Disusun oleh:
1. Amanda Ardiana Belinda (1860405222125)
2. M. Azhar Aidil Z. (1860405222121)
3. Maura Faridatul Lutfia (1860405222127)
4. Zarifah Syahda F. M. (1860405222118)
Kelas MBS 2B
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang telah kami susun dengan judul
“Motivasi Dalam Pemberdayaan Ekonomi”.
Dan tak lupa sholawat serta salam kita haturkan kepada sang baginda Nabi Agung
Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah,
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang hingga saat ini. Beberapa pihak
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun
makalah ini. Rasa terima disampaikan kepada pihak-pihak berikut ini :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3.2 Saran................................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan konsep dasar motifasi.
2. Mengetahui pengertian motivasi dan motif.
3. Mengetahui bentuk-bentuk motivasi.
4. Mengetahui pendorong motivasi.
5. Memaparkan teknik-teknik memotivasi.
6. Menjelaskan motivasi dan perilaku
7. Mengetahui tipe-tipe manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam menjalankan kehidupan atau aktivitas seseorang perlu motivasi / rasa dorongan.
Dengan adanya motivasi menjadikan seseorang bersemangat dalam menjalankan
kehidupannya. Motivasi adalah rasa yang mendorong seseorang melakukan suatu hal demi
mencapai tujuan yang ia inginkan. Motivasi bisa timbul baik dari dalam diri sesorang maupun
pengeruh lingkungannya.
Motivasi adalah kegiatan yang berkelanjutan artinya dorongan dalam diri manusia
terjadi terus menerus, bila rasa terdorong ini tidak bekelanjutan mustahil motivasi akan muncul.
Motivasi juga harus memiliki tujuan. Tanpa tujuan yang jelas sulit mendapatakn motivasi yang
kuat, karena tujuan yang ingin dicapai masih samar-samar.
Motivasi adalah proses. Sebagai sebuah proses, kita mengamatinya secara tidak
langsung melalui tindakan seperti pilihan aktivitas, usaha, dan ketekunan. Motivasi
membutuhkan aktivitas fisik dan mental. Aktivitas fisik, seperti usaha, ketabahan, dan
penggunaan keterampilan. Aktivitas mental, seperti penerapan pengetahuan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, pemantauan, pengambilan keputusan, pemecahan
masalah, dll. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan. Motivasi berkaitan
dengan tujuan yang mengarah langsung ke tindakan. Tanpa tujuan yang jelas, sulit untuk
mendapatkan motivasi yang kuat dalam melakukan suatu hal. Motivasi adalah kegiatan
yang didorong dan dipertahankan, artinya motivasi tidak mungkin terjadi tanpa dorongan
terus-menerus.
4
mengharapkan mencapai sasaran dan menaiki tangga keberhasilan. Karakteristik
manusia yang berorientasi pada prestasi, antara lain mereka bekerja lebih keras
apabila mereka merasa akan menerima penghargaan pribadi atas usahanya, apabila
resiko kegagalannya hanya sedang dan apabila mereka menerima umpan balik tentang
kinerja masa lalunya. Orang dengan dorongan kuat terhadap prestasi mengambil
tanggung jawab atas tindakan dan hasilnya, keinginan mengontrol nasib, mencari
umpan balik secara reguler, dan menikmati menjadi bagian kemenangan prestasi
melalui usaha individual atau kolektif.
2. Affiliation Motivation
Affiliation Motivation merupakan suatu dorongan untuk berhubungan dengan
orang atas dasar sosial, bekerja dengan orang yang cocok dan berpengalaman dengan
perasaan sebagai komunitas. Orang dengan motif afiliasi bekerja lebih baik apabila
mereka dilengkapi dengan sikap dan kerja sama yang menyenangkan. Mereka
cenderung melingkupi diri dengan teman dan orang yang dapat berhubungan. Mereka
mendapatkan kepuasan diri berada di sekitar temannya dan menginginkan kebebasan
kerja untuk mengembangkan hubungan tersebut.
3. Power Motivation
Power Motivation merupakan suatu dorongan untuk memengaruhi orang,
melakukan pengawasan dan mengubah situasi. Orang yang termotivasi atas dasar
kekuasaan mengharapkan menciptakan dampak pada organisasi, dan bersedia
mengambil resiko dengan melakukannya. Apabila kekuasaan telah diperoleh,
mungkin akan dipergunakan secara konstruktif atau destruktif.
