OLEH :
ASIH PURYANI
NPM : 151101.9272
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2018
1
2
3
A. JUDUL
Pasal 1
dibagi atas kabupaten atau kota. Setiap provinsi, kabupaten, kota tersebut
sangat besar dengan rentang geografis yang luas dan kondisi sosial budaya
bahwa :
Pasal 18 A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-Undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil
dan selaras berdasarkan Undang-Undang.
Pasal 18 B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan Undang-Undang.
(2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya sepanjang
masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur
dalam Undang-Undang.
Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang sudah tidak relevan lagi dengan
1
Dadang Solihin, 2001, Kamus Istilah Otonomi Daerah, Jakarta, Lembaga Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan, hlm. 26
2
HAW Widjaja, 2004, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, hlm. 76.
6
Pasal 258
atas suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan menuju
kehidupan yang lebih baik lagi. Disamping itu pembangunan itu sendiri
sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju modernitas dalam
secara terencana.
3
Sondang P. Siagian, 1985, Administrasi Pembangunan, Jakarta, Gunung Agung, hlm. 23.
7
yang paling vital adalah tahap perencanaan. Sebagai tahapan awal, tahap
kegiatan pembangunan.
4
Bitar. “Pembangunan Nasional”. https://www.gurupendidikan.co.id/pembangunan-nasional-pengertian-
hakikat-dan-prinsip-beserta-tujuannya-lengkap/ (diakses tanggal 12 Nopember 2018 jam 22.00)
8
Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu
daerah, agar konsisten dan terarah maka dibentuklah aturan hukum yang
5
Nur Willy, 2016, Skripsi: Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2010-2015 Kabupaten Barru, Makassar, Universitas Hasanuddin, hlm. 2
9
bahwa:
Pasal 2
kembali pada Pasal 3 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Pasal 3
(2) Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh
Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
(3) Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) menghasilkan :
a. rencana pembangunan jangka panjang;
b. rencana pembangunan jangka menengah;
c. rencana pembangunan tahunan.
atau 3,29% dari luas seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah. 6 Sedangkan,
1.001.856 jiwa, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 5.284 jiwa atau
sebesar 0,53 persen dari jumlah penduduk akhir tahun 2015 sebanyak
996.572 jiwa. 7 Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang cukup besar
beragama serta aktualisasi peran dan fungsi agama dalam aktivitas sehari-
6
Tim Penyusun, 2017, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 - 2022, Banjarnegara, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, hlm. II-1
7
Ibid. hlm. II-9
11
Kabupaten Banjarnegara.
telah melantik Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara terpilih pada tanggal
penjabaran atas visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
mewujudkan cita – cita Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan visi, misi dan
C. PERUMUSAN MASALAH
D. TINJAUAN PUSTAKA
provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten atau kota. Setiap
berikut :
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
yaitu, auto berarti sendiri, nomos berarti rumah tangga atau urusan
8
T. Siregar, “Otonomi Daerah”. https://www.academia.edu/21644110/ Otonomi_Daerah (diakses pada
tanggal 12 Nopember 2018 jam 22.15)
14
2. Pengertian Perencanaan
3. Pengertian Pembangunan
9
Robinson Tarigan, 2005, Perencanaan Pembangunan Wilayah, Jakarta, Bumi Aksara, hlm. 3
10
Bintoro Tjokroamidjojo, 1992, Perencanaan Pembangunan, Jakarta, CV Haji Masagung, hlm.12.
11
Sondang P. Siagian, op.cit. hlm.2
12
Dadang Solihin, 2002 , Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Jakarta, P.T. Gramedia Pustaka
Utama, hlm. 111
15
penting dan vital dalam proses pembangunan, sehingga pada proses ini
13
Nina Pratiwi, “Perencanaan Pembangunan”. http://www.academia.edu/25770542/ makalah_
perencanaan_pembangunan_bu_ika (diakses tanggal 5 November 2018 jam 14.10 wib)
14
Sjafrizal, 2015, Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Era Otonomi Daerah, Jakarta, Rajawali Pers,
hlm. 24-25.
15
Moeljarto Tjokrowinoto, 1993, Politik Pembangunan, Sebuah Konsep, Arah dan Strategi, Yogyakarta,
Tiara Wacana, hlm. 92
16
ini kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa
umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja
bersifat indikatif.
Pasal 2
Pasal 3
16
Tim Penyusun-Bappeda Kab Banjarnegara, 2016, Rancangan Teknokratik RPJMD (Rancangan Awal
Sementara) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022, Banjarnegara, Bappeda Kabupaten Banjarnegara).
18
1. Tujuan Penelitian
2017 - 2022.
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat praktis
masalah yang sedang diteliti dan juga kepada berbagai pihak yang
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Pendekatan
oleh lembaga atau oleh pejabat negara yang berwenang. Konsep ini
17
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2006, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada, hlm: 118.
18
Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta, Ghalia Indonesia,
hlm: 13-14.
20
2. Spesifikasi Penelitian
3. Materi Penelitian
4. Lokasi Penelitian
5. Sumber Data
terdiri dari:
21
telah diamandemen;
2) Peraturan Perundang-undangan :
berbagai data dan bahan sekunder yang kemudian disajikan dalam bentuk
telah dilakukan.
23
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Literature
2. Peraturan Perundang-Undangan
3. Internet
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
D. Metodologi Penelitian
A. Otonomi Daerah
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
2018 2019
NO Kegiatan
AGS SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR
1. Persiapan penelitian
a. Penyusunan outline
b. Pengajuan Proposal
c. Perijinan Penelitian
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. Analisis Data
3. Penyusunan Skripsi
a. Penulisan Skripsi
b. Seminar
c. Ujian Skripsi