Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

Ruang Lingkup Motivasi

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
MELBA DAMANIK
JERSY SIMARMATA
NATALIA PURBA
FENDI ARMANDO

DOSEN PENGAMPUH : HENDRA SAPUTRA

PENDIDIKAN AKUNTANSI-A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat serta karunia-
Nya, sehinggah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ruang Lingkup
Motivasi”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari bapak Hendra Saputra selaku dosen mata
kuliah Pengantar Manajemen. Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi penambah wawasan
bagi pembaca serta bagi kami, selaku orang yang menyusun makalah ini.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagai
pengetahuannya, sehingga karya tulis dapat diselesaikan tepat waktu.
Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Medan, 23 Oktober 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1.1 Definisi motivasi........................................................................................................5
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi adanya motivasi ...........................................................6
2.1.3 Alat alat motivasi.......................................................................................................8
2.1.4 Teori teori motivasi....................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................10
3.2 SARAN...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Organisasi merupakan kumpulan sejumlah orang yang bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Untuk meningkatkan kerja sama yang baik, semua unsur dalam
organisasi harus dapat melibatkan diri dan memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan akhir dari organisasi. Pemimpin memiliki peranan yang sangat
menentukan dalam menggerakkan karyawan atau anggota organisasi termasuk dirinya
sendiri. Bagi seorang pemimpin perihal motivasi layak mendapat perhatian lebih yang dapat
menjadi kunci atau faktor kesuksesan organisasi atau lembaga yang dipimpin..

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu definisi motivasi


2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi?
3. Apa saja alat alat motivasi?
4. Apa saja teori teori dalam motivasi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Apa dan bagaimana ruang lingkup motivasi


2. Memenuhi Tugas yang diberikan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1 Definisi Motivasi

Motivasi berasal dari kata latin Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak.
Motivasi merupakan hal yang penting karena dengan adanya motivasi pada setiap individu
atau karyawan, maka diharapkan mereka mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai
produktivitas kerja yang tinggi.[5] Selain itu, istilah motivasi berasal dari kata motive yang
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, namun dapat
diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit
tenaga munculnya sutau tingkah laku tertentu.[6]

Tingkah laku seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan
dan keputusannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri (internal) dan dari luar (eksternal).
Kemudian, rangsangan ini akan menciptakan “motif dan motivasi” yang mendorong orang
bekerja (beraktivitas) untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya.[7]

Ada banyak definisi tentang motivasi, diantaranya adalah:[8]

a. Menurut Wayne F. Cascio, “motivation is a force that results from an individual’s


desire to satisfy their needs (e.g. hunger, thirst, social approval)”. Artinya, motivasi adalah
suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya
(misalnya: rasa lapar, haus dan bermasyarakat).

b. Menurut Harold Koontz, “motivation refers to the drive and effort to satisfy a want or
goal”. Artinya, motivasi mengacu pada dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan
atau suatu tujuan.

c. Malayu S. P. Hasibuan menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya


penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

d. Menurut Stephen P. Robbins, motivasi adalah suatu kerelaan untuk berusaha


seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan
usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.

e. Dalam American Encyclopedia, motivasi diartikan sebagai kecenderungan (suatu


sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkit topangan
dan mengarahkan tindak-tanduknya. Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan
emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
f. Menurut Merle J. Moskowits, motivasi adalah inisiatif dan pengarahan tingkah laku
dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.

Selanjutnya dijelaskan bahwa dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh MC.
Donald ini mengandung tiga elemen penting sebagai berikut:

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
menusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem
neurophysiological yang ada pada organisme manusia (walaupun motivasi itu muncul dari
dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, afeksi seseorang. Dalam hal ini, motivasi
relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku
manusia.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya suatu tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang muncul dari
dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur
lain, dalam hal ini tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan.[12]

Dapat dipahami dari berbagai pengertian diatas bahwa motivasi adalah dorongan yang
menyebabkan seseorang mau melakukan yang dikehendaki, baik dari dalam diri sendiri atau
orang lain, sedangkan memotivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah atau
semangat kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan segala kemampuan yang
dimiliki untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi ini sangat penting, karena dengan
adanya motivasi diharapkan setiap individu memiliki semangat untuk mencapai produktivitas
dan kinerja yang tinggi.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi

Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, faktor tersebut antara lain :[13]

a. Faktor Intern

Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:

1) Keinginan untuk dapat hidup.

Untuk mempertahankan hidup, individu mau mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu
baik atau jelek, apakah halal atau haram dan sebagainya. Keinginan untuk dapat hidup
tersebut meliputi kebutuhan untuk : memperoleh kompensasi yang memadai; pekerjaan yang
tetap walaupun penghasilan tidak begitu memadai; dan sebagainya.

2) Keinginan untuk dapat memiliki.

Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau
melakukan pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan sehari-hari bahwa
keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk mau bekerja.

3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan.

Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati orang lain.
Untuk memeperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya, untuk
memperoleh uang itu ia harus bekerja keras.

4) Keinginan untuk memperoleh pengakuan.

Secara terperinci, keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal:
adanya penghargaan terhadap prestasi; adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak;
pimpinan yang adil dan bijakasana; dan perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat.

5) Keinginan untuk berkuasa.

Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseoarang untuk bekerja. Terkadang


keinginan untuk berkuasa ini dipenuhi dengan cara-cara tidak terpuji.

