NIM : 431419002
3. Serat
Serat dalam xylem, sebagaimana serat pada umumnya, merupakan sel
panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin. Tebal dinding
beragam, namun biasanya lebih tebal dari pada dinding trakeid dalam kayu
yang sama. Ada 2 macam serat, yakni serat trakeid dan serat libriform. Jika
ditemukan dalam kayu yang sama, serat libriform lebih panjang dan
dindinya lebih tebal dibandingkan dengan serat trakeid. Pasangan noktah
terlindung pada serat trakeid memiliki ruang noktah yang lebih kecil
dibandingkan dengan ruang noktah pada trakeid kayu yang sama. Noktah
seperti itu memiliki saluran noktah dengan lubang noktah luar berbentuk
bulat dan lubang noktah dalam memanjang atau seperti celah. Pada serat
libriform, noktah memiliki lubang noktah dalam berbentuk celah dan
salurannya menyerupai corong pipih serta tidak memiliki ruang noktah.
Namun, semua perbedaan tersebut kadang-kadang kurang tajam karena
bentuk peralihannya banyak. Bentuk serat yang memiliki noktah dengan
bagian terlindung disebut serat trakeid. Kedua macam serat itu dapt
memiliki sekat. Serat bersekat banyak terdapat pada tumbuhan dikotil dan
umumnya masih berprotoplas pada kayu suban yang telah dewasa, serta
berfungsi menyimpan cadangan makanan. Dengan demikian, serat yang
hidup menyerupai parenkim dalam hal struktur dan fungsi. Bentuk yang lain
adalah serat berlendir. Serat ini memiliki lapisan dinding tak berlignin yang
berisi lendir yang terletak diatas lapisan dalam dinding sekunder. Serat
tersebut merupakan bagian yang umum terdapat pada kayu reaksi dikotil.
Spesialisasi Filogenetik pada Unsur Trakeal dan Sel Serat Xilem
Evolusi unsure pengangkut terjadi segera setelah tumbuhan memulai
kehidupan didarat.Contoh gambar cooksonia
Gambar 3. Trakeid pada Cooksonia
Contohnya adalah Cooksonia dari pertengahan silur yang
menunjukkan adanya trakeid berpenebalan cincin. Trakea berkembang dari
trakeid dan asalnya bersifat polifiletis, artinya kemampuan untuk
membentuk lubang berkembang beberapa kali. Trakea terdapat pada
selaginella, actinioteris, pteridium, regnellidium, dan marsilea, 3
gymnospermae yang khusus yakni ephedra, gnetum, dan welwitschia dan
pada kebanyakan angiospermae. Spesialisasi unsure trakeal terjadi seiring
dengan pemisahan fungsinya sebagai pengangkut dan pengokoh dalam
tumbuhan berpembuluh yang terjadi selama evolusi tumbuhan darat. Pada
keadaan yang kurang terspesialisasi fungsi pengangkutan dan pengokoh
diemban bersama trakeid. Dengan meningkatnya spesialisasi
berkembanglah komponen trakea yang lebih efisien dalam pengangkutan
disbanding tugasnya sebai pengokoh. Disisi lain serat terus berkembang,
terutama sebagai pengokoh. Jadi, dari trakeid primitive berkembang 2 garis
spesialisasi, yang 1 kearah pengembangan trakea, yang lain kearah
pembentukan serat. Evolusi papan berlubang dan komponen trakea
berkaitan erat dengan evolusi dalam angiospermae. Bnyak bukti
menunjukkan bahwa pada dikotil, trakea berkembang dan berspesialisasi
mula-mula dalam xylem skunder, kemudian pada xylem primer tahap akhir
(metaxilem), lalu pada xylem sekunder tahap awal(protoxilem). Pada
monokotil, trakea juga mula-mula ditemukan dalam metaxilem, baru
kemudian dalam protoxilem. Selain itu, dal takson tersebut trakea muncul
lebih dulu pada akar, baru kemudian pada batang. Belum dijump[ai fosil
angiospermae sehingga kita tidak memahami cara trakea berkembang.
Unsure xylem pada tumbuhan yang hidup dewasa ini telah dipelajari untuk
memahami bagaimana evolusinya berlangsung. Disimpulkan bahwa unsure
pembuluh kayu yang paling mirip trakeid (panjang, ramping, berbentuk
kumparan dengan papan berhubung yang miring) merupakan relic dari
keadaan yang primitive. Sifat seperti itu seringa ada hubungannya dengan
papan berhubung skalariform. Karena itu, dianggap bahwa unsure pembuluh
kayu muncul dari trakeid yang diperkokoh dengan penebalan skalariform.
Trakeid tersebut kemudian berkembang kearah bentuk yang lebih ideal,
yakni pendek dan lebar dengan papan berhubung ayng sederhana dan
hoprisontal.berdasarkan konsep primitive maju tersebut suatu bagan evolusi
telah diusulakan pada dikotil,unsure pembuluh kayu pertama-tama dalam
tumbuhan berkayu. Mula-mula di xylem sekunder, kemudian dalam xylem
primer. Pada monokotil ditemukan bermacam-macam jenis unsure
pembuluh kayu, masing-masing pada stadium evolusi yang berbeda dan
masing-masing berkembang secara mandiri. Bahwa unsure trakea
berkembang dari trakeid agaknya tak dapat diragukan; jadi, sel pertama
mungkin sekali panjang dan ramping. Namun, tidak dapat langsung
dianggap bahwa semua unsure trakea seperti itu merupakan relic. Bentuk
seperti itu mungkin dapat sangat menyesuaikan diri dalam lingkungan
dengan rawan air.
4. Sel Parenkim
Gambar 4. Perbedaan Struktur Xilem dan Floem
Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi Jilid 2 Edisi Ke-
8. Jakarta: Erlangga.