Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEKANISME YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN SEL PEJAMU


Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ilmu Dasar Keperawatan

Di susun oleh:
Ibnu shihab
Prodi : S1 Keperawatan

Dosen Pembimbing:
-

S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHHAMADYAH TANGERANG


2023

1
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, dan karunia-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ilmu Keperawatan Dasar yang berjudul
Mekanisme yang menyebabkan kerusakan sel pejamu dengan baik. Makalah ini dibuat
bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Keperawatan Dasar dan juga untuk membentuk atau
membangun kreatifitas mahasiswa dalam pembuatan makalah yang akan datang.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: ......... sebagai
dosen Ilmu Keperawatan Dasar. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian makala hini. Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar makalah,
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Tangerang 31 maret 2023

Ibnu shihab

2
DAFTAR ISI
Cover
Kata pengantar....................................................................................................................2
Daftar isi...............................................................................................................................3
BAB I : Pendahuluan..........................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Fungsi..............................................................................................................................4
1.4 Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II : Pembahasan.........................................................................................................5
2.1 Macam-macam Agen Infeksius........................................................................................5
2.2 Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu Melawan Mikroorganisme..................6
2.3 Pengontrolan Pertumbuhan Mikroorganisme.................................................................6
2.4 Menurunkan Jumlah Mikroorganisme..........................................................................8
BAB III : Penutup..............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16
3.2 saran...............................................................................................................................16
Daftar pustaka...................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh kita sepanjang waktu terpapar dengan bakteri, virus, jamur, dan parasit, semuanya
terjadi secara normal dan dalam berbagai tingkatan pada kulit, mulut, jalan napas, saluran cerna,
membran yang melapisi mata, dan bahkan saluran kemih. Banyak dari agen infeksius ini mampu
menyebabkan kelainan fungsi fisiologis yang serius atau bahkan kematian bila agen infeksius
tersebut masuk ke jaringan yang lebih dalam.
Tubuh manusia telah diciptakan dengan berbagai macam sistem yang berfungsi sebagai
pertahanan tubuh. Selain itu juga terdapat respon-respon tubuh terhadap benda asing yang bersifat
merugikan. Apabila terjadi cedera jaringan yang dikarenakan oleh bakteri, trauma, bahan kimia,
panas, atau fenomena lainnya maka jaringan yang cedera itu akan melepaskan berbagai zat yang
menimbulkan perubahan sekunder yang sangat dramatis disekeliling jaringan yang tidak
mengalami cedera.
Dewasa ini penyakit infeksi sudah merupakan penyakit dimana para sarjana Kedokteran
telah mengembangkan, baik terapi maupun penelitian-penelitian tentang perkembangan,
pencegahan dan pengobatan infeksi maupun penyakit-penyakit, yang berhubungan dengan infeksi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja Macam-macam Agen Infeksius ?
2. Bagaimana Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu Melawan Mikroorganisme ?
3. Bagaimana Cara Pengontrolan Pertumbuhan Mikroorganisme ?
4. Bagaimana cara Menurunkan Jumlah Mikroorganisme ?
1.3 Fungsi & Tujuan
1. Agar pembaca dapat mengetahui Macam-macam Agen Infeksius.
2. Agar pembaca dapat mengetehui Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu
Melawan Mikroorganisme.
3. Agar pembaca dapat mengetahui cara Pengontrolan Pertumbuhan Mikroorganisme.
4. Agar Pembaca dapat mengetahui cara Menurunkan Jumlah Mikroorganisme

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Macam-macam Agen Infeksius


Infeksi merupakan peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme di dalam tubuh
pejamu (Pronggoutomo, 2002). Sedangkan agen infeksius adalah mikroorganisme yang dapat
menimbulkan infeksi. Pejamu adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya serta perjalanan penyakit. Faktor-faktor tersebut banyak macamnya,
antara lain : umur, seks, ras, genetik.pekerjaan, nutrisi, status kekebalan, adat istiadat, gaya hidup
dan psikis.

Mikroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain:

1.Virus

2. Bakteri

3.Jamur

4.Parasit

5.Riketsia

6.Clamidia

2.2 Kondisi Yang Melemahkan Pertahanan Pejamu Melawan Mikroorganisme

Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba
patogen di sekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia.
Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respons imun tubuh
manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologik
spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga
respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraselular atau bakteri intraselular mempunyai
karakteristik tertentu pula.

Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari,
dan polusi. Stres emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk
mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh sistem pertahanan tubuh, sistem
kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan.

Respons pejamu yang terjadi juga tergantung dari jumlah mikroba yang masuk. Mekanisme
pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yang berbahaya meliputi Pertahanan fisik dan kimiawi,

5
seperti kulit, sekresi asam lemak dan asam laktat melalui kelenjar keringat, sekresi lendir,
pergerakan silia, sekresi air mata, air liur, urin, asam lambung serta lisosom dalam air mata.

2.3 Pengontrolan Pertumbuhan Mikroorganisme


Mengontrol pertumbuhan organisme patogen dapat dilakukan dengan tiga cara seperti:

1. membunuh patogen
2. menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan
3. mencegah transmisi.
2.4 Menurunkan Jumlah Mikroorganisme
Menurunkan jumlah mikroorganisme kontaminan dan mencegah transmisi dapat dilakukan
dengan mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan metode terbaik mencegah transmisi
mikroorganisme. Telah terbukti bahwa tindakan mencuci tangan secara signifikan menurunkan
infeksi pada ICU dan infeksi saluran pencernaan. Faktor penting untuk mempertahankan higiene
yang baik dan mempertahankan integritas kulit seperti:
1. lama mencuci tangan;
2. paparan semua area tangan dan pergelangan tangan ke alat yang digunakan;
3. menggosok dengan keras hingga terjadi friksi
4. pembilasan menyeluruh;
5. memastikan tangan telah dikeringkan.
Hampir semua bakteri transien dapat dihilangkan dengan sabun dan air, tetapi bakteri
residen akan tetap tinggal. Pencuci tangan bakterisida, misalnya Hibicrub Povidone-iodine. Yang
perlu perhatian khusus saat mencuci tangan adalah area tempat berkumpulnya mikroorganisme,
seperti di sela-sela jari. Walaupun mencuci tangan dengan menggunakan bakterisida, namun tidak
semua bakteri dapat dihilangkan. Tangan tidak pernah steril maka dari itu kita memerlukan sarung
tangan steril dalam melakukan tindakan-tindakan steril. Selain itu pakaian pelindung yang
digunakan ketika memasuki ruangan steril juga dapat mencegah transmisi mikroorganisme. Dalam
menurunkan jumlah organisme kontaminan hal yang perlu diperhatikan adalah kebersihan, baik itu
kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infeksi merupakan peristiwa masuk dan penggandaan mikroorganisme di dalam tubuh


pejamu (Pronggoutomo, 2002). Sedangkan agen infeksius adalah mikroorganisme yang dapat
menimbulkan infeksi. Pejamu adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya serta perjalanan penyakit. Mikroorganisme yang termasuk dalam agen
infeksi antara lain : Virus, Bakteri, Jamur, Parasit, Riketsia, dan Clamidia.

3.2 Saran

Adapun makalah ini jauh dari kata sempurna banyak memiliki kekurangan sebagai
pembelajaran. Penulis membuka saran, jika pembaca berkenan memberikan saran untuk
kesempurnaan makalah.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://qinel-cid.blogspot.com/2017/12/agen-infeksius.html?m=1Minggu, 10 Desember 2017

Potter, P. A.,dan Perry, A. G. (2005) Fundamentals of Nursing.Ed.4 Volume 2 (Terj. Dr.


Adrina Ferderika). Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai