Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PEDOMAN MUTU LABORATORIUM IPA

Disusun Oleh :

1. Didi Maulana (2281200008)


2. Ipat Fatmawati (2281200015)
3. Ilah (2281200048)
4. Alfia Sabililah (2281200059)

Jurusan Pendidikan IPA


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Pedoman Mutu Laboratorium IPA.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang Pedoman Mutu Laboratorium
IPA ini bisa memberi manfaat utaupun menginspirasi bagi pembaca.

Serang, 16 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................ 4
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5
A. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Laboratorium IPA.................................................................. 5
B. Tujuan Penggunaan Laboratorium IPA......................................................................................... 6
C. Kebijakan Yang Disesuaikan Dengan Syarat SNI ......................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 9
A. Kesimpulan.................................................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 10

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengembangkan ranah
pengetahuan, sikap dan keterampilan sains secara simultan. Oleh karena itu, rancangan
pembelajaran IPA harus dapat memuat pengembang ketiga ranah tersebut. Untuk
mengembangkan ranah dan keterampilan sains tidak cukup hanya mengendalikan
pembelajaran di kelas, tetapi perlu di tunjang dengan pembelajaran di luar kelas, baik
dalam bentuk aktivitas proyek maupun aktivitas terarah berupa praktikum maupun
eksperimen.
Beberapa materi IPA berupa prinsip dasar yang memerlukan pemahaman melalui
pengalaman dan pengamatan langsung dilaboratorium. Oleh karena itu laboratorium
sangat penting bagi pemahaman siswa maupun mahasiswa agar pemahaman menjadi utuh
dan komprehensif. Laboratorium didefinisikan sebagai salah satu sarana pendidikan IPA,
sebagai tempat berlatih dan melihat bjek yang dipelajari secara langsung.
Laboratorium yang baik ialah laboratorium yang dapat mengelola atau dapat me-
manage mutu dalam suatu sistem yang baik dengan berpedoman pada standar SNI ISO
9000 :2008 agar suatu pengorganisasian dapat dilaksanakan secara menyeluruh untuk
mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
Mematangkan perencanaan, menyelaraskan interaksi antar struktur organisasi
dalam pelaksanaan dan melakukan evaluasi yang tepat terhadap suatu kebijakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pedoman mutu, tujuan dan sasaran mutu laboratorium
IPA ?
2. Bagaimana hasil dari kebijakan yang disesuaikan dengan persyaratan SNI?

C. Tujuan
1. Mengetahui pedoman mutu, kebijakan mutu, tujuan dan sasaran mutu
Laboratorium IPA.
2. Mengetahui kebijakan yang telah disesuaikan dengan persyaratan SNI.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Laboratorium IPA


1) Kebijakan Mutu
 Senantiasa independen dan profesional dalam menghasilkan data pengujian yang
valid serta menerapkan standar pelayanan yang baik sehingga memenuhi kebutuhan
serta kepuasan pelanggan atau pihak yang berkepentingan.
 Memahami sistem manajemen mutu laboratorium sesuai SNI ISO/IEC 17025:
2008 serta melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap efektifitas penerapannya.
 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja saat pengambilan contoh uji dan/atau
pengujian, serta mendukung perlindungan dan pengelolaan laboratorium sesuai
peraturan perundang-undangan.
 Apabila kebijakan mutu laboratorium telah ditetapkan maka manajemen puncak
hendaknya menggunakan kebijakan mutu tersebut sebagai sarana memimpin
organisasi ke arah perbaikan kinerja. Kebijakan mutu laboratorium hendaknya
konsisten dan merupakan bagian dari kebijakan dan strategi organisasi secara
menyeluruh. Kebijakan mutu dapat digunakan untuk perbaikan, apabila:
a) Konsisten dengan misi dan strategi manajemen puncak bagi masa depan
organisasi;
b) Memungkinkan sasaran mutu dipahami dan diusahakan di seluruh organisasi;
c) Memperagakan komitmen manajemen puncak pada mutu dan penyediaan sumber
daya yang memadai bagi pencapaian sasaran;
d) Membantu mempromosikan komitmen terhadap mutu di seluruh organisasi
dengan kepemimpinan yang jelas oleh manajemen puncak;
e) Mencakup perbaikan berkesinambungan yang berkaitan dengan pemuasan
kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan; dan
f) Dirumuskan secara efektif dan dikomunikasikan secara efisien.

Itulah beberapa kebijakan mutu yang harus digunakan dalam Laboratorium IPA
agar menghasilkan data yang lebih valid juga harus lebih memahami kebijakan mutu
menurut SNI/ISO agar terciptanya Laboratorium IPA yang terstruktur dengan baik
sesuai standar yang seharusnya dipenuhi.

2) Sasaran Mutu
Sasaran mutu perlu konsisten dengan kebijakan mutu dan konsisten dengan
perbaikan berkesinambungan serta pencapaiannya harus terukur. Dalam
implementasinya, manajemen puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu,
termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan
perundang-undangan ditetapkan pada fungsi dan tingkat relevan dalam
organisasi. Sasaran mutu dapat berupa gabungan antara sasaran jangka pendek
dengan sasaran yang berkesinambungan. Penetapan sasaran mutu didasarkan pada
penentuan kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan.
Sebelum sasaran mutu ditetapkan, laboratorium harus menyediakan sumber daya

5
yang diperlukan dan menentukan proses serta penanggung jawab untuk mencapai
sasaran mutu yang dimaksud.

Bila proses-proses terkait pencapaian sasaran mutu telah ditetapkan, maka


laboratorium harus menetapkan dan menerapkan metode untuk mengukur keefektifan
dan efisiensi tiap proses. Selain itu, laboratorium harus menentukan pencegahan
ketidaksesuaian dan menghilangkan penyebabnya serta menetapkan dan menerapkan
proses perbaikan berkesinambungan dari sistem manajemen mutu. Keseluruhan
sasaran mutu harus ditetapkan dan dikaji ulang dalam kaji ulang manajemen.

Pada saat menetapkan sasaran mutu, manajemen laboratorium hendaknya juga


mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a) Kebutuhan masa kini dan yang akan datang dari organisasi;
b) Temuan yang relevan berdasarkan kaji ulang manajemen;
c) Kinerja laboratorium serta penilaian proses-prosesnya pada saat ini;
d) Tingkat kepuasan pelanggan dan pihak yang berkepentingan;
e) Hasil audit internal maupun oleh pihak lain termasuk asesmen oleh badan
akreditasi;
f) Peluang perbaikan yang didasarkan kesediaan sumber daya yang diperlukan
untuk memenuhi sasaran mutu.

Sasaran mutu yang telah ditetapkan hendaknya dikomunikasikan sedemikian rupa


sehingga semua personil di seluruh tingkatan organisasi dapat memberikan
sumbangan pada pencapaiannya. Tanggung jawab penyebarluasan sasaran mutu
hendaknya ditentukan dan ditinjau secara sistematis serta direvisi seperlunya. Dengan
demikian, sasaran mutu merupakan pendukung kebijakan mutu dengan
memfungsikan sumber daya yang tersedia dan sistem manajemen mutu laboratorium
yang telah ditetapkan.

B. Tujuan Penggunaan Laboratorium IPA


Tujuan penggunaan laboratorium IPA diantaranya yaitu: (1) mengembangkan
keterampilan siswa dalam hal pengamatan, pencatatan data, dan penggunaan alat. (2)
Melatih siswa bekerja cermat dan disiplin. (3) Mengembangkan daya pikir siswa melalui
analisis dan penafsiran hasil percobaan. (4) Mengembangkan kejujuran dan kerja sama
serta rasa tanggung jawab.
Ada beberapa tambahan tujuan penggunaan Laboratorium IPA menurut
Depdikbud, tujuan pengadaan laboratorium diantaranya adalah meningkatkan
kemampuan praktek peserta didik di laboratorium. Adapun tujuan penggunaan
laboratorium IPA bagi peserta didik antara lain:
1. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan.
2. Melatih daya berfikir kritis, analitis melalui penafsiran eksperimen.
3. MemperdalamMemperdalam pengetahuan.

6
4. Melatih merencanakan dan melaksanakan dan percobaan lebih lanjut dengan
menggunakan bahan-bahan dan alat yang ada.
Itulah beberapa tujuan penggunaan Laboratorium IPA baik bagi siswa/I maupun
mahasiswa/i. Dapat dirangkum bahwa tujuan penggunaan laboratorium ini dapat
mengembangkan peserta didik agar lebih aktif dalam pembelajaran maupun praktiknya,
juga melatih peserta didik untuk berfikir kritis agar tidak terus menerus mempunyai
pikiran monoton yang tidak seharusnya peserta didik terapkan pada dirinya.

C. Kebijakan Yang Disesuaikan Dengan Syarat SNI


Sistem manajemen laboratorium terkait dengan mutu, termasuk pernyataan
kebijakan mutu, harus dinyatakan dalam panduan mutu (apapun namanya). Pernyataan
kebijakan mutu harus diterbitkan dibawah kewenangan manajemen puncak. Pernyataan
kebijakan mutu dari manajemen puncak atau pimpinan tertinggi sebagai pencerminan
komitmen laboratorium secara menyeluruh itu sangat penting dalam memberikan
jaminan kepuasan para penggunanya.
Kebijakan mutu sesuai SNI ISO 9000:2008 adalah maksud dan arahan secara
menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan secara
resmi oleh pimpinan puncak. Secara umum, kebijakan mutu laboratorium merupakan
pernyataan kebijakan organisasi untuk memelihara standar tertinggi dari jasa pengujian.
Dengan demikian, kebijakan mutu adalah filosofi laboratorium atau janji yang diberikan
kepada pelanggan atau para pengguna untuk ditepati.
Pernyataan kebijakan mutu sekurang-kurangnya berisi:
a) Komitmen manajemen laboratorium pada praktek profesional yang baik dan pada
mutu pengujian dalam melayani pelanggan;
b) Pernyataan manajemen untuk standar pelayanan laboratorium;
c) Tujuan dari sistem manajemen berkaitan dengan mutu;
d) Persyaratan yang menyatakan bahwa semua personil yang terlibat dalam kegiatan
pengujian di laboratorium harus memahami dokumentasi mutu dan menerapkan
kebijakan serta prosedur di dalam pekerjaan mereka; dan
e) Komitmen manajemen laboratorium untuk berkesesuaian dengan standar sistem
manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2005 dan secara
berkelanjutan meningkatkan efektivitas sistem manajemen.
Selain itu, kebijakan mutu mencakup persyaratan bahwa pengujian harus selalu
dilakukan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan dan persyaratan pelanggan. Secara
umum, pernyataan kebijakan mutu sebaiknya harus singkat, ringkas dan jelas sehingga
dapat dipahami, diterapkan serta dipelihara oleh seluruh personil di semua tingkatan
organisasi dalam segala kegiatan operasional laboratorium. Apabila laboratorium
merupakan bagian dari organisasi yang lebih besar, beberapa unsur kebijakan mutu dapat
ditempatkan pada dokumen-dokumen yang lain.

7
Dalam menetapkan kebijakan mutu, manajemen puncak hendaknya mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain:
a) Tingkat dan tipe perbaikan mendatang yang dibutuhkan bagi keberhasilan organisasi;
b) Tingkat kepuasan pelanggan yang diharapkan atau diinginkan;
c) Pengembangan personil dalam organisasi;
d) Kebutuhan dan harapan pihak lain yang berkepentingan;
e) Sumber daya yang diperlukan untuk melampaui persyaratan ISO/IEC 17025: 2005;
f) Kontribusi potensial dari pemasok dan mitra.

Pada kebijakan mutu sesuai SNI ini memiliki prosedur sistem manajemen mutu
laboratorium yang disyaratkan oleh ISO/IEC 17025: 2005, sekurang-kurangnya, adalah
sebagai berikut:

1) Independensi Laboratorium dan Perlindungan Hak Pelanggan;


2) Pengendalian Rekaman dan Dokumen Sistem Manajemen Mutu;
3) Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak Serta Subkontrak Pengujian;
4) Evaluasi Pemasok dan Pembelian;
5) Pelayanan Kepada Pelanggan dan Penyelesaian Pengaduan;
6) Pengendalian Pekerjaan Pengujian yang Tidak Sesuai dan Peningkatan
Berkelanjutan;
7) Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;
8) Audit Internal Laboratorium;
9) Kaji Ulang Manajemen;
10) Pengembangan Personil Laboratorium;
11) Pengendalian Kondisi Akomodasi dan Lingkungan Pengujian;
12) Pemilihan, Pemutakhiran dan Validasi Metode Pengujian;
13) Perhitungan Estimasi Ketidakpastian Pengujian;
14) Pengelolaan Peralatan dan Bahan Acuan;
15) Pengambilan Sampel dan Pengelolaan Sampel;
16) Pengendalian Mutu Hasil Pengujian dan Uji Banding Antar Laboratorium;
17) Laporan Hasil Pengujian;
Dari beberapa syarat dan pernyataan yang telah disebutkan, bahwa Laboratorium
IPA harus sesuai dengan pedoman yang tertera pada syarat-syarat yang telah dituliskan
diatas. Fungsinya yaitu agar Laboratorium IPA terarah dalam penggunaannya atau
penataannya yang harus sesuai SNI. Pada dasarnya ini semua dilakukan untuk
menciptakan Laboratorium IPA yang aman, nyaman juga dapat lebih dipergunakan baik
oleh peserta didik yang bertujuan supaya semua yang ada atau dilakukan itu berjalan
dengan aman, lancar dan tanpa adanya gangguan. Jadi kita bisa menciptakan itu semua
dengan menaati atau mengikuti persyaratan dan pernyataan yang sudah ada.

8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pedoman mutu kali ini senantiasa bisa menghasilkan data pengujian yang valid
serta menerapkan standar pelayanan yang baik sehingga memenuhi kebutuhan serta kepuasan
pelanggan atau pihak yang berkepentingan. Apabila kebijakan mutu laboratorium telah
ditetapkan maka manajemen puncak hendaknya menggunakan kebijakan mutu tersebut
sebagai sarana memimpin organisasi ke arah perbaikan kinerja. Dalam
implementasinya, manajemen puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-undangan
ditetapkan pada fungsi dan tingkat relevan dalam organisasi.
Sasaran mutu dapat berupa gabungan antara sasaran jangka pendek dengan sasaran
yang berkesinambungan. Peluang perbaikan yang didasarkan kesediaan sumber daya yang
diperlukan untuk memenuhi sasaran mutu. Sasaran mutu yang telah ditetapkan hendaknya
dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga semua personil di seluruh tingkatan organisasi
dapat memberikan sumbangan pada pencapaiannya. Dengan demikian, sasaran mutu
merupakan pendukung kebijakan mutu dengan memfungsikan sumber daya yang tersedia dan
sistem manajemen mutu laboratorium yang telah ditetapkan.
Dan pada dasarnya antara kebijakan mutu, sasaran mutu, tujuan dan juga kebijakan
yang sesuai SNI ini, bertujuan untuk menciptakan suatu pencapaian yang didalamnya sudah
saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya dan semoga dapat menghasilkan hasil
yang terbaik pada setiap laboratorium IPA.

B. Saran
Kami tentunya masih menyadari jika makalah diatas terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami terbuka dan akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada lebih banyak sumber lagi serta kritik yang membangun
dari para pembaca khusunya dosen pengampu mata kuliah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewa, P.S. dkk. 2014. Analisis Kebutuhan Tata Kelola, Tata Laksana Laboratorium IPA SMP di
Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Indonesia. Vol 3, No 2. PP 446-458.
Emda. Amna. 2017. Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam Meningkatkan
Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah. Jurnal Lantanida. Vol 5, No 1. PP
Sipahutar. R. 2011. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada Laboratorium Preparasi PLTR-
BATAN. Jurnal Ilmiah Faktor Exacta. Vol 4, No 3. PP 275-281.
Dina Wastra. A R. 2013 Efektivitas Penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI ISO/IEC
17025:2008 di Laboratorium Benih. Jurnal Agribisnis. Vol 7 No 2. PP 157-172

10

Anda mungkin juga menyukai