Faktor Ekstern

Faktor ekstern juga tidak kalah pengaruhnya terhadap motivasi kerja seseorang. Faktor-
faktor ekstern itu meliputi:[14]

1) Kondisi lingkungan kerja.

Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasaranaaaa kerja yang ada
disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan. Lingkungan kerja ini meliputi tempat
kerja, fasiitas dan alat bantu pekejaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga
hubungan kerja antara orang-orang yang ada ditempat kerja tersebut.

2) Kompensasi yang memadai.

Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan
untuk mendorong para karyawan bekerja dengan baik. sebaliknya, kompensasi yang kurang
memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk bekerja keras, dan memungkinkan
mereka bekerja tidak tenang.

3) Supervisi yang baik.


Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan, bimbingan kerja
para karyawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan. bila
supervisi yang dekat dengan karyawan ini menguasai liku-liku pekerjaan dan penuh dengan
sifat-sifat kepemimpinan, maka suasana kerja akan bergairah dan penuh semangat.

4) Adanya jaminan pekerjaan.

Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa yang ada pada dirinya
untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir yang jelas dalam
melakukan pekerjaan.

5) Status dan tanggung jawab.

Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap karyawan dalam
bekerja. dengan menduduki jabatan, orang merasa dirinya akan dipercaya, diberi
tanggungjawab dan wewanang yang besar untuk melakukan kegiatan-kegiataan.

6) Peraturan yang fleksibel.

Bagi perusahaan besar pada umumnya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja yang
harus dipatuhi oleh seluruh karyawan. Oleh karena itu, biasanya peraturan bersifat
melindungi dan dapat memberikan motivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik.

2.1.3 Alat-Alat Motivasi

Menurut Malayu S.P. Hasibuan alat-alat motivasi itu terdiri dari:


1) Materiil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang/barang yang
mempunyai nilai pasar, dengan kata lain memberikan kebutuhan ekonomis.
2) Non-materiil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan itu berupa bukan barang atau
benda yang tidak ternilai, dengan kata lain hanya memberikan rasa kepuasan dan kebanggaan
rohani semata.
3) Kombinasi antara materiil insentif dan non-materiil insentif, yaitu alat motivasi yang
diberikan itu berupa mateiil insentif dan non-materiil insentif sekaligus.

2.1.4 Teori-Teori Motivasi


Banyak sekali konsep dan teori motivasi yang berkembang. Walaupun teori-teori itu memiliki
perbedaan, namun teori-teori itu memiliki satu kesamaan. Menurut Jusmaliani (2011), kesamaannya
adalah bahwa sampai tingkat tertentu teori-teori itu memiliki dukungan terdokumentasi terhadap
validitasnya, namun hal ini tidak berarti teori-teori tersebut tidak dapat dipertanyakan.[21]
a. Teori Kepuasan
Teori motivasi kepuasan sering dikenal dengan Content Theory. Teori ini berlandaskan pada
faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga individu tersebut bersedia melakukan
aktivitasnya. Teori ini berusaha mengetahui tentang kebutuhan-kebutuhan yang dapat memberikan
kepuasan dan dapat mendorong semangat kerja individu

Terdapat tiga pendekatan umum untuk teori motivasi, yaitu teori kepuasan (content
theory) muncul pada pergantian abad 20, saat pelopor seperti frederick W.Taylor, Frank
Gilberth, dan Henry L. Gantt mengajukan model insentif upah untuk memotivasi pekerja.
Selanjutnya muncul gerakan hubungan manusia, dan kemudian teori kepuasan Maslow,
Herzberg, dan Alderfer. Setelah gerakan kepuasan adalah teori proses. Berdasarkan
konsep kognitif harapan, teori proses paling berhubungan dengan karya Victor Vroom, serta
Lyman Porter dan Ed Lawler. Baru-baru ini, teori kontemporer seperti teori ekuitas dan
keadilan organisasi/prosedur banyak dibahas dalam motivasi kerja.
Teori kepuasan berkaitan dengan faktor yang ada dalam diri seseorang yang
memotivasinya. Sedangkan teori proses berkaitan dengan bagaimana motivasi itu terjadi atau
bagaimana perilaku itu digerakkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Konsep motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang menyebabkan seseorang mau
melakukan yang dikehendaki, baik dari dalam diri sendiri atau orang lain, sedangkan
memotivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah atau semangat kerja bawahan,
agar mereka mau bekerja keras dengan segala kemampuan yang dimiliki untuk mewujudkan
tujuan perusahaan. Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi
oleh beberapa faktor intern seperti: keinginan untuk dapat hidup, keinginan untuk dapat
memiliki keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk memperoleh
pengakuan, keinginan untuk berkuasa.

3.2 SARAN

Akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Kami menyadari makalah ini
jauh dari kata sempurna untuk itu, kami mengharapkan saran maupun kritik dari berbagai
pihak.
Kami menerima kritik ataupun saran dari Pak Hendra Saputra selaku dosen pengampuh
mata kuliah Pengantar Manajemen serta saran dari teman-teman untuk dapat memberikan
saran sehingga makalah kami menjadi lebih baik lagi. Semoga maklaah ini bermanfaat untuk
pembaca sebagai pelengkap belajar.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/id/publications/133448/pengaruh-kepemimpinan-motivasi-dan-
lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-karyawan-st

http://syamsudinserero.blogspot.com/2015/03/motivasi-dan-kepemimpinan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai