Anda di halaman 1dari 15

PENGUATAN MOTIVASI KEPEMIMPINAN LEMBAGA

PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH
Dipresentasikan dalam Forum Seminar Kelas Mata Kuliah
Kepemimpinan Pendidikan Islam Program Sarjana Prodi Manajemen Pendidikan
Islam Semester IV

Oleh :

Sutina
20300121003

Asrina Wijaya
20300121016

Dosen Pengampu:
Dr. Wahyuddin Rudding, M.Pd.I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Penguatan Motivasi Kepemimpinan

Lembaga Pendidikan Islam” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat

dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad saw, keluarganya,

sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah

“Kepemimpinan Pendidikan Islam”. Kami ucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami juga menyadari

pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam

memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah

dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan

dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalah dan

kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah swt

dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Konsep Dasar Penguatan Motivasi Kerja Organisasi .................................. 3
B. Teori Penguatan Motivasi (Reinforcement) dan Kinerja Organisasi ........... 4
C. Indikator Penguatan Motivasi Kerja ............................................................ 7
D. Upaya Penguatan Motivasi .......................................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Motivasi dalam lembaga pendidikan islam sangat penting, dikarenakan

setiap personil atau anggota pegawai pasti memerlukan suatu motivasi, baik itu

motivasi dari dalam diri pribadi maupun dari orang lain, untuk itu apabila seseorang

sudah terdorong atau termotivasi maka kinerja seseorang itu akan meningkat

sehingga dapat mencapai sebuah tujuan. Motivasi diperlukan karena dengan

motivasi ini diharapkan setiap orang dapat bekerja keras dan bersemangat untuk

mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Secara umum kepemimpinan dapat

dipahami sebagai pemimpin yang mampu mengarahkan, membina atau mengatur,

menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Serta lembaga

pendidikan adalah suatu wadah yang berguna untuk membina manusia, membawa

kearah masa depan yang lebih baik. Sepertti yang kita ketahui seseorang memiliki

dua motivasi pertama motivasi pribadi dan kedua motivasi dari orang lain, dalam

suatu lembaga pendidikan seorang biasanya motivasi kedua tersebut diberikan oleh

seseorang yang memegang otoritas yang menentukan perkembangan lembaga

pendidikan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apa Konsep Dasar Penguatan Motivasi Kerja Organisasi?

2. Apa Teori Penguatan Motivasi (Reinforcement) dan Kinerja Organsasi ?

3. Apa Indikator Penguatan Motivasi Kerja?

4. Apa Upaya dalam Penguatan Motivasi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan keempat rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini

bertujuan untuk:

1. Untuk Konsep Dasar Penguatan Motivasi Kerja Organisasi.

2. Untuk Teori Penguatan Motivasi (Reinforcement) dan Kinerja Organsasi.

3. Untuk Indikator Penguatan Motivasi Kerja.

4. Untuk mengetahui Upaya Penguatan Motivasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penguatan Motivasi Kerja Organisasi

Istilah motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau

menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan

potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan, hal ini berarti motivasi

merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau

tertuju untuk tercapai tujuan organisasi atau perusahaan.1

Menurut (Maryani, 2019) motivasi sebagai proses psikologi yang

membangkitkan, mengarahkan, mendorong dan mendukung perilaku manusia

dalam bekerja untuk mencapai tujuan.2

Sedangkan menurut (Handoko, Hani, 2013) motivasi merupakan kegiatan

yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia, keadaan

dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan

kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.3

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penguatan

motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk menggerakan diri dan

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja efektif dan berintegrasi

dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan dalam bekerja agar tercapai tujuan

1
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
2
Maryani. Book Chapter-Vol 1 Sdm Unggul dan Kompetitif. Sumedang: Lppm press, 2019.
3
Handoko, Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE,
2013.

3
suatu organisasi atau perusahaan. Penguatan motivasi merupakan suatu usaha

positif dalam menggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara

produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Teori Penguatan Motivasi (Reinforcement) dan Kinerja Organisasi

Berikut merupakan teori penguatan motivasi dan kinerja organisasi yang

terbagi atas dua aspek, yaitu teori kepuasan dan teori motivasi proses.4

1. Teori kepuasan

Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu

sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya, teori ini mencoba mencari

tahu tentang kebutuhan apa yang memuaskan dan yang mendorong

semangat kerja seseorang. Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan

yang diinginkan, maka semakin giat seseorang untuk bekerja.

a. Teori Hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow (1943)

4
Malayu SP. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

4
b. Teori dua faktor (two factors) dari Federich Herzberg (1959)

Berdasarkan teori dua faktor yang dikembangkan oleh Herzberg, faktor-

faktor yang memotivasi kerja karyawan ada dua faktor diantaranya

adalah faktor motivator dan faktor hygiene berikut: 1) Faktor motivator

adalah faktor yang mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras. 2)

Faktor hygiene, faktor Ini tidak akan mendorong karyawan untuk

bekerja lebih keras, tetapi akan menyebabkan karyawan tidak

termotivasi jika faktor ini tidak hadir.

c. Teori kebutuhan David McClelland (1961)

David McClelland menganalisa tentang tiga kebutuhan manusia yang

sangat penting di dalam organisasi atau perusahaan tentang motivasi

mereka, McClelland theory of needs memfokuskan kepada tiga hal

yaitu:

1) Kebutuhan dalam kekuasaan atau otoritas kerja need for power;

kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang

wajar dan bijaksana di dalam tugasnya masing-masing.

2) Kebutuhan untuk berafiliasi need for affiliation hasrat untuk

bersahabat dan mengenal lebih dekat rekan kerja atau para karyawan

didalam organisasi.

3) Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan need for achievement

kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan

yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju

keberhasilan.

5
2. Teori proses

a. Teori harapan

Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor H.Vroom (1964) yang

menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja

giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-

balik antar apa yang ia inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu.

Bila keyakinan yang diharapkan cukup besar untuk memperoleh

kepuasannya, maka ia akan bekerja keras pula, dan sebaliknya.

b. Teori keadilan

Teori keadilan adalah teori yang menyatakan bahwa individu-individu

termotivasi untuk mencari keadilan sosial antar balas jasa yang meraka

terima dengan kinerja. Keadilan merupakan daya penggerak yang

memotivasi semangat kerja seseorang, jadi atasan harus bertindak adil

terhadap semua bawahannya.

c. Teoi pengukuhan

Teori ini di dasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku

dengan pemberian kompensasi. Misalnya promosi tergantung dari

prestasi yang selau dapat dipertahankan.

6
C. Indikator Penguatan Motivasi Kerja

Indikator-indikator motivasi kerja antara lain (Siagian, 2013):5

1. Kemauan

2. Kerelaan

3. Membentuk keahlian

4. Membentuk keterampilan

5. Tanggung jawab

6. Kewajiban

7. Tujuan

D. Upaya Penguatan Motivasi

Penguatan motivasi kerja didasarkan atas pemikiran (Daff, 2012), yang

menyatakan bahwa ”motivasi sebagai kekuatan yang muncul dari dalam ataupun

dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta ketekunan untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasi kerja akan mepengaruhi

produktifitasnya dan sebagai bagian dari tugas dari seorang manajer adalah

menyalurkan motivasi kerja dalam pencapaian tujuan organisasi”. Untuk itu,

karyawan perlu memiliki motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas

agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetatapkan. Motivasi kerja merupakan

suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk bekerja lebih baik dan ia dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu:

5
Siagian. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rinekacipta, 2013.

7
1. Dasar penguatan motivasi kerja dalam pandangan islam

a. Niat baik dan benar (mengharap ridha Allah SWT)

b. Takwa dalam bekerja

2. Faktor-faktor penguatan motivasi

a. Faktor internal

1) Kematangan pribadi

2) Tingkat Pendidikan

3) Keinginan dan harapan pribadi

4) Kebutuhan

5) Kepuasan kerja

b. Faktor eksternal

1) Kondisi lingkungan kerja

2) Kompensasi yang memadai

3) Supervisi yang baik

4) Adanya jaminan karier

5) Status dan tanggung jawab

6) Peraturan yang fleksibel

3. Teknik aplikasi penguatan motivasi dalam organisasi

Menurut Siagian ada enam teknik aplikasi teori motivasi, yaitu:

a. Manajemen berdasarkan sasaran atau management by objectives (MBO)

b. Program penghargaan karyawan

c. Program ketertiban karyawan

d. Program imbalan bervariasi.

8
e. Rencana pemberian imbalan berdasarkan keterampilan.

f. Manfaat yang fleksibel.

4. Strategi penguatan motivasi di lembaga pendidikan

Kepala sekolah sebagai seorang pimpinan atau manajer di suatu lembaga

pendidikan harus mempunyai strategi tertentu untuk mengembangkan

(penguatan motivasi) tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di

lingkungan kerjanya.6

a. Mengenali dengan baik seluruh potensi personel bawahannya;

b. Menempatkan bawahan pada pekerjaan yang sesuai dengan minat,

kemampuan, dan keahlian serta kesenangannya;

c. Tidak ada bawahan yang “dekat” dan “jauh” atau “anak emas”

kembangkan kondisi produktivitas kerjanya baik dengan memberi

kesempatan yang sama dan tidak memprioritaskan seseorang atau

sekolompok kerja saja;

d. Menerapkan strategi yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu

ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.

6
A. Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan. (Bandung: Pustaka Setia, 2014)

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Konsep dasar penguatan kerja penguatan motivasi kerja organisasi

Penguatan motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang untuk

menggerakan diri dan menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau

bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai

kepuasan dalam bekerja agar tercapai tujuan suatu organisasi atau

perusahaan. Penguatan motivasi merupakan suatu usaha positif dalam

menggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif

berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Teori penguatan motivasi (reinforcement) dan kinerja organsasi

a. Teori penguatan

b. Teori proses

3. Indikator penguatan motivasi kerja

Adapun indikator motivasi kerja yaitu:

a. Kemauan

b. Kerelaan

c. Membentuk keahlian

d. Membentuk keterampilan

e. Tanggung jawab

f. Kewajiban

g. Tujuan

10
4. Upaya dalam penguatan motivasi

Penguatan motivasi kerja didasarkan atas pemikiran (Daff, 2012), yang

menyatakan bahwa ”motivasi sebagai kekuatan yang muncul dari dalam

ataupun dari luar diri seseorang dan membangkitkan semangat serta

ketekunan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Motivasi kerja akan

mepengaruhi produktifitasnya dan sebagai bagian dari tugas dari seorang

manajer adalah menyalurkan motivasi kerja dalam pencapaian tujuan

organisasi”.

B. Saran
Kami sepenuhnya sebagai penulis menyadari kekurangan dari makalah
kami, dengan penuh kerendahan hati, penulis menaati saran atau kritik yang bersifat
membangun dengan tujuan bisa menjadi lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.

11
DAFTAR PUSTAKA

A. Rusdiana. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2014.


Darmanto. Bauran Orientasi Strategi dan Kinerja Organisasi Penerapan Variabel
Antseden Moderasi dan Mediasi dalam Penelitian Ilmiah. Yogyakarta: CV
Budi Utama, 2015.
Handoko, Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
BPFE, 2013.
Malayu SP. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Mangkunegara, AA Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Maryani. Book Chapter-Vol 1 Sdm Unggul dan Kompetitif. Sumedang: Lppm press,
2019.
Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Siagian. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rinekacipta, 2013.

12

Anda mungkin juga menyukai