Meskipun semua orang memiliki keinginan yang sama, tetapi mereka tidak
memiliki respons atau kebutuhan emosional yang sama dalam situasi yang sama.
Sebuah perbedaan muncul berdasarkan citra diri individu, norma sosial dan
pengalaman masa lalu. Orang yang bersifat sangat sosial secara tipikal mengalami
kebutuhan yang kuat akan interaksi sosial apabila untuk sementara sendirian.
Sementara itu, orang yang merasa kurang sosial akan mengalami kebutuhan kurang
kuat untuk sosialisasi sepanjang waktu tersebut.
5
2.5 Teknik memotivasi
a. Berfikiran positif
Ketika mengkritik orang begitu terjadi ketidakberesan, tetapi kita lupa memberi
dorongan positif agar mereka terus maju. Jangan mengkritik cara kerja orang lain kalau
kita sendiri tidak mampu memberi contoh terlebih dahulu.
b. Menciptakan perubahan yang kuat
Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri. Mengubah
perasaan tidak mampu menjadi mampu, tidak mau menjadi mau. Kata saya juga bisa
dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi.
c. Membangun harga diri
Banyak kelebihan kita sendiri dan orang lain yang tidak kita hargai, padahal
penghargaan merupakan salah satu bentuk teknik memotivasi. Kata saya mengharapkan
bantuan anda atau saya mengharapkan kehadiran anda, merupakan bentuk penghargaan
yang paling murah. Berilah mereka kesempatan untuk bertanggungjawab, berilah
wewenang, serta kebebasan untuk berpendapat.
d. Memantapkan pelaksanaan
Ungkapkan dengan jelas, bagaimana cara kerja yang benar, tindakan yang dapat
membantu, dan hargai dengan tulus.
e. Membangkitkan orang lemah menjadi kuat
Buktikan bahwa mereka sudah berhasil, dan nyatakan bahwa anda akan membantu
yang mereka butuhkan. Binalah keberanian, kerja keras, dan bersedia belajar dari orang
lain.
f. Membasmi sikap suka menunda-nunda
Hilangkan sikap menunda-nunda dengan alasan pekerjaan itu terlalu sulit dan
segeralah untuk memulai (Usaman, 2013:301).1
Seseorang yang termotivasi baik oleh dirinya sendiri maupun lingkungan atau
orang-orang di sekitarnya, secara otomatis mempengaruhi tingkah laku atau sifat orang
1
Hendrawati Hamid, “MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”, (Makasar: De La Macca : 2018), hal.
138-139
6
tersebut. Mereka yang tahu bagaimana memotivasi diri sendiri selalu menggunakan dua
cara, yakni ilmu dunia dan ilmu agama (ilmu ini selalu lebih besar pengaruhnya) terutama
ketika seseorang mengalami crash atau berada di titik kebosanan dalam kehidupannya atau
sehari-hari. Saat ini baik dalam skala nasional maupun internasional telah banyak yang
memutuskan untuk menjadi motivator. Kehadiran profesi sebagai motivator, karena
mereka memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang cukup panjang, sehingga ia
tau bagaimana membangkitkan semangat seseorang untuk menjalani kehidupan yang lebih
baik. Oleh karena itu, setiap motivasi juga menerapkan dua rumusan tersebut untuk
mendorong seseorang agar selalu bertahan hidup, sehingga mengarah pada perilaku yang
lebih positif.
Penelitian motivasi dan perilaku menurut Winard (2008:22) adalah usaha manusia
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penting tentang sifat manusia. Faktor manusia
sangat penting dalam organisasi. Pemahaman perilaku manusia bukan saja akan dapat
mengungkapkan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku masa
lampau, tetapi hingga tingkat tertentu ia juga dapat dimanfaatkan untuk memprediksi,
mengubah, dan bahkan mengendalikan perilaku (manusia) pada masa yang akan datang.
Kami juga menyadari bahwa motivasi, seperti proses kognitif lainnya tidak terlihat
(intangible), yang bisa kita lihat hanyalah perilaku. Motivasi adalah konstruksi hipotetis
untuk menjelaskan perilaku dan tidak boleh disamakan dengan perilaku. Memang, banyak
ahli teori perilaku organisasi saat ini mengakui "peran sentral motivasi" dan melihat
pentingnya area ini dalam penekanan baru pada perilaku. (Luthans) Kembali ke rumusan
motivasi: ketidakseimbangan psikologis mengarah pada perilaku yang diarahkan pada
perolehan beberapa motivasi atau tujuan yang kemungkinan akan memulihkan
keseimbangan. Di sisi lain, orang mencoba memberikan insentif yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan sampai keseimbangan pulih. Di sinilah letak asal, arah
dan konsistensi desain motif kami. Ketika motivasi atau tujuan tercapai, umpan balik
internal mengurangi ketidakseimbangan dan motivasi.
Menurut Sztompka (2010:283) ada beberapa sikap dan perilaku yang dikaitkan
dengan motivasi untuk berprestasi yang dihasilkan oleh sindrom kepribadian. Perilaku
motivasi untuk berprestasi ternyata berkaitan dengan tingkat refreshing seseorang,
lamanya jam kerja, keinginan untuk mengakumulasi kapital, cara mendidik anak, dan
usaha yang ia lakukan. Di sisi sikap terlihat dorongan inovatif, tingginya rasa tanggung
7
jawab, rencana tindakan, pilihan atas perhitungan rasional, dan kesediaan untuk memikul
resiko tingkat menengah.2
Membahas tentang motivasi, langsung atau tidak langsung berarti juga membahas
tentang tipe-tipe manusia. Tipe-tipe manusia yang dimaksudkan di sini pada intinya sama
dengan peta manusia menurut kemampuan dasarnya, Charles Handy dalam inside
organization (Danim, 2004:20-22) mengemukakan tipe-tipe manusia pekerja dengan
intelegensinya seperti disajikan pada tabel berikut.4
2
.Ibid., hal 140
3
Ibid., hal 144
4
Ibid., hal 144-147
8
• Kemampuan menangani informasi
• Ide-ide abstrak
9
• Otonomi tinggi dalam bekerja
• Memiliki rasa percaya diri yang kuat Cenderung
diam dalam melihat aneka fenomena Jarang
menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan pada makalah kami dapat ditarik kesimpulan anatara lain:
1. Dalam menjalankan kehidupan atau aktivitas seseorang perlu motivasi / rasa dorongan.
Motivasi adalah rasa yang mendorong seseorang melakukan suatu hal demi mencapai
tujuan yang ia inginkan.
2. Motivasi adalah keinginan atau dorongan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu
dan menjadi alasan atau dasar dari perilaku seseorang. Sedangkan motif adalah
kebutuhan, keinginan, desakan, atau dorongan yang menjadi sumber motivasi.
3. Bentuk motivasi ada 2 yaitu motivasi ekstrinsik (dari luar diri seseorang) dan motivasi
intrinsik (dalam diri seseorang).
4. Pendorong motivasi yang disampaikan Nesttrom dalam Wibowo (2014: 112-113)
memfokuskan pada dorongan untuk achievement, affiliation dan, power.
5. Teknik memotivasi ada 6, yaitu: berfikiran positif, menciptakan perubahan yang kuat,
membangun harga diri, memantapkan pelaksanaan, membangkitkan orang lemah
menjadi kuat, membasmi sikap suka menunda-nunda
6. Seseorang yang termotivasi baik oleh dirinya sendiri maupun oleh motivasi orang-
orang di sekitarnya atau oleh orang lain, secara otomatis mempengaruhi tingkah laku
atau sifat orang tersebut.
7. Menurut kemampuan dasarnya, Charles Handy dalam inside organization (Danim,
2004:20-22) mengemukakan tipe-tipe manusia pekerja dengan intelegensinya terbagi
menjadi 9, yakni logika, spasial, emosional, musikal, kecerdasan intuitif, praktikal,
fisikal, intrapersonal, dan interpersonal.
3.2 Saran
Dari penjelasan diatas,motivasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Untuk
itulah seseorang harus terus memiliki motivasi yang positif dalam menjalankan
kehidupannya. Motivasi dapat diperoleh dari diri sendiri maupun lingkungannya, untuk itu
carilah lingkungan baik untuk membangun motivasi yang positif.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ena, Z., & Djami, S. H. (2021). Peranan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap
minat personal bhabinkamtibmas polres kupang kota. Jurnal Antara Makarti, 13(2) :
hal. 68-77
Hamid, H. (2018) . Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. Makasar : De La Macca
Uno, Hamzah B. (2023). Teori motivasi dan pengukuran Analisis di bidang pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara
12