Anda di halaman 1dari 3

PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN

Dedi Anto S
Universitas Negeri Medan Program Pascasarjana
Jln. Willem Iskandar Psr. V- Kotak Pos No. 1589 Medan 20221
maniursidauruk@gmail.com telp. (082161686336)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui secara langsung bahkan praktek secara langsung
cara membuat media kultur. Selain itu dari pengamatan mahasiswa bisa mengetahui media
yang kontaminasi dan dapat mengaplikasikan serta bisa berhati-hati dalam membuat media
untuk ke depannya supaya tidak terjadi kontaminasi.

PENDAHULUAN (1994) berpendapat bahwa media MS


Keberhasilan kultur in viro ditentukan digunakan hampir semua macam tanaman,
oleh media dan macam tanaman. Media terutama herbaceous. Media ini
mempunyai 2 fungsi utama, yaitu untuk mempunyai konsentrasi garam-garam
menyuplai nutrisi dan untuk mengarahkan mineral yang tinggi dan senyawa N dalam
pertumbuhan melalui zat pengatur tumbuh. bentuk NO3- dan NH4+. Sebenarnya media
Media Tumbuh, yang mana di dalam media yang digunakan untuk kultur in-vitro
tumbuh itu terkandung komposisi garam bermacam-macam tergantung dari jenis
an-organik dan zat pengatur tumbuh. tanaman yang digunakan dan tujuan dari
Terdapat 13 komposisi media dalam kultur pembuatan kultur tersebut.
jaringan, antara lain Murashige dan Skoog Zat pengatur tumbuh tanaman, yang
(MS), Woody Palnt Medium (WPM), mana faktor yang perlu diperhatikan dalam
Knop, Knudson-C, Anderson, dll. Media penggunaan ZPT adalah konsentrasi,
yang sering digunakan adalah MS. urutan penggunaan, dan periode masa
Pembuatan media harus induksi dalam kultur tertentu. Jenis yang
berdasarkan perhitungan konsentrasi yang sering digunakan adalah golongan auksin
tepat karena akan mempengaruhi seperti Indole Aceti Acid (IAA),
keberhasilan tumbuh eksplan. Media yang Napthalene Aceti Acid (NAA), 2,4-D, CPA
digunakan merupakan media MS dan Indole Acetic Acid (IBA). Golongan
(Murashige dan Skoog). Hendaryono sitokinin seperti Kinetin, Benziladenin
(BA), 2I-P, Zeatin, Thidiazuron, dan PBA. dan agar sebanyak 1, 75 gram. Kemudian
Golongan gibberelin seperti GA3. dicampur dan dimasukkan dalam larutan
Golongan zat penghambat tumbuh seperti dan di stirer supaya tercampur rata
Ancymidol, Paclobutrazol, TIBA, dan (homogen). Gelas tersebut ditutup dengan
CCC. plastik setelah itu di oven dalam microwave
selama 7 menit. Setelah itu langsung tuang
ALAT DAN METODE
ke dalam botol kultur yang telah bersih
Alat yang digunakan adalah botol
sebanyak 20 ml untuk tiap botolnya dan
kultur, pinset, scalpel, LAF, dan bunsen.
ditutup dengan plastik atau alumunium foil
Bahan yang digunakan adalah anggrek,
yang telah disterilkan dengan alkohol dan
stok A (NH4NO3 = 0,4125 gr), stok B
tangan tidak boleh menyentuh mulut botol
(KNO3 = 0, 475 gr), Mio Inositol = 0,025
supaya tidak terjadi kontaminasi.
gr, Sukrosa = 7,5 gr, agar-agar =1,75 gr,
Kemudian di masukkan autoclave selama
stok C.D.E.F = 1,25 ml, vitamin = 1 ml.
20 menit untuk sterilisasi dan diangkat
Media yang digunakan MS + BA 3 ppm +
dimasukkan dalam ruang tiga untuk
IAA 0,1ppm.
diamati.
Tahapan pembuatan media: (1)
PEMBAHASAN
tambahkan Aquades 250 ml, larutkan pH
Kesuksesan kegiatan kultur
4,8-5,8, (2) masukkan agar dimasak sampai
jaringan akan ditentukan dan sangat
mendidih, (3) Tuang ke botol steril, (4)
tergantung oleh pemilihan media yang
Tutup dan beri label, (4) Masukkan ke
dalam autoklaf dengan suhu 121 oC selama digunakan. Teknik kultur jaringan
menekankan lingkungan yang cocok agar
15-20 menit, (5) angkat dan simpan di
eksplan dapat tumbuh dan berkembang.
ruang Kultur.
Lingkungan yang cocok sebagian akan
Menyiapkan alat dan bahan. Mengisi
terpenuhi bila media yang dipilih
gelas dengan aquades kurang lebih 50 ml
mempertimbangkan segala sesuatu yang
atau 100 ml. Dan menambahkan unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman.
telah di stok sesuai dengan ketentuan di
Pembuatan media harus
atas. Setelah itu ditambahkan aquades
berdasarkan perhitungan konsentrasi yang
hingga 500 ml. Kemudian distirer dan
tepat karena akan mempengaruhi
diukur pH nya jika larutan asam ditambah
keberhasilan tumbuh eksplan. Media yang
NaOH, jika larutan basa maka ditambahkan
digunakan merupakan media MS
HCl. Kemudian menimbang gula 7,5 gram
(Murashige dan Skoog). Hendaryono
(1994) berpendapat bahwa media MS KESIMPULAN
digunakan hampir semua macam tanaman, Pembuatan media harus berdasarkan
terutama herbaceous. Media ini perhitungan konsentrasi yang tepat karena
mempunyai konsentrasi garam-garam akan mempengaruhi keberhasilan tumbuh
mineral yang tinggi dan senyawa N dalam eksplan. Langkah awal dari pembuatan
bentuk NO3- dan NH4+. Sebenarnya media media adalah pembuatan larutan stok dan
yang digunakan untuk kultur in-vitro dilanjutkan dengan pembuatan media. Hal
bermacam-macam tergantung dari jenis yang harus diperhatikan dalam pembuatan
tanaman yang digunakan dan tujuan dari media ini adalah ketelitian saat mengukur/
pembuatan kultur tersebut. menimbang bahan-bahan yang akan
dijadikan media.

DAFTAR PUSTAKA

Kebudayaan, K. P. D. Laporan Praktikum


Kultur Jaringan Tanaman Acara Ii
Pembuatan Media.
Daisy P. Sriyanti Hendaryono, A. W.
(1994). Teknik Kultur Jaringan .
Yogyakarta : Kanisius .

Gambar 1. Menimbang bahan untuk stok A dan Ma'at, S. (2009). Sterilisasi dan Disinfeksi
Stok B . Surabaya: Airlangga University
Press.
Septarini Dian Anitasari, D. N. (2018).
Dasar Teknik Kultur Jaringan
Tanaman . Yogyakarta: CV Budi
Utama.
Yuliarti, N. (2010). Kultur jaringan skala
rumah tangga. yogyakarta: Lily
Publisher.

Gamabr 2. Menimbang glukosa

Anda mungkin juga menyukai