Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang


telah memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu
menyelesaikan yang berjudul ”Peranan Mikroba di Bidang Kesehatan” ini sesuai
dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikrobiologi.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu
pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen sebagai pengajar mata Mata
Kuliah Mikrobiologi.yang telah membimbing kami. Tidak lupa pula kepada rekan
– rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada
waktunya.

Pandeglang, Januari 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................... 2
C. Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mikrobiologi Kedokteran................................. 3
B. Cara Pemindahan Sebaran Penyakit................................... 4
C. Peranan Virus Dalam Mikrobiologi Kesehatan.................. 10
D. Peranan Bakteri Dalam Mikrobiologi Kesehatan............... 13
E. Peranan Jamur Dalam Mikrobiologi Kesehatan................. 15
F. Peranan Alga Dalam Mikrobiologi Kesehatan................... 15
G. Peranan Protozoa Dalam Mikrobiologi Kesehatan............. 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 19

2
MAKALAH

PERNANAN MIKROBA DI BIDANG KESEHATAN


Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
MIKROBIOLOGI
Dosen Pengampu : Hadi Susilo, S.Si., M.Si

Disusun oleh :
1. Siti Fatonah
2. Dinda Hendratin Putri

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS, FARMASI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
2020

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme yang
mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat
sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat
mikroskopik meskipun bukan termasuk sel.
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah
organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat
yang memung-kinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup
manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer
(udara) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut
dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam
tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini
dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga
menimbulkan penyakit.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali
memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Begitu banyak dan
dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu
unsur dalam cakupan mikrobiologi. Dengan semakin majunya teknologi
mikroskop, semakin mendukung perkembangan mikrobiologi, sehingga
pembahasan tentang ilmu ini semakin luas dan mendalam. Bahkan
mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa cabang, seperti mikrobiologi
pertanian, mikrobiologi kesehatan, mikrobiologi lingkungan dan lain-lain.
Pembagian ini bertujuan untuk mengakomodir perkembangan
mikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan serta mungkin dampak dari
mikroorganime di dalam kehidupan. Mikrobiologi dalam kehidupan telah
diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, salah satunya dalam bidang
kesehatan penggunaan mikroorganisme dapat mengetahui lebih dalam tentang

1
penyakit infeksi, penyebarannya serta cara pengobatannya dengan berbagai
cara seperti pemberian antibiotika.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi kedokteran?
2. Bagaimana cara pemindahan sebaran penyakit?
3. Bagaimana peran virus, bakteri, alga, protozoa dalam bidang kesehatan?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi kedokteran.
2. Untuk mengetahui cara pemindahan sebaran penyakit.
3. Untuk mengetahui peran virus, bakteri, alga, protozoa dalam bidang
kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mikrobiologi Kedokteran


Mikrobiologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari mikroorganisme
sebagai penyebab penyakit infeksi, cara mendiagnosis, pengobatan, pencegahan
dan pengendalian infeksi.
Suatu mikroorganisme yang membuat kerusakan atau kerugian terhadap
tubuh inang disebut sebagai patogen. Sedangkan kemampuan mikroorganisme
untuk menimbulkan penyakit disebut pathogenesis. Ketika suatu mikroorganisme
memasuki inang yang memasuki jaringan tubuh dan memperbanyak diri,
mikroorganisme dapat menimbulkan infeksi. Jika keadaan inang rentan terhadap
infeksi dan fungsi biologinya rusak, maka hal ini dapat menimbulkan penyakit.
Patogen merupakan beberapa jenis mikroorganisme atau organisme lain yang
berukuran yang lebih besar yang mampu menyebabkan penyakit.
Derajat kemampuan suatu pathogen oportunistik untuk menyebabkan
penyakit disebut virulensi. Komponen mikroorganisme yang meningkatkan
pathogenesis disebut factor virulensi. Jika suatu mikroorganisme lebih mampu
menyebabkan suatu penyakit, dikatakan lebih virulen dari yang lain. Factor
virulensi beberapa pathogen mudah diidentifikasi. Sebagai contoh, sel 
Streptococcus pnemoniae yang memiliki kapsul bersifat virulen dan
menyebabkan pneumonia, sebaliknya yang tidak berkapsul bersifat avirulen.
Strain virulen dari Corynebacterium diptheriae menghasilkan suatu toksin yang
menyebabkan diphtheria. Untuk kebanyakan pathogen, factor virulensi tidak
begitu nyata.
Mekanisme suatu pathogen untuk menyebabkan penyakit infeksi, adalah
melalui tahapan sebagai berikut :
a. Harus menginfeksi inang (suatu pathogen primer harus memasuki inang).
b. Harus melakukan metabolisme dan memperbanyak diri dalam jaringan inang.
c. Harus melawan pertahanan inang, untuk sementara.
d. Harus merusak inang.

3
B. Cara Pemindahan Sebaran Penyakit
Suatu patogen yang sangat virulen akan membawa kehancuran bagi
dirinya sendiri apabila membunuh inang yang menghidupinya atau melalui
resistensi inang yang menghancurkannya. Penyebaran atau penularan tergantung
pada dua faktor penting, yaitu terlepasnya patogen dari inang dan masuknya
patogen ke dalam inang yang rentan. Cara terlepasnya patogen tergantung pada
situs infeksi pada inang. Patogen penyebab penyakit saluran pernapasan seperti, S.
Pneumoniae, M. Tuberculosis, meninggalkan tubuh melalui eksudat dari mulut,
hidung serta tenggorokkan. Bersin dan batuk mempercepat penyebarluasan
mikroorganisme patogen dan menambah peluang untuk memasuki inang lain
(Kusnadi, dkk., 2003).
Berikut ada beberapa proses penyebaran mikroorganisme ke dalam tubuh,
baik pada manusia maupun hewan dapat melalui berbagai cara diantaranya
melalui:
1.  Kontak Tubuh
Kuman masuk ke dalam tubuh melalui proses penyebaran secara langsung
maupun tidak langsung. Penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan
kulit. Kontak langsung melalui hubungan seksual juga merupakan salah satu
penyebab terjadinya pemindahan penyakit sepeerti sifilis, gonorhoe, trakoma.
Sedangkan secara tidak langsung dapat melalui benda yang terkontaminasi
kuman.
2.  Makanan dan Minuman
Penyakit yang disebarkan melalui makanan dinamakan penyakit asal
makanan. Pemindah sebaran melalui makanan terjadi dengan dua mekanisme
yaitu:
a.   Mikroba yang terdapat dalam makanan menginfeksi hospes
b.  Mikroba mengeluarkan eksotoksin dalam makanan, kemudian menyebabkan
penyakit keracunan makanan (mabuk makanan). Contoh bakteri Salmonella
menyebabkan infeksi makanan, sedangkan spesies Clostridium dan
Staphylococcus menyebabkan keracunan makanan.

4
Terjadinya penyebaran dapat melalui makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi, seperti pada penyakit tifus abdominalis penyakit infeksi cacing,
dan lain-lain.
3.  Serangga
Arthropoda merupakan sumber pemindah sebaran mikroba pada manusia.
Jenis-jenis athropoda tertentu penting dari segi medik tidak hanya mampu
menyebabkan kerusakan nekrotik dan alergi, tetapi diantaranya dapat berfungsi
sebagai inang intermidiet bagi parasit atu sebgai vektor mikroba patogenik.
Kebanyakan penyakit-penyakit utama manusia yang dipindah sebarkan oleh
arthropoda sebagai vektor biologis. Salah satu contohnya adalah demam tifus
klasik akibat bakteri Rickettsia prowazekki dengan vektor biologis kutu badan
(Pediculus humanus), patogen berkembang biak dalam epitel usus tengah kutu.
Manusia di infeksi lewat gigitan, tinja atau karena menghancurkan kutu di kulit
(Waluyo, 2012).
Dalam Kusnadi, dkk., (2003) dijelaskan bahwa tubuh hewan termasuk
manusia menyediakan lingkungan yang dicocok bagi pertumbuhan beberapa
mikroorganisme. Hal ini karena tubuh hewan atau manusia kaya akan nutrisi
organik dan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
heterotrof. Walaupun demikian tubuh hewan tidak harus dianggap sebagai suatu
lingkungan bagi pertumbuhan mikroorganisme yang umum. Setiap daerah atau
organ berbeda secara kimia dan fisik dari daerah lain, jadi menyediakan suatu
lingkungan yang selektif diaman lebih disukai bagi mikroorganisme tertentu.
Kulit, saluran pernapasan, saluran gastrointestin, dan yang lainnya menyediakan
kondisi kimia dan fisik yang sangat beragam dimana mikroorganisme yang
berbeda dapat tumbuh secara selektif. Hewan memiliki suatu perbedaan
mekanisme pertahanan yang berbeda yang bertindak untuk mencegah atau
menghambat masuk dan tumbuhnya mikroorganisme.
Secara umum infeksi seringkali dimulai pada suatu tempat yang disebut membran
mukosa dari tubuh hewan. Membran mukosa ditemukan di seluruh tubuh
termasuk mulut, faring, esofagus, saluran urin, pernapasan, dan gastrointestin.

5
Mikroorganisme hampir selalu ditemukan pada bagian ditemukan pada bagian
tubuh yang terbuka ke arah luar seperti, rongga mulut, saluran pernapasan,
intestin, genetourinari (Kusnadi, dkk., 2003).
Serangga bekerja sebagai vektor biologi, contoh proses penyebaran penyakit
malaria dan demam berdarah oleh plasmodium pada nyamuk aedes, dan serangga
bekerja sebagai vektor mekanik contohnya disentri dan demam tifoid (penyakit
saluran pencernaan) yang dapat ditularkan  melalui lalat rumah.
4.  Udara
Mikrooganisme di udara dibagi menjadi 2, yaitu mikroorganisme udara di
luar ruangan dan mikroorganisme udara.
a. Mikroba Di Luar Ruangan
Mikroba yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial.
Mikroba di udara pada ketinggian 300-1,000 kaki atau lebih dari permukaan bumi
adalah organisme tanah yang melekat pada fragmen daun kering, jerami, atau
partikel debu yang tertiup angin. Mikroba yang paling banyak ditemukan yaitu
spora jamur, terutama Alternaria, Penicillium, dan Aspergillus.
Mikroba yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah
ketinggian 500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, yeast, fragmen dari
miselium, spora fungi, serbuk sari, kista protozoa, alga, Micrococcus, dan
Corynebacterium, dan lain-lain.
b. Mikroba di dalam Ruangan
Dalam debu dan udara di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar
orang menderita penyakit menular, telah ditemukan mikroba seperti bakteri
tuberkulum, streptokokus, pneumokokus, dan staphylokokus.  Bakteri ini tersebar
di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa. Pada proses tersebut ikut
keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba. Virus dari saluran
pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu dan udara.
Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang
mengandung patogen.  Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin,
batuk dan berbicara. Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi
ribuan mikroba. Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin

6
berkisar antara 10.000 sampai 100.000.  Banyak patogen tanaman juga diangkut
dari satu tempat ke tempat lain melalui udara dan penyebaran penyakit jamur pada
tanaman dapat diprediksi dengan mengukur konsentrasi spora jamur di udara. 
Mikroorganisme yang ditemukan di udara dapat berasal dari tanah, air,
tumbuhan, hewan dan sumber lainnya. Di udara terbuka, kebanyakan mikroba
berasal dari tanah. Sedangkan di dalam ruangan jumlah mikroba dianggap lebih
banyak dibandingkan dengan udara di luarnya, dan kebanyakan ditemukan dalam
saluran pernafasan manusia (Pediatri, 2001).
Tanah sebenarnya merupakan sumber asal bakteri di udara. Angin
berdebu membawa populasi mikroba yang dapat menyebar secara luas.
Dalam ruangan, sumber utama mikroba adalah saluran pernafasan manusia.
Hanya sebagian kecil dari mikroba tersebut yang dapat bertahan di udara,
sehingga dapat menular secara efektif kepada habitat yang sesuai (manusia
lain), terjadi dalam waktu yang singkat. Walaupun demikian, patogen manusia
tertentu (Staphylococcus dan Streptococcus) dapat bertahan dalam keadaan
kering dan tetap hidup pada debu dalam periode waktu yang lama. Bakteri
gram-positif umumnya lebih resisten terhadap kekeringan dibandingkan dengan
bakteri gram-negatif, hal ini dapat menjadi alasan mengapa bakteri gram-positif
sering terlibat dalam penyebarannya melalui udara. Sumber lain dari mikroba
yang ditemukan berasal dari tanah juga bakteri gram positif (contohnya
Micrococcus). Bakteri gram-positif lebih resisten terhadap kekeringan karena
dinding selnya lebih rigid dan tebal dibandingkan dengan bakteri gram-negatif
(Pediatri, 2001).
Menurut Waluyo(2012) penyebaran penyakit yang melalui udara yaitu,
1.   Corynebacterium diphtheriae menyebabkan penyakit difteri. Difteri dalah
penyakit saluran pernapasan bagin atas. Penyakit difteri baru nampak biasanya
2-5 hari sesudah penularan.
2.    Streptococcus pyogenes (Streptococcus beta hemolyticus Grup A)
menyebabkan berbagai penyakit misalnya faringitis (tonsilitis) yang
menyebabkan radang tenggorokan tanpa dahak, demam rematik (peradangan
jaringan penghubung pada persendian dann organ terutama jantung),

7
glomerulonefritis (peradangan ginjal; glomerulus). Kuman Streptococcus
pyogenes disebarkan terutama melalui bersin dan batuk. Kuman ini dapat
bertahan berminggu-minggu di dalam dahak atau sekresi tubuh yang lain,
sehingga membantu penyebarannya.
3.    Mycobacterium tubercolusis menyebabkan penyakit menular tuberkulosis
pada manusia, disamping itu dapat menginfeksi primata dan kera. Penularan
TBC melalui yang terutama terdapat dalam dahak. TBC pada manusia
menyerang jaringan tubuh manapun, tetapi yang paling umum terinfeksi adalah
paru-paru.
4.    Streptococcus pneumoniae dahulu namanya Diplococcus pneumoniae dan
biasanya disebut pneumokokus. Kuman ini penyebab penyakit pneumonia. Hal
ini karena penyebab pneumonia yang lain adalah Haemophilus influenzae
aureus.
5.     Neisseria meningitidis menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput
otak dan sum-sum tulang belakang). Pada manusia kuman dapat menjalar ke
selaput otak lewat darah dari nesofaring. Menimbulkan luka-luka patogenik
pada kulit, tulang, dn kelenjar adrenalin yang diduga karena endotoksin yang
di keluarkan kuman tersebut. Masa inkubasi rata-rata seminggu setelah terkena
kuman.
6.  Bordetella pertussis berbentuk batang, kokobasilus kecil-kecil dan terdapat
sendiri-sendiri, berpasangan atau membentuk kelompok kecil serta bersifat
aerobik. Kuman ini meneyebabkan penyakit pertusis atau batuk rejan (whoping
cough). Penularan penyakit pertusis dengan menghisap droplet yang terinfeksi,
kuman berkembangbiak dalam saluran pernapasan. Masa inkubasi antara 5-21
hari.
7.    Rhinovirus, tergolong piconavirus, mengandung ARN merupakan penyebab
sindror. Gejala-gejala salesma disebabkan oleh infeksi peradangan virus ini
yang jelas pada hidung, tenggorokan, sinus, trakhea, dan bronkhi, disertai oleh
eksudasi fluida, dan tidak dijumpai demam. Masa inkubasi 12-72 jam.
8.   Influenzavirus merupakan penyebab penyakit influenza. Virus ini tergolong
Orthomyxoviridae.

8
9.    Virus lain yang ditelurkan melalui udara, antara lain :
·      Virus variola, meyebabkan penyakit cacar (variola)
·      Virus Varisela-zoster, suatu herpesvirus, menyebabkan penyakit cacar air
(vrisela)
·      Virus rubela, suatu toga virus, penyebb penyakit campak jerman (rubela)
·      Virus gondong, suara paramyxovirus menyebabkan penyakit gondong dan
·      Virus polio suatu suatu Piconvirus, menyebabkan penyakit polio.
10. Beberapa jamur yang dipindah sebarkan melalui udara yaitu:
·      Cryptococcus neofarmans (filobasidiella), menyebabkan kriptokokosis
·      Candida albicans menyebabkan penyakit moniliasis
·      Blastomyces dermatitidis, menyebabkan blastomikosis Amerika Utara.
·      Blastomyces brasiliensis menyebabkan blastomikosis Amerika Selatan.
·      Histoplasma capsulatum penyebab histoplasmosis
·      Coccidiodes immitis menyebabkan koksidiodomikosis
·      Sporothrix schenchii menyebabkan penyakit sporotrikosis
5. Infeksi melalui laboratorium klinik.
Infeksi dapat terjadi melalui kelalaian pekerja medis di rumah sakit atau
tempat praktek, sebagai contoh, dalam penyuntikan, fungsi lumbal, katerterisasi,
dan lain-lain, yang dilakukan tidak menurut ketentuan kesehatan. Melalui tusukan
benda tajam seperti penyakit tetanus, rabies (gigitan anjing gila), hepatitis, AIDS
(jarum untuk transfusi darah).
6. Air
Sumber infeksi pada substrat ini adalah tinja yang berasal dari manusia
atau hewan ynag mencemari air. Tinja tersebut mengandung patogen-patogen
enterik. Bila air yang mengandung patogen mencemari makanan, infeksi ini
menyebabkan infeksi asal makanan. Pemindah sebaran mikroba penyakit asal air
dapat terjadi secara langsung. Misalnya dari ekskreta penderita ke mulut orang
lain lewat tangan atau benda-benda yang secara potensial tercemari mikroba
patogenik. Benda tercemar mungkin dicemari oleh serangga, seperti lalat yang
sebelumnya hinggap di kotoran (Waluyo, 2012).

9
Mikroba-mikroba sebagai penyebab infeksi asal air antara lain Salmonella typhi
penyebab demam tifoid, Sigella spp. penyebab penyakit disentri basiler.
C. Virus Dalam Mikrobiologi Kesehatan
1. Virus yang merugikan
1)       Influenza
Penyebab influenza adalah virus golongan orthomyxovirus yang bebbentuk
seperti bola. Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh
manusia melalui alat pernapasan.
2)       Flu burung
Flu burung atau Avian Influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus yang biasanya menjangkiti unggas dan ammalia. Penyebab penyakit ini
termasuk influenza tipe A, Strain H5N1.
3)       Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus. Gejala campak adalah demam
tinggi, batuk, dan rasa nyeri di seluruh tubuh.masa inkubasinya sekitar 10
hingga 12 hari. Di awal masa inkubasi virus berlipat ganda di saluran
pernapasan atas yang menyebabkan gejala batuk kering dan radang
tenggorokan. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh, terutama kulit, sehingga terlihat bercak-bercak merah di
kulit.
4)      Cacar Air dan Herpes Zoster
Cacar air dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama, yaitu varicella
zoster virus (VCV). Virus ini dapat langsung menyebabkan penyakit atau dapat
menetap selama beberapa tahun, baru kemudian menimbulkan penyakit.
5)     Hepatitis
Hepatitis (pembegkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Beberapa virus
hepatitis yang diekenali adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Gejala
umumnya adalah demam, mual, dan muantah, serta perubahan warna kulit dan
selaput lender terlihat kuning.
6)     Polio.

10
Polio (poliomyelitis) disebabkan oleh virus polio. Serangan virus polio
menyebabkan lumpuh jika virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan
sumsum tulang belakang.
7)     Papilonia.
Disebabkan oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di
kulit, alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan. Infeksi terjadi
melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
8)       Gondong.
Penyakit gondong disebabkan oleh golongan paramyxovirus. Virus ini hanya
memiliki RNA. Paramyxovirus dapat tumbuh di jaringan otak, selaput otak,
pancreas, testis, galndula parotid, dan kadang di hati.
9)       AIDS
AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) adalah penularan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (human immunodeficiency virus).
10)      Ebola
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire. Habitatnya di
alam belum diketahui. Demikian pula prosesnya menjai epidemic. Virus ebola
dapat hidup di atmosfer selama beberapa menit, kemudian aka mati oleh sinar
ultraviolet. Virus ebola merusak jaringan dan sel tubuh dan menyebabkan
kematian dalam jangka kurang dari dua minggu.
11)      Herpes Simpleks
Penyakit ini disebabkan oleh virus anggota famili Herpesviridae, yang
menyerang kulit dan selaput lender. Virus herpes simpleks dapat menyerang
bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
12)      Rabies
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan
penyakit yang menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar
penghisap darah. Hewan yang terkena rabies menunjukkan perilaku agresif
atau kelumpuhan.
13)      SARS

11
SARS (severe acute respiratory syndrome) pertama kali muncul di Cina pada
akhir tahun 2002. Di sepanjang tahun 2003 kasus SARS merebak diseluruh
dunia dan menyebabkan sedikitnya 813 orang meninggal dunia. SARS
disebabkan oleh coronavirus yang mengakibatkan penderita mengalami gejala
seperti penderita pneumonia sehingga SARS disebut juga CVP (coronavirus
pneumonia).
14)      Virus Dengue penyebab demam berdarah
Demam berdarah adalah infeksi penyakit tropis yang disebabkan oleh virus
dengue . Gejalanya meliputi demam , sakit kepala , otot dan nyeri sendi , dan
karakteristik ruam kulit yang mirip dengan campak . Dalam sebagian kecil
kasus penyakit berkembang menjadi demam berdarah mengancam kehidupan
hemoragik, mengakibatkan pendarahan , rendahnya tingkat trombosit darah
dan kebocoran plasma darah, atau ke sindrom syok dengue, di mana tekanan
darah sangat rendah terjadi.
2. Virus yang menguntungkan
            Namun demikian, tidak berarti bahwa virus hanya memiliki peran yang
merugikan. Dengan kemajuan bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuan telah
dapat memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan manusia. Misalnya,
untuk penghasil vaksin. Virus juga dapat dimanipulasi agar membawa gen untuk
suatu sifat yang menguntungkan (misalnya gen yang menghasilkan antitoksin).
1. Membuat Antitoksin
Salah satu fase daur hidup virus adalah fase penggabungan. Pada fase ini,
DNA virus menyambungkan diri ke DNA bakteri, sehingga di dalam DNA bakteri
terkandung profag (DNA virus). Dengan kata lain, di dalam bakteri terkandung
materi genetic virus. Ketika profag aktif dan DNA bakteri hancur ada yang
terbawa DNA virus. Misalnya di dalam DNA virus terkandung DNA bakteri
pertama. Apa bila virus ini menginfeksi bakteri kedua, dan kemudian mengikuti
daur lisogenik, maka di dalam DNA bakteri kedua ini terkandung DNA virus dan
DNA bakteri pertama.
2. Pembuatan vaksin

12
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang
berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah
dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut.
Vaksin Hepatitis B dan malaria adalah contoh pembuatan vaksin melalui
bioteknologi modern. Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan
pemanasan atau pemberian bahan kimia. Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau
transplantasi gen.
Vaksin dimasukkan (dengan disuntikkan atau oral) ke dalam tubuh
manusia agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan mikroorganisme
tersebut. Vaksin telah membantu berjutajuta orang di dunia dalam pencegahan
serangan penyakit yang serius.

D. Peranan Bakteri Dalam Mikrobiologi Kesehatan


Bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik
merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya
hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan
dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan
antibiotik adalah:
 Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin
 Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline
 Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol
 Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
 Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis
bakteri yang justru bersifat patogen. Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang
sering kali menjadi agen penyebab penyakit adalah:
·       Salmonella enterica sub spesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit
tifus,
·       Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan
Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.

13
·       Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella
abortus yang menyebabkan brucellosis pada sapi dan
·       Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
Pernah lihat iklan minuman kesehatan, susu, atau yoghurt yang
menghubung-hubungkan pencernaan kita dengan bakteri bersahabat. Bakteri-
bakteri baik itu adalah sahabat dan pelindung perut kita.
·        Lactobacillus acidophilus dan bifidobacteria (bifidus). Sebenarnya bakteri
baik ini jumlahnya paling banyak di usus kita dibanding bakteri lainnya.
Jumlah yang berkurang, akan membuat keseimbangan tubuh terganggu. Karena
terjadi pembusukan dan penimbulan toksin di kolon. Kita pun jadi rentan
terhadap penyakit dan akan semakin sering mengalami gangguan fisik yang
diakibatkan bakteri tak bersahabat.
·        Asidofilusdan bifidus sangat penting dijaga karena dapat meningkatkan
metabolisme tubuh dan menjaga pencernaan kita agar selalu prima. Selain itu
bakteri ini menghasilkan vitamin B esensial.
Fungsi paling sakti lainnya adalah kemampuannya menghambat
pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.
Manfaat bakteri bersahabat yang paling sentral untuk tubuh manusia :
v  Memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat. Bakteri ini sangat baik bagi
mereka yang mengalami sembelit dan sindrom iritasi usus. Bakteri ini juga
mencegah dan mengobati diare yang ditimbulkan oleh antibiotik.
v  Sebagai eliminator racun. Bakteri ini menonaktifkan senyawa toksik seperti
nitrat, yang dihasilkan mikroorganisme lain dan makanan.
v  Membantu pembentukan enzim laktase. Enzim ini berfungsi mencerna susu dan
produk susu yang merupakan makanan tak bersahabat bagi perut. Banyak
orang yang dapat mulai menoleransi produk susu dalam jumlah terbatas, jika
mereka menambahkan bakteri bersahabat ke dalam diet mereka.
v  Pelindung sistem imun. Bakteri ini membantu merangsang pembentukan
antibodi yang mencegah pertumbuhan kelebihan mikroorganisme berbahaya
seperti kandida, H.pylori, E.coli, dan salmonela, yang dapat mengambil alih
usus dan menimbulkan kekacauan dalam pencernaan kita.

14
v  Mencegah timbul atau kambuhnya infeksi saluran kemih dan vagina (terutama
setelah mendapat antibiotik).
v  Meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus, dan bakteri (flu, masuk
angin, keracunan makanan).
v  Memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, obat,
kemoterapi/radiasi, pemilihan makanan yang salah.
v  Mencegah pembentukan gas akibat proses pembusukan dan peragian.
v  Mengharumkan napas. Jika kolon Anda dipenuhi bakteri tak bersahabat, gas-
gas yang dihasilkan oleh mereka dapat diserap ke dalam aliran darah dan
dibawa ke paru-paru untuk dikeluarkan. Ubahlah keseimbangan bakteri usus
Anda dan napas Anda akan menjadi lebih segar.
v  Memperindah dan menghaluskan kulit. Kulit kita bermasalah salah satunya
juga karena manifestasi bakteri. Toksin yang terangkat ke kulit sumber
penyebab jerawat, melasma, diskolorasi kulit, dan psoriasis. Dengan
berjayanya bakteri bersahabat, kelainan-kelainan kulit ini akan mereda.

E. Peranan Jamur Dalam Mikrobiologi Kesehatan


1. Peran menguntungkan seperti berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini
dihasilkan oleh fungi Penicllium notatu.
2. Peran merugikan berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada
umumnya lebih sering menyebabkan penyakit pada tumbuhan dibanding pada
hewan atau manusia.
Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti
seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus
(menghasilkan aflatoksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat
menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian

F. Peranan Alga Dalam Mikrobiologi Kesehatan


Dalam bidang kesehatan, protista fotosintetik telah dikenal memiliki
berbagai khasiat dan digunakan dalam pembuatan berbagai obat-obatan. Contoh:

15
Ø  Chlorella : yang telah diketahui mengandung klorofil 2–3 persen dari beratnya,
protein 55–60 persen, vitamin C, vitamin E, kalsium, kalium, dan magnesium
serta berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah
tinggi, memperbaiki pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang
bermanfaat dalam usus, menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan
mencegah tumor.
Ø  Porphyra tenerakijellum : yang bermanfaat untuk suplemen kesehatan,
Ø  Laminaria digitalis dan Macrocystis pyrifera: sebagai penghasil iodium untuk
mengobati penyakit gondok,
Ø  Laminaria sp. : sebagai bahan pembuatan pil, tablet antibiotik, dan salep,
Ø  Eucheuma spinosum, Gelidium, Gracillaria lichenoides, Agardhiella : sebagai
obat pencahar (laksatif), dan
Ø  Dunaliella sp. : yang digunakan sebagai sumber beta-karoten yang bermanfaat
untuk mencegah berbagai kanker termasuk kanker paru-paru.
Ø  Kombu yang berasal dari Laminaria japonica memiliki kandungan serat, zat
besi, kalsium dan iodium yang cukup tinggi serta konon dapat menurunkan
tekanan darah tinggi dan mencegah diabetes melitus.

G. Peranan Protozoa Dalam Mikrobiologi Kesehatan


1. Peran yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang
menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan,
kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya
adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan
pemangsa bakteri.Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di
dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya
minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi
tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
2. Peran yang merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme
kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan

16
manusia karena dapat menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia
sebagai penyebab penyakit antara lain:
–  Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
–   Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
–   Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit
tidur;
–   Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
–   Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita;
–   Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Penyebaran mikroba penyakit dapat melalui udara, makanan, air, dan serangga.
Hewan termasuk manusia menyediakan lingkungan yang dicocok bagi
pertumbuhan beberapa mikroorganisme. Hal ini karena tubuh hewan atau
manusia kaya akan nutrisi organik dan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme heterotrof. Setiap daerah atau organ berbeda secara kimia
dan fisik dari daerah lain, jadi menyediakan suatu lingkungan yang selektif
diaman lebih disukai bagi mikroorganisme tertentu. Kulit, saluran pernapasan,
saluran gastrointestin, dan yang lainnya menyediakan kondisi kimia dan fisik
yang sangat beragam dimana mikroorganisme yang berbeda dapat tumbuh
secara selektif.
2. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia
dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme
yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau
mikrobiota.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas
maka saran yang dapat kami sampaikan adalah :

18
1. Mikroba/bakteri memang dapat mempermudahkan kita dalam berbagai macam
hal, namun berhati-hatilah memilih mikroba yang digunakan karena dari
berbagai macam mikroba itu ada yang menguntungkan kita dan ada juga yang
dapat merugikan kita.
2. Walaupun penggunaan mikrobiologi sangat bermanfaat bagi kehidupan kita,
tapi kita juga harus waspada pada jenis mikroba yang membahayakan
kehidupan kita misalnya seperti senjata biologi yang dapat membunuh manusia

DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2. CV.


Yrama Widya. Bandung.

Kusnadi, dkk. 2003. Common Text Book MIKROBIOLOGI. JICA. Bandung.

Waluyo, Lud. 2012. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang.


Malang

19

Anda mungkin juga menyukai