Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Oleh
Nurul Hidayati1
Putri Pramita Sari*
Rika Santica Devi*

Abstrac: This paper uses the research methods literature with secondary data as
the data source with the purpose of explaining the characteristics of biology as a
science that is, the object of study in the form of concrete objects, developed by
empirical experience (real experience), using the way of thinking that is logical,
deductive, have systematic steps that are raw, the result is objective, and the
components of biology as a science. Additionally in this paper also described the
branches of biology with the object of study, and the application of biological
sciences in various fields of life, such as in the areas of agriculture, health,
environment, and biotechnology.

Key words: biology, science, utilization

Abstrak: Penulisan makalah ini menggunakan metode penelitian kepustakaan


dengan data sekunder sebagai sumber datanya dengan bertujuan menjelaskan
karakteristik biologi sebagai ilmu yaitu, objek kajian yang berupa benda konkret,
di kembangkan berdasarkan pengalamaan empiris (pengalaman nyata),
menggunakan cara berfikir yang logis, yang bersifat deduktif, memiliki langkah-
langkah sistematis yang bersifat baku, hasilnya bersifat objektif, dan komponen
biologi sebagai ilmu. Selain itu dalam makalah ini juga dijelaskan cabang-cabang
ilmu biologi dengan objek kajiannya, dan penerapan ilmu biologi dalam berbagai
bidang kehidupan, seperti dalam bidang pertanian, kesehatan, lingkungan, dan
bioteknologi.

Kata Kunci: Biologi, ilmu, pemanfaatan

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di masa sekarang


berkembang sangatlah pesat. Tanpa terkecuali, yaitu ilmu biologi. Menurut
Campbell, Reece, dan Mitchell (2008:2), Biologi adalah ilmu yang paling sulit
dari semua bidang sains karena sistem makhluk hidup sangatlah kompleks.
Segala hal yang terjadi dalam kehidupan manusia berhubungan erat dengan segala
hal yang dapat dipelajari dalam ilmu biologi. Tentu hal ini berarti ilmu biologi
sangat berpengaruh di berbagai aspek kehidupan manusia. Misalnya masalah
pengembangan bahan pokok kebutuhan manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Ilmu biologi diharapkan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup, melalui cara-cara pemecahan masalah dengan
metode ilmiah yang terdapat di dalamnya.

PEMBAHASAN
Karakteristik Biologi sebagai Ilmu
Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perihal
kehidupan sejak beberapa juta tahun yang lalu hingga sekarang dengan segala
1
Nurul Hidayati, Putri Pramita Sari, Rika Santica Devi Mahasiswa Jurusan Tadris Biologi,
Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2015.
perwujudan dan kompleksitasnya, dimulai dari sub-partikel atom hingga interaksi
antar makhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya (ekosistem)
(Nugroho L. Hartanto, 2004:3). Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat
manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus
berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan
karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki
karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.
Karakteristik biologi sebagai ilmu meliputi (1) objek kajian berupa benda
konkret dan dapat ditangkap indera, (2) dikembangkan berdasarkan pengalaman
empiris atau pengalaman nyata, (3) memiliki langkah-langkah sistematis yang
bersifat baku, (4) menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya
berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan
yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan
dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus, (5) hasilnya bersifat obyektif
atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa
hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan, (6) komponen
biologi sebagai ilmu.

Cabang-cabang Ilmu Biologi


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan untuk mempermudah
mempelajarinya, ilmu biologi dipilah menjadi cabang-cabang ilmu. Setiap cabang
ilmu mengkaji lebih spesifik mengenai suatu objek permasalahan yang sedang
dipelajari. Cabang-cabang biologi itu di antaranya (1) mikrobiologi, Ilmu yang
mempelajari jasad renik. Hal-hal yang dipelajari antara lain mengenai macam
jasad renik, kehidupannya, fisiologinya, regenerasi, serta manfaat dan
kerugiannya. Ilmu ini banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, pengolahan
pangan, obat-obatan, pertanian dan bioteknologi, (2) entomologi, Ilmu yang
mempelajari temtang serangga. Hal-hal yang dipelajari antara lain mengenai daur
hidupnya, struktur tubuhnya, serta pemanfaatannya. Ilmu ini banyak di
manfaatkan oleh bidang pertanian dan kedokteran, (3) botani, Ilmu yang
mempelajari tentang tumbuhan. Hal-hal yang dipelajari antara lain mengenai
morfologi, fisiologi, serta pemanfaatan tumbuhan. Ilmu ini banyak dimanfaatkan
oleh bidang pertanian, farmasi,dan kultur jaringan, (4) zoology, Ilmu yang
mempelajari tentang hewan. Hal-hal yang dipelajari antara lain mengenai struktur
tubuh , fisiologi, dan pemanfaatannya. Ilmu ini banyak dimanfaatkan oleh bidang
kedokteran hewan dan bioteknologi, (5) genetika, Ilmu yang mempelajari sifat
keturunan pada makhluk hidup. Hal-hal yang dipelajari antara lain kelainan-
kelainan sifat pada makhluk hidup, serta cara pewarisan sifat keturunan pada
makhluk hidup. Ilmu ini banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, kedoteran,
dan bioteknologi

Penerapan Ilmu Biologi dalam Kehidupan Sehari-hari


Beberapa contoh manfaat biologi dalam kehidupan adalah (1) pemanfaatan
biologi dalam bidang pertanian, ada banyak sekali peranan ilmu Biologi dalam
bidang pertanian. Beberapa peranannya meliputi (a) membantu dalam menemukan
dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, terutama bahan makanan
dari tanaman pertanian, (b) menemukan berbagai penyebab dan pengobatan
berbagai macam penyakit pada tanaman pertanian, (c) penemuan bibit - bibit
unggul tanaman pertanian yang bisa meningkatkan produksi pertanian sehingga
dapat membantu menyelesaikan masalah pangan, (d) menyingkap rahasia proses-
proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga dapat digunakan untuk
merubah sifat sifat pada tanaman pertanian menjadi lebih unggul serta
menghasilkan tanaman hibrida yang banyak dengan sifat yang tetap.
Saat ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan
hibridisasi. Melalui teknik hibridisasi ini telah didapatkan varietas unggul seperti
kacang-kacangan dan serealia. Selain itu, pengendalian hama sekarang ini telah
dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis. Pengendalian hama
dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain, yaitu (a) memanfaatkan
predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat untuk kupu-kupu artona yang
merusak kelapa, (b) memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan
mengadakan rotasi tanaman, (c) menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya
VUTW (Varietas Unggul Tahan Wereng).
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrient, dan peternakan
hewan. Ada beberapa genera bakteri yang hidup dalam tanah (misalnya
Azetobacter, Clostridium, dan Rodhospirillum) mampu untuk mengikat molekul-
molekul nitrogen untuk dijadikan senyawa-senyawa pembentuk tubuh mereka,
misalnya protein (Dwidjoseputro, 2005). Jika sel-sel itu mati, maka timbullah zat-
zat hasil urai seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak). Sebagian dari amoniak terlepas
ke udara dan sebagian lain dapat dipergunakan oleh beberapa genus bakteri
(misalnya Nitrosomonas dan Nitrosococcus) untuk membentuk nitrit. Nitrit
digunakan oleh genus bakteri yang lain untuk memperoleh energy. Oksidasi
amoniak menjadi nitrit dan oksidasi nitrit menjadi nitrat berlangsung didalam
lingkungan yang aerob. Peristiwa seluruhnya disebut nitrifikasi. Pengoksidasian
nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh nitrobacter.
Proses nitrifikasi ini dapat di tulis sebagai berikut.
2NH3+3O2 Nitrosomonas, Nitrosococcus 2HNO3+H2O +energy
2HNO2+O2 Nitrobacter 2HNO3+energy
Selain itu, mikroorganisme ini juga dapat digunakan sebagai agen pembusuk
alami, yang akan mendekomposisi sampah-sampah organik menjadi materi
inorganik sehingga dapat mengurangi kuantitas sampah, menyuburkan tanah dan
dapat menjadi sumber nutrisi bagi tumbuhan. Seorang peneliti dari Amerika
Serikat yaitu Waksman telah menemukan mikroorganisme tanah yang
menghasilkan streptomisin, yaitu bakteri Streptomyces (Dwidjoseputro, 2005).
Peran lain mikroba dalam bidang pertanian antara lain dalam teknologi
kompos bioaktif dan dalam hal penyediaan dan penyerapan unsur hara bagi
tanaman (biofertilizer). Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan
bantuan mikroba lignoslulotik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan
berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. Teknologi kompos
bioaktif ini menggunakan mikroba biodekomposer yang mampu mempercepat
proses pengomposan dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Mikroba
akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos, dan ketika kompos tersebut diberikan
ke tanah, mikroba akan berperan untuk mengendalikan organisme; (2)
pemanfaatan biologi dalam bidang lingkungan dan energi, mikroorganisme ini
banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar hayati (metanol dan etanol),
bioremediasi, dan pertambangan. Selain itu, mikroorganisme yang ada di
lingkungan berperan dalam perputaran/siklus materi dan energi terutama dalam
siklus biogeokimia dan berperan sebagai pengurai (dekomposer). Mikroorganisme
tanah berfungsi merubah senyawa kimia di dalam tanah, terutama pengubahan
senyawa organik yang mengandung karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor menjadi
senyawa anorganik dan bisa menjadi nutrisi bagi tumbuhan. Mikroorganisme pada
lingkungan alami juga dapat digunakan sebagai indikator baik buruknya kualitas
lingkungan, baik perairan ataupun terrestrial; (3) pemanfaatan biologi dalam
bidang bioteknologi, kemajuan bioteknologi, tak terlepas dari peran mikroba.
Karena materi genetika mikroba sederhana, sehingga mudah dimanipulasi untuk
disisipkan ke gen yang lain. Disamping itu karena materi genetik mikroba dapat
berperan sebagai vektor (plasmid) yang dapat memindahkan suatu gen dari
kromosom oganisme ke gen organisme lainnya. Misalnya terapi gen pada
penderita gangguan liver. Terapi ini dapat dilakukan secara ex-vivo maupun in-
vivo.
Dalam terapi gen ex vivo, sel hati (misalnya) dari pasien yang hatinya telah
mengalami kerusakan dipindahkan melalui pembedahan dan perawatan.. Sel-sel
hati yang dirubah secara genetik kemudian akan ditransplantasikan kembali dalam
tubuh. Strategi terapi gen in vivo meliputi pemasukan gen ke dalam jaringan dan
organ di dalam tubuh tanpa diikuti oleh pemindahan sel-sel tubuh. Tantangan
utama dalam terapi gen in vivo adalah pengiriman gen hanya terjadi pada jaringan
yang diharapkan dan tidak terdapat pada jaringan yang lain. Pada terapi ini, virus
digunakan sebagai vektor untuk pengiriman gen (Thieman, 2004).
Beberapa hasil perkembangan bioteknologi lain yang penting dan
melibatkan mikroba adalah produksi insulin, tanaman transgenik serta antibodi
monoklonal. Antibodi monoklonal (MAbs) merupakan salah satu antibodi murni
yang bersifat sangat spesifik dan menjadi peluru ajaib bagi dunia pengobatan; (4)
pemanfaatan biologi dalam bidang kesehatan, dahulu banyak masalah penyakit
yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang
ditempuh untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi
berkat perkembangan Biologi, khususnya dalam cabang ilmu: anatomi dan
fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi dan patologi, telah banyak membantu
para dokter dalam memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian
para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit yang
sampai saat ini.
Contoh-contoh pengetahuan biologi beserta cabang-cabang ilmunya dalam
dunia kesehatan dan atau kedokteran, yaitu (a) para penderita penyakit yang
mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuhnya, kini telah mendapatkan
jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ.
Transplantasi organ yang sudah berhasil dilakukan oleh para dokter adalah
pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati, (b) teknik
fertilasi invitro telah dapat diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak, tetapi
telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami
istri yang sulit mendapatkan keturunan karena suatu kelainan. Fertilasi ini
tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan
pemisahan gamet sperma yang membawa kromosom X dan Y (penentu jenis
kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini memungkinkan para
pasangan suami isteri mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu,
(c) mikrobiologi kedokteran telah berhasil mengidentifikasi beberapa jenis
mikroba yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Dengan
demikian, antibiotik untuk mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat, (d) virologi
pun juga berperan dalam dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam
usaha menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya pada kasus yang baru saja terjadi
yaitu mengenai Virus Flu Burung. Virus Flu Burung atau disebut juga Virus Avian
Influenza, yang hanya dapat diteruskan kepada manusia melalui kontak yang
sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan
Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Caranya adalah dengan
menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi aman.
Mereka mengambil satu gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi
dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi virus buatan ini kemudian
dipersiapkan sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya.

Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Biologi sebagai
ilmu mempunyai beberapa karakteristik, yaitu objek kajian berupa benda konkret
dan dapat ditangkap indera, dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris
(pengalaman nyata), memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku,
menggunakan cara berfikir logis, hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, dan
komponen biologi sebagai ilmu. Ilmu biologi juga mempunyai banyak cabang
ilmu antara lain seperti, mikrobiologi, entomologi, genetika, virology, dan
sebagainya. Ilmu biologi juga mempunyai banyak peranan dalam berbagai bidang
seperti bidang pertanian, bidang lingkungan, bidang kesehatan, dan bidang
bioteknologi.

Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Selain itu, mengetahui dan memahami penerapan biologi dalam kehidupan sehari-
hari dirasakan sangat penting, karena ilmu biologi dapat membantu masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.

Daftar Rujukan
Kimball, W. John. 1983. Biologi (Edisi kelima jilid 1). Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama.
Nugroho, L. Hartanto & Sumardi, I. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Yusa & Maniam, S.B.M. 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Biologi 1. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Maulana, M. 2013. Hakekat Biologi Sebagai Ilmu, (online).
(http://mawdyymaulana.blogspot.co.id/2013/05/hakekat-biologi-sebagai-
ilmu.html), diakses 23 November 2015.
Ramli, K. 2011. Biologi Sebagai Ilmu, (online).
(https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/biologi-sebagai-ilmu/), diakses
23 November 2015.
Aslan, K. 2012. Objek Kajian Biologi, (online).
(http://biology-knowledges.blogspot.co.id/2012/04/objek-kajian-
biologi.html), diakses 23 November 2015.
2014. Definisi Metode Menurut Para Ahli, (online).
(http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/definisi-metode-menurut-
para-ahli.html), diakses 24 November 2015.
Hozenvile, D.V.Z, 2011. Manfaat Biologi Dalam Berbagai Bidang, (online).
(http://akio-asakura.blogspot.co.id/2011/09/manfaat-biologi-dalam-
berbagai-bidang.html), diakses 24 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai