DISUSUN OLEH:
NAMA : EKA HERAWATI
NIM : H0319505
KELAS : PEND. BIOLOGI C
A. Latar Belakang
Sel merupakan satuan structural terkecil fungsional makhluk hidup dimana Elemen utama
sebuah sel adalah protoplasma. Protoplasma pada semua sel terdiri atas 2 komponen utama
yaitu komponen organik dan komponen anorganik. Komponen organic terdiri atas
mineral.
Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua
bidang ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel
merupakan hal penting khususnyabagi bidang biologi sel dan biologi molekuler.persamaan dua
perbedaan mendasar tersebut memungkinkan prinsip-prinsip yang dipelajari dalam suatu sel
diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada jenis sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat
dibidang kimia dapat digunakan untuk membantu menganalisis struktur molekul sel.
Sel memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimia yang mampu menyimpan informasi,
B. Rumusan Masalah
Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1 kalori.
Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan sebagian kecil dalam darah.
Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat maka darah akan bersifat asam atau
acidosis. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi adalah nasi, roti, dan kentang
2. Lemak (lipid)
Lemak (lipid) terdiri atas unsur karbon dan hidrogen. Lemak adalah molekul besar yang tersusun
dari dua jenis molekul yang lebih kecil, yaitu gliserol dan asam lemak. Asam lemak dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a) Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk padat pada suhu ruangan. Sebagian besar lemak hewan, seperti
lemak babi dan mentega adalah jenuh.
b) Lemak tak Jenuh
Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk cair pada
suhu ruangan. Lemak tumbuhan dan ikan disebut sebagai minyak. Misalnya minyak jagung
dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu mencegah terjadinya
penggumpalan molekul lemak yang cukup dekat yang bisa mengubahnya menjadi padat. Menu
makanan yang banyak mengandung lemak jenuh merupakan salah satu dari beberapa faktor
yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler pada manusia. Pada kondisi ini simpanan
yang disebut kerak (plak) berkembang dilapisan internal pembuluh darah yang menghambat
aliran darah dan mengurangi kelenturan pembuluh tersebut.
Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini adalah pemisahan
minyak goreng (suatu asam lemak cair) dari larutan asam cuka dan botol bumbu salad. Selain
lemak, golongan lipid yang penting lainnya adalah fosfolipid dan steroid. Fosfolipid (fosfor dan
lipida) merupakan komponen utama membran sel.
Steroid adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas empat cincin
yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol
Didalam tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Sebagai cadangan energy
a) Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh
b) Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati, dan sebagainya
c) Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E, dan K.
3. Protein
tersusun atas unsur : C ( karbon ), H ( hidrogen ) dan O ( oksigen ) dan N( nitrogen ) . Protein
merupakan polipeptida atau biopolimer yang tersusun atas asam amino. Ada sekitar 20 macam
asam amino sebagai unit dasar penyusun protein . Asam amino sifatnya larut dalam air , dapat
dikristalkan , mempunyai titik didih yang tinggi dan dapat bersifat asam atau basa . Protein
berperan sebagai penyusun membran sel dengan bergbung bersama lemak membentuk senyawa
lipoprotein , protein seperti itu dinamakan protein struktural . Selain itu protein memiliki fungsi
yang lain misalnya membentuk enzim dan ini disebut protein fungsional .
4. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polinukleotida ( terdiri atas nukleotida-nukleotida ) yang terdiri atas
DNA ( Deoksiribonucleic acid ) dan RNA ( Ribonucleic acid ). Asam nukleat bertindak sebagai
penyipan informasi genetik pada sel . Asam nucleat terdiri atas nukleotida-nukleotida. Setiap
nukleotida tersusun atas : Fosfat , gula pentosa dan basa nitrogen. DNA berperan penting dalam
pembentukan gen pda kromosom adapun RNA berperan penting dalam sintesis protein.
5. Vitamin dan mineral
Vitamin dibutuhkan dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi harus ada . Peran vitamin adalah
mempertahankan fungsi metabolisme , pertumbuhan dan penghancur radikal bebas .
Contoh vitamin : A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K dan H )
6. Mineral
Mineral merupakan unsur-unsur kimia selain karbon, hidrogen dan oksigen . Mineral ada yang
terdapat dalam jumlah yang besar ( makroelemen ) seperti : kalsium ( Ca ), fosfor ( P ) ,
magnesium ( Mg ), natrium ( Na ), klor ( Cl ) dan belerang ( S ). Mineral lain terdapat dalam jumlah
sedikit ( mikroelemen ) seperti: zat besi ( Fe ), yodium ( I ), Seng ( Zn ) kobalt ( Co ) fluorin ( F ) .
Mineral berfungsi sebagai komponen struktural sel, pemeliharaan fungsi metabolisme ,
pengaturan kerja enzim, menjaga keseimbangan asam dan basa.
Senyawa anorganik penyusun sel
1. Air
Air merupakan senyawa utama dan merupakan senyawa dalam jumlah terbesar penyusun sel
( 50 – 60 % berat sel ) . Air merupakan bagian esensial cairan tubuh yang terdiri dari cairan
intrasel ( sitoplasma ) , plasma darah dan cairan ekstraseluler . Air berfungsi sebagai pelarut
dan sebagai katalisator reaksi-reaksi biologis.
2. Garam-garam Mineral
Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi. Di dalam sel,
garam-garam mineral dapat mengalami disosiasi menjadi anion
dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di
dalam cairan sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain
seperti protein dan lipida.
C. Makromolekul di dalam sel
adalah molekul yang menyerupai rantai yang disebut dengan polimer. Polimer adalah suatu
molekul panjang yang terdiri atas banyak blok penyusun yang identik atau serupa yang
dihubungkan dengan ikatan kovalen, mirip seperti kereta api yang terdiri atas rangkaian
gerbong. Unit-unit yang disusun berulang-ulang yang berfungsi sebagai blok penyusun suatu
polimer adalah molekul-molekul kecil yang disebut monomer. Monomer-monomer tersebut
dihubungkan melalui suatu reaksi dimana dua molekul berikatan secara kovalen satu sama
lain melalui pelepasan satu molekul air; reaksi ini kita kenal dengan reaksi kondensasi atau
reaksi dehidrasi. Polimer akan diuraikan menjadi monomernya melalui reaksi hidrolisis.
Ketika terjadi reaksi hidrolisis, ikatan monomernya akan diputus dengan penambahan air.
Hidrogen dari molekul air terikat dengan satu monomer dan gugus hidroksil terikat dengan
monomer di dekatnya. Contoh terjadinya reaksi hidrolisis dalam tubuh manusia adalah proses
pencernaan. Sejumlah materi organik yang terlalu besar dalam makanan kita berbentuk
polimer yang terlalu besar untuk masuk ke dalam sel. Dalam pencernaan berbagai enzim
menghancurkan polimer itu, sehingga mempercepat reaksi hidrolisi. Monomer yang
dibebaskan kemudian diserap dalam aliran darah untuk didistribusikan ke seluruh sel-sel
tubuh.
Makromolekul mempunyai peranan khusus dan sangat penting bagi makhluk hidup. sifat-
sifat genetik makhluk hidup tersimpan di dalam untaian DNA yang merupakan polimer
nukleotida. Sebagian energi yang diperlukan oleh makhluk hidup tersimpan dalam molekul
karbohidrat dan juga merupakan penyusun dinding sel tanaman dan jasad renik. Protein
merupakan makromolekul yang mempunyai fungsi sangat penting, misalnya sebagai
biokatalisator atau enzim, reaksi-reaksi fisiologis, sebagai bagian dari system pengaturan
ekspresi genetik atau protein regulator, serta sebagai komponen penyusun sel.
Makromolekul didalam sel diantaranya adalah protein, asam nukleat, karbohidrat dan
lipid.
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel
prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,
walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu
membentuk koloni.
Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan
RNA,serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran
inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan
protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam),
seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak
memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama
dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah bakteri
(Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri dan
fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Dinding Sel
Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran
plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam.
c. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim
digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan
proses metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme)
dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
d. Mesosom
Mesosom berfungsi sebagai penghasil energy. Biasanya mesososm terletak dekat
dinding se,l yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada
membrane mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-
reaksi oksidasi untuk menghasilkan energy.
e. Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein
f. DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genteika,
yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode gentika sesuai
pesanan DNA.
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak
tersebar melainkan 2 dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista,
sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah
sebagai berikut :
a. Membran Sel (selaput Plasma) yaitu selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat
dilaui molekul-molekul tertentu, seperti glukosa, asam amino. Gliserol dan berbagai
ion.
b. Sitoplasma adalah materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
c. Sitoskleton atau rangka sel adalah jarring berkas protein yang menyusun sitoplasma
dalam sel. Sitoskleton tersusun atas tiga jenis serabut yaitu mikrofilamen,
mikrotubulus dan filamen intermediar.
d. Nukleus merupakan organel terbesar di dalam sel yang berperan penting pada sel
sebagai pengendali kegiatan sel.
e. Retikulum Endoplasma merupakan organl yang tersusunoleh membran yang
terbentuk seperti jala dan berfungsi sebagai saluran penghubung antara nukleus
dengan bagian luar sel.
f. Ribosom yaitu bagian terkecil dari sel dan berfungsi sebagai tempat sintesis potein.
g. Kompleks golgi yaitu mempunyai hubungan erat dalam sekresi protei sel.
h. Lisosom merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (lisozom).
i. Badan Mikro yaitu berisi enzim katalase.
j. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi,
fosforilasi oksidatif dan sistem elektron.
k. Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
l. Sentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang ditengah
dan tersusun dari protein mikrotubulus.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik terletak pada inti selnya. Sel prokariotik
adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang
memiliki selaput inti. Adapun perbedaan lainnya adalah sebagai berikut :
No Organel Prokariotik Eukariotik
1 Membran Plasma Ada
2 Sitoplasma Ada Ada
3 Ribosom Ada Ada
4 Dinding Sel Ada
5 Mesosom Ada
6 Nukleus Ada
7 Retikulum Endoplasma Ada
8 Sentriol Ada
9 Lisosom Ada
10 Kompleks Golgi Ada
11 Mitokondria Ada
12 Badan Mikro Ada
E. Perbedaan komposisi kimiawi sel pada sel hewan dan sel tumbuhan
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan . Hewan dan tumbuhan adalah dua jenis klasifikasi
makhluk hidup yang sering kita jumpai di sekitar kita. Baik hewan maupun tumbuhan juga
memiliki sel-sel penyusunnya layaknya makhluk hidup lain. Terdapat perbedaan sel tumbuhan
dan sel hewan yang bisa kita amati dari beberapa bagian dan fungsinya.
Struktur hewan dan tumbuhan memang cukup berbeda jauh. Dari segi fisik, cara bertahan
hidup, karakteristik hingga jenis-jenisnya, jelas sekali jika hewan sangat berbeda dari
tumbuhan. Tumbuhan adalah organisme yang bisa menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis, sementara hewan harus mencari makanan sendiri.
Perbedaan sel hewan dan tubuhan lebih lanjut dapat dilihat dari sel-selnya terdapat perbedaan
sel hewan dan sel tumbuhan yang cukup mencolok. Bagian-bagian sel hewan jelas berbeda
dibandingkan bagian-bagian sel tumbuhan.
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan yang paling utama dapat dilihat pada beberapa bagian
utama seperti dinding sel, sentriol, vakuola dan lisosom berikut penjelasan mengenai
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan beserta fungsinya yang paling utama.
1. Dinding sel
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang utama adalah dilihat dari dinding selnya. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel sementara sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dinding
sel pada tumbuhan berfungsi mempertahankan bentuk sel dan memberikan
perlingdungan terhadap sel. Sementara sel hewan tidak memiliki dinding sel. Dinding sel
terdiri dari selulosa dan hemiselulosa.
2. sentriol
senriol hanya ditemui di sel hewan saja dan tidak ada pada tumbuhan. Senriol merupakan
sepasang struktur yang berbentuk seperti silinder dengan lubang tengah yang tersusun
dari protein microtubules. Fungsi sentriol pada sel hewan adalah untuk mengatur
polaritas pembelahan sel dan pembentukan silia serta flagella dan pemisahan kromoson
saat pembelahan sel.
3. Vakuola
Sel tumbuhan pasti memiliki vakuola, sementara pada sel hewan biasa memilki atau tidak
memiliki vakuola, vakuola pada sel tumbuhan memiliki ukuran yang besar dan cukup
menonjol. Fungsi vakuola pada sel tumbuhan adalah memasukkan air melalui tonoplas
dan sebagai gudang sel yang mengandung air dan zat terlarut lainnya. Sementara sel
hewan ada yang memiliki vakuola namun ada juga yang tidak biasanya vakuola hanya
ditemui pada hewan bersel satu dan ukurannya relatif kecil.
4. Plastida
Plastida juga menjadi hal yang menjadi perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan. Sel
tumbuhan memiliki plastid sedangkan sel hewan tidak memiliki plastid. Sel tumbuhan
mengandung plastida yang didalamnya terdapat kloroplas, fungsi kloroplas membuat
tumbuhan bias membuat makanan mereka sendiri atau dikenal sebagai autotrof, kloroplas
atau zat hijau daun ini berfungsi sebagai tempat fotosintesis pada tumbuhan. Sementara
sel hewan tidak memiliki plastid sehingga tidak bias menghasilkan makanan sendiri.
5. Lisosom
hal lain yang membedakan sel hewan dansel tumbuhan adalah ada tidaknya lisosom.
Lisosom hanya dimiliki oleh sl hewan saja. Sementara sel tumbuhan tidak memilikinya, sel
hewan mengandung lisosom dalam sitoplasma. Lisososm mengandung semjumlah enzim
fungsinya adalah untuk membantu dalam pencernaan atau pemecahan zat dalam sel
hewan. Sementara pada sel tumbuhan jarang yang memiliki lisosom. Bahkan hamper tidak
pernah memiliki lisosom di dalam kandungan sel tumbuhan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
DAFTAR PUSTAKA
Nafium
eukariotik.(online).https://sarykurnia44. wordpress.com/category/biology-uad/perbedaan-
sel-prokariotik-dengan-eukariotik/.diakses pada hari rabu 4 maret 2020
WITA.
https://www.zonareferensi.com/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan/
/
https://www.nafiun.com/2012/11/struktur-sel-prokariotik-gambar-fungsi-organel.html