Anda di halaman 1dari 17

MINI RISET

PEMANFAATAN SAMPAH DALAM PEMBUATAN ECOBRICK


SEBAGAI EDUKASI DAN UPAYA KESADARAN DIRI TERHADAP
KONSERVASI LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
1. Dewi Ambarwati (211101080018)
2. Anastia Safrina (211101080019)
3. Evi Amiliya (211101080024)

PROGRA STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH.ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia
mencapai beribu ribu ton, sehingga Indonesia disebut negara penyumbang
sampah terbesar. Sampah yang paling banyak adalah sampah plastik. Sebagian
besar sampah plastik yang digunakan sehari – hari biasanya dipakai untuk
pengemasan makanan, minuman atau barang lainnya. Sampah plastik itu dapat
memberikan efek negatif khususnya bagi kesehatan dan lingkungan.1
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun rumah tangga. Sampah adalah sisa kegiatan sehari – hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat
organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Sampah
anorganik dibedakan menjadi sampah plastik, sampah kertas sampah kaca dan
keramik, sampah dtergen. Sampah anorganik tidak dapat diurai oleh alam atau
mikroorganisme secara keseluruhan.2
Sampah plastik memiliki kelebihan yaitu ringan, tidak mudah pecah, kuat,
fleksibel, dan merupakan isolator yang baik. Walaupun memiliki banyak
kelebihan, pada kenyatannya plastik yang sudah menjadi sampah akan
berdampak buruk terhadap lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai.
Upaya yang dapat dillakukan untuk menangani paermasalahan sampah yaitu
melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) Reduce dapat dilakukan
dengan cara mengurangi pembelian dan penggunaan plastik.3 Recycle atau

1
Ikhwan Tanjung, Dkk. Penanganan Limbah Sampah Plastik Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan
Sirandong Kabupaten Labuhanbatu. Jurnal Vol XI No.2 2022.
2
Nur El Fajri. Dkk. Ecobrick Sebagai Solusi Penanggulangan Sampah Plastik Di Desa Tambak.
Jurnal “pengebdian Kepada Masyarakat”. Vol.2 No.5, 2022
3
Yusika, R., dan Yanti, A. Ecobrick: Solusi Cerdas dan Praktis untuk Pengelolaan Sampah Plastik.
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. Vol 5 No 2 2021
daur ulang sampah plastik merupakan salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan sampah. Daur ulang sampah merupakan cara untuk mengelola
dan menggunakan sampah agar dapat digunakan kembali menjadi barang yang
lebih bermanfaat. Salah satu daur ulang sampah plastik adalah ecobrick.
Ecobrick merupakan teknik pengolahan sampah plastik menjadi material yang
ramah lingkungan. Ecobrick dapat dijadikan sebagai karya seni hingga
digunakan sebagai bahan material bangunan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman terkait konservasi lingkungan
kepada masayarakat terutama generasi muda melalui tentang pembuatan
ecobrick?
2. Apa manfaat dari pembuatan ecobrick dalam penanggulangan sampah
dilingkungan konservasi?
3. Bagaimana implementasi terkait edukasi dan kesadaran diri terhadap
konservasi lingkungan dalam mendorong pembuatan ecobrick?

C. Tujuan Masalah
1. Cara meningkatkan pemahaman terkait konservasi lingkungan kepada
masyarakat terutama generasi muda melalui pembuatan ecobrick.
2. Manfaat ecobrick dalam penanggulangan sampah dilingkungan
konservasi.
3. Implementasi terkait edukasi dan kesadaran diri terhadap konservasi
lingkungan dalam mendorong pembuatan ecobrick.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perlu diketahui, Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sehingga apabila masalah
sampah tidak dapat dikelola dengan baik maka akan menyebabkan penurunan
kualitas lingkungan.
Penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari memang tidak
bisa ditinggalkan, karena semua produk kebutuhan sehari-hari tidak terlepas
dengan bungkus plastik/botol. Sebagai salah satu solusi pemanfaatan sampah
plastik, pembuatan ecobrick juga memiliki manfaat untuk mengurangi resiko
bencana dan upaya konservasi sungai sebagai nadi kehidupan.4
Pembuatan ecobrick berupa kursi dapat dilakukan dengan cara sederhana.
Priduk ecobrick berupa kursi ini dapat dilakukan oleh semua kalangan, baik
dewasa seperti bapak, ibu, maupun remaja, dan anak-anak serta dalam pembuatan
suatu produk ecobrick berupa kursi ini dapat pula memanfaatkan bahan yang telah
ada, seperti botol plastik dan kemasan plastik. Produk ini dapat dipakai secara
pribadi, maupun dapat pula menjadi peluang usaha oleh masyarakat. Kegiatan
praktik pembuatan ecobrick mulai dilakukan setelah penyampaian teori singkat
dan penyebaran buku saku terkait alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan produk serta tata cara pembuatannya.adapun cara pembuatannya
adalah:
a. Pilah dan bersihkan sampah plastik
b. Sediakan botol bekas air mineral dalam jumlah banyak
c. Gunakan tongkat untuk memasukkan plastik
d. Masukkan sampah plastik kedalam botol
e. Padatkan sampah plastik
f. Simpan ecobrick ditemoat yang teduh
g. Susun semua ecobrick

