Anda di halaman 1dari 22

TUGAS MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

“MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN”

DOSEN PENGAMPU : HENDRA SAPUTRA,SE.,M.Si

KELOMPOK 4

Michael Lawrence Pardede 7203142011


Febrina Sinagaa 7203342029
Sulastri Anggun 7203442014
Yuli Anastasya 7203342012
Mutiara Azzahra 7203142027
Cicih Kurnia Wati Tondang 7203142019

FAKULTAS EKONOMI

PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmah Nyalah,
kepada kami sehingga makalah yang berjudul “Motivasi dan Kepemimpinan” ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuia dengan waktu yang direncanakan.

Kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar


Manajemen Bapak Hendra Saputra, SE., M.Si yang telah memberikan tugas ini dan juga
telah mengajarkan dan membimbing mahasiswa/i agar dapat memahami dalam pelajaran
pengantar manajemen.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan dan
kelemahan baik materi, kajian ataupun cara penulisan. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini, dan semoga dapat
bermanfaat.

MEDAN,12 NOVEMBER 2020

KELOMPOK 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .....................................................................................1
B. RUMUSAN MAKALAH.................................................................................1
C. TUJUAN...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN................................................................. 3
B. TEORI-TEORI KEBUTUHAN DAN MOTIVASI.........................................4
C. MENCIPTAKAN MOTIVASI DI TEMPAT KERJA.....................................6
D. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN.................................................................9
E. FUNGSI KEPEMIMPINAN............................................................................10
F. TEORI KEPEMIMPINAN...............................................................................11
G. CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN......................................................................... 12
H. TIPE KEPEMIMPINAN..................................................................................14
I. ETIKA KEPEMIMPINAN...............................................................................17

BAB III PENUTUP....................................................................................................18


A. KESIMPULAN................................................................................................18
B. SARAN.............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sebuah organisasi atau perusahaan yang didalamnya terdapat beberapa sumber daya
manusia maupun sumber daya non manusia. Perusahaan akan mengadakan sebuah ide
gagasan yang ada agar mencapai puncak kejayaannya yang baik sesuai dengan
keorganisasian terebut. Dalam sebuah organisasi adanya motivasi sangatlah penting karena
motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan atau anggota untuk
dapat bekerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi secara efisien dapat tercapai.
Manajemen diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Manajemen memiliki pengaruh bagi
seseorang atau sekelomok orang untuk bertindak. Sama halnya degan manajemen,
kepemimpinan pun memiliki pengaruh bagi seseorang atau sekelompok orang untuk bertidak.
Manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan atau
melalui orang laindan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi, sedangkan
kepemimpinan muncul jika ada upaya mempengaruhi seorang individu atau kelompok dan
berhubungan dengan dengan perubahan.
Kepemimpinan akan berjalan jika ada keputusan yang akan dijalankan, demikian
manajemen bahwa manajemen akan dapat mencapai tujuan dijalankan oleh seseorang yang
memiliki jiwa kepemimpinan.Agar rencana yang telah disusun harus berjalan dan nantinya
akan tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
pentinganya sebuah motivasi dalam organisasi dan kepemimpinana dalam mnajemen.
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi
2. Apa Teori-teori motivasi?
3. Bagaimana menciptkan motivasi di tempat kerja?
4. Apa pengertian kepemimpinan?
5. Apa fungsi kepemimpinan?
6. Apa teori-teori kepemimpinan?
7. Apa ciri – ciri kepemimpinan?
8. Apa saja tipe kepemimpinan?
9. Apa etika kepemimpinan ?

1
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui tentang pengertian motivasi
2.Untuk mengetahui tentang teori-teori motivasi
3,Untuk mengetahui tentang menciptakan motivasi di tempat kerja
4.Untuk mengetahui tentang kepemimpinan
5.Untuk mengetahui tentang fungsi kepemimpinan
6.Untuk mengetahui tentang teori kepemimpinan
7.Untuk mengetahui tentang ciri-ciri kepemimpinan
8.Untuk mengetahui tentang tipe kepemimpinan
9.Untuk mengetahui tentang etika kepemimpinan

2
BAB II
PENDAHULUAN
A.Pengertian Motivasi
Pengertian motivasi adalah suatu alasan atau dorongan yang dijadikan sebagai dasar
dari semangat seseorang guna mengerjakan sesuatu agar dapat mencapai tujuan atau motto
hidup tertentu. Selengkapnya simak pembahasan di bawah ini mengenai pengertian motivasi.
Arti dari istilah pengertian motivasi juga bisa kita artikan menjadi segala hal yang
menyebabkan adanya semangat atau dorongan dalam diri seseorang untuk mencapai atau
mengerjakan sesuatu.Secara etimologi, kata motivasi asalnya dari bahasa Inggris, yakni
“motivation” yang berarti “daya batin” atau “dorongan”. Sehingga pengertian motivasi dapat
kita ketahui segala sesuatu yang dapat menggerakan atau mendorong seseorang guna
melakukan tindakan terhadap sesuatu dengan tujuan tertentu.
Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari orang lain. Dengan
adanya motivasi, seseorang bisa dengan semangat atau antusias dalam mengerjakan sesuatu,
baik hal yang positif maupun negatif.
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
1. American Encyclopedia
Motivasi adalah suatu kecenderungan (sifat pertentangan) yang ada pada diri individu
untuk membangkitkan semangat serta dorongan, topangan, dan juga arahan untuk melakukan
sebuah tindakan (Malayu, 2005:143).
2. Uno (2007)
Motivasi adalah suatu dorongan eksternal dan internal pada diri individu yang
dikarenakan adanya minat serta keinginan, kebutuhan, dorongan, cita-cita, harapan, serta
tujuan.
3. Hamalik (1992; 173)
Motivasi adalah perubahan energi yang ada pada diri seseorang yang ditandai dengan
adanya perasaan serta reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.

3
B. Teori-teori Kebutuhan dari Motivasi
1. Teori Kebutuhan McClelland
David McClelland adalah seorang psikolog yang menyebutkan opininya terkait teori motivasi
yang terbagi menjadi 3 jenis kebutuhan, antara lain:
1.Kebutuhan prestasi (need for achievement)
2.Kebutuhan afiliasi (need for affiliation)
3.Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
2. Teori ERG Alderfer
Teori ERG Alderfer atau juga dikenal sebagai ERG disebutkan oleh Aldefer yang ia ambil
dari bentuk persamaan:
E = Existence yang artinya eksistensi kebutuhan, sama halnya dengan fisiologis serta
materialistis
R = Relatedness yang menyebutkan hubungan dengan pihak yang lainnya
G= Growth yang berarti kebutuhan tumbuh guna meraih potensi diri yang optimal.
3. Teori Hierarki Maslow
Teori Hierarki disebutkan oleh Abraham Maslow yang merupakan seorang psikologi pada
tahun 1943.Dalam teori ini disebutkan jika tingkatan kebutuhan hidup manusia itu didasari
kepada 5 jenis. Mulai dari keperluan yang mendasar sampai kebutuhan tertinggi.Tingkatan
hierarki yang dimaksud di atas ialah:
1.Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs)
Keperluan hidup manusia yang sangat dasar seperti kebutuhan akan: Makanan, minuman,
pakaian, udara, air, tempat tinggal serta keperluan lain untuk bertahan hidup.
2.Kebutuhan Keamanan (Safety needs)
Kebutuhan hidup manusia untuk mendapatkan rasa aman dari tindak kekerasan. Baik itu
secara fisik ataupun secara psikis. Sebagai contoh: Lingkungan dari tempat tinggal yang
bebas akan polusi, perlindungan dari keselamatan akan bahaya serta berbagai ancaman di
dalam hidup seseorang.
3.Kebutuhan Sosial (Social needs)
Seiring dengan sifat dalam diri manusia yang menjadi makhluk sosial, manusia ini
memerlukan orang lain dalam menjalankan hidupnya. Keperluan satu ini mensyaratkan
manusia guna mempunyai rasa mencintai serta dicintai.

4
4.Kebutuhan Penghargaan (Esteem needs)
Keperluan yang berhubungan dengan keamanan fisiologis, serta sosial. Keperluan atau
kebutuhan tersebut menjadikan individu itu berharap untuk diakui oleh orang lain,
mempunyai reputasi serta rasa percaya diri dan juga dihargai oleh orang lain.
5.Kebutuhan Aktualisasi diri (Self-Actualization)
Kebutuhan atau keperluan yang paling tinggi di dalam hidup manusia adalah kebutuhan
manusia agar bisa memenuhi ambisi dalam diri pribadinya.
1. Teori Harapan Vroom
Victor Vroom adalah seorang profesor yang berasal dari Kanada. Beliau menyebutkan teori
motivasi di dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation” yang berbunyi jika
seseorang akan mengerjakan sebuah tindakan sebab mengharapkan hasil maupun imbalan.
4. Teori Motivasi Hygiene Herzberg
Teori Herzberg atau juga dikenal dengan teori dua faktor yang berbeda, yaitu tingkat
kepuasan serta ketidakpuasan di dalam bekerja atau dikenal juga sebagai teori M-H.
1.Kepuasan bekerja: Faktor yang berkaitan dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab yang
akan memberikan kepuasan positif untuk karyawan.
2.Ketidakpuasan bekerja: Faktor yang berkaitan dengan keadaan dari lingkungan kerja,
hubungan atau relasi antar individu, keamanan bekerja ataupun gaji yang memberikan rasa
tak puas untuk karyawannya.

5
C.Menciptakan Motivasi di Tempat Kerja
1. Dengarkan dan hargai ide-ide baru karyawan
setiap orang ingin didengarkan, tak terkecuali karyawan Anda. Berikan waktu Anda untuk
mendengarkan ide-ide baru karyawan. Hal ini membuktikan Anda seorang atasan yang
berwibawa dan bijaksana. Perusahaan yang baik memberi kesempatan bagi karyawan untuk
mengembangkan kreativitas melalui ide-ide baru karyawan. Setiap pendapat, pemikiran atau
ide adalah hasil dari buah pikiran. Jadi terdapat sebuah proses berpikir sebelum pendapat atau
ide itu muncul di kepala karyawan Anda. Hargailah setiap pendapat atau ide yang diajukan
oleh karyawan.
 Pelihara hubungan sosial yang baik
Komunikasi dan interaksi yang baik antara Anda dan karyawan akan menumbuhkan
hubungan yang lebih baik.Sikap peduli Anda akan membuat karyawan merasa segan karena
mereka diperhatikan oleh Anda. Contoh kecil yang bisa Anda lakukan adalah kunjungan ke
rumah karyawan. Kunjungan ini dilakukan untuk memelihara hubungan sosial dengan
karyawan. Mengenal dan mengetahui kondisi keluarga karyawan dapat memberi Anda
gambaran akan kepribadian dan karakter karyawan tersebut. Hubungan sosial juga terjalin
dari komunikasi yang baik antara Anda dan karyawan. Menurut Forbes.com Anda harus
selalu menularkan pengaruh positif dan koneksi emosional yang positif. Jika Anda marah-
marah atau depresi, emosi ini akan berpengaruh kepada karyawan Anda.
 Bantu merencanakan karier karyawan
Tentu setiap karyawan ingin naik jabatan sehingga kariernya lebih baik. Jangan tutup mata
terhadap karier karyawan Anda. Lakukan penilaian kinerja karyawan secara efektif.
Rencanakan pelatihan yang sesuai untuk menumbuhkembangkan keterampilan yang
merupakan kelebihan karyawan tersebut, tidak hanya fokus pada kekurangan
karyawan.Menurut PakarKinerja.com, merencanakan karier karyawan berpengaruh terhadap
peningkatan kinerja.Perencanaan karier karyawan dapat menjaga semangat karyawan agar
tidak jenuh dengan posisinya saat ini dan tahu kapan ia akan naik jabatan apabila kinerjanya
terus meningkat.

6
 Jelaskan peran karyawan terhadap perusahaan
Karyawan ingin mendapat pengakuaan bahwa mereka berkontribusi terhadap pencapaian visi,
misi, dan nilai perusahaan.Dengan demikian Anda harus memberi penjelasan tentang ketiga
hal tersebut dan peran penting karyawan dalam meraihnya. Buatlah karyawan merasakan
bahwa tujuan perusahaan adalah tujuan mereka. Dengan kata lain, visi, misi, dan nilai
perusahaan adalah milik mereka sehingga mereka berusaha untuk turut serta
mewujudkannya.
 Apresiasi peningkatan kinerja sekecil apa pun
Anda sebaiknya memperhatikan setiap peningkatan kinerja karyawan Anda. Sekecil apa pun
hal positif atau peningkatan keterampilan yang telah diupayakan oleh karyawan, Anda harus
mengapresiasinya.Pemberian apresiasi ini sangat penting untuk meningkatkan motivasi kerja
mereka.Jangan hanya menuntut karyawan meningkatkan keterampilan di bidangnya. Percuma
saja Anda meminta mereka belajar tetapi tidak ada yang memberi evaluasi terhadap
implementasi dari hal yang telah dipelajari.
 Lakukan kontrol dengan sering muncul saat karyawan bekerja
Kehadiran Anda sebagai atasan tertinggi bisa berpengaruh terhadap semangat kerja
karyawan.Banyak karyawan yang malas bekerja dan akhirnya demotivasi karena tidak pernah
dikunjungi oleh atasannya.Bahkan atasan langsungnya terkesan tidak peduli dengan hasil
kerja keras bawahannya.Upayakan sapa karyawan yang berpapasan dengan Anda. Selain itu,
luangkan waktu Anda untuk datang ke ruangan mereka atau saat mereka bekerja.Jangan
segan-segan untuk membantu mereka apabila mereka mengalami kesulitan yang benar-benar
tidak bisa diselesaikan.
 Bangun kepercayaan antara Anda dan karyawan
Kepercayaan adalah modal untuk hubungan kerja yang lebih baik. Bangun kepercayaan
dengan mengutamakan kejujuran.Jangan pernah berbohong atau bergosip tentang karyawan
yang kurang Anda sukai kepada karyawan lain. Ini akan menjadi bumerang bagi Anda karena
kepercayaan karyawan terhadap Anda bisa runtuh.Selain itu, membina komunikasi yang baik
juga menjadi salah satu cara membangun kepercayaan. Harus ada dialog dua arah apabila
ingin membina komunikasi yang baik antara atasan dan karyawan.Anda mendengarkan
karyawan dan sebaliknya karyawan pun akan mendengarkan Anda. Dengan begitu terbangun
kepercayaan yang membuat karyawan semakin semangat bekerja.

7
 Rencanakan waktu gathering dan refreshing bersama
Quality time tidak hanya diupayakan untuk anggota keluarga. Atasan yang peduli dengan
karyawannya akan meluangkan waktu yang berkualitas untuk sekedar berkumpul atau
ngobrol ringan saat coffee break.Melulu berbicara tentang pekerjaan membuat karyawan
jenuh. Ada waktunya Anda harus melakukan kegiatan seperti family gathering atau
refreshing bersama. Ingat, jangan membahas soal pekerjaan saat Anda dan karyawan sedang
menikmati kegiatan tersebut.
 Beri insentif atau bonus yang adil
Walaupun uang bukan motivasi terbesar karyawan dalam bekerja, Anda tetap harus
memperhatikannya. Insentif atau bonus yang adil membuat karyawan berpikir bahwa
perusahaan memberi hak karyawan secara profesional.Tentu hal ini akan berpengaruh
terhadap meningkatnya semangat kerja karyawan. Jika ia melakukan lebih, ia akan
mendapatkan lebih.

8
D.Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi
orang-orang agar bekerja untu mencapai tujuan dan sasarannya. Kepemimpinan menurut para
ahli yaitu:
1.      Menurut Bass dan Bass (2011), epemimpinan adalah interaksi dua orang atau lebih
dalam suatu kelompok tersetruktur atau struktur orang terhadap situasi persepsi dan harapan
anggota.
2.      Yuki (2010), kepemimpinan adlah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami
dan menyetujui kebutuhan yang harus dipenuhi dan cara melakukannya, serta proses
memfasilitasi individu dan kelompok berusaha mencapai tujuan yang sama.
3. Northouse (2009), kepemimpinan adalah suatu sifat, sebuah kemampuan, sebuah
ketrampilan, suatu perilaku dan suatu hubungan.
4.  Stogdill (1974), kepemimpinan adalah focus dari proses kelompok, peenerimaan
kepribadian seseorang, seni memengarui perilaku, alat utuk memengaruhi perilaku, suatu
tindakan perilaku, bentuk  dan ajakan, bentuk dari relasi yang kuat, alat untuk mencapai
tujuan, akibat dari interaksi, peranan yang diferensial dan pembuat struktur.
Kesimpulannya kepemimpinan adalah proses pengarahan yang dapat memotivasi orang lain
untuk bekerja kearah pencapaian tujuan tertentu. Disini motivasi harus dapat diterima oleh
orang lain dan menjadi pendorong untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

E.Fungsi Kepemimpinan
Pada umunya Fungsi Kepemimpinan adalah mengusahakan agar kelompok yang dipimpinnya
dapat mewujudkan tujuan dengan baik melalui kerjasama yang produktif dalam segala
situasi. Menurut Sondang S. P. Siagian (1999) fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi:
1. Pimpinan Sebagai Penentu Arah
Setiap organisasi dibentuk sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu. Arah yang hendak
ditempuh oleh organisasi menuju tujuannya harus sedemikian rupa sehingga mengoptimalkan
pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang tersedia. Perumus dan penentu strategi
dan taktik tersebut adalah pimpinan dalam organisasi tersebut.
2. Pimpinan Sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi
Kebijaksanaan dan kegiatan organisasi perlu dijelaskan kepada pihak luar agar pihak tersebut
mempunyai pengetahuan yang tepat tentang kehidupan organisasi yang bersangkutan, dan
yang paling bertanggung jawab sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan
dengan berbagai pihak tersebut adalah pimpinan organisasi. Pimpinan perlu mengetahui
9
keputusan lain yang telah dibuat oleh pimpinan yang lebih rendah. Serta pengetahuan tentang
berbagai kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sebagai pelaksanaan dari berbagai
keputusan yang telah diambil.
3. Pimpinan Sebagai Komunikator yang Efektif
Pemeliharaan hubungan baik ke luar maupun ke dalam dilakukan melalui proses komunikasi.
Interaksi yang terjadi antara sesama anggota dalam suatu organisasi dimungkinkan karena
komunikasi yang efektif. Komunikasi sangat diperlukan pimpinan dalam menyampaikan
suatu keputusan dalam rangka pengendalian dan pengawasan, pengerahan bawahan dan
menyampaikan informasi kepada pihak lain.
4. Pimpinan Sebagai Mediator
Dalam kehidupan organisasional, selalu ada saja situasi konflik yang harus diatasi, baik
dalam hubungan ke luar maupun dalam hubungan ke dalam organisasi. Fungsi pimpinan
sebagai mediator dalam hal ini difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin
timbul dalam organisasi. Timbulnya situasi konflik dalam organisasi merupakan tantangan
yang harus dihadapi pimpinan. Untuk mengatasinya secara rasional, objektif, efektif dan
tuntas, dituntut kemampuannya berperan sebagai seorang mediator yang handal.
5. Pimpinan Sebagai Integrator
Adanya pembagian tugas, sistem alokasi daya, dana dan tenaga, serta diperlukannya
spesialisasi pengetahuan dan ketrampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan
yang berkotak-kotak. Oleh karena itu diperlukan integrator terutama pada hirarki puncak,
yaitu pimpinan. Hanya pimpinanlah yang berada “di atas semua orang dan semua satuan
kerja yang memungkinkannya menjalankan peranan integratif yang didasarkan pada
pendekatan yang holistik.
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa keefektivan
kepemimpinan dapat disoroti dari segi penyelenggaraan fungsi-fungsi kepemimpinan yang
bersifat hakiki, yaitu sebagai penentu arah yang hendak ditempuh melalui proses
pengambilan keputusan, sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam usaha pemeliharaan
hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi, sebagai komunikator
yang efektif, sebagai mediator yang rasional, objektif dan netral serta sebagai integrator.
Dengan fungsi-fungsi kepemimpinan tersebut, seorang pimpinan dapat menggerakkan,
mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya.

10
F.Teori-Teori Kepemimpinan
1.      Teori sifat
Teori ini sering disebut teori “The Great Man” yang menyatakan bahwa, seorang yang
dilahirkan menjadi emimpin ia akan menjadi pemimpin apakah ia mempunyai sifat seorang
pemimpin. Apabila ia tidak membawa sifat tersebut, maka ia akan berusaha memperolehnya
dengan cara mempelajari sejarah pemimpin- pemimpin besar untuk menemukan ciri yang
dimiliki mereka, misalnya Napoleon, Mahatma Gandhi dan lain-lain.
2.      Teori kelompok
Anggapan teori ini bahwa supaya kelompok bisa mencapai tujuannya maka harus terdapat
suatu pertukaran yang positif diantara pemimpin dan pengikutnya. Disini dapat dijelaskan
pula bahwa para bawahan, atau anggota dapat mempengaruhi pemimpin dengan perilakunnya
, sebanyak pemimpin beserta perilakunya mempengaruhi bawahannya. Juga dapat dikatakan,
jika para bawahan tidak melaksankan pekerjaan secara baik, maka pemimpin cenderung
menekannkan pada struktur pengambilan inisiatif (perilaku tegas). Tetapi ketika para
bawahan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, maka pemimpin menaikkan
penekanannya pada pemberian perhatian.

3.      Teori situasional dan model kontijensi


Fred Fiedler mengembangkan suatu teknik untuk mengkur gaya kepemimpinan yang dikenal
dengan “A Theory of Leardeship Effectiveness”. Model kepemimpinan kontijensi berisi
tentang hubungan antar gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun
situasi yang menyenagkan itu diterangkan oleh Fedler dalam hubungannya dengan dimensi-
dimensi empiris sebagai berikut:
a.       Hubungan pemimpin anggota (pemimpin diterima oleh para anggotannya)
b.      Derajat dari struktur tugas (tugas ditentukan secara jelas)
c.       Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat wewenang formal.
Manakala terjadi hal yang sebaliknya, maka menurut Fedler akan tercipta situasi yang tidak
menyenangkan bagi pemimpin.
4.      Teori jalan kecil- tujuan (Path-goal Theory)
Teori ini menganalisis dampak kepemimpinan terhadap motivasi bawahan kepuasan dan
pelaksanaan kerja.
Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang tidak melaksanakan sendiri kegiatan
atau tindakan yang bersifat operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijakan

11
dan menggerakkan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai
dengan kebijakan yang telah digariskan.

G.Ciri-Ciri Kepemimpinan
1.Jelas Visi yang bisa dicapai 
Pemimpin yang sesungguhnya memiliki kapasitas untuk mengembangkan visi yang besar –
seseorang yang menginspirasi dan memotivasi tim mereka – dan mewujudkannya menjadi
suatu hal yang realitas. Hal ini tidak hanya membutuhkan passion untuk sebuah visi, tetapi
juga kejelasan dalam berkomunikasi dan kecerdasan juga pengalaman yang penting untuk
menjalankannya. Ciri-ciri seorang pemimpin yang memiliki karakteristik seperti ini selalu
disukai banyak orang. Mengapa? Karena seorang pemimpin dengan karakteristik pemimpin
yang efektif selalu mudah dalam berkomunikasi dengan banyak orang, meskipun mereka
berasal dari latar belakang yang berbeda. Inilah mengapa setiap komunikasi yang mereka
lakukan selalu memiliki makna dan tujuan yang tepat.
Bagaimana cara mengerjakannya
Dimulai dengan menyusun visi yang jelas pada diri Anda sendiri. Pilih cara yang paling
efektif bagi Anda – apakah dengan membuat papan visi atau membuat daftar – dan mulailah
untuk meletakkan beberapa tujuan besar Anda dari sekarang. Pastikan Anda membuatnya
dengan sangat spesifik; contohnya, jangan hanya mengatakan bahwa Anda ingin berpindah
karir, katakan bahwa Anda menginginkan pekerjaan baru sampai meraih posisi sebagai
seorang manajer di akhir Q1. Pada akhirnya, Anda menginginkan setiap tujuan yang Anda
buat memiliki hasil ukur (seperti jumlah klien yang Anda bawa atau jumlah uang yang Anda
perlukan untuk mengembangkan bisnis) dan jangka waktu yang berhubungan dengan tujuan
Anda.  
  Jika Anda sudah memiliki tujuan yang Anda inginkan, mulailah untuk melangkah dan
membiasakan beberapa kebiasaan yang dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda. Makin
sering Anda berlatih dan mencapai tujuan yang diinginkan, Anda akan semakin layak untuk
menjadi seorang pemimpin.  
 2.Kemampuan untuk mempengaruhi dan menginspirasi
Ingatlah bahwa pekerjaan dan kesuksesan Anda tidak hanya bergantung pada Anda. Salah
satu ciri pemimpin yang baik, mereka akan mengetahui bagaimana menyatukan orang-orang
di sekitarnya untuk menuju tujuan yang sama. Jika Anda menginginkan tim Anda, rekan-
rekan Anda maupun orang asing di internet yang mengikuti pimpinan Anda, Anda harus jelas

12
kemana Anda ingin membawa mereka, dan mulai dari jalan itu sendiri, serta bersedia untuk
mendengarkan dan membantu mereka. 
Bagaimana cara mengerjakannya
Kapanpun Anda menyetujui suatu ide atau membicarakan tentang suatu hal yang telah Anda
kerjakan – entah Anda sedang berbicara dengan bos Anda mengenai cara baru untuk
pendekatan sebuah proses atau mengajukan proyek baru yang besar kepada tim Anda – lihat
ini sebagai suatu kesempatan yang penting untuk mempraktekkan kemampuan. Luangkan
beberapa waktu untuk menyusun rancangan bagaimana Anda membantu orang lain serta
menyambungkannya dengan ide Anda (dalam kata lain, buatlah mereka tertarik!) dan
yakinkan mereka bahwa semuanya benar-benar dapat dicapai dengan bantuan dan beberapa
taktik untuk melangkah maju. Ide yang hebat akan jatuh hancur lebur jika Anda tidak
mengkomunikasikannya dengan benar, jadi pastikan Anda berlatih dan menyaringnya!
Diskusikan dengan rekan-rekan dan mentor Anda sebelum mengemukakan ide-ide Anda,
karena apa yang tertinggal adalah sangat berarti. 
3. Kemampuan untuk beradaptasi
Perubahan tidak selalu menjadi sebuah tantangan, tetapi dapat menjadi sebuah
kesempatan untuk inventif, beradaptasi, dan menentukan sesuatu hal yang tidak pasti. Ini juga
sebuah kesempatan yang sempurna untuk menunjukkan kepada mereka bahwa mereka dapat
bergantung kepada Anda dalam membuat keputusan yang besar.
 Bagaimana cara mengerjakannya
Berubah akan membuat stress, jadi salah satu langkah utama dalam belajar kemampuan ini
adalah menghilangkan perasaan panik yang dapat diatur selama situasi pergeseran – atau
setidaknya menjadi lebih nyaman dengan perasaan. Jadi, posisikan diri Anda pada situasi
bahwa perubahan akan segera terjadi. Seperti di dalam suatu organisasi yang selalu
berinovasi atau merek baru di dalam proyek kerja. Saat Anda merasakan detak jantung Anda
naik saat menghadapi sebuah perubahan, ingatkan diri Anda bahwa itu adalah suatu
kesempatan untuk Anda dan organisasi Anda untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saat
Anda sudah merasa nyaman, Anda dapat melangkah lebih jauh dan menjadi agen perubahan.
Meskipun Anda sedang bertanggung jawab atau tidak, mencari cara cerdas untuk
mengguncangkan sesuatu, berpikir di luar kotak, atau memfasilitasi kebutuhan, sehingga
Anda dapat berlatih dan menampilkan kreatifitas serta kemampuan beradaptasi Anda. 
 4. Kerelaan untuk menerima tanggung jawab
Sebagai seorang pemimpin dalam suatu tim, Anda menganggap tanggung jawab tidak
hanya untuk diri Anda sendiri dan pekerjaan Anda, tetapi juga untuk pekerjaan, sikap, begitu
13
juga untuk pencapaian orang lain. Ini bukan prestasi kecil; Anda melangkah ke atas untuk
memastikan bahwa Anda tidak hanya akan menunjukkan tim Anda ke mana harus pergi dan
apa yang harus dilakukan, tetapi juga mendorong mereka, menjawab pertanyaan, melacak
kemajuan, dan memberikan motivasi. Mengapa? Karena kesuksesan mereka adalah
kesuksesan Anda — dan kegagalan mereka juga menjadi milik Anda.
 Bagaimana cara mengerjakannya
Selama Anda bekerja, setidaknya dengan satu orang lain, Anda dapat mulai mengerjakan
keterampilan ini! Setiap proyek tim, kampanye klien, atau bahkan pertemuan staf harian
adalah kesempatan bagi Anda untuk bekerja dengan rekan kerja Anda sebagai kelompok,
menawarkan dukungan, menjawab pertanyaan, dan menanyakan bagaimana Anda dapat
membantu mereka.
 
H.Tipe-Tipe Kepemimpinan
 Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah pemimpin yang sebelum membuat keputusan
memperhitungkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang dipimpinnya.
Masa yang dipimpin dapat menyuarakan pendapat mereka secara bebas. Dengan masukan
yang diberikan pemimpin dapat melihat masalah dari sisi yang berbeda, sehingga dapat
mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya.
Selain itu, dengan mendengarkan masukan-masukan dari orang yang dipimpinnya,
pemecahan masalah dirasa sebagai usaha bersama sehingga memperkuat kerja sama tim
antara pemimpin dan orang yang dipimpinnya.
 Kepemimpinan Otoriter
Jenis kepemimpinan ini adalah lawan dari kepemimpinan demokratis. Pemimpin dengan gaya
ini merupakan pemimpin absolut. Gaya kepemimpinan ini bisa dilihat dari cara seorang
pemimpin mengambil keputusan, tanpa memikirkan orang yang terdampak keputusan yang
diambil.Selain itu kebebasan berpendapat orang yang dipimpinpun sangat terbatas, hampir
tidak ada, biasanya mengandalkan rasa takut atau proses pendisiplinan yang kuat. Sangat
jarang kepemimpinan cara ini berhasil di sebuah perusahaan saat ini.Umumnya
kepemimpinan seperti ini bisa ditemukan di instansi militer, dimana perintah dari atasan
adalah hal yang absolut yang harus dipatuhi.Bukan berarti perwira dengan pangkat tinggi bisa
melakukan hal seenaknya saja, tapi dalam dunia militer kepatuhan terhadap perintah dan SOP
yang berlaku bisa berdampak keselamatan anggota dalam menjalankan operasinya.

14
 Kepemimpinan Delegatif (Laissez-Faire)
Kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memberikan
otoritas kepada tim yang dipimpinnya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Meski gaya kepemimpinan ini dapat meningkatkan kepercayaan dan kerjasama antara
anggota tim dan pemimpinnya, namun diperlukan pengawasan agar tidak terjadi kebablasan
kebebasan.Cara memimpin seperti ini umumnya dapat ditemukan pada perusaahaan start-up
yang masih berkembang dan masih membangun budaya kerja yang dirasa sesuai dengan visi
misi yang ingin dibangun.
 Kepemimpinan Strategis
Gaya kepemimpinan strategis menempatkan dirinya antar tugas atau tujuan yang harus
dicapai dan kesempatan untuk berkembang dari tugas yang diberikan.
Pemimpin seperti ini akan berusaha mengimbangi dan memastikan bahwa kodisi kerja setiap
orang tetap kondusif dan stabil.
 Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin dengan cara kepemimpinan transaksional akan memberi imbalan (reward), jika tim
yang dipimpinnya berhasil mengerjakan pekerjaan dengan kualitas yang memuaskan dan
sesuai dengan target dan arahan.Imbalan bisa berupa insentif tambahan, makanan, atau uang
untuk memotivasi tim yang dipimpinnya. Namun penting untuk kamu ketahui bahwa imbalan
atau reward bukanlah cara yang tepat untuk menjaga motivasi kerja tim secara konsisten.
Imbalan sebaiknya diberikan jika tim yang kamu pimpin mengerjakan proyek besar atau ada
pekerjaan tambahan sebagai bentuk apresiasi. Pemberian imbalan pada kasus-kasus tersebut
membuat tim yang kamu pimpin merasa diapresiasi dalam melaksanakan kerja dan tidak
beranggapan kamu melakukan eksploitasi.
 Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin dengan gaya transfomasional selalu berupaya untuk mengubah timnya ke arah
yang lebih baik. Perubahan ini bisa berupa penambahan skill set dan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan lebih cepat.Awalnya tim yang dipimpin diberi tugas awal
dengan beban kerja standar dan deadline pekerjaan yang cukup lama. Jika dirasa tim mulai
bisa mengerjakan pekerjaan sesuai target, pemimpin mulai memberikan deadline yang lebih
cepat.Setelah itu pemimpin mulai memberi tugas yang sedikit berbeda, dengan tingkat
kesulitan yang lebih tinggi untuk diselesaikan, dan seterusnya. Pemimpin dengan gaya
15
transformasional akan selalu mendorong timnya keluar dari zona nyaman dengan tugas baru
dan menantang.Dengan memberikan tugas yang menantang diharapkan tim yang
dipimpinnya dapat menyelesaikan tugas apapun secara efisien.
 Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin dengan gaya karismatik umumnya bisa menggerakan masa atau tim yang
dipimpinnya secara alami untuk menggapai tujuannya. Umumnya karisma seseorang
terbentuk dari lingkungan di mana orang tersebut tumbuh dan nilai-nilai sosial yang dianggap
penting olehnya.
Pemimpin karismatik bisa dibilang natural born leader. Sulit rasanya untuk mengubah
seseorang pemimpin dengan gaya lain menjadi pemimpin yang berkarismatik.
 Kepemimpinan Birokrasi
Satu kata untuk kepemimpinan jenis ini, aturan. Dalam menjalankan tugasnya memimpin
sekelompok orang, pemimpin ini selalu mengacu pada SOP dan ketentuan yang berlaku.
Kamu umumnya dapat menemukan gaya kepemimpinan seperti ini di perusahaan dengan
budaya kerja tradisional, di mana hal seperti senioritas masih menjadi praktik umum.
Kepemimpinan jenis ini tidak terlalu suka dengan perubahan dan cara out of the box dalam
menyelesaikan permasalahan. Pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin birokrasi umumnya
bersifat konservatif dan sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.

16
I.Etika Kepemimpinan
Etika kepemimpinan adalah sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan sesuai norma dan nilai yang berlaku.
Adapun prinsip-prinsip dalam etika kepemimpinan itu antara lain menjaga perasaan
karyawan atau bawahan dan pihak eksternal, memecahkan masalah dengan rendah hati,
menghindari pemaksaan kehendak dan menghargai pendapat orang lain, menanggapi suatu
masalah dengan cepat dan tepat, menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki  serta
mengedepankan sikap jujur, disiplin, dan dapat dipercaya. Hal-hal tersebut harus dapat
dilakukan oleh seorang pemimpin jika ia ingin kepemimpinannya berjalan dengan efektif dan
dijadikan panutan karyawan atau bawahannya.
Selain prinsip-prinsip di atas, terdapat pula nilai kepemimpinan yang perlu dimiliki
oleh seorang pemimpin. Nilai kepemimpinan tersebut antara lain: integritas dan moralitas,
tanggung jawab, visi  kepemimpinan, kebijaksanaan, keteladanan, menjaga kehormatan,
beriman, kemampuan berkomunikasi dengan karyawan maupun dengan pihak luar (eksternal)
serta berkomitmen meningkatkan kualitas SDM.
Selain dari prinsip-prinsip serta nilai-nilai tersebut, masih terdapat beberapa point
untuk melaksanakan etika kepemimpinan, antara lain: menjadi panutan, tepat waktu, peduli
terhadap kepentingan dan kesibukan staff, dan masih banyak lagi.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan
baik serta dapat mencapai tujuan bersama dengan efektif, etika kepemimpinan sangat
diperlukan untuk menunjang performa sebagai seorang pimpinan di sebuah organisasi atau
perusahaan.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) epada karyawan atau anggota untuk
dapat bekerja sedemiian rupa sehingga tujun organisasi secara efisien dapat tercapai. Jadi
didalam memberikan motivasi, menejer harus mempengaruhi sikap bawahan agar merea
bersedia untuk menjalankan tugas-tugas yang selaras dengan tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-
orang agar bekerja untuk mencapai tujuan dan sasarannya dan kepemimpinan memiliki
fungsi untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang telah direncanakan dalam suatu
organisasi. Adapun syarat seorang pemimpin yaitu merasa puas dengan selesainya pekerjaan
dengan memenuhi kebutuhan kelompoknya. Pemimpin itu mempnyai kemampuan untuk
memutuskan, tindakan apa yang paling baik untuk mencapai tujuan kelompok itu. 
B. Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksanakan tugas
terstruktur. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami tunggu
guna perbaikan makalah ini selanjutnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bai kita semua.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-motivasi-dan-teori-teori-motivasi/
https://salamadian.com/pengertian-motivasi/
https://www.kompasiana.com/bella77033/5b48a47cf1334430da730344/menjadi-
pemimpin-yang-beretika-etika-kepemimpinan#:~:text=Etika%20kepemimpinan
%20adalah%20sejumlah%20sifat,norma%20dan%20nilai%20yang%20berlaku.
https://www.jojonomic.com/blog/gaya-kepemimpinan/
https://www.studilmu.com/blogs/details/4-ciri-kepemimpinan-efektif
http://yafitria24.blogspot.com/2017/11/motivasidan-kepemimpinan-disusununtuk.html

19

Anda mungkin juga menyukai