Anda di halaman 1dari 27

FISIOLOGI HEWAN

“HOMEOSTASIS”
KELOMPOK 1
KELAS A
MOHAMMAD ANDRE IBRAHIM
RAHMAN POBELA
S I T T I N O O R FA D I L L A M I O L O
MUHAMMAD IQBAL
T H A R I S A R H A M A D A N I AY U N I N G T I YA S
RASMIN DJAILANI
N U R FA D I L A H M A R U F
Homeostasis

• Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang berarti sama
dan stasis yang berarti mempertahankan keadaan. Homeostasis
merupakan keadaan relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh.
• Homeostasis adalah proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan
makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya
dapat berfungsi dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada
lingkungan di dalam atau di luar tubuh
Homeostasis adalah asas dasar yang menopang semua proses fisiologis. Dengan itu
suatu proses organisme dijamin tetap berada dalam kondisi mantap sehingga
proses-proses yang melibatkan sel tampil optimal. Homeostasis merujuk pada
ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis (badan
organisme) yang konstan. Homeostatis merupakan keseimbangan kondisi internal
sel, atau juga disebut ekuilibrium. Homeostatis dikelola oleh membran plasma,
dimana mengontrol apa yang masuk dan meninggalkan sel.

Ketika hewan menjadi semakin kompleks dan terspesialisasi sepanjang


proses evolusinya, maka homeostasis juga menjadi semakin penting bagi
fisiologi tubuh. Hewan yang tidak mampu mempertahankan kondisi
lingkungan internalnya akibat perubahan lingkungan eksternalnya disebut
konformer.
Definisi dan Ruang Lingkup Fisiologi

• Fisiologi hewan adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan fenomena yang terjadi pada
kondisi normal dari hewan dan menekankan kepada proses bagaimana hewan dapat
hidup dan beraktivitas.
• Lingkungan eksternal adalah tantangan terbesar bagi hewan. Lingkungan eksternal
dibagi menjadi dua kategori, yaitu terestrial dan aquatis.
• Pada umumnya, lingkungan eksternal hewan jarang sekali konstan. Apabila terjadi
perubahan pada lingkungan eksternal hewan, maka plasma darah, hemolymph dan
cairan ekstraselular, yang merupakan lingkungan internal yang mengelilingi sel-sel
hewan akan terpengaruh.
• Kebutuhan absolut hewan untuk mempertahankan kondisi lingkungan internalnya
dalam keadaan konstan inilah yang disebut dengan homeostasis
Definisi dan Ruang Lingkup Fisiologi

• Agar tubuh dapat berfungsi secara optimal, kondisi di dalam tubuh yang disebut sebagai
lingkungan internal (CES; cairan ekstrasel) harus diatur dengan sangat hati-hati. Oleh
karena itu beberapa variabel penting, seperti suhu tubuh, tekanan darah, kandungan
oksigen dan karbon dioksida dari darah, juga keseimbangan elektrolit secara aktif
dipertahankan dalam batas fisiologi yang sempit.
• Organisme unisel tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang berubah-ubah
karena memiliki sedikit atau hampir tidak memiliki mekanisme perlindungan terhadap
lingkungannya. Namun organisme multisel yang kompleks, seperti manusia, dapat hidup
di lingkungan yang berubah-ubah karena mempunyai kemampuan mempertahankan
keadaan lingkungan dalamnya.
CAIRAN TUBUH HEWAN

Cairan tubuh hewan adalah cairan yang mengelilingi sel-sel hewan. Cairan
tubuh hewan dalam berbagai hal memiliki komposisi yang berbeda dengan
lingkungan eksternal hewan. Cairan tubuh hewan terdiri atas:

Exracellular cell fluids-ECF Intracelluler cell fluids-ICF

Cairan ekstraseluler Cairan intraseluler


Cairan Ekstraseluler

Adalah cairan yang berada di luar sel-sel dari


sebagian besar hewan. Cairan ini dikenal juga
dengan cairan interstisial (interstitial cell fluid-
ISF). Cairan ekstraseluler meliputi:

1. Plasma 2. Cairan 4. Cairan


3. Cairan limfa
darah interstisial sinofial

5. Cairan 6. Aquous 7. 8.
serebrospinal humor Endolimfa Perilimfa
Cairan Ekstraseluler
Cairan ekstraseluler pada protozoa (uniseluler) adalah berupa cairan di lingkungan
tempat hidupnya. ECF pada hewan-hewan multiseluler sederhana yang hidup di
laut hampir sama/identik dengan air laut. Ubur-ubur memiliki komposisi cairan
ekstraseluler yang identik dengan air laut kecuali konsentrasi sulfat yang hanya
setengah dari kadar yang ada di dalam air laut. Ini berarti perubahan pada
konsentrasi sulfat akan memiliki efek signifikan terhadap kepekatan seluruh cairan
tubuhnya.
Cairan Intraseluler

 Cairan intraseluler (ICF) adalah cairan yang terdapat di dalam sel.


 Konsentrasi cairan intraseluler harus sama dengan cairan ekstraseluler.
Jika tanpa adanya keseimbangan tersebut maka sel tidak akan stabil
secara osmotik dan akan menimbulkan resiko perubahan ukuran sel
dengan bertambahnya atau berkurangnya air di dalam sel yang
akhirnya akan membahayakan bagi sel tersebut.
Cairan antarsel

 cairan interstisial Terletak di antara sel, dan mencakup 80% dari keseluruhan
cairan ekstra-sel,adalah cairan di luar jaringan pada makhluk multiseluler.

 Fungsinya sebagai media berbagai reaksi. komponen utamanya adalah air. air
dibutuhkan untuk bisa terjadi berbagai macam reaksi yang diperlukan tubuh,
baik reaksi enzimatis dalam sel atau pun perpindahan nutrisi dan bahan lain
yang diperlukan.

 cairan interstisial menjadi media pengambilan nutrisi dari saluran cerna ke darah
dan dari darah ke semua jaringan. selain itu melalui cairan interstisial, darah
mengambil oksigen dan melepas di karbondioksida di paru, kemudian
mengirimkan, melepas oksigen ke semua jaringan dan mengambil
karbondioksida dari jaringan tersebut.
SISTEM UMPAN BALIK (FEEDBACK)

Sistem kontrol homeostatis yang paling utama dalam tubuh hewan adalah
sistem umpan balik. Umpan balik terdiri atas 2 yaitu umpan balik negatif
dan positif
Umpan Balik Umpan Balik
Positif Negatif

Burung dan mamalia


Koagulasi atau
yang harus menjaga suhu
pembekuan darah tubuhnya agar tetap
normal/konstan.
KOMPONEN SISTEM UMPAN BALIK (FEEDBACK)

Komponen dasar dari sistem umpan balik


KOMPONEN SISTEM UMPAN BALIK (FEEDBACK)

Bertanggung jawab dalam mendeteksi perubahan di lingkungan


Reseptor hewan, baik lingkungan internal maupun eksternal dimana hewan
tersebut berada.

Untuk mempertimbangkan informasi yang diterimanya sehubungan


Pusat Integrasi
dengan variabel spesifik dan bagaimana variabel tersebut seharusnya.

Efektor adalah istilah umum untuk struktur yang membawa respon


biologis. Respon-respon tersebut dapat berupa aktivasi muskular,
Efektor
neural atau endokrin.
Mekanisme umpan balik negatif yang mengatur kadar glukosa darah
Mekanisme umpan balik positif pada partus
Sistem umpan kedepan (Feedward)

Sistem umpan ke depan merupakan mekanisme


fisiologis lain yang penting dalam menjaga
homeostatis tubuh. Mekanisme ini adalah
akivitas antisipasi, dimana suatu perilaku yang
Proses makan dan
bekerja untuk meminimalisir kerusakan minum yang
sebelum kerusakan itu sendiri terjadi. berlangsung sekaligus
Membran Plasma
• Sel adalah bangunan bermembran yang
merupakan unit terkecil penyusun tubuh hewan.
Untuk berlangsungnya metabolisme sel, berbagai
zat harus diangkut ke luar atau ke dalam sel
melalui membran sel. Membran terdiri atas lipid,
protein, karbohidrat, dan air.
• Membran plasma membantu pengaturan lalu
lintas berbagai zat yang boleh masuk dan keluar
sel. Dengan kata lain membran sel membantu
mengatur keseimbangan lingkungan eksternal
dan internal sel, suatu konsep yang mendasari
homeostasis.
Mekanisme Transpor Zat Melintasi Membran

 Secara umum, mekanisme transpor zat pada membran dibagi berdasarkan


ukuran molekul yang diransportasikan yaitu molekul besar dan molekul kecil.
 Molekul besar ditransportasikan dengan mekanisme spesifik yaitu endositosis,
eksositosis, dan pinositosis.
 Molekul kecil ditransportasikan dengan dua cara berbeda yaitu transpor pasif
(difusi sederhana, difusi difasilitasi) dan transpor aktif (pompa ion).
Transpor Pasif

 Transpor pasif merupakan proses pepindahan molekul antar dua sistem yang
digerakkan oleh perbedaan gradien konsentrasi.
 Perbedaan paling mendasar antara transpor pasif dan transpor aktif adalah
tidak dibutuhkannya ATP pada transpor pasif.
 Difusi sederhana juga diartikan sebagai proses pergerakan ion atau molekul
dari tempat yang berkonsentrasi tinggi menuju tempat yang berkonsentrasi
rendah.
 Pada difusi difasilitasi, dalam prosesnya memerlukan molekul lain sebagai
pembawa atau pembantu yang memfasilitasi perpindahannya.
Difusi Sederhana

Proses difusi sederhana dari dua sistem yang berbeda


konsentrasi zat terlarutnya. Dalam proses ini, molekul
terlarut melakukan pergerakan melintasi membran
menuju sistem yang berkonsentrasi lebih rendah untuk
mencapai suatu kesetimbangan (Champbell dkk, 2008:
133).
Difusi Difasilitasi

Difusi difasilitasi dengan menggunakan canel protein protein


transpor (Champbell dkk, 2008: 135).

Difusi difasilitasi dengan menggunakan canel bergerbang


(Champbell dkk, 2008: 135).
Transpor Aktif

 Mekanisme transpor aktif pada dasarnya mirip dengan difusi difasilitasi, hanya
saja pada transpor aktif zat diangkut dari gradien konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi dengan menggunakan energi.

Mekanisme pompa Na+ /K+ yang melibatkan ATPase dan


molekul ATP sebagai sumber energi
Transpor Molekul Besar (Bulk Transport)

Sel juga mengembangkan mekanisme spesifik untuk mentransfer molekul


besar seperti protein, polisakarida, polinukleotida dan sebagainya melewati
membran. Proses ini dikenal dengan endositosis. Pada mekanisme
lainnya, misalnya sekresi hormon dan protein-protein tertentu keluar sel
dilakukan dengan eksositosis. Kedua proses transportasi ini melibatkan
pembentukan vesikel-vesikel.
Endositosis

Makromolekul di luar sel akan


ditelan dan ditransportasikan ke
dalam sel yang kemudian akan
diselubungi secara progresif oleh
sebagian kecil membran plasma.
Tipe-tipe endositosis antara lain;
fagositosis (menelan makromolekul Mekanisme endositosis tipe fagositosis dan pinositosis
(Rastogi, 2007: 200)
padat), pinositosis (menelan cairan)
Eksositosis

Proses eksositosis adalah


kebalikan dari endositosis
dimana vesikel yang terikat
membran bergerak ke
permukaan sel dan akan
berfusi dengan membran
plasma.
Mekanisme eksositosis yang ditemukan pada badan golgi dan
reticulum endoplasma sel (Rastogi, 2007: 201).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai