Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MOTIVATION
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Administrasi Pendidikan
Dosen: Prof. Dr. Hj. Ine Rahayu Purnamaningsih, M.Pd

Dibuat Oleh:

NENDEN NADYA RIZKY :


BARKAH SRIHAYATI : NIM. 2310632280006

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023
MAKALAH
MOTIVATION
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Administrasi Pendidikan
Dosen: Prof. Dr. Hj. Ine Rahayu Purnamaningsih, M.Pd

Dibuat Oleh:

NENDEN NADYA RIZKY :


BARKAH SRIHAYATI : NIM. 2310632280006

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Motivation. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW., yang telah menuntun manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang di dunia dan di akhirat.
Dalam pembuatan makalah ini kami selaku penulis banyak menemukan
hambatan dan kesulitan, namun berkat adanya petunjuk dan koreksi dari berbagai
pihak disertai dengan ketekunan dan hambatan tersebut dapat diatasi sehingga
terbentuklah makalah ini walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada para
pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu saya mengharapkan keritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, atas kritik dan sarannya
kami ucapkan terima kasih.

Karawang, 2 Oktober 2023


Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.......................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................1
1.4 Manfaat..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1 Pengertian Motivasi.......................................................................3
2.2 Konsep Motivasi............................................................................3
2.3 Jenis Motivasi................................................................................4
2.4 Teori-teori Motivasi.......................................................................4
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang
cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan
tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar
dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi
instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi
adalahsebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain.
Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang
melemahkan dorongan kita. Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi
yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan
membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Motivasi
mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak
ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti
tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka
prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga
harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian jika
sebuah motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan)
dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.
Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang
motivasi dan macam-macam teori motivasi.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
rumusan masalah yang akan di bahas pada makalah ini adalah:
1. Apa Itu Motivasi?
2. Macam-macam Teori Motivasi?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah yang kami buat adalah, agar pembaca
mampu mengetahui tentang Motivasi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam pembuatan makalah yang kami buat,
yaitu:
a. Untuk Mengetahui Pengertian Motivasi; dan
b. Untuk Mengetahui Macam-macam Teori Motivasi.

1
1.4 Manfaat
1. Manfaat penulisan makalah bagi penulis
a. Diharapkan bisa menulis makalah yang lebih baik lagi
kedepannya; dan
b. Dapat menjadi acuan dalam mengimplementasikan kebijakan.
2. Manfaat penulisan makalah bagi pembaca
a. Agar pembaca dapat mengetahui Pengertian Motivasi; dan
b. Menjadi bahan bacaan bagi para pembaca Untuk Mengetahui
Macam-macam Teori Motivasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi


Motivasi berasal dari kata lain “Movere” yang berarti dorongan atau
bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktorlain, baik
faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif
disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan
memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil
suatu tindakan yang dikehendaki.
Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk
berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif. Motivasi adalah
gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Motivasi juga bisa dalam bentuk usaha - usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis
dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa
motivasi, tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak
hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas sehari-hari

2.2 Konsep Motivasi


Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto dalam Wahyuni (2017)
adalah sebagai berikut:
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai
yang berprestasi.

2. Model Hubungan Manusia


Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah
dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa
berguna dan penting.

3. Model Sumber Daya Manusia


Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang
tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

3
2.3 Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang siswa
itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai
atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif,
tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the
learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya
motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas
belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-
benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau
ganjaran.

2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu
belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan
mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya.
Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung
bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

2.4 Teori-teori Motivasi


1. Teori Motivasi Abraham Maslow (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada
dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia

4
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan
itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus
terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting;
a. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya);
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya);
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki);
d. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan); dan
e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).

2. Teori Motivasi Herzberg (Teori dua faktor)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri
dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
a. Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik); dan
b. Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

3. Teori Motivasi Douglas Mc Gregor


Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative)
dan teori y (positive).
Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
adalah sebagai berikut:
a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak
menyukai kerja;

5
b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan;
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab; dan
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor
yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat


manusia ada empat teori Y:
a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya
seperti istirahat dan bermain;
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri
jika mereka komit pada sasaran;
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab; dan
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

4. Teori Motivasi Vroom (Teori Harapan)


Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang
ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan
itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya
motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
a. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas;
b. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu);
c. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif,
netral, atau negative; dan
d. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan.

5. Teori Motivasi Achievement Mc Clelland (Teori Kebutuhan


Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi);
b. Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir
sama dengan soscialneed-nya Maslow); dan
c. Need for Power (dorongan untuk mengatur).

6
6. Teori Motivasi Clayton Alderfer (Teori “ERG)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG
yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan
(exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan
(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow.
Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang
lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia
akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)


Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan
memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni:
a. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian;
b. Tujuan-tujuan mengatur Upaya;
c. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan
d. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana
kegiatan.

8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku


Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka
dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan
pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang
bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun
ditentukan oleh persepsi tersebut. Padahal dalam kehidupan
organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang
ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku
dan tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang
turut berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku. Dalam hal ini
berlakulah apaya yang dikenal dengan “hukum pengaruh” yang
menyatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku
yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan
mengelakkan perilaku yang mengibatkan perilaku yang
mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.
Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang
mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat.
Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut
berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut
menyenangi konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan

7
hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha
meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar
menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin
bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi
positif lagi di kemudian hari. Contoh sebaliknya ialah seorang
pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari
atasannya, mungkin disertai
ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan
kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku
pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang
tepat pada waktunya di tempat tugas. Penting untuk diperhatikan
bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap
memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu
diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya”
yang manusiawi pula.

8
BAB III
PNUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika
suatu motif telahdihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai.
Sedangkan motif adalah segaladaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat begitusaja dari perilaku
seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkankadang-
kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu
disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak
disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan
pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang
mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-
beda, studi tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda,
dan sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang
mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam
satu perilaku.
Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai
satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu
keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat
berfungsisebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya. Apabila dapat terjadi
keseimbangan, hal tersebut mencerminkan “hasil pekerjaan” seseorang yang
berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat
diidentifikasisebagai “kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan
sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi hasil
pekerjaan.

3.2 Saran
Penulisan makalah ini disadari jauh dari kesempurnaan, tiada gading
yatak retak. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan demi kesempurnaan karya selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agus. (n.d.). teori-teori motivasi. Retrieved september 22, 2015, from


http://agus.blogchandra.com/teoriteori-
Moslow, A. H. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia.
Prabowo, D. R. (n.d.). diktat kuliah psikologi umum. In D. R. prabowo, diktat
kuliah psikologi umum. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gunadarma.
Santrok, J. W. (2004). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill Co.
Sudrajat, a. (2008). teori-teori motivasi. In a. sudrajat, teori-teori motivasi.

10

Anda mungkin juga menyukai