial
1.3.3. Penulis dapat menambah wawasannya terhadap teori Agenda-Setting
1.3.4. Penulis dapat menabmbah wawasannya terhadap teori konstruksi sosial
1.4.Tujuan
Ada pula tujuan dari tulisan ini, sebagai berikut:
1.1.1. Meneliti dan menggali pengetahuan terhadap sosiologi komunikasi khususnya antara
media dengan realitas yang terbentuk
1.1.2. Memperluas pengetahuan terhadap bidang sosiologi komunikasi yang dikaitkan dengan
teori-teori komunikasi massa
BAB II
PEMBAHASAN
2. Aa
2.1.Komunikasi dan Realitas Media Massa
2.1.1. Komunikasi
“One cannot not communicate” merupakan salah satu dari lima axiom yang dinyatakan
oleh Paul Watzlawick. Dalam arti lain, kita akan selalu berkomunikasi setiap detik dalam
kehidupan kita baik secara pribadi (intrapersonal communication) maupun dengan orang lain
(interpersonal communication). Secara pribadi, kita berkomunikasi melalui berpikir,
berbicara dengan diri sendiri, atau bahkan merasakan berbagai jenis perasaan. Contohnya
adalah ketika kita berdoa atau berbincang dengan diri sendiri. Secara interpersonal, kita
berkomunikasi bersama orang lain yang didukung oleh intonasi, kata-kata, gestur, ekspresi,
dan lain sebagainya.
Kita berkomunikasi untuk menyampaikan pesan, baik secara langsung (verbal) maupun
secara tidak langsung (misalkan kode-kodean melalui tatapan mata atau gestur). Kita berharap
orang lain dapat menangkap pesan yang kita maksudkan dengan baik untuk menciptakan
komunikasi yang efektif. Namun tidak jarang kita menemukan diri kita dalam posisi yang
sering miss communication karena apa yang kita katakan tidak diterima dengan jelas atau baik
oleh penerima pesan.
2.1.2. Media Massa
Media massa merupakan sarana untuk menyebarkan ide, pikiran, dan informasi dalam
jangkauan luas guna memengaruhi khalayak. Hal ini dapat berakibat positif maupun negatif
tergantung pada tujuan apa dan dengan cara apa media tersebut digunakan. Media massa
meliputi lagu, surat kabar, majalah, radio, dan televisi hingga new media. New media yang
dimaksud adalah internet dan social media yang saat ini sedang sangat cepat berkembang.
Selain untuk menyebarkan informasi, media massa seringkali digunakan untuk memenuhi
tujuan dan kepentingan orang-orang tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk memengaruhi
khalayak untuk mengikuti apa yang dianjurkan/disarankan oleh media massa baik secara
harfiah maupun tidak. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya keberpihakan media saat
menjelang pemilu seperti channel televisi yang memihak salah satu partai atau kandidat saat
menjelang pilpres.
Kasus Jessica Mirna merupakan bukti bahwa media massa berpengaruh sangat besar dalam
hukum suatu kasus. Saat menjelang penyelesaian kasus tersebut, banyak sekali media massa yang
berdebat mengenai siapa pelaku yang membunuh Mirna di café tersebut. Perdebatan yang dibahas
di televisi, social media, radio, koran, dan sebagainya terasa tidak ada akhirnya. Perdebatan media
massa tentu menyalakan api di dalam publik dan secara tidak langsung menciptakan opini publik.
Kasus tersebut sangat berkaitan erat dengan teori agenda-setting yang menyatakan bahwa
media memiliki agenda-agenda khusus yang dimuat dan dipublikasikan untuk menciptakan opini
publik sesuai dengan keinginan media. Kenyataanya, seharusnya media tidak berpihak pada satu
pihak melainkan kepada masyarakat untuk menyajikan informasi yang akurat dan benar, bukan
apa yang pihak tertentu ingin buktikan. Namun seringkali media tidak mengikuti aturan tersebut
karena ada kepentingan-kepentingan yang dimiliki media untuk “menjual” berita. Bad news is
good news merupakan penjelasan yang paling tepat sebab orang lebih senang mendengar berita
yang 9egative karena lebih heboh dan seru untuk dibicarakan.
Dalam kasus ini, media menciptakan sosok Jessica yang bersalah meskipun tidak ada bukti
nyata baik saksi mata maupun CCTV yang membuktikan Jessica menaruh sianida tersebut di
minuman Mirna. Istilah yang menjelaskan peristiwa tersebut adalah framing yang berarti media
mengarahkan publik untuk menghakimi seseorang. Maka media sudah bukan berperan sebagai alat
kebenaran namun menjadi kambing hitam dalam kasus tersebut. Berita-berita yang disajikan pun
sudah beralih bagaikan sinetron yang terlalu dramatis.
BAB III
KESIMPULAN
Media massa merupakan sebuah alat yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk
memenuhi kepentingan pihak tersebut karena mampu menjangkau jaringan yang sangat luas.
Media massa yang dulu hanya digunakan untuk menyebarkan informasi kini digunakan lebih dari
itu, meliputi periklanan, bisnis, sosialisasi, propaganda, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut
semakin berkembang dengan masuknya new media yang saat ini sedang trending dan menjadi
pusat perhatian masyarakat.
Media Massa memiliki pengaruh terhadap setiap bidang kehidupan masyarakat, baik
secara politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Dalam politik, media massa berpengaruh dalam
segi menciptakan citra dan reputasi seorang politikus maupun aktivis serta membantu dalam
melakukan aktivitas-aktivitas politik seperti propaganda, agitasi, sosialisasi, dsb. Dalam ekonomi,
media massa berpengaruh dalm melancarkan dan mendukung usaha-usaha dan bisnis baru melalui
iklan, sponsor, online shop, hingga membantu negara bila dibutuhkan. Dalam sosial, media massa
berpengaruh dalam menjalin komunikasi baik yang bersifat positif atau sebaliknya. Dalam budaya,
media massa berpengaruh dalam menyebarkan budaya (difusi budaya) baik dari dalam negara atau
sebaliknya.
Dalam kasus Jessica Mirna, media massa berperan besar melalui framing dan memasukkan
agenda-agenda kepentingan pihak tertentu. Meski tidak terdapat bukti konkret bahwa Jessica
dengan sengaja memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum Mirna, netizen menjadi heboh
dan main hakim sendiri. Hal tersebut mengakibatkan media-media yang memanfaatkan moment
untuk menaikkan rating melalui berita yang viral tersebut. Dengan menciptakan opini publik
seolah-olah Jessica yang bersalah, Jessica pun divonis 20 tahun penjara. Dalam kata lain, agenda-
setting dan konstruksi sosial media berhasil dihasilkan dan netizen pun “puas” karena apa yang
diharapkan pun terjadi.
Daftar Pustaka
Bungin, B (2014) Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi
di Masyarakat, Kharisma Putra Utama, Jakarta
Scribd. (2011, 9 April). Peranan Media Massa Dalam Komunikasi Politik. Diperoleh 4 Juni 2018,
dari https://www.scribd.com/doc/52638697/Peranan-Media-Massa-Dalam-Komunikasi-Politik
Pakar Komunikasi. (2017, 6 September). Pengaruh Media Massa Terhadap Masyarakat. Diperoleh
4 Juni 2018, dari https://pakarkomunikasi.com/pengaruh-media-massa-terhadap-masyarakat
Pakar Komunikasi. (2017, 22 April). Teori Agenda Setting dalam Komunikasi. Diperoleh 4 Juni
2018, dari https://pakarkomunikasi.com/teori-agenda-setting
Rappler. (2017, 27 Maret). Lini Masa: Kasus Kopi Mirna. Diperoleh 4 Juni 2018, dari
https://www.rappler.com/indonesia/120789-lini-masa-kasus-kopi-mirna
Course Hero. (nd). Analisis Kasus Jessica. Diperoleh 4 Juni 2018, dari
https://www.coursehero.com/file/18395497/Analisa-Kasus-Jessica/
CNN Indonesia. (2016, 1 Februari). Kronologi Kasus Mirna Hingga Penahanan Jessica. Diperoleh
4 Juni 2018, dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160201085309-12-
107972/kronologi-kasus-mirna-hingga-penahanan-jessica