4
Ririn Widiyasari, Pemanfaatan Sampah Plastik Dengan Metode Ecobrick Sebagai Upaya
Mengurangi Limbah Plastik, http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat, Vol 1Tahun 2021, Hal.5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Penelitian kali ini menggunakan metode penelitian deskriptif
observasional yakni penelitian dengan menggambarkan suatu keadaan atau
masalah yang digali melalui pengamatan yang terjadi dilapangan. Yang dalam hal
ini, peneliti terjun langsung kelapangan untuk melakukan pengamatan terkait
pemanfaatan sampah dalam pembuatan ecobrick sebagai edukasi dan upaya
kesadaran diri terhadap konservasi lingkungan.
Penelitian observasi dilakukan didua tempat dengan waktu yang berbeda
yakni penelitian observasi pertama dilakukan di timur Mall Jember Roxy Square,
Jl. Hayam Wuruk, Gerdu, Sempusari, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember. Waktu
pelaksanaan pada hari minggu tanggal 17 September 2023. Yakni dengan
melakukan observasi terkait kegiatan bersih sampah atau word cleanup day yang
selalu dilaksanakan dalam satu tahun sekali di wilayah Jember. Kemudian,
penelitian observasi kedua dilakukan disekolah SMP Negeri 01 Panti. Jl. PB.
Sudirman No.6, Darungan, Panti, Kec. Panti, Kabupaten Jember. Waktu
pelaksanaan pada hari senin tanggal 18 September 2023. Dalam penelitian ini
objek yang diteliti yakni pembuatan ecobrick dengan memanfaatkan sampah
plastik yang dilakukan oleh siswa/siswi SMP Negeri 01 Panti dalam hal ini,
merupakan wujud cara dalam mengedukasikan terkiat pentingnya menjaga
lingkungan dengan nilai keindahan.

Gambar : Word Cleanup Day Gambar : Pembuatan Ecobrick

Selain peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif observasional,


juga menggunakan penelitian dengan metode wawancara sebagai teknik dalam
pengumpulan data dan juga ditunjang dengan beberapa studi literatur terkait
pembuatan ecobrick dari sampah plastik guna sebagai edukasi dan upaya
kesadaran diri terhadap konservasi lingkungan. Dalam metode wawancara ini,
guru IPA dari sekolah SMP Negeri 01 Panti sebagai narasumber untuk
memperoleh informasi terkait pembuatan ecobrick dari sampah plastik. Kemudian
dari hasil wawancara kita memperoleh suatu data secara utuh mengenai
bagaimana cara memanfaatkan lingkungan konservasi dengan edukasi dan
kesadaran diri.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Permasalahan sampah memang masih memberikan kontra terhadap terjaga
lingkungan yang asri. Sebab sampah merupakan salah satu masalah yang dapat
merusak lingkungan. Sampah adalah sisa kegiatan sehari – hari manusia atau
proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Sampah anorganik dibedakan menjadi
sampah plastik, sampah kertas sampah kaca dan keramik, sampah detergen.
Sampah anorganik tidak dapat diurai oleh alam atau mikroorganisme secara
keseluruhan. 5

Gambar : Word Cleanup Day

Dari hasil observasi di timur Jember Roxy Square, terdapat banyak sekali
sampah akibat kurangnya tempat pembuangan sampah yang kurang memadai,
selain itu wilayah tersebut ramai dilewati oleh pengunjung yang hendak
berbelanja ditempat tersebut. Sehingga dari sekian banyaknya orang baik dari
penjual maupun pembeli sering membuang sampah sembarangan, dalam hal ini
salah satu faktornya yakni selain tempat sampah yang kurang memadai juga
kurangnya kesadaran diri dari setiap individu untuk membuang sampah ditempat
yang seharusnya. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan terhadap lingkungan.
Permasalahan lingkungan yang terjadi salah satunya disebabkan karena kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Rendahnya
kesadaran masyarakat itu sendiri disebabkan karena berbagai faktor diantaranya
5
Nur El Fajri. Dkk. Ecobrick Sebagai Solusi Penanggulangan Sampah Plastik Di Desa Tambak.
Jurnal “pengebdian Kepada Masyarakat”. Vol.2 No.5, 2022
a. Kurangnya Pengetahuan/Edukasi
Masyarakat belum memahami pentingnya menjaga lingkungan konservasi
untuk mendukung kehidupannya dan kehidupan generasi mendatang.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab permasalahan
lingkungan, pengaruh perilaku masyarakat terhadap kondisi lingkungan
sekitar, serta cara pengelolaan lingkungan hidup memerlukan edukasi,
penyuluhan, dan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuannya akan pentingnya menjaga lingkungan konservasi.
b. Life Style
Gaya hidup banyak dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK. Mayoritas
masyarakat pada dasarnya memiliki pengetahuan yang cukup tentang
lingkungan hidup namun tetap tidak memiliki kesadaran untuk menjaga
lingkungan hidup, terutama dalam hal pengelolaan sampah.6

Untuk itu perlunya edukasi dan kesadaran diri yakni seperti yang telah
dilakukan oleh para generasi pemuda dengan melakukan gerakan pembersihan
sampah atau yang disebut sebagai word cleandup day merupakan salah satu
upaya dalam memberikan edukasi berupa tindakan aksi bersih-bersih sampah di
sekitar wilayah Jember Roxy square dalam hal ini mengajarkan betapa
pentingnya kebersihan lingkungan dan juga dari adanya word cleandup day ini
dapat meningkatkan kesadaran diri untuk bergerak ikut serta dalam menjaga
kebersihan lingkungan konservasi.
Kemudian dari aksi bersih-bersih sampah banyak dijumpai sampah-
sampah yang sulit untuk diurai. Salah satu yang paling banyak banyak dibuang
yakni sampah plastik, sebab Sampah plastik memiliki kelebihan yaitu ringan,
tidak mudah pecah, kuat, fleksibel, dan merupakan isolator yang baik. Walaupun
memiliki banyak kelebihan, pada kenyatannya plastik yang sudah menjadi sampah
akan berdampak buruk terhadap lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai.
Upaya yang dapat dillakukan untuk menangani paermasalahan sampah yaitu

6
Ristanto, A. Ecobrick sebagai Smart Solution dalam Penanggulangan Sampah di Kota Surakarta.
Journal. 2022
melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) Reduce dapat dilakukan dengan
cara mengurangi pembelian dan penggunaan plastik. Recycle atau daur ulang
sampah plastik merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan
sampah. Daur ulang sampah merupakan cara untuk mengelola dan menggunakan
sampah agar dapat digunakan kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat.
Banyak sekali cara dalam memanfaatkan sampah plastik, salah satunya
yakni dengan pembuatan ecobrick. Ecobrick merupakan teknik pengolahan
sampah plastik menjadi material yang ramah lingkungan. Ecobrick dapat
dijadikan sebagai karya seni hingga digunakan sebagai bahan material bangunan.
Ecobrick merupakan sebutan untuk botol plastik yang diisi dengan bahan plastik,
sehingga botol plastik menjadi sangat padat dan keras. Ecobrick merupakan salah
satu solusi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi
limbah plastik menjadi produk yang bermanfaat. 7
Manfaat ecobrick, yaitu dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat
furniture, penghias ruang, dan bahan bangunan. Untuk membuat ecobrick perlu
dilakukan beberapa tahapan. Adapun tahap-tahap pembuatan ecobrick, yaitu:
1. Botol plastik bekas yang bersih, kering, dan tidak tercampur dengan bahan
lain (benang, kertas, dan sebagainya) disiapkan
2. Sampah plastik yang bisa digunakan dalam pembuatan ecobrick, yaitu
sampah kemasan deterjen, kantung plastik, kemasan makanan ringan, dan
lain-lain. Sampah plastik dikumpulkan dan dibersihkan dengan cara dicuci
3. Tongkat panjang disiapkan dan digunakan untuk mendorong sampah
plastik agar dapat dimasukkan ke dalam botol
4. Sampah-sampah plastik yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam
botol plastik bekas. Sampah plastik dipotong menjadi bagian kecil
menggunakan gunting agar mengahasilkan ecobrick dengan tampilan yang
cantik

7
Yusiyaka, R., dan Yanti, A.Ecobrick, Solusi Cerdas dan Praktis untuk Pengelolaan Sampah Plastik.
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 2021. Hlm. 68—74
5. Sampah plastik didorong dengan tongkat agar menjadi padat di dalam
botol
6. Botol yang sudah diisi sampah plastik harus ditimbang agar menghasilkan
bata yang berkualitas. Berat standarnya 200 gram perbotol pada botol
ukuran 600 mL dan pada botol 1,5 liter berat standarnya adalah 500 gram.
Saat pembuatan ecobrick menjadi furniture atau dinding bangunan, botol-
botol ecobrick harus direkatkan dengan lem atau semen. Kemudian ikat
botol-botol tersebut dengan tali agar botol dapat menempel dengan baik. 8

Gambar : Word Cleanup Day


Gambar : Pembuatan Ecobrick

Pembuatan ecobrick disini ditargetkan pada generasi remaja yakni


siswa/siswi SMP Negeri 01 panti sebagai Edukasi terkait pemanfaatan sampah
plastik yang dapat menjadi nilai keindahan bagi lingkungan. Masa SMP
merupakan peralihan dari masa Anak-anak yakni SD menuju masa remaja yang
mana perlunya penekanan terkait penjagaan lingkungan yang baik dan sehat.
Sehingga adanya edukasi seperti ini dapat memberikan pengetahuan terhadap
siswa terkait menjaga lingkungan konservasi. Selain itu juga dapat meningkatkan
daya kreativitas siswa untuk lebih banyak menciptakan karya-karya generasi
Bangsa yang memiliki nilai keindahan bagi lingkungan dan juga manfaat yang
dapat diambil. Tanpa disadari hal tersebut juga dapat membangun kesadaran diri
siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan konservasi.

8
Zulaidah, A., Prasdiantika, R., & Basuki, P. Pelatihan Pembuatan Ecobrick di Sendangmulyo
Kecamatan Tembalang sebagai Alternatif Penanganan Limbah Plastik. Journal of Social Work and
Empowerment, 1(3),2022. Hlm. 31—38.
Selain itu juga dalam penelitian ini melibatkan guru yang mana sebagai
pembimbing dalam pembuatan ecobrick. Peneliti Disni mendapatkan data dari
hasil wawancara yakni sebagai berikut.

Hasil Wawancara

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana anda pertama kali Dalam konsep ecobrik adalah
mengenal konsep ecobrick dalam perpaduan dari botol dimana botolnya
meningkatkan kesadaran diri dan diberi sampah plastik yang tidak bisa
edukasi tentang lingkungan di didaur ulang kembali atau tidak
kalangan masyarakat? bernilai ekonomis. Salah satu
contohnya seperti plastik metalisink,
itu adalah plastik yang didalamnya ada
alumunium foil nya karena itu suit
didaur ulang, biasanya yang sering
dipakai untuk ecobrick.
Pembuatan ecobrick ada rumusnya
jadi 600 ml isinya 250 gram – 260
gram sampah. Ecobrick ini ada tata
cara pembuatannya, cara
pembuatannya harus betul – betul
sampah yang digunakan tidak
tercampur dengan sampah organik.
Misalkan pada saat memasukkan
ecobric, murni dari sampah plastik.
Selain dari bahan organik sendiri itu Harus dibersihkan terlebih dahulu.
apakah bisa? Untuk ecobrick ini nanti bisa
difungsikan menjadi berbagai macam.
Contohnya seperti kayu, rak sepetu,
untuk sofa.
Feedback : berarti juga ada nilai
keterampilan di dalamnya?
Ada keterampilan dan juga bernilai
ekonomis menjadi suatu varian.
Terkait ecobrick bagaimana anda Menggerakkan edukasi ini yang
menggerakkan edukasi ecobrick ini pertama: dengan mengumpulkan
kepada para remaja? sampah metalisik karna sampah
metalisik itu jarang digunakan,
sehingga bisa diedukasi dan
menyampaikan pada mereka sampah
metalisik ini dapat dimasukkan di
dalam botol dengan tata cara yang
sudah ditentukan, sehingga mereka
menjadi terampil.
Menurut anda, bagaimana Pasti menjaga sekali, karena mayoritas
penggunaan ecobrick ini dapat yang paling banyak disekitar yang
membantu menjaga ekosistem masih belum tertangani itu adalah
lingkungan, terutama dalam sampah plastik, karena memang
konservasi lingkungan? dimana-mana salah satu contoh
dikabupaten jember ini sampah plastik
banyak yang terbuang ke TPA, jadi
tidak ada bank sampah yang memang
murni mengelola untuk aktivitas
ecobrick.
Dalam pembuatan ecobrick itu apakah Untuk penggunaannya tidak dibatasi
ada batasan waktunya untuk layak berapa tahun, dikarenakan disitu kalau
digunakan itu sampai berapa sudah menjadi suatu produk bisa
tahun/jika tidak layak digunakan mau bertahan bertahun-tahun asalkan
dikemanakan ecobrick yang sudah memang produknya itu tidak rusak,
tidak berfungsi tersebut? memang kebanyakan produk yang dari
ecobrick itu tidak rusak, karena ada
rumusnya, tapi jika membuat ecobrick
tidak dengan rumus kemungkinan
waktu ecobrick nya itu tidak akan
lama atau cepat rusak.
Dalam rumus pembuatan ecobrick itu Yang disediakan pertama : botol bekas
seperti apa, dari awal kita harus kita kumpulkan jika ada sampah snack
menyediakan apa saja? atau plastik kita kumpulkan, setelah itu
baru sampah plastiknya itu dilipat
kecil-kecil lalu dimasukkan di tusuk-
tusuk dengan kayu dalam botol sampai
padat, setelah itu baru bisa
dimanfaatkan dengan berbagai macam.

Feedback: jika isinya tidak sampai


padat apakah akan mempengaruhi
dalam pembuatan ecobrick itu sendiri?
Akan mempengaruhi dalam kualitas
pembuatan karyanya itu tidak
maksimal, misalkan produknya cepat
rusak, dan juga jika tidak sesuai rumus
maka ecobrick itu tidak berat.
Untuk mengajak berpartisipasi anak Edukasi untuk mengajak warga terkait
remaja itu cukup mudah, bagaimana ecobrick memang susah-susah
tingkat kesulitan dalam memberikan gampang, karena pikiran warga satu
edukasi yakni dengan mengajak sama lain tidak sama memang ada
warga sekitar akan sadar terhadap yang mementingkan mereka itu hanya
pemanfaatan plastik yakni dengan mengumpulkan sampah yang bernilai
pembuatan ecobrick? ekonomis untuk dijual, sedangkan
yang sampah plastik mereka lebih
banyak membakarnya, dibuang
disungai, sehingga dari situlah kita
memberikan motivasi supaya mereka
itu tidak membuang sampah
sembarangan disungai, mereka
otomatis bertanya-tanya diapakan
seandainya dijual tidak laku, di bank
sampah hanya disedekahkan itu
bagaimana mereka akan tertarik
dengan hal yang memang sudah
terbukti, contohnya dirumahnya tidak
punya kursi, jadi mereka akan diberi
edukasi mengenai ecobrick ini bisa
dimanfaatkan untuk keseharian seperti
sofa, kursi, meja dll, sehingga mereka
tidak membutuhkan biaya banyak
akhirnya mereka semangat dan
mengikuti.
Dalam edukasi membutuhkan
kesadaran dari diri sendiri karena
butuh konsisten, kesabaran, keuletan,
memang sampah ini hal yang kecil.
Tapi kebanyakan disepelekan sehingga
berdampak tidak baik untuk
lingkungan.
Pesan untuk individu dikalangan Kita butuh bumi, tapi bumi tidak butuh
remaja yang ingin berkontribusi pada kita dengan adanya seperti itu marilah
konservasi mengenai edukasi dan kita mengurangi penumpukan sampah
kesadaran lingkungan melaului dengan cara tidak membakar sampah
penggunaan ecobrick? itu adalah salah satu cara kita untuk
mengurangi penumpukan sampah.

Dari hasil wawancara didapatkan bahwa konsep ecobrick dilakukan untuk


memberikan edukasi terkait pendaur ulangan sampah plastik yang awalnya tidak
bernilai ekonomis menjadi nilai keindahan. Kemudian dari cara pembuatannya
juga tergolong tidak begitu mudah. Ada tatacara atau rumus untuk pembuatan
ecobrick. Dimulai dari ketersediaan alat dan bahan kemudian plastik yang
digunakan juga plastik mentalist yang sudah dibersihkan. Dari sampah plastik
yang sudah dikumpulkan kemudian di daur ulang menjadi ecobrick yang bernilai
keindahan. Dari segi penggunaan ecobrick dalam membantu menjaga ekosistem
lingkungan konservasi yang mana ecobrick sangat menjaga sekali akan hal
tersebut. Selain bernilaikan keindahan hal ini juga dapat menanggulangi sampah
plastik dari masalah pencernaan lingkungan seperti dibakar yang akan membuat
pencemaran udara.sebab sampah plastik tidak dapat di urai. Selain itu juga
pemanfaatan ecobrick juga memiliki waktu penggunaan yang sangat lama apabila
dalam proses pembuatannya dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu pembuatan
ecobrick membutuhkan konsisten, kesabaran dan keuletan. Agar mendapatkan
hasil yang maksimal. Hal itu juga dapat mendukung dalam penjagaan lingkungan.
Betapa berharganya lingkungan bagi suatu kehidupan konservasi. Kita hidup
dibumi dengan segala sumberdaya yang ada dan telah tersedia. Oleh karena itu
mari tetap untuk menjaga konservasi lingkungan secara alami agar kita dapat bisa
memanfaatkan sumberdaya alam yang dibumi dengan baik.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun rumah tangga. Sampah adalah sisa kegiatan sehari – hari manusia
atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Sebagai salah satu solusi pemanfaatan
sampah plastik, pembuatan ecobrick juga memiliki manfaat untuk mengurangi
resiko bencana dan upaya konservasi sungai sebagai nadi kehidupan. Pembuatan
ecobrick berupa kursi dapat dilakukan dengan cara sederhana. Priduk ecobrick
berupa kursi ini dapat dilakukan oleh semua kalangan, baik dewasa seperti bapak,
ibu, maupun remaja, dan anak-anak serta dalam pembuatan suatu produk ecobrick
berupa kursi ini dapat pula memanfaatkan bahan yang telah ada, seperti botol
plastik dan kemasan plastik.
Ecobrick merupakan teknik pengolahan sampah plastik menjadi material
yang ramah lingkungan. Ecobrick dapat dijadikan sebagai karya seni hingga
digunakan sebagai bahan material bangunan. Ecobrick merupakan sebutan untuk
botol plastik yang diisi dengan bahan plastik, sehingga botol plastik menjadi
sangat padat dan keras. Ecobrick merupakan salah satu solusi yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi limbah plastik menjadi
produk yang bermanfaat.
perlunya edukasi dan kesadaran diri yakni seperti yang telah dilakukan
oleh para generasi pemuda dengan melakukan gerakan pembersihan sampah atau
yang disebut sebagai word cleandup day merupakan salah satu upaya dalam
memberikan edukasi berupa tindakan aksi bersih-bersih sampah.
Saran
Saran supaya kedepannya masyarakat dan anak muda lebih memperhatikan
tentang sampah plastik dan lingkungan sekitar. Kebersihan lingkungan dimulai
dari kesadaran diri kita sendiri. Mari mulai tanamkan kebiasaan memilah sampah.
Untuk membantu menjaga bumi kita.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhwan Tanjung, Dkk. Penanganan Limbah Sampah Plastik Berbasis Kearifan
Lokal di Kelurahan Sirandong Kabupaten Labuhanbatu. Jurnal Vol XI
No.2 2022.
Nur El Fajri. Dkk. Ecobrick Sebagai Solusi Penanggulangan Sampah Plastik Di
Desa Tambak. Jurnal “pengebdian Kepada Masyarakat”. Vol.2 No.5, 2022
Ririn Widiyasari, Pemanfaatan Sampah Plastik Dengan Metode Ecobrick Sebagai
Upaya Mengurangi Limbah Plastik,
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat, Vol 1, 2021.
Ristanto, A. Ecobrick sebagai Smart Solution dalam Penanggulangan Sampah di
Kota Surakarta. Journal. 2022
Yusika, R., dan Yanti, A. Ecobrick: Solusi Cerdas dan Praktis untuk Pengelolaan
Sampah Plastik. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. Vol 5 No 2 2021
Yusiyaka, R., dan Yanti, A.Ecobrick, Solusi Cerdas dan Praktis untuk
Pengelolaan Sampah Plastik. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 2021.
Zulaidah, A., Prasdiantika, R., & Basuki, P. Pelatihan Pembuatan Ecobrick di
Sendangmulyo Kecamatan Tembalang sebagai Alternatif Penanganan
Limbah Plastik. Journal of Social Work and Empowerment, 1(3),2022.

Anda mungkin juga menyukai