Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH BIOLOGI

Sistem Gerak Pada Manusia

Disusun Oleh: Kelompok 2


 Melani A
Pasang

 Syamsul
Ma`arif

 Nurhikma

 Suryanti Iwow

 Junianto
Padang

 Raenata P

1|Page
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME ,bahwa penulis telah menyelesaiakan
tugas mata kuliah BIOLOGI dengan membahas materi SISTEM GERAK.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik dalam penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang
materi yang terkait.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi
motivasi,khususnya bagi penulis.

                                                                                                                   Manokwari, 15 agustus 2018

Penulis

2|Page
Daftar Isi
 Kata Pengantar  ……………………………………………………..             i
 Daftar isi ……………………………………………………………..... ii       
 BAB I . Pendahuluan
1.1    Latar Belakang ………………………………………………………              iii
1.2    Rumusan Masalah ………………………………………………….                    
1.3    Tujuan Penulisan ……………………………………………………              iv

 BAB II . Pembahasan
A. TULANG PENYUSUN RANGKA TUBUH MANUSIA
2.1    Pengertian Alat  gerak ………………………………………………      6
2.2    Macam macam alat  gerak ………………………………………..       6
2.3   Fungsi rangka ….............…………………………………………….        7-9
2.4    Susunan tulang dalam tubuh ………………………………………  10-11
2.5   Tulang anggota gerak ……………….………..…………………… 12-13
2.6 Macam-macam tulang……………………………………………… 14-15
2.7 Proses pembentukan tulang…………………………………….. 16
2.8 Persendian atau artikulasi……………………………………….. 16-17
2.9 Gangguan sistem gerak…………………………………………… 18-21
2.10 Gangguan pada sendi…………………………………………….. 22
2.11 Gangguan pada otot……………………………………………… 23
2.12 Teknologi sistem gerak…………………………………………. 24-25 
B. OTOT MANUSIA
3.1 Otot rangka…………………………………………………………… 26
3.2 Macam-macam otot................................................ 27-28
3.3 Struktur otot rangka…………………………………………….. 29-30
3.4 Mekanisme kerja otot……………………………………………. 31-35

 BAB III .Penutup


4.1    Kesimpulan …………………………………………………… ……… 36                                        
4.2 Saran…………………………………………………………………….. 36 
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 37

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak melakukan gerak.Gerak yang kita lakukanitu
merupakan kolaborasi antara tulang(rangka),otot,daging,dan persendian.Tanpa adanya
komponen seperti rangka,tulang dan otot sangat tidak mungkin kitabisa melakukan
gerakan.Oleh karena itu,ketiga komponen itu sangat berhubunganmembentuk gerakan
yang harmonis.
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak.Secara umum gerak dapatdiartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuhmakhluk
hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yangmengenai
sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.Gerak
padamanusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat
matakarena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak
dapatdisamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup.Gerak pada tumbuhan juga
melibatkanalat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau
rangsangan yangmengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Pada makalah ini kita hanya akan membahas tentang mekanisme gerak pada
manusia.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan  pengertiangerak
2. Menjelaskan macam-macam alat gerak
3. Menjelaskan fungsi rangka
4. Menjelaskan susunan tulang dalam tubuh
5. Menjelaskan tulang anggota gerak
6. Menjelaskan macam-macam tulang
7. Menjelaskan proses pembentukan tulang
8. Menjelaskan gangguan sistem gerak
9. Menjelaskan gangguan pada sendi
9. Menjelaskan gangguan pada otot
10. Menjelaskanteknologi sistem gerak

  TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui  pengertian gerak
2. Mengetahui macam-macam alat gerak
3.  Mengetahui rangka dan fungsinya dll

4|Page
PETA KONSEP

SISTEM GERAK PADA MANUSIA


Membahas tentang

OTOT
RANGKA GANGGUAN DAN KELAINAN
B. bentuk,sistem kerja dan lokasi PADA SISTEM GERAK
B. sifat geraknya

SENDI
TULANG
B. susunan tulang dalam tubuh

OTOT POLOS OTOT LURIK OTOT JANTUNG


T.TENGKORAK me
T.BADAN T.
lip
ANGGOTA GERAK
TULANG uti

SENDI MATI
SENDI

SENDI KAKU
OTOT
PIPIH PIPA
Memiliki bentuk

PENDEK TAK
BERATURAN SENDI GERAK
B. Arah Geraknya

S PELURU S ENGSEL S PUTAR dll.

TULANG
RAWAN

B. zat
TULANG
penyusunnya
KERAS

BAB II
PEMBAHASAN
5|Page
A.TULANG PENYUSUN RANGKA TUBUH MANUSIA

2.1 PENGERTIAN ALAT GERAK

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak.Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk
hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai
sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.Gerak
pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat
disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup.Gerak pada tumbuhan juga melibatkan
alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang
mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan
lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.

2.2 MACAM-MACAM ALAT GERAK


Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif
berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama
dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang
pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan
yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.Dengan aktomiosin inilah
otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan
otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)

2.3 FUNGSI RANGKA

6|Page
Rangka tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi berikut

a. Menegakkan dan menopang badan,misalnya tulang tulang punggung dan tulang


paha .

b. Melindunggi bagian bagian tubuh yang lunak dan penting ,misalnya tengkorak
melindungi otak dan mata

c. Sebagai alat gerak pasif

d. Member bentuk tubuh

e. Tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih

f. Tempat melekaknya otot otot rangka

Bagian-bagian rangka manusia

Rangka manusia terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :

1. Rangka kepala
Tulang-tulang yang menyusun rangka kepala adalah :
a. tulang dahi (Frontal)
b. tulang ubun-ubun (Parietal)
c. tulang pelipis (Temporal)
d. tulang tengkorak (Cranium)

7|Page
e. tulang baji (Sphenoid)
f.  tulang air mata (Lakrimal)
g. tulang pipi (Zigomatik)
h. tulang hidung (Nasal)
i.  tulang rahang atas (Maksila) 
j.  tulang rahang bawah(Mandibula)

2. Rangka badan

Tulang-tulang penyusun rangka badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :


a. 33 ruas tulang belakang(os.vertebrae)
b. 12 pasang tulang rusuk ( 7 pasang rusuk sejati(os.costae vera), 3 pasang rusuk
palsu(os.costae sporia), 2 pasang rusuk melayang(os.costae fluctuantes) ).
c. Tulang dada terdiri dari : 
- tulang hulu(os.manubrium sterni)
- tulang badan(os.corpus sterni)
- tulang pedang-pedangan(Xiphoid prosesus)
- tulang bahu terdiri dari : 2 tulang selangka(os.clavicula) dan 2 tulang belikat(os scavula)
- tulang panggul terdiri dari : 2 tulang duduk(os.cosae), 2 tulang usus(os.ichium) dan
2 tulang kemaluan(os.pubis).

8|Page
3. Rangka anggota gerak

Tulang-tulang penyusun anggota gerak terdiri dari :


                           
a. Anggota gerak atas (tangan) terdiri dari :

                     - tulang pengumpil(Radius)
                     - tulang lengan atas(Humerus)
                     - tulang hasta(Ulna)
                     - tulang pergelangan tangan(Karpus)
                     - tulang telapak tangan(Metakarpus)
                     - ruas-ruas jari tangan(Falangers)

b. Anggota gerak bawah (kaki)

- tulang paha(Femur)
- tulang tempurung lutut(Patela)
- tulang kering(Tibia)
- tulang betis(Fibula)
- tulang pergelangan kaki(Tarsus)
- tulang telapak kaki(Metatarsus)
- ruas-ruas jari kaki(Falangers)

9|Page
2.4SUSUNAN TULANG DALAM TUBUH
Berdasarkan bagian tubuh yang di susunya ,tulang tulang dalam tubuh di bedakan menjadi
tulang tengkorak,tulang badan,dan tulang anggota gerak.

a. Tulang tengkorak

tulang tulang penyusun tengkorak terdiri atas tulang tulang pipi tulang tengkorak di
bagi menjadi dua bagian yaitu tulang tulang bagian kepala dan tulang tulang muka.

Tulang tempurung kepala(Kranium) atau yang disebut juga tulang tengkorak.

Tulang tengkorak tengkorak bagian kepala terdiri atas beberapa tulang yang saling
berhubungan namun tidak dapat bergerak. Pada bayi, dua tulang ubun-ubunnya
belum menutup sempurna.

Tulang ubun-ubun akan menutup dengan sempurna seiring pertambahan usianya.


Fungsi utama tulang tempurung kepala ini adalah untuk melindungi otak.Hubungan
antara tulang ini merupakan hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan.

b. Tulang badan

Tulang badan terdiri atas tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada.

1. Tulang Belakang

Tulang belakang terdiri atas 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5
ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang ( sakrum), dan 4 ruas tulang
ekor. Tulang kelangkang merupakan gabungan (fusi) dari lima ruas tulang
belakang, sedangkan tulang ekor merupakan gabungan (fusi) dari empat
segmen terakhir tulang belakang.Bentuk tulang belakang secara keseluruhan

10 | P a g e
melengkung dan berfungsi untuk menguatkan dan menyeimbangkan tubuh
saat berdiri.

2. Tulang Dada

Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada.pada sisi
kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama
dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-
paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.

Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:

Tulang hulu / manubrium, terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertam darah besar dari kerusakan

Tulang dada tersusun atas 3 tulangdarah besar dari kerusakan


Tulang dada tersusun atas 3 tulang a dan kedua

Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya


tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan
sampai sepuluh.
Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang
dada.Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.

3. Tulang Rusuk

Setiap tulang rusuk adalah berpasangan, sisi kiri dan kanan masing-masing
pasangan sama persis. Kebanyakan orang memiliki 12 pasang tulang rusuk,
tetapi beberapa orang dilahirkan dengan satu atau lebih tambahan tulang
rusuk, dan beberapa orang mungkin kekurangan satu pasangan.

12 pasang tulang rusuk menempel kembali ke tulang belakang, di mana


mereka ditahan oleh vertebra toraks.tujuh pasang tulang rusuk pertama
menempel di depan pada tulang dada, tulang yang kuat di tengah dada. Set
sisa tulang rusuk tidak menempel ke sternum langsung.

Tiga pasang berikutnya berada di tulang rawan pada tulang rusuk. Dua set
terakhir dari tulang rusuk disebut rusuk mengambang karena mereka tidak
terhubung ke sternum atau tulang rusuk. Tapi jangan khawatir, iga ini tetap

11 | P a g e
melekat pada tubuh.Seperti sisa tulang rusuk, mereka aman melekat pada
tulang belakang.

Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:

 Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih
pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan
disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
 Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian
belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung
depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
 Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.

2.5 TULANG ANGGOTA GERAK


Tulang anggota gerak dapat dibedakan menjadi tulang anggota gerak atas (tungkai atas) dan
tulang anggota gerak bawah (tungkai bawah).

a. Anggota gerak atas

Anggota gerak atas tersusun dari tulang humerus (tulang pangkal lengan), radius (tulang
pengumpil), ulna (tulang basta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal
(tulang telapak tangan), dan falangus (tulang jari tangan).

Humerus (tulang pangkal lengan), berbentuk panjang seperti tongkat, bagian ujung
yang berhubungan dengan bahu membentuk kepala sendi yang bundar disebut
kaput humeri.

12 | P a g e
Radius (tulang pengumpil), berbentuk panjang, terletak lateral (sebelah sisi) sejajar
dengan ibu jari.Bagian dataran sendi yang menghubungkan radius dan humerus
membentuk bundar, sehingga lengan bawah dapat berputar atau telungkup.

Ulna (tulang hasta), berbentuk panjang, dan merupakan tulang bawah yang
lengkungnya sejajar dengan jari kelingking.

Karpal (tulang pergelangan tangan), terdiri atas 8 tulang yang tersusun dalam 2
baris.Karpal merupakan tulang-tulang pendek dengan bentuk yang berbeda-beda,
yaitu berbentuk bulat, segitiga, bulan sabit, segi banyak, seperti kacang, berkepala
dan berkait.

Metakarpal (tulang telapak tangan), terdiri atas tulang pipa pendek berjumlah 5
buah, dan berhubungan dengan tulang pergelangan tangan dan tulang jari.

Falangus (tulang jari tangan), tersusun dari tulang pipa pendek, berjumlah 14 buah
(3 ruas pada masing-masing jari dan 2 ruas pada ibu jari).

b. Anggota gerak bawah

Anggota gerak bawah terdiri atas femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula
(tulang betis), patela (tulang tempurung lutut), tarsal (tulang pergelangan kaki),
metatarsal (tulang telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki).

 Femur (tulang paha) merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar. Pangkal tulang
dekat panggul membentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris. Bagian
ujungnya membentuk persendian lutut.
 Tibia (tulang kering) merupakan tulang pipa terbesar setelah tulang paha, ikut
menopang berat tubuh, bagian pangkal membentuk persendian lutut dengan femur,
dan pada bagian ujung bawah terdapat tonjolan yang disebut maleolus medial (mata
kaki dalam).
 Fibula (tulang betis) merupakan tulang pipa yang paling ramping. Tidak turut
menopang berat tubuh, tetapi menambah area perlekatan otot tungkai. Bagian
ujung bawah fibula membentuk tonjolan yang disebut maleolus lateral (mata kaki
luar).
 Patela (tulang tempurung lutut) merupakan tulang pipih berbentuk segitiga yang
sudutnya membulat.
 Tarsal (tulang pergelangan kaki) terdiri atas 7 tulang kecil pada setiap kaki, yaitu 1
tulang loncat (talus), 1 tulang tumit atau kalkaneus (berukuran lebih besar), 1 tulang
berbentuk kapal (navikular), 1 tulang berbentuk dadu (kuboid), dan 3 tulang
kuneiformis berbentuk baji.
 Metatarsal (tulang telapak kaki) terdiri atas 5 tulang pipa berbentuk bulat panjang.
Metatarsal pertama merupakan metatarsal yang lebar pendek dan panjang.

13 | P a g e
 Falangus (tulang jari kaki) terdiri atas tulang pendek berjumlah 14 buah pada setiap
kaki. Setiap jari kaki terdiri atas 3 ruas tulang, kecuali ibu jari kaki yang hanya
memiliki 2 ruas saja.

2.6 MACAM-MACAM TULANG

Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka tubuh dapat dibedakan
menjadi lima macam, yaitu tuang pipa(tulang panjang), tulang pendek,tulang pipih, tulang
tidak beraturan(irregular bones), dan tulang sesamoid.

1 Tulang Pipa( tulang panjang), berbentuk silindris panjang memiliki bagian epifisis,
diafisis,metafisis, dan cakra epifisis. Tulang pipa berfungsi untuk menahan berat
tubuh dan membantu pergerakan. Contohnya: tulang pangkal lengan(humerus),
tulang hasta(ulna), tulang pengumpil(radius), tulang paha(femur),tulang
kering(tibia), dan tulang betis(fibula).
2 Tulang Pendek, berukuran pendek dan berbentuk kubus, serta tersusun dari tulang
sposn dan lapisan tipis tulang kompak. Biasanya ditemukan berkelompok untuk
memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.
Contohnya: tulang pergelangan tangan(karpal) dan tulang pergelangan kaki(tarsal).
3 Tulang pipih ,berbentuk lempengan dari tulang kompak dan tulang sposn yang
berisi sumsum. Tulang pipih berfungsi memperluas permukaan untuk perlekatan
otot dan memberikan perlingdungan. Contohnya: tulang tengkorak, tulang
rusuk,dan tulang dada.
4 Tulang Tidak Beraturan(irregular bones), tulang yang bentuknya tidak beraturan
tersusun dari tulang spons dan lapis tipis tulang kompak. Contohnya: tulang
belakang(vertebrae)
5 Tulang Sesamoid, tulang berukuran kecil buat yang terdapat pada formasi
persendian. Tulang sesamoid bersambungan dengan kartilago(tulang
rawan),ligamen, atau tulang lainnya. Contonya: tulang tempurung lutut(patella).

Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.

a. Tulang Rawan

Tulang rawan disusun dari sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit.Kondrosit
merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah atau
lebih nukleous.Kondrosit dibentuk oleh sel-sel tulang rawan muda yang disebut
kondroblas.Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin.Kondrin umumnya berupa
hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut mengandung banyak zat
kolagen( zat perekat tulang). Didalam tulang rawan terdapat ruang-ruang yang disebut
lacuna.Disetiap lacuna biasanya terdapat dua buah kondrosit.Ruang antar sel tulang
rawan terisi banyak zat perekat dan mengandung sedikit zat kapur. Oleh karena itu,

14 | P a g e
tulang rawan bersifat lentur(elastis). Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang
disebut perikondrium.

Tulang rawan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan
fibrosa, dan tulang rawan elastik.tulang rawan hialin berwarna kuning kebiru-biruan.
Tulang rawan hialin terdapat pada penyusun rangka embrio,yang selanjutnya akan
berkembang menjadi tulang keras. Tulang rawan fibrosa berwarna buram keputihan dan
bersifat keras. Tulang

rawan fibrosa daoat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rawan elastic
berwarna buram kekuningan dan bersifat elastis.Misalnya, daun telinga dan epiglottis.

b. Tulang Keras

Tulang keras tersusun atas sel-sel tulang yang sangat kompak disebut osteosit.Osteosit
dibentuk oleh osteoblas.Osteoblas mepukan sel-sel tulang muda.Osteosit terdapat
dalam ruangan yang disebut lakuna.Antarlakuna tersebut dihubungan oleh kanalikuli
yang berisi sitoplasma dan pembuluh darah.Kanalikuli berfungsi memenuhi kebutuhan
nutrisi osteosit.

Selain terdapat osteoblas, didalam tulang keras juga terdapat sel-sel osteoklas.Osteoklas
adalah sel berinti banyak dan berukuran besar.Sel-sel tulang keras mengandung banyak
matriks yang terdiri atas senyawa kaslium dan fosfat. Mineral-mineral tersebut akan
menentukan kelenturan tulang tetapi hanya konsentrasi kalsium yang mengakibatkan
tulang menjadi keras.

Tulang keras dibedakan menjadi dua yaitu tulang kompak(tulang padat) dan tulang
spons( berongga). Contoh tulang kompak terdapat pada bagian diafisis tulang
pipih,sedangkan contoh tulang spons terdapat pada bagian epifisis tulang pipa. Matriks
tulang kompak mengandung zat kapur, fosfat, dan selabut kolagen. Adapun matriks
tulang spons mengandung sumsum tulang atau sel-sel lemak.

15 | P a g e
2.7 PROSES PEMBENTUKAN TULANG
Pada saat embrio, rangka manusia tersusun atas tulang rawan hilain. Sebagian tulang rawan
ini akan berkembang menjadi tulang keras atau mengalami osifikasi. Urutan proses
pembentukan tulang(osifikasi) sebagai berikut.

a. Bagian dalam tulang rawan pada embrio berisi banyak osteoblas

b. Osteoblas membentuk osteosit. Osteosit tersusun melingkar membentuk sistem


Havers. Ditengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak
pembuluh darah dan serabut saraf.

c. Osteosit menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Selanjutnya,
osteosit akan mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat yang akan membuat
tulang mengeras.

d. Selama menjadi pengulangan(osifikasi) bagian diantara epefisis dan diafisis


membentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung
banyak osteoblas.

e. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang


memanjang.

f. Dibagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang. Akibatnya,
tulang tersebut menjadi berongga dan terisi sumsum tulang.

16 | P a g e
2.8 PERSENDIAN ATAU ARTIKULASI
Artikulasi atau sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan.
Persendian dapat dibedakan menjadi sinartrosis, amfiartrosis,dan diartrosis.

A. Sinartrosis

Sinartrosis(sendi mati) adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya


pergerakan. Sinartrosis ada dua macam yaitu :

a. Sinortrosis sinfibrosis adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa
berbentuk serabut yang mengalami penulangan. Contohnya: sendi pada tulang-
tulang tengkorak. Hubungan antartulang tengkorak disebut sutura.

b. Sinartrosis sinkodrosis adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan tulang


rawan(kartilago) hialin. Contohnya: lempeng sementara yang terletak diantara
epifisis dengan diafisis pada tulang panjang anak-anak. Setelah sinkondrosis
berosifikasi disebut sinostosis.

B. Amfiartrosis

Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakkan terbatas akibat tekanan. Jenis-jenis sendi
amfiartrosis, yaitu:

a. Simfisis, sendi yang dihubungan oleh kartilago(tulang rawan) serabut. Contohnya:


sendi antratulang belakang dan sendi simfisis pubis(tulang kemaluan).

b. Sindemosis, sendi yang dihubungan oleh jaringan ikat serabut dan ligament.
Contohnya: sendi antar tulang betis( fibula) dan tulang kering(tibia).

c. Gomposis, merupakan sendi pada tulang berbentuk kerucut yang masuk ke dalam
kantong tulang. Contohnya: tulang gigi yang tertanam dalam kantong tulang rahang.

C. Sendi Diartrosis( sendi sinovial)

Sendi Diartrosis( sendi sinovial) adalah sendi yang dapat bergerak bebas. Sendi
Diartrosis data dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:

a. Sendi engsel(sendi berporos satu), bergerak ke satu arah seperti pintu, kedua ujung
tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Contohnya: sendi pada siku, lutut, mata
kaki,dan ruas antarjari.

17 | P a g e
b. Sendi peluru, memiliki gerakan bebas ke segala arah, ujung tulang berbentuk lekuk
dan bongkol, serta berporos tiga, contohnya: sendi tulang gelang bahu dengan
tulang lengan atas, dan sendi tulang gelang panggul depan tulang paha.

c. Sendi pelana(sendi timbal balik), bergerak bebas seperti gerakan orang yang
mengendarai kuda, dan berporos dua. Contohnya: sendi antara tulang pergelangan
tangan (karlpal) dengan telapak tangan(metakartal) pada ibu jari.

d. Sendi putar bergarak dengan pola rotasi dan memiliki satu poros. Ujung tulang yang
satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Contohnya: sendi antara tulang hasta
dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak

e. Sendi lunjut(sendi geser), gerakan menggeser, tidak berporos, dan memiliki ujung
tulang yang agak rata. Contohnya: sendi antartulang pergelangan tangan,
antartulang pergelangan kaki, dan antara tulang selangka dengan tulang belikat.

f. Sendi kondiloit( sendi ellipsoid), gerakan ke kiri dan ke kanan atau ke depan dan ke
belakang, dan berporos dua, serta memiliki ujung tulang yang salah satunya
berbentuk oval dan masuk kedalam lekuk berbentuk elips. Contohnya: sendi antara
tulang pengumpil dengan tulang pergelangan tangan.

18 | P a g e
2.9 GANGGUAN SISTEM GERAK
A. Gangguan Pada Tulang

a. Fraktur adalah patah tulang,terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar
daripada kekuatan tulang. Jenis dan parahnya patah tulang dipengaruhi oleh usia
penderita tulang, kelenturan tulang, jenis tulang, dan seberapa besar tulang yang
melawan tulang.

b. Fraktur simpleks(sederhana/tertutup), tulang yang parah tidak tampak dari luar.

c. Fraaktrus kompleks(majemuk/ terbuka), tulang yang patah tampak dari luar karena
tulang telah menembus kulit atau kulit mengalami robekan.

d. Fraktur avulsi, patah tulang yang disebabkan oleh kontraksi otot yang kuat, sehingga
menarik bagian tulang tempat tendon melekat. Sering terjadi pada bahu dan lutut.

e. Fraktur Patologis, terjadi jika rumor atau kanker telah tumbuh kedalam tulang dan
menyebabkan tulang menjadi rapuh.

f. Patah tulang kompresi(penekanan), disebabkan oleh tekanan suatu tulang terhdapa


tulang lainnya. Sering terjadi pada wanita lanjut usia yang tulang belakangnnya rapuh
karena osteoporosis.

g. Fraktur karena tergilas, menyebabkan retakan atau pecahan tulang.

19 | P a g e
 Gangguan tulang belakang merupakan akibat dari distrofi otot, sidrom Marfan
Down, sikap tubuh yang buruk, atau penyakit lainnya.

a. Kifosis adalah bentuk tulang belakang melengkung kearah luar


tubuh atau kebelakang yang mengakibatkan penderita
menjadi terlihat bongkok.

b. Lordosis adalah tulang belakang bagian lumbar(pinggang)


melengkung kearah dalam tubuh atau kedepan.

c. Skoliosis adalah tulang belakang melengkung ke samping kiri


atau ke samping kanan yang mebuat penderita bungkuk ke
samping.

d. Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang bagian


leher yang menyebabkan kepala berubah kearah kiri atau
kanan.

20 | P a g e
Gangguan fisiologis tulang, antara lain:

a. Osteoporosis adalah tulang rapuh keropos dan mudah patah.


Osteoporosis terjadi akibat berkurangnya hormone
testosterone pada laki-laki atau hormone ekstrogen pada
wanita. Osteoporosis juga disebabkan oleh kurangnya asupan
kalsium

b. Rakitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena


kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D,
magnesium, fosfor, dan kalsium. Rakitis berpotensi
menyebabkan tulang kaki menjadi bengkok membentuk huruf
O atau X.

21 | P a g e
c. Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan tengkorak
sehingga kepala berukuran lebih kecil dari ukuran normal.
Mikrosefalus kegagalan pertumbuhan otak saat baik setelah
terkena infeksi misalnya meniniitis.

d. Hidrosefalus( kepala air) adalah gangguan aliran cairan di


dalam otak (cairan serebro spinal) yang menyebabkan
penyebaran rongga tempurung otak, sehingga kepala
membesar.

e. Layu(semu) tulang tidak bertenaga akibat infeksi, misalnya


infeksi sifilis.

22 | P a g e
2.10 GANGGUAN PADA SENDI
a. Terkilir atau keseleo(sprain) adalah gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa,
di paksakan, atau bergerak secara tiba-tiba. Terkilir dapat menyebabkan
memar,bengkak,dan rasa sakit.

b. Dislokasi adalah pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal.

c. Osteoartritis adalah kerusakan dan keausan tulang rawan yang berfungsi sebagai
bantalan pada sendi. Penyebab osteoartritis adalah proses penuaan,
cedera,kelemahan tulang, atau penggunaan sendi yang terlalu berat.

d. Ankilosis adalah sendi tidak dapat di gerakan dan ujung-ujung antar tulang terasa
bersatu.

e. Urai sendi adalah robeknya selaput sendi yang diikuti oleh terlepasnya ujung tulang
sendi.

f. Artritis adalah peradangan pada sendi yang disertai bengkak,kaku,keterbatasan


bergerak dan rasa sakit.

Bentuk-bentuk artritis, antara lain:

a. Artritis reumatiod, penyakit yang timbul karena sistem kekebalan


tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat menyebabkan
peradangan yang merusak sendi. Penyakit ini lebih sering di derita
oleh wanita berusia 25-55 tahun.

b. Gaut arthritis adalah kelebihan asap urat didalam


tubuh(hiperurekemia) yang berlangsung bertahun-tahun sehingga
terjadi pemumpukkan asam urat yang mengkristal pada sendi.
Penyakit ini sering diderita oleh laki-laki berusia 40-50 tahun.

c. Artritis psoriatik adalah radang sendi yang terjadi pada orang-


orang yang menderita psoriasis pada kulit atau kuku. Psoriasis
merupakan kelainan kulit menahun yang menyebabkan
tumbuhnya bercak-bercak merah di kulit.

23 | P a g e
d. Astritis sika adalah berkurangnya minyak sendi(cairan sinovial)
yang menimbulkan bunyi dan rasa sakit ketika digerakkan.

e. Astritis eksudatif adalah tumbulnyaa getah radang berupa cairan


nanah pada rongga sendi dan menimbulkan rasa sakit jika
digerakkan.

f. Artritis septik adalah radang sendi yang disebabkan oleh infeksi


bakteri.

2.11 GANGGUAN PADA OTOT


1. Hipertrofi adalah gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar.
Hipertrofi dapat disebabkan oleh aktifitas otot yang kuat, berulang-ulang dan terus-
menerus, serta nutrisi yang banyak. Terjadi pada orang yang sering berolahraga
atau bekerja keras.

2. Atrofi adalah gangguan akibat otot yang mengecil. Atrofi dapat terjadi jika otot tidak
digunakan atau tidak digerakkan, misalnya karena kelumpuhan, pemasang gips, atau
penyakit poliomielitis.

3. Distrofi otot adalah penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik.

4. Tetanus adalah penyakit kejang otot berkontraksi terus menerus hingga tidak
mampu lagi berkontraksi, dapat disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani.

5. Kram adalah keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang,sulit digerakkan dan disertai
rasa nyeri. Kram terjadi karena tidak melakukan pemanasan dengan benar sebelum
berolahraga, kurang lancangnya aliran darah pada bagian tubuh tertentu,kondisi
udara dingin, ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh terutama natrium dan
kalium, serta kekurangan vitamin tiamin(B1),asam pantotenat(B5),dan
piridoksin(B6).

6. Miastenia gravis adalah ketidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita


mengalami kelumpuhan. Merupakan penyakit autoimun (sistem kekebalan tubuh
kacau dan menyerang tubuh sendiri). Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan
kelenjar timus. Miastenia gravis lebih sering terjadi pada wanita, dan biasanya mulai
timbul pada usia 20-40 tahun.

7. Otot robek adalah robeknya serabut otot yang berakibat bengkak, rasa nyeri dan
pendarahan. Hal tersebut dapat disebabkan oieh gerakan yang tiba-tiba ketika
berolahraga sehingga menyebabkan luka.

24 | P a g e
8. Otot terkilir (strain) adalah robeknya otot bagian tendon karena teregang melebihi
batas normal. Otot terkilir disebabkan oleh pembebanan secara tiba-tiba pada otot.

2.12 TEKNOLOGI SISTEM GERAK

1. Penyembuhan Patah tulang

 Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan disekitar tulang yang patah.
 Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras disekeliling tulang yang patah.
 Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau
piringan pada tulang yang patah.
 Penarikan, yaitu menggunakan beban untuk menahan anggota gerak yang
mengalami deformitas dan mempercepat penyembuhan.

2. Penyembuhan kanker/tumor tulang

 Kemoterapi, biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba


membunuh sel kanker.
 Radioterapi, yaitu pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif seperti
sinar X, electron, sinar Gamma atau partikel lain.
 Operasi bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang.

3. Pergantian sendi

Pergantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang
rusak dengan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran.

4. Transplantasi sumsum

Transplantasi sumsum yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan


kepada orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan
sumsum dari donor yang sehat dan menyuntikkannya ke resipien tanpa merusaknya,
karena sumsum sangat lunak.

5. Penanggulangan skoliosis kongenitalis

Skoliosis kongenitalis adalah suatu kelainan pada lengkung  tulang belakang bayi
yang baru lahir. Skoliosis ini dapat menyebabkan kelainan bentuk yang serius pada
anak yang sedang tumbuh.Oleh karena itu, seringkali dilakukan tindakan
pengobatan dengan memasang penyangga sedini mungkin.Jika keadaan anak
semakin memburuk, perlu dilakukan pembedahan.

6. Implan

25 | P a g e
Implan adalah pemasangan suatu material dari benda rigid atau kaku pada tulang
belakang yang mengalami gangguan.

7. Tangan bionik

Tangan bionik adalah tangan buatan yang fungsional  sehingga dapat digunakan
untuk memegang benda dan melakukan gerakan kombinasi tangan, misalnya
mengetik.

8. Kaki bionik

Kaki bionik merupakan kaki buatan yang dilengkapi dengan perangkat


Bluetooth.Chip komputer ditanamkan pada setiap kaki untuk mengirimkan sinyal ke
motor dikedua sendi buatan sehingga lutut dan mata kaki dapat berpindah dan
melakukan gerakan yang terkoordinasi, misalnya berdiri, berjalan dan mendaki. Kaki
bionik ini menggunakan energy dari baterai.

9. Kursi Roda

Adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan.
Alat ini dapat digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan
menggunakan tangan atau dengan menggunakan mesin otomatis.

10. Penanggulangan kaki O

Penanggulangan kaki O dilakukan dengan pemakaian sepatu khusus yang harus


selalu dipakai.

11. Viskosuplementasi

Viskosuplementasi adalah menyuntikkan asam hialuronat ke celah-celah sendi


untuk  memperbaiki gizi dan pelumasan.

12. Pencangkokan tulang rawan

Teknik ini adalah menanam tulang rawan pasien dan memindahkan jaringan
tersebut ke area yang rusak.

26 | P a g e
B. OTOT MANUSIA

3.1 OTOT RANGKA

Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif
untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Berat otot rangka 40%
dari berat badan. Pada wajah, otot melekat pada kulit dan akan bergerak jika
berkontraksi. Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut.

 Pergerakan. Otot menggerakkan tulang untuk melakukan gerakan


 Menopang dan mempertahankan postur tubuh. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh dari gaya gravitasi bumi saat berada dalam posisi berdiri
atau duduk.
 Produksi panas. Metabolisme kontraksi otot dapat menghasilkan panas untuk
mempertahankan suhu normal tubuh.

Otot rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

 Kontraktilitas. Serabut otot dapat berkontraksi dan meregang. Dalam keadaan


istirahat, keadaan otot tidak benar-benar kendur, tetapi mempunyai ketegangan
sedikit yang disebut tonus. Tonus pada masing-masing orang berbeda,
bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh.
 Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls saraf.
 Ekstensibilitas. Serabut otot memliki kemampuan meregang melebihi panjang
otot saat relaksasi.
 Elastisitas. Serabut otot dapa kembali ke ukuran semula setelah ,meregang.

27 | P a g e
3.2 MACAM-MACAM OTOT

a. Otot Polos

Otot Polos adalah otot yang bekerja tanpa kesadaran kita yang dipengaruhi oleh sistem
saraf tak adar atau saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-sel yang berbentuk
gelendong dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1 inti sel. 
Ciri-ciri Otot Polos

 Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik 


 Bentuk dari otot polos seperti perahu
 Terletak pada organ dalam 
 Memiliki satu inti sel yang berada ditengah
 Pergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah 
 Dipengaruhi oleh saraf otonom 
 Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot di
saluran kemih,  
 Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak

b. Otot Lurik

Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh manusia yang digunakan
dalam pergerakan dimana otot lurik adalah otot yang bekerja dibawah kesadaran
(volunter). Otot lurik juga dinamakan otot rangka, Mengapa ?.. karna menempel pada
rangka. Dimanakan otot lurik karna adanya sisi gelap terang yang berselang seling. 

28 | P a g e
Ciri-Ciri Otot Lurik

 Bentuk selindris dengan garis gelap terang


 Melekat pada rangka 
 Bekerja secara sadar dengan perintah otak
 Cepat dan mudah lelah
 Bentuk yang panjang dan memiliki banyak inti sel (multi sel)
 Mempunya pigmen mioglobin
 Inti sel yang berada di tepi 

c. Otot Jantung

Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus menerus tanpa
istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot
polos karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki sisi gelap
terang dan inti sel yang berada ditengah.Otot jantung berfungsi dalam memompa darah
ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran manusia saraf yang
memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik

Ciri-Ciri Otot Jantung

 Otot jantung yang berbentuk silindris


 Memiliki percabangan disebut sinsitium 
 Otot Jantung terletak pada jantung
 Memiliki satu Inti sel yang berada ditengah
 Bekerja tampa kesadaran manusia 
 Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat

29 | P a g e
3.3 STRUKTUR OTOT RANGKA

Area otot rangka terdiri atas kepala otot(muskulus kaput), empal otot(muskulus
venter),dan ekor otot(muskulus kaudal). Kepala otot dan ekor otot merupakan jaringan
ikta padat kuat yang disebut tendon.Tendon adalah tempat melekatnya otot pada
tulang.Tendon dibagi menjadi dua jenis yaitu, origo dan inersio.Origo adalah ujung
otot(kepala otot) yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot
berkontraksi. Inersio adalah bagian ujung otot lain(ekor otot) yang melekat pada tulang
yang bergerak ketika otot berkontraksi. Empal otot adalah area otot bagian tengah yang
bentuknya mengembung.Terdiri atas berkas-berkas otot, dan aktif dalam
berkontraksi.Secara keseluruhan otot dibungkus oleh selapis jaringan ikat agak padat
yang disebut epimisium.Didalam epimisium terdapat beberapa berkas serat-serat otot
yang disebut fasikulus.Setiap fasikulus dibungkus oleh selubung yang disebut
perimisium.Fasikulus tersusun dari banyak otot berbentuk serat, contohnya otot bisep
pada lengan atas tersusun dari 260.000 serat otot.Sel serat otot secara individual
dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut sarkolema.Didalam sarkolema erdapat
glikogen(cadangan energi),mioglobin,enzim,dan ion-ion seperti
kalium,magnesium,fosfat. Mioglobin berfungsi menyimpan dan memindahkan oksigen
dari hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi didalam sel kontraktil. Di
dalam sarkolema terdapat sitoplasma yang disebut sarkoplasma. Sarkoplasma berisi
cairan gelatin,glikogen,lemak,dan organel sel seperti mitokondria.

Sel otot rangka berbentuk serabut halus panjang, berukuran 1-40 mm dan berdiameter
10-100 m, banyak mengandung mitokondria, serta memiliki bbanyak inti berbentuk
lonjong yang terdapat dipinggir sel. Sel otot yang berbentuk serabut halus tersebut
disebut miofibril.

Miofibril terdiri atas protein kontraktilberupa protein filament yang disebut


miofilamen.Miofilamen dibagi menjadi 2 jenis yaitu, miofilamen tebal dan miofilamen
tipis.Miofilamen tebal tersusun dari protein miosin sedangkan miofilamen tipis tersusun
dari protein aktin, protein tambahan tropomiosin,dantroponim yang melekat pada
aktin. Kombinasi miofilamen tebal dan miofilamen tipis menunjukkan adanya pita gelap
dan pita terang seperti lurik sehingga otot rangka disebut otot lurik.

30 | P a g e
31 | P a g e
3.4 MEKANISME KERJA OTOT

A. Komponen Struktur Otot yang berperan dalam kerja otot.

Komponen struktur otot yang bekerja dalam otot adalah sebagai berikut:

 Miofibril, berbentuk silindris yang memanjang sepanjang otot lurik dan


mengandung filament aktin dan myosin.
 Sarkomer, unit struktural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada
miofibril. Sarkomer dibagi menjadi pita H, A, dan I.
 Aktin, filament kontraktil yang tipis serta memiliki sifat aktif dan situs pengikat.
 Miosin, protein filament yang lebih tebal, dan memiliki penonjolan yang dikenal
dengan kepala miosin.
 Tropomiosin, sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot.
 Troponin, protein kompleks yang melekat pada tropomiosin

B. Sumber Energi untuk Gerak Otot

Sumber energi untuk gerak otot adalah sebagai berikut:

ATP(Adenosin Tri Fosfat). ATP terurai menjadi ADP(adenosin difosfat) dan energi.
Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP(adenosine monofosfat) dan energi. Berikut
persamaan reaksinya.

ATPADP + P + Energi

ADPAMP + P + Energi

Kreatin Fosfat. Keratin fosfat terurai menjadi keratin, fosfat, dan energy.Pemecahan ATP
dan keratin fosfat berfungsi untuk menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Proses
tersebut tidak memerlukan oksigen sehingga fase kontraksi disebut fase anaerob.

Glikogen(gula otot). Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen.Laktasidogen diubah


menjadi glukosa dan asam laktat.Glukosa diubah menjadi CO2, H2O, dan energi. Proses
tersebut terjadi pada saat otot relaksasi dengan menggunakan oksigen, sehingga fase
relaksasi disebut fase aerob. Jika terkandung banyak asam laktat didalamnya, otot akan
terasa lelah. Asam laktat akan dioksidasi dengan menggunakan oksigen.

32 | P a g e
Berikut persamaan reaksinya:

GlikogenLaktasidogen

LaktasidogenGlukosa + Asam laktat

Glukosa + O2 CO2 + H2O + Energi

C. Tahapan Mekanisme Kerja Otot

Tahapan mekanisme kerja otot, adalah sebagai berikut:

 Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, mengakibtakan pembebasan


aseltilkolit. Kehadiran aseltikolit memicu depolarisasi (perubahan muatan ion
didalam sel dari negatif menjadi positif) yang kemudian menyebabkan
pembebasan ion Ca2+¿ ¿ dari retikulum sarkoplasma.
 Meningkatnya ion Ca2+¿ ¿, menyebabkan ion ini terikat pada troponin, sehingga
mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut. Perubahan struktur
troponin karena terikatnya ion Ca 2+¿ ¿, akan menyebabkan terbukanya daerah
aktif tromiosin yang semula tertutup oleh troponin. Hal tersebut membuat
kepala myosin mampu berikatan dengan filamen aktin dan membentuk
aktomiosin.
 Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat menyebabkan myosin
mampu menarik aktin kedalam dan juga melakukan pemendekan otot. Hal ini
terjadi di sepanjang miofibril pada sel otot.
 Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika
molekul ATP terikat pada kepala miosin. Pada saat ATP terurai, kepala miosin
dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
 Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca2+¿ ¿.
Pada saat impuls berhenti, ionCa2+¿ ¿akan kembali ke retikulum sarkoplasma.
Troponin akan kembali ke retikulum sartoplasma. Troponin akan kembali ke
kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin, sehaingga menyebabkan otot
berelaksasi.

D. Hipotesis Sliding Filamen

Miofilamen merupakan unsur penting dalam proses kontraksi otot. Miofilamen tebal
berjajar untuk membentuk pita A (Anisotrop), sedangkan miofilamen tipis membentuk
pita I (Isotrop). Pada bagian tengah pita A terdapat pita H(Heller) yang lebih terang.
Garis Mmembagi dua pusat zona H. Garis Z (Zwiscshencheibe = cakram antara)

33 | P a g e
merupakan garis potong miofibril yang mengandung filamen tipis. Sarkomer merupakan
jarak antara garis Z ke garis Z lainnya.

Andrew F. Huxley, Rolf Niedergerke, Hugh Huxley, Jean Hanson (1954) mengemukakan
teori kerja otot sliding filament sebagai berikut.

Selama kontraksi, panjang miofilamen aktin dan miosin tetap sama, tetapi saling
bersilangan sehingga memperbesar jumlah tumpang tindih antarfilamen.

Filament aktin kemudian menyusup untuk memanjang ke dalam pita A, mempersempit


dan menghalangi pita H.

Panjang sarkomer (dari garis Z ke garis Z lainnya) memendek saat kontraksi.

Pemendekan sarkomer akan membuat serabut otot memendek, begitu pula dengan
otot secara keseluruhan.

E. Sistem Kerja Otot

Untuk melakukan suatu gerakan, diperlukan kerja sama lebih dari satu macam otot,
paling sedikit dua macam otot. Otot-otot tersebut ada yang bekerja saling mendukung,
dan ada pula yang bekerja berlawanan.Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu otot antagonis dan otot sinergis.

1. Otot antagonisadalah otot yang bekerja saling berlawanan sehingga menghasilkan


gerakan yang berlawanan (berbeda arah). Contohnya otot bisep dan otot trisep.
Otot bisep adalah yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang
dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga
ujung (tiga tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian
belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot bisep
berelaksasi Untuk menurunkan lengan bawah, otot bisep berelaksasi dan otot trisep
berkontraksi.

Gerakan antagonis pada tubuh antara lain:

a. Ekstensi (meluruskan) dan fleksi (membengkokkan) misalnya gerakan otot trisep


dan otot bisep untuk mengangkat dan menurunkan lengan bawah.
b. Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan), misalnya gerakan tangan
sejajar bahu dan sikap sempurna(tangan kebawah).
c. Depresi (kebawah) dan elfasi(keatas), misalkan gerakan kepala menunduk dan
menengadah.
d. Supinasi (menengadah) dan pronasi(menelungkup), misalnya gerakan telapak
tangan menengadah dan telapak tangan menengadah dan gerakan telapak tangan
menelungkup.

34 | P a g e
e. Inversi adalah gerak memutar kaki ke arah dalam tubuh sehingga sisi medial telapak
kaki terangkat (kombinasi supinasi dan adduksi). Eversi adalahgerak memutar kaki
ke arah dalam tubuh sehingga sisi lateral telapak kaki terangkat (kombinasi pronasi
dan aduksi).

2. Otot sinergis adalah otot yang saling mendukung kerja satu sama lain, sehingga
menghasilkan gerakan satu arah. Contohnya: otot pronator teres dan otot pronator
quadrates menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup, serta
otot-otot antartulang rusuk yang bekerja bersama-sama ketika menarik napas.

F. Gangguan dan Kelainan pada Otot

Gangguan Otot Akibat Infeksi.

Gangguan otot akibat infeksi disebabkan misalnya oleh bakteri atau virus. Gangguan otot
akibat infeksi ini antara lain tetanus dan atrofit otot.
a. Tetanus
Tetanus merupakan suatu keadaan dimana otot berkontraksi terus-menerus sehingga otot
menjadi kejang. Tetanus disebabkan oleh racun bakteri Clostridium tetani yang masuk ke
dalam tubuh melalui luka.Biasanya tetanus terjadi pada luka yang dalam, misalnya bila
seseorang tertusuk paku.

b. Atrofit Otot
Atrofit otot merupakan keadaan dimana otot menjadi kecil.AKibatnya fungsi otot menurun
karena kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.Atrofit umumnya disebabkan oleh
penyakit poliomyelitis.Penyakit ini merusak saraf yang mengkoordinasi otot.Penyakit
poliomyelitis yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan imunisasi polio pada saat
bayi.

Gangguan Otot Akibat Aktivitas.

Gangguan otot akibat aktivitas yang sering terjadi adalah kram dan kaku leher (stiff).Kram
atau kekejangan terjadi karena otot terus-menerus melakukan aktivitas sehingga otot
menjadi kejang dan tidak mampu berkontraksi lagi.Keadaan tersebut disebabkan oleh

35 | P a g e
kelelahan otot.

a. Kaku Leher
Kaku leher terjadi karena kesalahan gerak sehingga otot trapesius leher meradang.

b. Kram
Kram atau kekejangan terjadi karena otot terus-menerus melakukan aktivitas sehingga otot
menjadi kejang dan tidak mampu berkontraksi.

c. Hipokalsemia tetani
Hipokalsemia tetani yaitu otot rangka menjadi mudah kejang atau kram karena kekurangan
ion kalsium.

d. Miastenia gravis
Miastenia gravis yaitu otot rangka tidak mampu berkontraksi karena tidak memiliki reseptor
asetilkolin. Akibatnya asetilkolin dari ujung saraf dapat diterima oleh otot rangka. Akibat
miastenia gravis yaitu kelumpuhan yang ditandai dengan mengecilnya alat gerak(tangan
dan kaki)

e.Hernia abdominal
Hernia abdominal terjadi apabila dinding otot perut sobek sehingga usus menjadi merosot
ke bawah masuk ke dalam rongga perut.

Gangguan Otot Akibat Bawaan (Genetis)


Gangguan otot akibat bawaan (genetis) atau distrofi otot merupakan suatu penyakit kronis
pada otot yang diwariskan dari orang tuanya.
Distrofi adalah suatu penyakit kronis pada otot sejak kanak-kanak.Penyakit ini merupakan
penyakit bawaan.

36 | P a g e
BAB III

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif
berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama
dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.

Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang
pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang
sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan
yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.

Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.Dengan aktomiosin inilah
otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan
otomatis tulang juga akan bergerak.

Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).

4.2 SARAN

Sistem rangka memiliki banyak fungsi. Oleh karna itu marilah kita jaga sistem rangka kita
agar tetap sehat selalu, dengan cara mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan
seimbang, berolahraga secara rutin, dan hindari hal-hal yang dapat merusak sistem rangka.
Dengan selesainya makalah ini, penulis juga memohon kepada pembaca untuk memberi
kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah ini kedepannya.

37 | P a g e
Daftar Pustaka

https://lh3.googleusercontent.com/-
DQfoXu3878c/TY2FUX9EYZI/AAAAAAAAAA8/Lwkw-aqNqzU/s1600/anatomy
%252Btubuh.png
http://www.pustakasekolah.com/otot-rangka-manusia.html
http://septililas24.blogspot.com/2013/10/makalah-sistem-gerak-manusia.html
http://www.artikelbiologi.com/2012/11/gangguan-pada-sistem-gerak.html

38 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai