Anda di halaman 1dari 19

PENGERTIAN DAN PERSPEKTIK MOTIVASI

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Dasar-Dasar Manajemen
Dosen Pengampu: Ridwan,M.E

Disusun Oleh:
Kelompok 10-C1PSR
1. Ersya Mayori Pramudita (2250410088)
2. Sirly Auni Yaryahi (2250410091)
3.Cindya Nurlitasari (2250410093)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENGERTIAN DAN PERSPEKTIF MOTIVASI” dengan tepat waktu. Tidak
lupa Shalawat dan salam selalu Tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladanan.

Tidak lupa ucapan terima kasih kami untuk Bapak Ridwan, M.E. selaku
Dosen pengampu mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen yang telah membimbing
Kami dalam pengerjaan makalah ini. Serta pada anggota tim yang selalu kompak
Dan konsisten dalam penyelesaian tugas ini. Akhirnya kami sampaikan teirma kasih
atas perhatiannya terhadap Makalah kami, semoga makalah kami dapat bermanfaat.

Mungkin dalam Pengerjaan Makalah ini terdapat kesalahan yang tidak


kami sadari. Tak ada Gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan
segala kerendahan Hati, kami mohon kritik dan sarannya dari dosen dan juga teman
teman untuk Tercapainya makalah yang sempurna.

Kudus, 14 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR IS ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A. Pengertian Motivasi ................................................................................. 3


B. Konsep Motivasi ...................................................................................... 3
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi ........................................................ 4
D. Macam-Macam Motivasi......................................................................... 5
E. Teori-Teori Motivasi................................................................................ 7

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 13

A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang
cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang
mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan
tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar
dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi
instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi
adalahsebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa
memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses
menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita.
Rasa tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya
diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun
keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Motivasi mempunyai
peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang
pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada
kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal. maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan
dalam aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian jika sebuah motivasi
(dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka
aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada makalah
ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi dan macam-macam
teori motivasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Motivasi?
2. Bagaimana Konsep Motivasi?
3. Apa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi?

1
4. Apa Macam – Macam Motivasi?
5. Bagaimana Teori – Teori Motivasi?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Motivasi
2. Untuk Mengetahui Konsep Motivasi
3. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
4. Untuk Mengetahui Macam – Macam Motivasi
5. Untuk Mengetahui Teori – Teori Motivasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Motivasi menurut pakar psikologi didevinisikan sebagai proses
internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari
waktu- kewaktu.1 Seseorang berbuat atau melakukan sesuatu didorong oleh
sebuah kekuatan dari dalam dirinya. 2 Perilaku yang termotivasi adalah
perilaku yang selektif, berorientasi tujuan (goal-oriented), dan dilakukan
secara terus menerus (persisten). 3 Dalam bahasa latin movore berarti
menggerakkan, istilah itu kemudian lebih dikenal dengan motivasi
(motivation). Motivasi dalam kamus bahasa Indonesia diartikan:
a. Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk
melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu;
b. Usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 4

B. Konsep Motivasi
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut :
1. Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada
pegawai yang berprestasi.

1
Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Toeri dan Praktik, terj. Marianto Samosiri (Jakarta: PT
Indeks,2011), 99.
2
Eva Latipah,Pengantar Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta:Pedagogia, 2012), 159.
3
Eva Latipah,Pengantar Psikologi Pendidikan,(Yogyakarta:Pedagogia, 2012), 159
4
Alya, Kamus Bahasa Indonesia, 472.

3
2. Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat
adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka
merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau
barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang
berarti.

C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi


Motivasi diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
menurut McClelland sebagai berikut : 5
a. Keinginan untuk mendapatkan pengakuan dari seorang yang ahli.
Individu ingin mengerjakan suatu hal yang menantang, yaitu
suatu yang belum dikerjakan oleh orang lain, sehingga hasil kerja yang
dikerjakannya itu mendapat pengakuan dari orang lain, misalnya dari
orang tua dan guru. Kinginan ini mulai terbentuk pada masa kanak-
kanak. Menurut Bandura dan Walters seringkali anak belajar meniru
perilaku orang lain seperti orang tua dan kemudian di gunakan sebagai
model untuk dirinya.
b. Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan.
Individu menginginkan hasil kerjanya dihargai oleh orang lain.
Selain status, kehormatan dan materi, tidak seorangpun yang tidak ingin
diberi penghargaan atas hasil jerih payahnya sendiri. Individu yang
memiliki motivasi berprestasi cenderung melihat penghargaan sebagai
pengukur kesuksesan.
c. Kebutuhan untuk sukses karena usaha sendiri.
Individu yang memiliki motivasi berprestasi lebih memilih
pekerjaan yang menantang dan menjanjikan kesuksesan. Jadi individu

5
Liga G. Dan Fatma K, “ Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi”, 1, Jurnal
Ilmiyah (juni 2005), Volume 1, 40.

4
yang memiliki motivasi berprestasi memiliki keinginan untuk sukses
dalam mengerjakan suatu tugas.
d. Kebutuhan untuk dihormati teman.
Individu memiliki keinginan untuk dihormati oleh orang lain
disekitarnya seperti orang tua ataupun oleh teman-teman mereka. Pada
individu yang memiliki motivasi berprestasi mereka terfokus untuk
memperoleh kehormatan dan status dari teman-teman mereka.
e. Kebutuhan untuk bersaing.
Individu memiliki keinginan untuk bersaing dengan orang lain,
misalnya dalam prestasi di sekolah atau bahkan dalam pertandingan
olahraga. Keinginan tersebut sangat mendasar dan merupakan
kebutuhan manusia. Seperti yang dijelaskan oleh Murray bahwa
individu yang memiliki motivasi berprestasi memiliki tujuan untuk
bersaing dengan orang lain.
f. Kebutuhan untuk bekerja keras dan lebih unggul.
Dalam memenuhi kebutuhannya manusia harus bekerja untuk
mendapatkan sesuatu. Bekerja merupakan suatu hakekat dalam
kehidupan manusia, karena dalam hidup manusia bekerja untuk
mencapai suatu kebutuhan. Murray juga menambahkan bahwa yang
memiliki motivasi berprestasi bertujuan untuk menyelesaikan tugas dan
berusaha melebihi orang lain.

D. Macam – Macam Motivasi


Dalam membicarakan macam-macam motivasi, bisa dilihat dari dua
macam sudut pandang, dalam penelitian ini diambil dari sudut pandang
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Yaitu motivasi yang berasal
dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut “motivasi intrinsik” dan
motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut “motivasi
ekstrinsik”.

5
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri motifasi intrinsik yaitu motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar,
karena dalam diri setiap individu suda ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni
menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul
dari dalam diri seseorang.
Sedangkan Sobry Sutikno mengartikan motivasi sebagai
motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan
dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa
pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi
yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan
dari luar. Penggolongan motivasi internal (intrinsik) yang dapat diterima
secara umum tidak ada kesepakatan di antara para ahli. Namun
demikian, para ahli menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu : 6
1. Motivasi Fisiologis yaitu merupakan motivasi yang bersifat alamiah
atau biologis, seperti lapar, haus dan seks.
2. Motivasi Psikologis, dapat dikelompokkan dalam kategori dasar,
yaitu:
a) Motivasi kasih sayang yaitu motivasi untuk menciptakan dan
memelihara kehangatan, keharmonisan dan kepuasan batiniah
(emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
b) Motivasi mempertahankan diri yaitu motivasi untuk
mengembangkan kepribadian berprestasi, menaikkan prestasi
dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan
penguasaannya terhadap orang lain.
c) Motivasi memperkuat diri yaitu motivasi untuk
mengembangkan kepribadian berprestasi, menaikkan prestasi

6
Suardi & Syaiful Anwar, Dasar-Dasar Perilaku Organisasi (Yogyakarta: UII Press, 2002), 49

6
dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan
penguasaannya terhadap orang lain.
Untuk mengungkapkan motivasi internal atau intrinsik, ada
beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa psikolog, di
antaranya yaitu Abraham Maslow dengan teori hirarki kebutuhan dan
David McClelland yang terkenal dengan teori tiga kebutuhan.

b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M Sardiman motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sedangkan Rosjidan, menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak
terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh
dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau
melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan,
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena
adanya pengaruh dari luar.
Teori motivasi eksternal tidak mengabaikan teori motivasi internal,
tetapi justru dikembangkan di atasnya. Teori motivasi eksternal
menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang
dipengaruhi faktor-faktor intern yang dikendalikan oleh manager, yaitu
meliputi suasana kerja seperti gaji, penghargaan, kenaiakan, pangkat
dan tanggung jawab.

E. Teori – Teori Motivasi


1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943:1970) mengemukakan bahwa pada
dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia
menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang

7
memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari
kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks:
yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan
pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum
kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting:
 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari
bahaya)
 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan
orang lain, diterima, memiliki)
 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan
mendapatkan dukungan serta pengakuan)
 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui,
memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan, kebutuhan aktualisasi diri:
mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).

2. Teori Motivasi HERZBERG (Teori dua faktor)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (factor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
1) Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik),
2) Faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

8
3. Teori Motivasi DOUGLAS Mc GREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative)
dan teori Y (positif). Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang
manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai
kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam
dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang
dikaitkan dengan kerja..

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia


ada empat teori Y:
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika
mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

4. Teori Motivasi VROOM (Teori Harapan)


Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation
menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu
sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi
seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
 Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
 Instrumentalis. yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu)

9
 Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif,
netral, atau negatif.
 Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan.

5. Teori Motivasi ACHIEVEMENT Me CLELLAND (Teori


Kebutuhan Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
 Need for achievement (kebutuhan akan prestasi
 Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir
sama dengan soscialneed-nya Maslow)
 Need for Power (dorongan untuk mengatur).

6. Teori Motivasi CLAYTON ALDERFER (Teori "ERG)


Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang
didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence),
hubungan (relatedness). dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit
berbeda dengan teori maslow, Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika
kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka
manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

7. Teori Penetapan Tujuan (goal setting theory)


Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan
memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni:
a. Tujuan - tujuan mengarahkan perhatian.
b. Tujuan - tujuan mengatur upaya.

10
c. Tujuan - tujuan meningkatkan persistensi.
d. Tujuan - tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana
kegiatan.

8. Teori Penguatan dan Modifikasi Perilaku


Berbagai teori atau model motivasi yang telah dibahas di muka
dapat digolongkan sebagai model kognitif motivasi karena didasarkan
pada kebutuhan seseorang berdasarkan persepsi orang yang
bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun
ditentukan oleh persepsi tersebut. Padahal dalam kehidupan
organisasional disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang
ditentukan pula oleh berbagai konsekwensi ekstrernal dari perilaku dan
tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut
berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku.
Dalam hal ini berlakulah apaya yang dikenal dengan "hukum
pengaruh yang menyatakan bahwa manusia cenderung untuk
mengulangi perilaku yang mempunyai konsekwensi yang
menguntungkan dirinya dan mengelakkan perilaku yang mengibatkan
perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi yang merugikan.
Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik yang mampu
menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu singkat. Juru tik
tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian tersebut berakibat pada
kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik tersebut menyenangi
konsekwensi perilakunya itu, ia lalu terdorong bukan hanya bekerja
lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan berusaha meningkatkan
keterampilannya. misalnya dengan belajar menggunakan komputer
sehingga kemampuannya semakin bertambah, yang pada gilirannya
diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi di kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat
berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai

11
ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan
dikenakan sanksi sebagi konsekwensi negatif perilaku pegawai tersebut
berakibat pada modifikasi perilakunya, yaitu datang tepat pada
waktunya di tempat tugas. Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-
cara yang digunakan untuk modifikasi perilaku tetap memperhitungkan
harkat dan martabat manusia yang harus selalu diakui dan dihormati,
cara-cara tersebut ditempuh dengan "gaya" yang manusiawi pula.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika
suatu motif telahdihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai.
Sedangkan motif adalah segaladaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat begitusaja dari perilaku
seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkankadang-
kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu
disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak
disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan
pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.
Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang
mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-
beda, studi tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda,
dan sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang
mempersatukan berbagai teori yang ada. Ada macam-macam motivasi
dalam satu perilaku.
Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai
satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu
keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat
berfungsisebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya. Apabila dapat
terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan "hasil pekerjaan"
seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat
diidentifikasisebagai "kemampuannya". Jadi, motivasi memegang peranan
sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi hasil
pekerjaan.

13
B. Saran
Tentunya dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Kedepannya kami akan lebih fokus
dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Moslow, A. H. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT. Gramedia.

Prabowo, D. R. (n.d.). diktat kuliah psikologi umum. In D. R. prabowo, diktat


kuliah psikologi umum. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Gunadarma.

Santrok, J. W. (2004). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill Co.

Sudrajat, a. (2008). teori-teori motivasi. In a. sudrajat, teori-teori motivasi.

Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Toeri dan Praktik, terj. Marianto Samosiri
(Jakarta: PT Indeks, 2011), 99.

Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta:Pedagogia, 2012), 159.

Alya, Kamus Bahasa Indonesia, 472.

15

Anda mungkin juga menyukai