Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MOTIVASI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Dosen Pengampu: Ziyana Walidah, M. E

Disusun oleh:
1. Amanda Ardiana Belinda (1860405222125)
2. M. Azhar Aidil Z. (1860405222121)
3. Maura Faridatul Lutfia (1860405222127)
4. Zarifah Syahda F. M. (1860405222118)

Kelas MBS 2B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang telah kami susun dengan judul
“Motivasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi”.

Dan tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada sang baginda Nabi Agung
Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah,
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang hingga saat ini. Beberapa pihak
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini. Rasa terima disampaikan kepada pihak-pihak berikut ini :

1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah


2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN
Sayyid Ali Rahmatullah
3. Refki Rusyadi, M.Pd.I selaku Koordinator Prodi Manajemen Bisnis Syariah UIN
Sayyid Ali Rahmatullah
4. Ziyana Walidah, M. E selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pemberdayaan Ekonomi
5. Rekan-rekan sekalian, khususnya bagi pihak yang ikut serta dalam proses penyusunan
makalah ini.

Makalah ini akan menjelaskan tentang “Motivasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi”


yang telah kami rangkum baik dari sumber buku penunjang atau dari sumber-sumber lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum ke titik sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar menyempurnakan makalah ini.

Tulungagung, 26 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Konsep dasar motivasi ...................................................................................... 3

2.2 Pengertian motivasi dan motif .......................................................................... 3

2.3 Bentuk-bentuk motivasi .................................................................................... 4

2.4 Pendorong motivasi ........................................................................................... 4

2.5 Teknik memotivasi ............................................................................................ 6

2.6 Motivasi dan perilaku ........................................................................................ 6

2.7 Tipe-tipe manusia .............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 11

3.2 Saran................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motivasi adalah dorongan untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan harapan
mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi ini timbul baik dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri manusia tersebut, timbul keinginan
yang membuat ia merasa terdorong melakukan sesuatu. Faktor eksternal bisa berasal dari
lingkungan ia berada ataupun kekaguman dengan seseorang yang membuat ia terdorong
melakukan hal yang sama.
Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari manusia selalu membutuhkan motivasi.
Tanpa motivasi seseorang dapat lemah dan tidak bersemangat menjalani kehidupannya.
Motivasi juga sanggat beragam salah satunya motivasi dalam pemberdayaan masyarakat.
Ubungan pemberdayaan masyarakat dengan motivasi sanggat erat kaitannya. Tanpa adanya
motivasi kegiatan yang di rencanakan untuk memperdayakan masyarakat juga akan sia-sia.
Bila masyarakat termotivasi mejalankan progam-progam dalam upaya pemberdayaan, akan
diraih tujuan yang diharapakan Bersama, yaitu mensejahterakan masyarakat. Namun
memotivasi seseorang atau kelompok tidak semudah itu perlu usaha yang maksimal. Karena
itulah makalah ini kami susun untuk menambah pemahaman mengenai konsep motivasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dasar motivasi ?
2. Apa pengertian motivasi dan motif ?
3. Bagaimana bentuk-bentuk motivasi ?
4. Apa pendorong motivasi ?
5. Bagaimana teknik memotivasi ?
6. Apa itu motivasi dan perilaku ?
7. Bagaimana tipe-tipe manusia ?

1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan konsep dasar motifasi.
2. Mengetahui pengertian motivasi dan motif.
3. Mengetahui bentuk-bentuk motivasi.
4. Mengetahui pendorong motivasi.
5. Memaparkan teknik-teknik memotivasi.
6. Menjelaskan motivasi dan perilaku
7. Mengetahui tipe-tipe manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Motivasi

Dalam menjalankan kehidupan atau aktivitas seseorang perlu motivasi / rasa dorongan.
Dengan adanya motivasi menjadikan seseorang bersemangat dalam menjalankan
kehidupannya. Motivasi adalah rasa yang mendorong seseorang melakukan suatu hal demi
mencapai tujuan yang ia inginkan. Motivasi bisa timbul baik dari dalam diri sesorang maupun
pengeruh lingkungannya.

Motivasi adalah kegiatan yang berkelanjutan artinya dorongan dalam diri manusia
terjadi terus menerus, bila rasa terdorong ini tidak bekelanjutan mustahil motivasi akan muncul.
Motivasi juga harus memiliki tujuan. Tanpa tujuan yang jelas sulit mendapatakn motivasi yang
kuat, karena tujuan yang ingin dicapai masih samar-samar.

2.2 Pengertian Motivasi dan Motif

Motivasi adalah proses. Sebagai sebuah proses, kita mengamatinya secara tidak
langsung melalui tindakan seperti pilihan aktivitas, usaha, dan ketekunan. Motivasi
membutuhkan aktivitas fisik dan mental. Aktivitas fisik, seperti usaha, ketabahan, dan
penggunaan keterampilan. Aktivitas mental, seperti penerapan pengetahuan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pemantauan, pengambilan keputusan, pemecahan
masalah, dll. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan. Motivasi berkaitan
dengan tujuan yang mengarah langsung ke tindakan. Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk
mendapatkan motivasi yang kuat dalam melakukan suatu hal. Motivasi adalah kegiatan
yang didorong dan dipertahankan, artinya motivasi tidak mungkin terjadi tanpa dorongan
terus-menerus.

Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motif adalah


kebutuhan, keinginan, desakan, atau dorongan. Motivasi adalah suatu keinginan yang ada
pada diri individu yang mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan atau melakukan
sesuatu, dan menjadi dasar atau alasan perilaku seseorang. Misalnya saja motivasi kerja
merupakan keinginan atau kebutuhan yang memotivasi seseorang untuk bekerja. Motivasi
seseorang tergantung pada kekuatan ia motivasi dirinya sendiri dalam menjalankan suatu
hal.
3
Manusia bervariasi tidak hanya dalam kemampuan kita untuk melakukan sesuatu,
tetapi juga dalam keinginan atau motivasi kita untuk melakukannya. Motivasi seseorang
tergantung pada kekuatan motif-motifnya. Orang sering menggambarkan motif sebagai
kebutuhan, keinginan, dorongan, atau desakan yang muncul dari individu. Motif mengacu
pada tujuan yang muncul dalam kondisi sadar atau bawah sadar. Motif adalah “alasan”
untuk perilaku. Pada hakekatnya dapat dikatakan bahwa motif atau kebutuhan merupakan
penyebab terjadinya perbuatan.

2.3 Bentuk-Bentuk Motivasi

Motivasi muncul dalam dua bentuk dasar, yaitu:

1. Motivasi ekstrinsik (dari luar)


Motivasi ekstrinsik datang dari luar diri sendiri, yang selanjutnya mendorong orang
tersebut untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi, mengubah semua
sikap yang dimiliki saat ini, dan bergerak ke arah yang lebih baik. Jadi motivasi ini
dapat diperoleh dari apa yang kita lihat, saran atau dorongan dari orang lain.
2. Motivasi intrinsik (dari dalam diri individu/kelompok)
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu. Motivasi ini
tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia, yang pada gilirannya
mempengaruhinya untuk melakukan sesuatu yang bernilai dan berarti. Semakin besar
motivasi intrinsik seseorang, semakin besar pula keinginan dan usaha yang ia lakukan
untuk mencapai tujuannya.

2.4 Pendorong motivasi


Orang cenderung mengembangkan keterampilan motivasinya yang menunjukkan
keinginan kuat untuk mencapai sesuatu sebagai produk dari lingkungan budaya di mana
mereka hidup dorongan ini mempengaruhi bagaimana orang melihat pekerjaan mereka.
Nesttrom dalam Wibowo (2014: 112-113) melihat sebagai dorongan motivasi bersumber
pada penelitian McClelland yang memfokuskan pada dorongan untuk achievement,
affiliation dan, power.
1. Achievement Motivation
Achievement motivation dalah suatu dorongan yang dimiliki banyak orang
untuk mengejar dan mencapai tujuan menantang. Individu dengan dorongan ini

4
mengharapkan mencapai sasaran dan menaiki tangga keberhasilan. Karakteristik
manusia yang berorientasi pada prestasi, antara lain mereka bekerja lebih keras
apabila mereka merasa akan menerima penghargaan pribadi atas usahanya, apabila
resiko kegagalannya hanya sedang dan apabila mereka menerima umpan balik tentang
kinerja masa lalunya. Orang dengan dorongan kuat terhadap prestasi mengambil
tanggung jawab atas tindakan dan hasilnya, keinginan mengontrol nasib, mencari
umpan balik secara reguler, dan menikmati menjadi bagian kemenangan prestasi
melalui usaha individual atau kolektif.

2. Affiliation Motivation
Affiliation Motivation merupakan suatu dorongan untuk berhubungan dengan
orang atas dasar sosial, bekerja dengan orang yang cocok dan berpengalaman dengan
perasaan sebagai komunitas. Orang dengan motif afiliasi bekerja lebih baik apabila
mereka dilengkapi dengan sikap dan kerja sama yang menyenangkan. Mereka
cenderung melingkupi diri dengan teman dan orang yang dapat berhubungan. Mereka
mendapatkan kepuasan diri berada di sekitar temannya dan menginginkan kebebasan
kerja untuk mengembangkan hubungan tersebut.

3. Power Motivation
Power Motivation merupakan suatu dorongan untuk memengaruhi orang,
melakukan pengawasan dan mengubah situasi. Orang yang termotivasi atas dasar
kekuasaan mengharapkan menciptakan dampak pada organisasi, dan bersedia
mengambil resiko dengan melakukannya. Apabila kekuasaan telah diperoleh,
mungkin akan dipergunakan secara konstruktif atau destruktif.
Meskipun semua orang memiliki keinginan yang sama, tetapi mereka tidak
memiliki respons atau kebutuhan emosional yang sama dalam situasi yang sama.
Sebuah perbedaan muncul berdasarkan citra diri individu, norma sosial dan
pengalaman masa lalu. Orang yang bersifat sangat sosial secara tipikal mengalami
kebutuhan yang kuat akan interaksi sosial apabila untuk sementara sendirian.
Sementara itu, orang yang merasa kurang sosial akan mengalami kebutuhan kurang
kuat untuk sosialisasi sepanjang waktu tersebut.

5
2.5 Teknik memotivasi
a. Berfikiran positif
Ketika mengkritik orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi
dorongan positif agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau
kita sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu.
b. Menciptakan perubahan yang kuat
Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah
perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata saya juga bisa
dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi.
c. Membangun harga diri
Banyak kelebihan kita sendiri dan orang lain yang tidak kita hargai, padahal
penghargaan merupakan salah satu bentuk teknik memotivasi. Kata saya mengharapkan
bantuan anda atau saya mengharapkan kehadiran anda, merupakan bentuk penghargaan
yang paling murah. Berilah mereka kesempatan untuk bertanggungjawab, berilah
wewenang, serta kebebasan untuk berpendapat.
d. Memantapkan pelaksanaan
Ungkapkan dengan jelas, bagaimana cara kerja yang benar, tindakan yang dapat
membantu, dan hargai dengan tulus.
e. Membangkitkan orang lemah menjadi kuat
Buktikan bahwa mereka sudah berhasil, dan nyatakan bahwa anda akan membantu
yang mereka butuhkan. Binalah keberanian, kerja keras, dan bersedia belajar dari orang
lain.
f. Membasmi sikap suka menunda-nunda
Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan
segeralah untuk memulai (Usaman, 2013:301).1

2.6 Motivasi dan Perilaku

Seseorang yang termotivasi baik oleh dirinya sendiri maupun lingkungan atau
orang-orang di sekitarnya, secara otomatis mempengaruhi tingkah laku atau sifat orang

1
Hendrawati Hamid, “MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”, (Makasar: De La Macca : 2018), hal.

138-139

6
tersebut. Mereka yang tahu bagaimana memotivasi diri sendiri selalu menggunakan dua
cara, yakni ilmu dunia dan ilmu agama (ilmu ini selalu lebih besar pengaruhnya) terutama
ketika seseorang mengalami crash atau berada di titik kebosanan dalam kehidupannya atau
sehari-hari. Saat ini baik dalam skala nasional maupun internasional telah banyak yang
memutuskan untuk menjadi motivator. Kehadiran profesi sebagai motivator, karena
mereka memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang cukup panjang, sehingga ia
tau bagaimana membangkitkan semangat seseorang untuk menjalani kehidupan yang lebih
baik. Oleh karena itu, setiap motivasi juga menerapkan dua rumusan tersebut untuk
mendorong seseorang agar selalu bertahan hidup, sehingga mengarah pada perilaku yang
lebih positif.

Penelitian motivasi dan perilaku menurut Winard (2008:22) adalah usaha manusia
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penting tentang sifat manusia. Faktor manusia
sangat penting dalam organisasi. Pemahaman perilaku manusia bukan saja akan dapat
mengungkapkan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku masa
lampau, tetapi hingga tingkat tertentu ia juga dapat dimanfaatkan untuk memprediksi,
mengubah, dan bahkan mengendalikan perilaku (manusia) pada masa yang akan datang.
Kami juga menyadari bahwa motivasi, seperti proses kognitif lainnya tidak terlihat
(intangible), yang bisa kita lihat hanyalah perilaku. Motivasi adalah konstruksi hipotetis
untuk menjelaskan perilaku dan tidak boleh disamakan dengan perilaku. Memang, banyak
ahli teori perilaku organisasi saat ini mengakui "peran sentral motivasi" dan melihat
pentingnya area ini dalam penekanan baru pada perilaku. (Luthans) Kembali ke rumusan
motivasi: ketidakseimbangan psikologis mengarah pada perilaku yang diarahkan pada
perolehan beberapa motivasi atau tujuan yang kemungkinan akan memulihkan
keseimbangan. Di sisi lain, orang mencoba memberikan insentif yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan sampai keseimbangan pulih. Di sinilah letak asal, arah
dan konsistensi desain motif kami. Ketika motivasi atau tujuan tercapai, umpan balik
internal mengurangi ketidakseimbangan dan motivasi.

Menurut Sztompka (2010:283) ada beberapa sikap dan perilaku yang dikaitkan
dengan motivasi untuk berprestasi yang dihasilkan oleh sindrom kepribadian. Perilaku
motivasi untuk berprestasi ternyata berkaitan dengan tingkat refreshing seseorang,
lamanya jam kerja, keinginan untuk mengakumulasi kapital, cara mendidik anak, dan
usaha yang ia lakukan. Di sisi sikap terlihat dorongan inovatif, tingginya rasa tanggung

7
jawab, rencana tindakan, pilihan atas perhitungan rasional, dan kesediaan untuk memikul
resiko tingkat menengah.2

Toha (2012:206-207) menegaskan bahwa perilaku manusia pada dasarnya


diarahkan pada tujuan, yaitu perilaku manusia biasanya dimotivasi oleh keinginan untuk
mencapai banyak tujuan. Jadi setiap perilaku merupakan rangkaian tindakan atau kegiatan.
Sebagai manusia, kita selalu melakukan sesuatu. Misalnya berbicara, makan, minum,
tidur, bekerja, dll. Dalam banyak kasus, seseorang melakukan lebih dari satu aktivitas pada
waktu yang bersamaan, seperti saat kita berbicara dengan seseorang sambil berjalan atau
makan. Padahal, perilaku manusia dapat dipelajari sebagai interaksi atau ketergantungan
beberapa elemen yang membentuk lingkaran. Unsur-unsur tersebut pada dasarnya terdiri
dari motivasi dan tujuan. Atau kalau menurut Fred Luthans terdiri dari tiga unsur yaitu :
kebutuhan (needs), dorongan (drive), dan tujuan (goals).3

2.7 Tipe-Tipe Manusia

Membahas tentang motivasi, langsung atau tidak langsung berarti juga membahas
tentang tipe-tipe manusia. Tipe-tipe manusia yang dimaksudkan di sini pada intinya sama
dengan peta manusia menurut kemampuan dasarnya, Charles Handy dalam inside
organization (Danim, 2004:20-22) mengemukakan tipe-tipe manusia pekerja dengan
intelegensinya seperti disajikan pada tabel berikut.4

No Tipe Intelegensi Deskripsi


1 Logika/intelektual • Kemampuan mengingat
• Kemampuan menganalisis
• Kemampuan menalar
• Kemampuan menghubungkan aneka fenomena
• Kemampuan mengevaluasi
• Kemampuan melakukan sintesis
• Kemampuan memecahkan masalah
• Kemampuan kalkulatif

2
.Ibid., hal 140

3
Ibid., hal 144

4
Ibid., hal 144-147

8
• Kemampuan menangani informasi
• Ide-ide abstrak

2 Spasial • Mencerna dunia visual


• Keterampilan artistik
• Dekorator
• Desain interior - Arsitek

3 Emosional • Sikap hangat


• Kesadaran akan perasaan diri sendiri
• Sensitifitas terhadap perasaan orang lain
• Mengkreasi keharmonisan dan itikad baik
• Peduli dengan isu-isu emosional secara terbuka
• Memiliki empati terhadap pengalaman orang lain

4 Musikal • Dapat bernyanyi


• Bermain
• Menciptakan musik

5 Kecerdasan intuitif • Sensitivitas perasaan


• Spekulasi terhadap masa depan
• Menggunakan imajinasi
• Kesadaran untuk mengambil resiko
• Kapasitas untuk berubah

6 Praktikal • Rendah kemampuan mengeja


• Rendah kemampuan mengucapkan
• Keterampilan tangan

7 Fisikal • Pemain bola


• Atletik
• Penari
• Memiliki kepedulian terhadap kebugaran dan
kesehatan
• Menyenangi aktivitas fisik
• Menyenangi kegiatan di luar rumah
• Good atas tugas-tugas household

8 Intrapersonal • Manusia yang sensitif melihat sesuatu dalam


kerangka dirinya sendiri
• Cenderung mengandalkan kekuatan individual
• Tidak memiliki kemampuan menggerakkan orang
lain.

9
• Otonomi tinggi dalam bekerja
• Memiliki rasa percaya diri yang kuat Cenderung
diam dalam melihat aneka fenomena Jarang
menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan

9 Interpersonal • Memiliki kemampuan bekerja dengan dan melalui


orang lain -Manusia yang sensitif yang melihat
sesuatu dalam kerangka bersama-sama orang lain
• Mengedepankan sikap kolegialitas Mampu
menerima realitas orang lain
• Lebih mengedepankan potensi dan keung- gulan
orang lain dari pada kelemahannya Cenderung
mengandalkan kekuatan bersama
• Memiliki kemampuan kuat menggerakkan orang
lain
• Memiliki rasa kepercayaan tinggi kepada orang lain
• Cenderung memberi respon positif atau negatif
dalam melihat aneka
• Secara terbuka menyatakan kesetujuan fenomena
atau ketidaksetujuan

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada makalah kami dapat ditarik kesimpulan anatara lain:

1. Dalam menjalankan kehidupan atau aktivitas seseorang perlu motivasi / rasa dorongan.
Motivasi adalah rasa yang mendorong seseorang melakukan suatu hal demi mencapai
tujuan yang ia inginkan.
2. Motivasi adalah keinginan atau dorongan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu
dan menjadi alasan atau dasar dari perilaku seseorang. Sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, desakan, atau dorongan yang menjadi sumber motivasi.
3. Bentuk motivasi ada 2 yaitu motivasi ekstrinsik (dari luar diri seseorang) dan motivasi
intrinsik (dalam diri seseorang).
4. Pendorong motivasi yang disampaikan Nesttrom dalam Wibowo (2014: 112-113)
memfokuskan pada dorongan untuk achievement, affiliation dan, power.
5. Teknik memotivasi ada 6, yaitu: berfikiran positif, menciptakan perubahan yang kuat,
membangun harga diri, memantapkan pelaksanaan, membangkitkan orang lemah
menjadi kuat, membasmi sikap suka menunda-nunda
6. Seseorang yang termotivasi baik oleh dirinya sendiri maupun oleh motivasi orang-
orang di sekitarnya atau oleh orang lain, secara otomatis mempengaruhi tingkah laku
atau sifat orang tersebut.
7. Menurut kemampuan dasarnya, Charles Handy dalam inside organization (Danim,
2004:20-22) mengemukakan tipe-tipe manusia pekerja dengan intelegensinya terbagi
menjadi 9, yakni logika, spasial, emosional, musikal, kecerdasan intuitif, praktikal,
fisikal, intrapersonal, dan interpersonal.
3.2 Saran
Dari penjelasan diatas,motivasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Untuk
itulah seseorang harus terus memiliki motivasi yang positif dalam menjalankan
kehidupannya. Motivasi dapat diperoleh dari diri sendiri maupun lingkungannya, untuk itu
carilah lingkungan baik untuk membangun motivasi yang positif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ena, Z., & Djami, S. H. (2021). Peranan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap
minat personal bhabinkamtibmas polres kupang kota. Jurnal Antara Makarti, 13(2) :
hal. 68-77
Hamid, H. (2018) . Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. Makasar : De La Macca
Uno, Hamzah B. (2023). Teori motivasi dan pengukuran Analisis di bidang pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara

12

Anda mungkin juga menyukai