JAKARTA Salah satu pelaku perampokan dan pemerkosaan di dalam angkutan umum Saad
alias MS, 19, selalu berbuat sadis setiap beraksi. Pelaku tidak segan-segan melukai bahkan
membunuh korban.
Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santika
mengatakan, selain kelompok pelaku kasus Depok, Saad punya kelompok lain yang sering
beraksi melakukan perampokan dan pencurian. Salah satu aksi sadisnya dilakukan kepada
seorang pengendara sepeda motor pada 17 November lalu.Ketika itu,korban dilukai dengan
senjata tajam hingga tewas. Dia memang cukup sadis,bahkan saat beraksi dia tidak segan-segan
melukai korban, kata AKBP Helmy Santika kemarin.
Dia melanjutkan, modus yang digunakan kelompok Saad adalah memepet calon korban. Daerah
operasinya sampai saat ini di Bekasi,Jakarta Timur,dan Depok. Saad sudah menjadi target
operasi sejak lama. Dalam catatan polisi, kelompok Saad sering kali melakukan kejahatan
pencurian kendaraan bermotor.
Dalam catatan kepolisian,tahun ini diketahui mereka telah melakukan 10 kali perampasan. Para
pelaku ini adalah pemain lama dan semuanya sudah masuk dalam target operasi, jelasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharaudin Djafar menegaskan, Saad memang
bukan pelaku utama dan tidak memiliki spesialisasi terkait kasus perampokan.
Dia mengikuti kelompok yang mengajak dirinya. Kelompoknya banyak dan dia selalu ikut saja
apa yang dilakukan kelompoknya, jadi tidak ada spesialisasinya, tuturnya. Sementara, dari hasil
pemeriksaan di Polres Depok,pelaku utama atau otak dari kasus ini adalah Y yang juga pacar A.
Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharani mengatakan, yang melakukan pengancaman
dalam aksi tersebut adalah Y.
Selain itu Y juga yang memiliki ide perampokan.Pelaku juga mengancam yang lainnya dalam
melakukan perampokan tersebut. Jadi, tersangka lain M dan DR juga berada di bawah
ancamanY,jelasnya. Diketahui, R menjadi korban perampokan disertai pemerkosaan saat
hendak pergi belanja dagangan ke Pasar Kemiri Muka, Kota Depok pada Rabu (14/12) sekitar
pukul 03.00 WIB.
Saat naik,sudah ada empat orang di dalam angkot terdiri atas tiga laki-laki dan satu wanita. R
pun duduk tanpa merasa curiga.Sesampainya di perempatan antara Jalan Margonda dan Jalan
Siliwangi,R diancam menggunakan golok oleh salah seorang pria yang ada di angkot. Pelaku
kemudian merampas uang Rp500.000 yang sedianya untuk belanja.Anting emas yang digunakan
R juga digasak.
Bahkan, pelaku sempat melakukan perbuatan tak senonoh terhadap pedagang sayur ini. Pada
Sabtu (24/12) tim khusus Polres Kota Depok berhasil menangkap tiga pelaku, yakni
Jr,19,Dd,19,dan YA,18.Ketiganya ditangkap di rumah kakek YA di Bandung. Jr adalah otak
kejahatan tersebut.
Dalam aksinya, para tersangka memiliki peran masingmasing. Jr melucuti perhiasan dan
memerkosa korban,dibantu Dd. YA,yang tak lain pacar Jr, duduk di sebelah Saad, bertugas untuk
memancing korban agar mau naik angkot. Ketiga pelaku ditangkap dalam pengejaran di
beberapa kota selama sembilan hari, mulai dari Bekasi, Cikampek, Cirebon, Padalarang hingga
Bandung.
Sementara Saad ditangkap di Medan, Sumatera Utara, Selasa (27/12). Bersamanya ditangkap
juga R,19,K, 21, dan C, 20, anggota sindikat perampok kendaraan bermotor di kawasan Jakarta
sepanjang 2011.