Kelompok : .................................................................................
Nama tim/NIM : .................................................................................
: .................................................................................
: .................................................................................
: ..................................................................................
: .................................................................................
: .................................................................................
Tujuan Pembelajaran :
1. Merampas Nutrisi
Bakteri juga membutuhkan nutrisi untuk tumbuh, untuk mengambil nutrisi “gratis”
mereka kemudian mengambilnya dari tubuh inang. Zat besi misalnya, dibutuhkan oleh
manusia dan juga Bakteri. Untuk mendapatkan zat besi dalam tubuh manusia, beberapa
patogen mensekresikan protein yang disebut siderophores, yang mengambil zat besi dari
protein pembawa zat besi.
2. Kerusakan Langsung
Setelah patogen menempel pada sel inang, mereka dapat langsung menyebabkan
kerusakan, karena patogen menggunakan sel inang untuk memperoleh nutrisi dan
menghasilkan kotoran sisa. Patogen juga berkembang biak dan membelah di dalam sel
inang, sehingga sel tersebut akan pecah dan mengeluarkan Bakteri interseluler. Beberapa
bakteri seperti E. coli, Shigella, Salmonella, dan Neisseria gonorrhoeae, dapat
mempengaruhi epitel sel inang untuk menelan mereka dalam proses yang menyerupai
fagositosis. Kemudian setelah mereka dapat lewat, patogen tersebut akan melakukan
proses “fagositosis terbalik” sehingga dimuntahkan lagi di dalam sel inang tersebut. Ini
menyebabkan Bakteri dapat memasuki sel-sel inang dengan bebas. Beberapa Bakteri juga
dapat mengeluarkan enzim untuk melakukan penetrasi langsung ke dalam sel inang,
penetrasi ini akan membuat kerusakan pada sel inang.
3. Produksi Toksin
Toksin adalah zat beracun yang diproduksi oleh Bakteri tertentu dan sering menjadi
faktor utama yang berkontribusi terhadap sifat patogen Bakteri. Toksin dapat dilepaskan
ketika Bakteri lisis (mati), inilah mengapa pada pengobatan dengan antibiotik, awalnya
gejala akan semakin parah, karena banyak Bakteri yang mati dan mengeluarkan toksin.
Toksin dapat diklasifikasikan sebagai eksotoksin atau endotoksin. Eksotoksin adalah
toksin yang dihasilkan dan secara aktif disekresikan, sedangkan endotoksin adalah toksin
pada bagian membran luar dari bakteri. Biasanya, endotoksin tidak dikeluarkan sampai
Bakteri dibunuh oleh sistem kekebalan tubuh. Toksinosis adalah perkembangan penyakit
yang disebabkan hanya oleh toksin Bakteri, tidak harus melibatkan infeksi bakteri
(misalnya ketika Bakteri telah mati, tapi sudah menghasilkan toksin yang tertelan).
Keadaan ini dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
VAKSIN, ANTITOKSIN, DAN ANTIBIOTIK
Vaksin dapat diproduksi untuk melindungi manusia dan hewan dari infeksi Bakteri
patogen dan toksin tertentu. Vaksin yang melawan infeksi Bakteri biasanya dibuat dengan
membunuh atau melemahkan spesimen Bakteri patogen yang kemudian dilarutkan. Ketika
disuntikkan ke dalam tubuh, zat tersebut merangsang sistem kekebalan tubuh seseorang
untuk membentuk antibodi terhadap Bakteri, sehingga melindungi seseorang untuk
menjadi sakit ketika terjadi infeksi di masa depan.
Berbeda dengan vaksin, suntikan antitoksin mengandung antibodi yang telah
dibentuk sebelumnya. Zat ini disiapkan dengan menyuntikkan toksin Bakteri ke dalam
hewan hidup. Darah kemudian dikumpulkan dan serum dipisahkan dari darah dengan
proses kimia. Antitoksin bekerja lebih cepat daripada vaksin, tapi perlindungan biasanya
bertahan tidak lebih dari beberapa minggu atau beberapa bulan. Lain halnya dengan toksin,
vaksin dapat melindungi selama satu tahun atau lebih.
Infeksi Bakteri dapat diobati dengan antibiotik, yang diklasifikasikan sebagai
bacteriosidal jika mereka membunuh Bakteri atau bakteriostatik jika mereka hanya
mencegah pertumbuhan Bakteri. Beberapa jenis mikroorganisme mengeluarkan zat
antibiotik yang dapat menghancurkan mikroba lainnya. Penisilin adalah produk dari jamur,
sedangkan Basitrasin dan polimiksin dibuat oleh bakteri. Banyak antibiotik yang secara
luas digunakan, seperti streptomisin, neomisin, eritromisin, dan tetrasiklin, berasal dari
anggota dari genus Streptomyces, adalah sekelompok Bakteri tanah dengan karakteristik
seperti jamur.
1. Cara kerja antibiotik mengobati infeksi bakteri bervariasi sesuai dengan jenis dari
antibiotik itu sendiri. Berdasarkan formulasi obat dan cara memerangi bakteri, jelaskan
jenis antibiotik – bakteriostatik (bacteriostatic) dan bakterisida (bactericide).................
2. Untuk mengatasi berbagai aktifitas bakteri yang dapat merugikan, perlu di lakukan
tindakan yang tepat. Jelaskan tindakan tersebut dapat berupa tindakan pencegahan
(preventif) maupun tindakan pengobatan.................
3. Carilah kasus-kasus penyakit di dunia yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen.