OLEH:
KELOMPOK 1:
Dosen Pengampu:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karuniannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu dan
kesempatan yang telah diberikan. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dasar – Dasar Mikrobiologi dan menambah pengetahuan bagi para
pembacanya. Dalam penyelesaian makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu
Tuti Lestari, M.Si.sebagai dosen mata kuliah Dasar – Dasar Mikrobiologi yang telah
membimbing penulis.
Penulis berharap agar makalah inidapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi
mahasiswa dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan
pembelajaran. Penyusun makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kekeliruan. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala keterbatasan waktu dan kemampuan
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritikdan saran yang membangun dari
rekan-rekan, dan dosen senantiasa penulis harapkan demi peningkatan kualitas makalah
kedepan.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh kita tentu saja memiliki beberapa mekanisme yang dapat membuat
mikroorganisme tersebut gagal untuk menginfeksi kita. Suatu system antibody yang dimiliki
oleh manusia dapat melindungi kita dari mikroorganisme pathogen yang dapat berakibat
buruk bagi manusia sendiri.Struktur tubuh bakteri dan metabolismenya, serta kemampuannya
dalam menginfeksi inangnya. Mikroorganisme pathogen tentunya akan berdampak buruk
bagi manusia, oleh karena itu manusia hendaknya menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.
B. Perumusan Masalah
PEMBAHASAN
Mikrobiologi Kesehatan adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme yang khusus membahas mengenai penyebab dan manfaat dalam bidang
Kesehatan. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus
sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup. Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga
di tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu
manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang
secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota..
Flora Nornal tubuh manusia merupakan populasi jasad renik yang mendiami permukaan
dalam dan luar dari manusia normal dan sehat. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kehadiran Flora Normal Pada Tubuh Manusia, yaitu:
a. Nutrisi
b. kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
c. kondisi hidup
d. penerapan prinsip-prinsip kesehatan
Mikroflora pada tubuh berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi
2 yaitu :
Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung
dengan lingkungan, yaitu :
a. Kulit
Kebanyakan bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik
(lapisan luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati.
Kebanyakan bakteri ini adalah spesies Staphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau
difteroid. Jauh di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik,
seperti Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
pencucian. Staphylococcus epidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namun
dapat menimbulkan penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup
jantung buatan dan sendi prostetik (sendi buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui
pada kulit dibandingkan dengan kerabatnya yang bersifat patogen yaitu
Staphylococcus aureus. Secara keseluruhan ada sekitar 103-104 mikroorganisme/cm2
yang kebanyakan terletak pada stratum (lapisan) korneum. Bakteri anaerob dan aerob
sering bersama-sama menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari kulit dan jaringan
lunak. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal.
Gambar Lactobacillus
d. Orofaring (oropharinx)
Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri
Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid.Tetapi kelompok bakteri
terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang
juga dinamakanStreptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga
akan memperlihatkan adanyaBranchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta
gular-galur pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).
Gambar Staphylococcus aureus
e. Perut
Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di dalam
sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera
menurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun
menurun.
f. Usus Kecil
Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa
bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Di
dalam jejunum atau usus halus kos ong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua
belas jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies
Enterokokus, Laktobasilus, dan Difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga
dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum),
mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik dan
enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar.
g. Usus Besar
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang
terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja
adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang
ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan
Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium(serta
spesies-spesies Lactobacillus.Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis
vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta
antagonis mikroba patogen.
Gambar B. fragilis
h. Saluran Kemih
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan
kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai
pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria
maupun wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya
disebabkan efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan
seringnya epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi
daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap
asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan didalam
proses tesebut menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina
disebakan oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig
ataupun setelah menopause (mati haid). Sebagai akibat perombakan glikogen, maka
pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4 sampai 4,6.
Bakterimia
D. Jalur masuknya Mikroorganisme ke Tubuh Manusia
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan,
misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus
memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernapasan,
gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang menutupi
bola mata dan kelopak mata.
1) Saluran pernapasan
2) Saluran pencernaan
3) Kulit
Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak
mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme.
Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel
rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh
inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan
membran mukosa. Rute ini disebut rute parenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka,
atau pembedahan dapat membuka rute infeksi parenteral.
4) Rongga mulut
E. Mekanisme Patogenisitas
Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal.
Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor -faktor biologis seperti suhu,
kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat penghambat. Keberadaan flora
tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang dibebaskan (steril) dari
flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia
mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal.
Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan
berbagai zat makanan.
Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi
oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan
ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel
penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh produk metabolik atau racun,
penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins). Supresi flora normal akan
menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari
lingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi
patogen. Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah
penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal.
Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu.
Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan yang
diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk le dalam
aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen.
Streptococcus viridians, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila
masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung
yang abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang
normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma Spesies
Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak
membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan
panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan
bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya
dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan
yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing
dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi.
Pada kenyataannya, tidak banyak yang diketahui tentang sifat hubungan antara
manusia dan flora normal mereka, tetapi mereka dianggap sebagai interaksi dinamis daripada
saling asosiasi ketidak pedulian. Baik host dan bakteri berpikir untuk memperoleh manfaat
dari satu sama lain, dan asosiasi, untuk sebagian besar, mutualistik. Flora normal berasal dari
host mereka pasokan nutrisi, lingkungan yang stabil, perlindungan dan transportasi. Host
memperoleh dari flora normal tertentu manfaat nutrisi dan pencernaan, stimulasi dari
kegiatan pembangunan dan sistem imun, dan perlindungan melawan kolonisasi dan infeksi
oleh mikroba patogen.
Sementara sebagian besar kegiatan manfaat flora normal tuan rumah mereka,
sebagian dari flora normal adalah parasit (hidup di atas biaya tuan rumah mereka), dan
beberapa bersifat patogen (mampu menghasilkan penyakit). Penyakit yang dihasilkan oleh
flora normal di tuan rumah mereka dapat disebut penyakit endogen. Kebanyakan endogen
bakteri penyakit infeksi oportunistik, yang berarti bahwa organisme harus diberi kesempatan
khusus kelemahan atau membiarkan-down dalam pertahanan host untuk menginfeksi .
Contoh dari infeksi oportunistik bronkitis kronis pada perokok dimana bakteri flora normal
dapat menyerang paru-paru melemah.
Kadang-kadang hubungan antara anggota flora normal yang inangnya tidak dapat
diuraikan. Seperti hubungan dimana tidak ada manfaat jelas atau membahayakan organisme
baik selama hubungan mereka disebut sebagai hubungan teman semakan. Banyak flora
normal yang tidak dominan dalam habitat mereka, walaupun selalu hadir dalam jumlah yang
rendah, dianggap sebagai teman semakan bakteri. Namun, jika dugaan hubungan teman
semakan mempelajari secara mendetail, parasit atau karakteristik mutualistic sering muncul.
G. Manfaat Mikroorganisme
PENUTUP
A.Kesimpulan
Flora normal tubuh manusia Yaitu populasi jasad renik yang mendiami permukaan
dalam dan luar dari manusia normal dan sehat. Flora itu bersifat menetap dan ada juga yang
tidak bersifat menetap. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehadiran Flora Normal Pada
Tubuh Manusia, yaitu Nutrisi, kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan), kondisi
hidup, penerapan prinsip-prinsip kesehatan. Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh
inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit ataupun rute
parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran
mukosa saluran pernapasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta
membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata. Mekanisme Patogenitas
bakteri yaitu; Bakteri menempel pada inang, kemudian bakteri akan mengeluarkan enzim
Hialuronidase untuk menembus jaringan , enzim Hialuronidase menembus sel inang dengan
cara menghidrolisis asam hiarulonat, yaitu “semen jaringan” esensial untuk melekatkan
bakteri pada inang. Setelah menempel pada inang, dengan bantuan enzim ekstraseluler yaitu
enzim lesitinase dan hemolisin akan melisiskan sel darah merah. Hemolisis adalah substansi
yang selain melisis sel darah juga membebaskan hemoglobinya. Setelah sel darahnya rusak,
bakteri juga merusak kolagen. Jika sel bakteri lebih kuat melawan pertahanan inang, maka
terjadilah patogenitas bakteri
B. Saran
Perlu perhatian yang lebih lagi dalam menjaga kebersihan makanan yang kita makan,
mengingat begitu sentral dan akibat apabila makanan tersebut terdapat banyak mikroba yang
dapat menyebabkan efek infeksi dan keracunan makanan dalam tubuh kita. makanan sekali-
kali jangan dibiarkan berada pada suhu kamar yang akanme mungkinkan mikroorganisme
yang mengontaminasi berkembangbiak. Perlunya penelitian-penelitian lebih lanjut tentang
kehidupan mikroorganisme yang bermanfaat dalam bidang menfermentasikan makanan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik kedepannya. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA