Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN MADRASAH
(Konsep Motivasi Dalam Manajemen Madrasah)

Dosen Pengampu :

M. Fuad Badruddin, M. Pd

Kelompok 7 :

Ainul Yaqin (211201200316)

Ahmad Zakaria (211201200317)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN - PROBOLINGGO
2023-2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Madrasah.
Dalam upaya penyelesaian makalah ini kami telah banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami ucapkan ribuan
terimakasih kepada para pembiming kami dosen mata kuliah Manajemen
Madrasah dan sahabat-sahabat kami yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat
memperbaiki makalah kami. Akhir kata kami berharap semoga
makalah kami tentang Motivasi Dalam Manajemen Madrasah ini dapat
memberikan manfaat serta pengetahuan baru. Aamiin

i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi.................................................................................................3
B. Tujuan Motivasi.......................................................................................................3
C. Prinsip Motivasi.......................................................................................................4
D. Faktor-Faktor Motivasi............................................................................................5
E. Teknik-Teknik Motivasi..........................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap Negara mengakui bahwa pendidikan merupakan tugas Negara yang
amat penting. Bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha memperbaiki
keadaan masyarakat dan dunia, tentu menyadari bahwa pendidikan merupakan
kunci, dan tanpa kunci itu usaha mereka akan gagal. Untuk dapat menjawab
tantangan abad global, dalam arti mampu bersaing, anak-anak bangsa perlu
dibekali dengan berbagai kompetensi seperti berpikir kreatif, mampu mengambil
keputusan, memecahkan masalah, belajar bagaimana belajar, berkolaborasi dan
pengelolaan diri. Hal-hal itu tentu saja dapat diwujudkan oleh sebuah sistem yang
dinamakan pendidikan.
Tujuan pendidikan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 adalah : ”Tujuan
Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggungjawab”. Berdasarkan tujuan pendidikan di atas,
maka usaha peningkatan mutu pendidikan yang dapat dilakukan kepala sekolah
sebagai agen perubahan adalah melalui kegiatan pembenahan manajemen sekolah
antara lain pembinaan kelembagaan, kurikulum, tenaga pengajar (guru), sarana
dan prasarana serta perubahan sistem lainnya. Kenyataan menunjukkan bahwa
tingkat kemajuan sekolah sangat ditentukan oleh sejauhmana tingkat kemanjuan
manajemen madrasah.
Motivasi adalah dorongan yang meggerakkan seseorang melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Olah karena itu, perbuatan seseorang yang
didsarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan sesuai tema
yang mendasarinya. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai pembeda antara
mampu melaksanakan dan mau melaksanakan. Dalam konteks ini, motivasi lebih
cenderung kepada definisi mau melaksanakan. Motivasi adalah kekuatan baik dari
dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan sebelumnya. Motivasi juga dapat diartikan sebagai proses untuk
mencoba mempengaruhi orang, atau orang-orang yang dipimpinnnya agar

1
melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Banyak pakar yang membahas tentang motivasi dengan berbagai sudut
pandangnya sehingga banyak melahirkan teori-teori motivasi. Teori motivasi
fundamental dan monumental juga telah banyak dikenal orang dan digunakan
dalam berbagai kegiatan. Uraian dalam makalah ini hanya sekedar mengantarkan
pemahaman pembaca terkait dengan motivasi yang banyak digunakan dalam
berbagai kegiatan, salah satu fokus kegiatannya adalah didalam lembaga
pendidikan islam, bagaimana dengan motivasi ini mampu menjaga eksistensi dan
keberlangsungan perjalanan sebuah lembaga pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Motivasi?
2. Apa Tujuan Motivasi?
3. Apa Prinsip Motivasi?
4. Apa Faktor-Faktor Motivasi?
5. Apa Teknik-Teknik Motivasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Motivasi
2. Untuk Mengetahui Tujuan Motivasi
3. Untuk Mengetahui Prinsip Motivasi
4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Motivasi
5. Untuk Mengetahui Teknik-Teknik Motivasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi berawal dari kata ”motif” yang diartikan sebagai”daya penggerak
yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
Malayu SP Hasibuan mengatakan bahwa motivasi berasal dari bahasa
Latin, ”movere” yang artinya dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini hanya
diberikan kepada manusia, khususnya kepada bawahan atau pengikut.
Motivasi merupakan suatu dorongan yang mengubah energi dalam diri
seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi
motivasi menurut Oemar Hamalik dalam Martinis 2003 meliputi sebagai berikut :
1. Mendorong timbulnya kelakukan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka
tidak akan timbul sesua1tu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
pencapaian tujuan yang diinginkan
3. Motivasi sebagai penggerak, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
atau lambatnya suatu pekerjaan.1
Setelah mengetahui makna dari motivasi, diharapkan organisasi dapat
mencari cara untuk memotivasi pegawai. Ini merupakan tugas dan fungsi dari
manajemen sumber daya manusia yaitu bagaimana memotivasi para pegawai
dalam rangka mempengaruhi dan mengarahkan perilaku pegawai agar berperilaku
produktif dan berkinerja tinggi
B. Tujuan Motivasi
Motivasi sangat penting artinya bagi perusahaan, karena motivasi
merupakan bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan,
pengembangan dan pengarahan manusia dalam bekerja. Dalam melaksanakan
suatu pekerjaan seorang karyawan harus memiliki motivasi sehingga dapat
memberikan dorongan agar karyawan dapat bekerja dengan giat dan dapat
memuaskan kepuasan kerja.

1
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta : Gedung Persada Press,
2003, p. 106

3
Adapun tujuan dari motivasi menurut Dr. Suwatno (2001:147),
diantaranya sebagai berikut :
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4. Meningkatkan disiplin karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat- alat dan bahan baku.
C. Prinsip Motivasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:156) prinsip-prinsip motivasi
belajar adalah sebagai berikut:
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Setiap siswa memiliki minat pada bidang tertentu baik dalam bidang
akademik maupun non akademik. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat
dimanfaatkan untuk menggali motivasi. Jika seseorang mempunyai minat pada
bidang tertentu, maka akan mempunyai motivasi untuk mewujudkan minatnya
tersebut. Bila seseorang sudah memiliki motivasi untuk belajar maka dia akan
melakukan aktifitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.
b. Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik.
Siswa yang sudah memiliki motivasi intrinsik akan dengan mudah
menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan siswa sadar
bahwa belajar adalah penting. Lain halnya dengan siswa yang motivasi
intrinsiknya rendah yaitu malas belajar. Bagi siswa ini membutuhkan motivasi
ekstrinsik dari pihak luar seperti guru, teman dan orang tua. Dengan adanya
motivasi dari pihak luar dapat membuat siswa rajin belajar.
c. Motivasi berupa ujian lebih baik daripada hukuman.
Setiap orang akan senang bila hasil belajarnya dipuji oleh orang lain.
Begitu juga seorang siswa, jika hasil belajarnya diberikan pujian maka dia akan

4
merasa senang. Memuji orang lain berarti memberikan penghargaaan terhadap
karya orang lain. Dengan begitu akan menambah semangat orang lain untuk lebih
meningkatkan prestasi belajarnya. Lain halnya jika siswa diberikan hukuman.
Dengan hukuman seseorang akan merasa salah dan tidak dihargai. Selain itu,
dengan hukuman dapat menurunkan motivasi untuk melakukan hal yang lebih
baik.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Seorang guru yang sudah berpengalaman cukup bijak memanfaatkan
kebutuhan siswa, sehingga dapat memancing semangat belajar untuk gemar
belajar. Siswa pun menjadi giat belajar untuk memenuhi kebutuhannya demi
memuaskan rasa ingin tahunya terhadap sesuatu.
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
Siswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar
bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya dari belajarnya akan berguna tidak hanya
kini tetapi juga di masa yang akan datang.
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
Setiap orang mempunyai tingkat motivasi yang berbeda-beda, ada yang
tinggi dan ada pula yang rendah. Begitu pula dengan siswa ada yang rajin belajar
dan ada pula yang malas belajar. Tinggi rendahnya motivasi tersebut dijadikan
indikator baik dan buruknya prestasi yang diraih. Jika motivasi belajarnya tinggi
maka prestasi belajarnya pun tinggi. Sebaliknya jika motivasi belajarnya rendah
maka prestasi belajarnya pun rendah.
D. Faktor-Faktor Motivasi
Menurut Purwanto (Purwanto, 2011) motivasi dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu:
a) faktor hygiene merupakan faktor yang mempertahankan tingkat motivasi kerja
karyawan diantaranya gaji/kompensasi, kondisi lingkungan kerja, keamanan kerja
dan hubungan dengan rekan kerja, komponen tersebut termasuk kelompok
motivasi ekstrinsik.

5
b) faktor motivator merupakan faktor yang mampu memberikan dorongan atau
motivasi kerja dalam diri karyawan diantaranya pekerjaan itu sendiri, tanggung
jawab dan prestasi, komponen tersebut termasuk kelompok motivasi intrinsik.
Sedangkan menurut Saydan dalam Sayuti (2007) motivasi kerja seseorang
di dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a)
kondisi lingkungan kerja; b) kompensasi yang memadai (pemberian kompensasi);
c) supervisi yang baik (pemberian supervisi); d) ada jaminan karir (pengharapan
atas prestasi); e) status dan tanggung jawab; dan f) peraturan yang fleksibel.
Menurut Saydam dan Kadarisman dalam (Erri & Fajrin, 2018)
mengemukakan bahwa tedapat dua faktor
1. Faktor intern yang terdapat pada diri karyawan itu sendiri misalnya dapat
terlihat pada sering resahnya atau bergejolaknya pegawai. Akhir-akhir ini
banyak terjadi 9 pergolokan pegawai di berbagai instansi, muncul nya kasus
unjuk rasa, pemogokan dan lain-lain.
2. Faktor ekstern yang berasal dari luar karyawan juga dapat mempengaruhi
motivasi. Faktor lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan
prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melakukan
perkerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
E. Teknik-Teknik Motivasi
Menurut Hamalik (2003:166-167), “Ada beberapa cara guru
membangkitkan motivasi siswa yaitu dengan cara memberi angka, pujian, hadiah,
kerja kelompok, persaingan, sarkasme, penilaian dan film pendidikan”. Maka,
seorang pendidik bukan hanya meningkatkan motivasi pada diri siswa akan tetapi
juga harus mampu untuk menemukan, menyalakan, dan mempertahankan
motivasi untuk belajar dan terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan
pembelajaran.
Menurut Hamzah (2011:34) mengatakan, “Beberapa teknik motivasi yang
dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut.
a. Pernyataan penghargaan secara verbal
b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan
c. Menimbulkan rasa ingin tahu
d. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa

6
e. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar
f. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya
g. Menggunakan simulasi dan permainan
h. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya
didepan umum
i. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam
kegiatan belajar.
j. Memperpadukan motif-motif yang kuat
k. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
l. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai
m. Membuat suasana persaingan yang sehat diantara para siswa
n. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri
o. Memberikan contoh yang positif

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dan uraian dari berbagai sudut pandang


pembahasan, maka nampaklah dengan sangat jelas bahwa Motivasi akan relatif
mampu mendongkrak dan melejitkan sebuah lembaga pendidikan islam jika
motivasi dasar pekerja mampu dikelola dengan baik dan benar serta sesuai kadar
porsinya. Disamping itu, komponen pendidikan yang lain seperti iklim akademik,
iklim kerja yang bagus juga membawa dampak yang nyata dalam menjaga dan
mengembangkan lembaga pendidikan Islam. Sehingga sinergi dari berbagai
komponen pendidikan tersebut tentu wajib untuk dilakukan dengan baik. Peran
strategis yang harus dimainkan oleh lembaga pendidikan islam sebagai sebuah
organisasi adalah upaya mengelola sumberdaya dalam rangka menciptakan iklim
akademik yang baik, iklim kerja yang baik, serta menjaga harmonisasi antar guru
juga wajib dilakukan sebagai satu kesatuan yang saling kait dan tidak dapat
dipisahkan. Dengan jelas dalam tulisan ini disampaikan berbagai informasi
berkenaan dengan Konsep motivasi dasar serta indikator kinerja pegawai yang
dijadikan sebagai fokus kajian. Sehingga dari konsep motivasi yang masih bersifat
teoritik diuraikan sampai pada tataran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta : Gedung


Persada Press, 2003

Purwanto , Djoko. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga, 2011

Sayuti. Motivasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Ghalia


Indonesia, 2007.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uno B., Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai