DISUSUN OLEH :
NAMA: NADYA RIDHA
OKTOVANI
KELAS: XI IPA 4
TAHUN AJARAN: 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hierarki biologi.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas
kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur
organisme lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh
karena itu, sel mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan
agar mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.
1
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui sistem antara tumbuhan dengan lingkungan
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian transpor aktif
3. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian transpor pasif
4. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian difusi dan mekanismenya
5. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian osmosis dan mekanismenya
2
BAB II
ISI
Sel terdiri atas materi hidup yang disebut dengan protoplasma. Protoplasma sel
dibatasi dari lingkungan sekitarnya oleh selaput sel tipis yang disebut dengan membran
plasma (membran sel). Membran ini mempunyai kemampuan untuk mengatur secara selektif
aliran materi dari dan keluar sel. Berdasarkan kemampuan membran menyeleksi aliran materi
antar sel dan lingkungannya maka membran dapat dibedakan menjadi dua jenis. Membran
dikatakan permiabel apabila semua jenis molekul dalam cairan dapat melewati membran.
Sedang suatu membran dikatakan semi-permeabel jika hanya dapat dilewati oleh molekul-
molekul tertentu saja (Annur dan Santooosa, 2008).
1. Impermeable (tidak permeable), dimana air maupun zat terlarut didalamnya tidak
dapat melaluinya.
2. Permeable, yaitu membrane yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang
terlarut didalamnya.
3. Semi permeable, yaitu membrane yang hanya dapat dilalui oleh air tetapi tidak dapat
dilalui oleh zat terlarut, misalnya membaran sitoplasma.
3
proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses
difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Tumbuhan memerlukan berbagai macam zat untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat
tersebut sebagian besar diambil dari lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida,
dan oksigen. Tumbuhan tingkat tinggi mengambil oksigen dan karbon dioksida melalui
daun (Bresnick, 2003).
Air dan garam-garam mineral diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah melalui
rambut-rambut akar yang terdapat pada epidermis akar. Sel-sel tumbuhan dapat dilewati
air, zat-zat makanan yang terlarut, oksigen dan karbondioksida baik ke dalam atau ke luar
sel. Untuk melaksanakan fotosintesis, tumbuhan memerlukan karbon dioksida dan air.
Tumbuhan juga memerlukan oksigen untuk bernapas. Tumbuhan mengambil air, karbon
dioksida, dan oksigen dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif.
4
klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na+ dan K+ diatur oleh pompa natrium - kalium.
Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalami keracunan, atau
kehabisan energi.
5
presentasi antigen, polaritas sel, mitosis, pertumbuhan dan diferensiasi, dan masuknya
obat.
6
2.2 TRANSPOR PASIF
7
2.3 DIFUSI
Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari larutan berkonsentrasi tinggi
ke larutan berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar, lambat laun cairan teh menjadi manis.
Peristiwa difusi pada tumbuhan sangat penting untuk keseimbangan hidup
tumbuhan. Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) diambil oleh tumbuhan dari udara
melalui proses difusi. Pengambilan air dan garam mineral oleh tumbuhan dari dalam
tanah, salah satunya melalui proses difusi. Difusi zat dari dalam tanah ke dalam tubuh
tumbuhan disebabkan konsentrasi garam mineral di tanah lebih tinggi daripada di
dalam sel. Demikian juga gas CO2 di udara masuk ke dalam tubuh tumbuhan karena
konsentrasi CO2 di udara lebih tinggi daripada di dalam sel tumbuhan. Sebaliknya, O2
dapat berdifusi keluar tubuh tumbuhan jika konsentrasi O2 dalam tubuh tumbuhan
lebih tinggi akibat adanya fotosintesis dalam sel (Loveless, 1991).
8
Kecepatan difusi ditentukan oleh : Jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak
kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui
dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.
Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
l) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi
melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by
chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui
membrane berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak
melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid
bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul
larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel
terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu,
dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari
protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
9
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan
beberapa garam – garam mineral, tidak dapat menembus membrane secara langsung,
tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus
membran. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan
difusi difasilitasi.
10
Perbedaan antara transpor aktif dan transpor pasif
2.4 OSMOSIS
Osmosis adalah difusi pelarut melalui membran. Jika terdapat dua larutan yang
tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua
larutan seimbang. Jika sel dimasukkan ke dalam larutan isotonis, bentuk sel tetap
karena keadaan seimbang. Akan tetapi, jika sel tumbuhan berada dalam larutan
hipertonis (konsentrasi larutan lebih tinggi daripada cairan sel), air dalam plasma sel
akan berosmosis keluar sehingga sel mengerut/menyusut. Protoplasma yang
kekurangan air menenyusut volumenya mengakibatkan membran sel terlepas dari
dinding sel, sehingga terjadi plasmolisis.
Sebaliknya, jika sel berada dalam larutan hipotonis (konsentrasi larutan lebih
rendah daripada cairan sel), air dari luar akan masuk ke dalam sel sehingga sel
11
membengkak. Pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke
molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa
melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak
molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak
molekul air yang melewati membran (Kustiyah, 2007).
Osmosis merupakan difusi air dari daerah yang memiliki potensial air lebih
tinggi ke daerah yang potensial airnya lebih rendah, melalui suatu membran semi
permeabel. Potensial osmotik suatu larutan selalu negatif yang ekivalen dengan nilai
tekanan osmotiknya yang sebenarnya. Plasmolisis adalah peritiwa melepasnya
plasmalemma atau mebran plasma dari dinding sel karena dehidrasi (hilangnya air
sel) bila sel berada di lingkungan larutan yang hipertonis.
12
zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel,
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut
dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel,
maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah
menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel.
semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut,
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi
yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor (Keenan, et al,. 1984).
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel. Pada
hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipotonik atau hipertonik, maka
diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis pada sel hidup :
Ukuran zat terlarut: semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya
osmosis akan semakin cepat. Karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik yang
berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membrane semipermeable.
Tebal membran: semakin tebal suatu membrane akan memperhambat terjadinya
osmosis. Karena dapat menyebabkan semakin sulitnya zat terlarut menembus
membrane tersebut.
Luas permukaan
Jarak zat pelarut dan zat terlarut
Suhu
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Difusi dan osmosis merupakan transpor pasif zat. Selain difusi dan osmosis juga
ada difusi terfasilitasi yang juga merupakan transpor pasif.
Difusi adalah pergerakan zatdari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah tanpa
memerlukan energi.
Osmosis adalah pergerakan zat melalui membran dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah tanpa memerlukan energi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi adalah temperatur, ukuran molekul, berat
molekul, gradien konsentrasi, luas permukaan membran, kelarutan, dan jarak
tempat berlangsungnya difusi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah temperatur, zat terlarut, luas
permukaan, jarak zat terlarut dan pelarut, ukuran molekul, dan tebal membran.
3.2 SARAN
Setelah mendapatkan ilmu yang dipelajari melalui makalah ini, sebaiknya di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengetahui bagaimana difusi
osmosis terjadi.
Bagi mahasiswa yang telah mengembangkannya, harap mampu membagi ilmu
dan pengetahuan tentang Difusi Dan Osmosis.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://riesqiayuhardianti.blogspot.com/2013/10/jurnal-difusi-osmosis.html
http://eprints.undip.ac.id/2833/1/Jurnal_Dina_Nufailah.pdf
http://today-pdf.net/jurnal-proses-difusi-osmosis.pdf-id146464
http://www.readanybook.com/jurnal-difusi-dan-osmosis-pdf-pdf-i747677
http://hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULL-
PEMODELAN%20DAN%20PENGUKURAN%20DIFUSI%20LARUTAN
%20GULA%20DENGAN%20LINTASAN%20%20CAHAYA%20LASER
.pdf
15