MOTIVATION
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Administrasi Pendidikan
Dosen: Prof. Dr. Hj. Ine Rahayu Purnamaningsih, M.Pd
Dibuat Oleh:
Dibuat Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Motivation. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW., yang telah menuntun manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang
terang di dunia dan di akhirat.
Dalam pembuatan makalah ini kami selaku penulis banyak menemukan
hambatan dan kesulitan, namun berkat adanya petunjuk dan koreksi dari berbagai
pihak disertai dengan ketekunan dan hambatan tersebut dapat diatasi sehingga
terbentuklah makalah ini walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada para
pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu saya mengharapkan keritik
dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, atas kritik dan sarannya
kami ucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.......................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................1
1.4 Manfaat..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1 Pengertian Motivasi.......................................................................3
2.2 Konsep Motivasi............................................................................3
2.3 Jenis Motivasi................................................................................4
2.4 Teori-teori Motivasi.......................................................................4
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari makalah yang kami buat adalah, agar pembaca
mampu mengetahui tentang Motivasi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam pembuatan makalah yang kami buat,
yaitu:
a. Untuk Mengetahui Pengertian Motivasi; dan
b. Untuk Mengetahui Macam-macam Teori Motivasi.
1
1.4 Manfaat
1. Manfaat penulisan makalah bagi penulis
a. Diharapkan bisa menulis makalah yang lebih baik lagi
kedepannya; dan
b. Dapat menjadi acuan dalam mengimplementasikan kebijakan.
2. Manfaat penulisan makalah bagi pembaca
a. Agar pembaca dapat mengetahui Pengertian Motivasi; dan
b. Menjadi bahan bacaan bagi para pembaca Untuk Mengetahui
Macam-macam Teori Motivasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Jenis Motivasi
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang
menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang
dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan
motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di
dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit, seorang siswa
itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai
atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif,
tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the
learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya
motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas
belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-
benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau
ganjaran.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu
belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan
mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau temannya.
Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung
bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
4
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan
itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus
terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya
menjadi penentu tindakan yang penting;
a. Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya);
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya);
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki);
d. Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan); dan
e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
5
b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan;
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab; dan
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua faktor
yang dikaitkan dengan kerja.
6
6. Teori Motivasi Clayton Alderfer (Teori “ERG)
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG
yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan
(exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan
(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow.
Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang
lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia
akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
7
hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha
meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar
menggunakan komputer sehingga kemampuannya semakin
bertambah, yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi
positif lagi di kemudian hari. Contoh sebaliknya ialah seorang
pegawai yang datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari
atasannya, mungkin disertai
ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan
kemungkinan dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku
pegawai tersebut berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang
tepat pada waktunya di tempat tugas. Penting untuk diperhatikan
bahwa agar cara-cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap
memperhitungkan harkat dan martabat manusia yang harus selalu
diakui dan dihormati, cara-cara tersebut ditempuh dengan “gaya”
yang manusiawi pula.
8
BAB III
PNUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika
suatu motif telahdihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai.
Sedangkan motif adalah segaladaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat begitusaja dari perilaku
seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkankadang-
kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu
disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak
disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan
pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang
mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-
beda, studi tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda,
dan sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang
mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam
satu perilaku.
Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai
satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu
keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat
berfungsisebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya. Apabila dapat terjadi
keseimbangan, hal tersebut mencerminkan “hasil pekerjaan” seseorang yang
berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat
diidentifikasisebagai “kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan
sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi hasil
pekerjaan.
3.2 Saran
Penulisan makalah ini disadari jauh dari kesempurnaan, tiada gading
yatak retak. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat saya
harapkan demi kesempurnaan karya selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10