Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMOTIVASIAN

Dosen Pembimbing : Eka Santi Agustina S.Sos, MM

Mata Kuliah : Asas – Asas Manajemen

Disusun oleh Kelompok 10

Nur Maulida (201863411054)

Raisya Amalia (201863411058)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMISTRASI


PRODI D3 ADMINISTRASI NIAGA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt, karena atas
limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pengantar Ilmu Alamiah Dasar yang
membahas tentang Asas-Asas Manajemen (Pemotivasian) sesuai dengan waktu
yang direncanakan. Makalah ini adalah sebuah hasil yang kami susun berkat kerja
sama dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Maka dari itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam terwujudnya
makalah ini.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kami ucapkan khususnya kepada Dosen
Pembimbing yaitu Ibu Eka Santi Agustina, S.Sos, MM yang telah memberikan
tugas ini sekaligus memberi dukungan kepada kami untuk menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kekurangan atau kesalahan.
Dan kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
memotivasi kami agar lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi
kita semua. Aamiin

Amuntai, 12 September 2019

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................i

Daftar isi.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah..........................................................................................1

Tujuan............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Pemotivasian....................................................................................2

Pentingnya Motivasi......................................................................................3

Teori Motivasi................................................................................................3

1. Teori Hierarki Kebutuhan dari ABRAHAM MASLOW...................4


2. Teori ERG dari CLAYTON ALDERFER.........................................5
3. Teori Kebutuhan Motivasional dari DAVID McCLELLAND..........5
4. Teori Dua factor dari FREDERICK HERZBERG............................6
5. Teori Harapan dari VICTOR VROOM.............................................6
6. Teori Keadilan dari J. STACY ADAMS...........................................7
7. Teori Penguatan dari B.F SKINNER.................................................7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan....................................................................................................9

Saran ....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan danmenyalurkan, dan
memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakansubyek yang penting bagi
manajer, karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan melalui orang
lain. Manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuaiyang diinginkan organisasi.

Motivasi adalah (“suatu proses dengan cara apa bagaimana perilaku


seseorang itu diberi semangat dan diarahka (the process by which behavior is
gized and directed”)

Jadi, motivasi sebagai proses yang menghasilkan suatu intensitas,arah dan


ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intidan isinya adalah
intensitas, tujuan dan ketekunan. Intensitas adalahsaberapa jauh seseorang
memiliki kemauan yang kuat dalam berusaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi motivasi?
2. Apa pentingnya motivasi?
3. Apa saja teori-teori motivasi?

C. Tujuan
1. untuk mengetahui defenisi motivasi.
2. untuk mengetahui pentingnya motivsi.
3. untuk mengetahu apa saja teori-teori motivasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.Definisi Pemotivasian

Motivasi merupakan dorongan dari dalam individu berdasarkan


darimana berusaha dan berperilaku dengan cara tertentu untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Manajer melaksanakan
fungsi pemotivasian untuk memberikan inspirasi, semangat dan
kegairahan kerja atau mendorong agar karyawan berkemauan
untuk melakukan pekerjaannya. Motivasi juga didefinisikan sebagai
dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana dari
berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhanya. Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai
pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak,
berusaha untuk mencapai tujuan organisasional ( Silalahi, 2002:
341).

A. Pengertian Motivasi
Motivasi diartikan sebagai keinginan untuk mengerahkan
upaya tingkat tinggi menuju tujuan organisasi, dikondisikan oleh
kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan
individu .Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan,
motivasi mengacu pada sebab munculnya sebuah perilaku,
misalkan faktor–faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dari sini lalu muncul
perluasan makna tentang motivasi, dimana motivasi lalu
diartikan sebagai keinginan untuk mencapai status, kekuasaan
dan pengakuan yang lebih tinggi, bagi setiap individu, motivasi
justru dapat dilihat sebagai basis untuk mencapai sukses pada
berbagai segi kehidupan melalui peningkatan kemauan dan
kemampuan. Michael Hitt, Stewardt Black dan Lyman W. Poorter
dalam Ulber Silalahi membagi motivasi ke dalam 2 jenis.
1. Motivasi Internal: Adalah motivasi yang dibangkitkan dari
dalam diri sendiri, dimana tenaga kerja dapat bekerja
karena tertarik dan senang dengan pekerjaannya,

2
kepuasan dan kebahagiaan dalam dirinya. Yang termasuk
dalam motivasi internal antara lain: Kebutuhan, Keinginan,
Kerjasama, Kesenangan kerja, Kondisi karyawa dan
Dorongan.
2. Motivasi Eksternal: Adalah motivasi yang berasal dari luar.
Yang termasuk dalam motivasi eksternal antara lain ialah
Gaji / upah, Kehidupan pribadi, Kondisi kerja, Jaminan
kerja , Hubungan antar pribadi dan Kebijaksanaan dan
administrasi.
B. Tujuan Motivasi

3
4

Didalam perusahaan motivasi berperan sangat penting dalam


meningkatkan kinerja karyawan. Tujuan dalam memberikan
motivasi kerja terhadap karyawan agar karyawan dapat
melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dengan
demikian berarti juga mampu memelihara dan meningkatkan
moral, semangat dan gairah kerja, karena dirasakan sebagai
pekerjaan yang menantang. Program dengan cara ini suatu
organisasi dapat mendorong berkembangnya motivasi
berprestasi dalam suatu perusahaan, yang akan memacu
tumbuh dan berkembangnya persaingan sehat antara
individu/tim kerja dalam suatu perusahaan.

2.Pentingnya Motivasi

Setiap orang memiliki kebutuhan-kebutuhan dan apabila satu kebutuhan


tidak terpenuhi, maka orang akan termotivasi untuk memenuhinya. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa tujuan akhir motivasi adalah merealisasi citra pribadi , yakni
hidup dalam cara yang sesuai dengan peranan yang diinginkan, diperlakukan
dalam cara yang sesuai dengan kedudukan dan dihargai sesuai tingkat
kemampuan. Dengan demikian setiap orang berada dalam upaya abadi untuk
memburu apapun yang dipandang sebagai peranan yang diinginkan dan mencoba
merealisasi ide subjektif tentang diri sendiri menjadi kebenaran objektif.

Motivasi sangat penting bagi semua orang yang umumnya memiliki


kebutuhan untuk diperlakukan sebagai individu yang berharga dan menjadi orang
yang ia rasa mampu mencapainya. Tiap orang memiliki citra dan menginginkan
diperlakukan dalam cara yang mendukung citra tersebut. Intinya, tiap orang
sangat termotivasi untuk berperilaku dalam cara yang dapat memenuhi
kebutuhannya dan kunci keberhasilan pemimpin terletak pada kemampuan
memotivasi anggota organisasi dalam usaha memenuhi dan mendukung
kebutuhan “tingkat tinggi” tersebut.

3. Teori Motivasi

Secara umum, teori motivasi dibedakan dalam dua kategori:

a. Teori isi (content theories) atau teori kebutuhan (need theories) yaitu teori
memahami bagaimana kebutuhan manusia dan bagaimana orang dengan
kebutuhan berbeda akan merespon situasi kerja yang berbeda. Teori ini
5

menggunakan kebutuhan individual untuk menjelaskan perilaku dan sikap


orang dalam kerja.

b.Teori proses (process theories), yaitu teori motivasi tentang bagaimana


perilaku dimulai, diarahkan, dilanjutkan, dan dihentikan. Teori ini tidak
berdasarkan pemenuhan kebutuhan dalam proses memotivasi orang untuk
pencapaian tujuan, tetapi berdasarkan proses pikiran atau kognisi yang ada
dalam diri manusia.

Berikut beberapa teori motivasi dari para ahli:

1. Teori hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow

Teori ini menekankan bahwa manusia terdorong untuk melakukan usaha


untuk memuaskan lima kebutuhan dasar yang belum terpuaskan yang melekat
pada diri manusia. Lima kebutuhan tersebut tersusun secara hierarkis dari tingkat
yang sangat dasar hingga tingkat yang tinggi. Artinya, bila kebutuhan tingkat
dasar telah terpenuhi barulah seseorang akan memenuhi kebutuhan pada tingkat
diatasnya yang lebih tinggi. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan
sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan
aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat
tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara
internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara
eksternal. Lima kebutuhan tersebut yaitu:

a. Kebutuhan psikologis (rasa lapar, haus, seksual dan kebutuhan fisik lainnya)

b. Kebutuhan rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik&emosional)

c. Kebutuhan social (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan


persahabatan)
6

d. Kebutuhan pengakuan (berprestasi, berkompetensi, danmendapatkan


dukungan serta pengakuan)

e. Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami,dan


menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dankeindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya)

Prinsip pikiran Abraham Maslow berangkat dari kebutuhan manusia yang


disusun secara hierarki dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan pemenuhan
diri.Abraham maslow menekankan prilaku manusia disebabkan oleh motivasi
tertentu yang bergerak secara sistematis demi sebuah “grows need” atau pemuasan
kebutuhan.

2. Teori ERG (Existence Relatedness Growth Theory) dari Clayton Alderfer

Teori ini menyebutkan ada tiga jenis kebutuhan yaitu:

a. Kebutuhan eksistensi/keberadaan (Existence needs)

b. Kebutuhan berhubungan (Relatedness needs)

c. Kebutuhan berkembang/pertumbuhan (Growth needs)

Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder


mengemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

3. Teori kebutuhan motivasional dari David McClelland


7

David McClelland menggambarkan tiga tipe dari kebutuhan motivasional


manusia yaitu:

a. Motivasi prestasi/Need for achievement (keinginan akan prestasi dorongan


untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.)

b. Motivasi kekuasaan/Need for Power (keinginan untuk membuat individu lain


berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku
sebaliknya (dorongan untuk mengatur))

c. Motivasi afiliasi/Need for afiliation (keinginan untuk menjalin suatu


hubungan dengan orang lain yang ramah dan akrab (kebutuhan akan hubungan
sosial/hampir sama dengan social need-nya Maslow))

4. Teori dua faktor dari Frederick Herzberg

Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene(faktor ekstrinsik) memotivasi
seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,termasuk didalamnya adalah
hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya,
sedangkan faktor motivator(faktor intrinsik) memotivasi seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement,
pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb.

Berdasarkan teori ini ada dua situasi yang dirasakan seseorang, yaitu:

a. ketika berhubungan dengan pekerjaan, dan

b. ketika berhubungan dengan lingkungan kerja.

Kepuasan kerja atau tidak ada kepuasan kerja berkenaan dengan pekerjaan,
sedangkan ketidakpuasan kerja atau tidak ada ketidakpuasan kerja berkenaan
dengan lingkungan kerja.

5. Teori harapan dari Victor Vroom


Apabila seseorang merasa Dan orang itu mengetahui bahwa penyelesaian
upayanya akan mengarah tugas mengarah pd hasil yg penting (seperti
pada penyelesaian tugas. pemenuhan kebutuhan akn status / pengakuan).
8

MOTIVASI MUNCUL

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan


mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat ia inginkan.Menurut
Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga faktor, yaitu:

 Harapan (expectancy) atau hubungan antara usaha dan kinerja (keberhasilan


pada suatu tugas)
 Instrumentalitas (instrumentality) atau hubungan kinerja dan imbalan
(penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu
tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan hasil tertentu)
 Valensi (valens) atau nilai yang diberikan terhadap imbalan yang didapat dari
pekerjaannya (respon terhadap hasil seperti perasaan posistif, netral,atau
negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapan dan Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang
diharapkan)

6. Teori Keadilan dari J. Stacy Adams

Teori ini menekankan bahwa tiap orang mengharapkan hasil (outcome) yang
diterima sesuai masukan (inputs) yang diberikan dan juga dengan apa yang
diterima orang lain baik di lingkungan pekerjaannya maupun di organisasi lain.

7. Teori Penguatan dari B.F. Skinner

Menurut teori ini, seseorang akan mengulangi perilaku tertentu bila mana
perilaku tersebut mendapatkan konsekuensi yang diharapkan dan akan
menggantikan perilaku tersebut jika akibat dari perilaku ini mendapatkan
konsekuensi yang tidak diharapkan atau disebut dengan law of effect.

Kunci untuk menerapkan model penguatan adalah memahami kebutuhan


untuk mengelola konsekuensi dari perilaku subordinasi. Untuk mengontrol
perilaku melalui manipulasi konsekuensi, manajer mempunyai empat opsi
sebagai strategi penguatan atau modifikasi perilaku organisasional, yaitu:
9

 Penguatan positif (positive reinforcement), yaitu usaha mendorong


subordinasi melalui imbalan agar melakukan atau mengulang perbuatan
positif seperti yang diinginkan oleh manajer.
 Penguatan negatif (negative reinforcement) atau penghindaran (avoidance),
yaitu dorongan agar subordinasi berperilaku sesuai dengan keinginan
manajer, tetapi melalui eliminasi atau penghilangan dari suatu hasil yang idak
menyenangkan perasaan individu dengan tetap memperhatikan standar
kinerja yang diinginkan.
 Peniadaan (extinction), yaitu penghilangan penguatan yang mengikuti
perbuatan subordinasi yang tidak diinginkan agar perbuatan atau kesalahan
tidak akan muncul lagi.
 Hukuman (punishment), yaitu penerapan konsekuensi negatif setelah kinerja
tidak memenuhi standar yang ditetapkan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1.) Motivasi merupakan dorongan dari dalam individu
berdasarkan darimana berusaha dan berperilaku dengan cara
tertentu untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya.
Motivasi juga didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri
individu berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara
tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhanya.
Adapun pemotivasian dapat diartikan sebagai pemberian
motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak,
berusaha untuk mencapai tujuan organisasional.
2) Kebutuhan menjadi dasar setiap motivasi. Kebutuhan yang dipenuhi berawal
dari kebutuhan seseorang sebagai makhluk hidup hingga kebutuhan seseorang
sebagai manusia. Maslow mengklasifikasikan tahapan kebutuhan dalam
Hirarki Kebutuhan, sementara 35 Herzberg menyebut iklim-sehat sebagai
kebutuhan dasar dan penghargaan serta aktualisasi diri sebagai motivator.
Adapun kebutuhan untuk berprestasi, berkuasa dan berafiliasi melekat pada
dri seseorang dengan kadar yang berbeda (McClelland).
3) Tiap orang sangat termotivasi untuk berperilaku dalam cara yang dapat
memenuhi kebutuhannya dan kunci keberhasilan pemimpin terletak pada
kemampuan memotivasi anggota organisasi dalam usaha memenuhi dan
mendukung kebutuhan “tingkat tinggi” tersebut agar tujuan organisasi dapat
tercapai.

B. Saran
1) Memotivasi anggota organisasi dengan memotivasi diri sendiri. Sebuah tempat
yang bagus untuk mulai belajar tentang motivasi adalah belajar untuk mulai
memahami motivasi diri sendiri. Jika Pimpinan antusias tentang pekerjaannya,
maka itu jauh lebih mudah untuk melakukan pemotivasian terhadap anggota
organisasi lainnya.
2) Selalu bekerja untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan anggota.
Apabila tujuan anggota tidak selaras dengan tujuan organisasi, pastilah terjadi
penyimpangan, sehingga organisasi tidak dapat berjalan dengan baik. Untuk
itu, tugas Pimpinan menyelaraskan tujuan dari anggotanya. Tujuan organisasi
yang telah ditetapkan hendaknya spesifik, terukur, dapat diterima, realistis,

10
tepat waktu, memperluas kemampuan, dan bermanfaat untuk mereka yang
terlibat agar Pimpinan dapat menyelaraskannya

11
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/9803/4/BAB%20II%20TINJAUAN
%20PUSTAKA.pdf

http://destapedia.blogspot.com/2015/10/resume-azas-azas-manajemen.html

https://media.neliti.com/media/publications/218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-
pent.pdf

https://www.academia.edu/34871078/BAB_1_-_BERES.docx

Anda mungkin juga menyukai