Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

PTERIDOPHYTA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah
Botani Cryptogamae
Dosen Pengampu :
Hadiansah M.Pd.

Disusun oleh :
Alvina Nur Fajriaty (1202060007)
Ayu Nurpatimah (1202060013)
Bella Mardlotillah Anshary (1202060014)
Elsha Refina Nurannisa (1202060023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
A. Judul Praktikum : Pteridophyta
B. Tanggal Praktikum : Jum’at, 26 November 2021
C. Tujuan : 1. Mengidentifikasi berbagai jenis Pteridophyta
2. Mengetahui ciri khas dan klasifikasi Pteridophyta
3. Menemukan berbedaan dari tiap jenis Pteridophyta
4. Mengidentifikasi kunci determinasi Pteridophyta
D. Landasan Teori
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang anggotanya telah jelas mempunyai
kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu
akar, batang, dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji.
(Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, 2005). Pada tumbuhan berbiji, daur hidupnya dapat
diikuti dari biji, kecambah, pohon, sampai pada pembentukkan biji kembali. Daur hidup
tumbuhan paku juga serupa, tetapi bukan biji yang dihasilkan melainkan spora (Nasional-
LIPI, 1980).

Tumbuhan paku termasuk kelompok tumbuhan kuno. Fosil tumbuhan paku pertama
dimulai awal periode mesozoic sekitar 360 juta tahun yang lalu. Keberadaan tumbuhan paku
di muka bumi jauh lebih tua jika dibandingkan dengan hewan darat seperti dinosaurus,
Tumbuhan paku berkembang dua ratus juta tahun sebelum tanaman berbunga berkembang.

Dimasa yang silam, hutan-hutan di bumi tersusun atas kelompok tumbuhan paku
yang berupa pohon-pohon yang tinggi besar, dan kita kenal sisa-sisanya sekarang sebagai
batu bara. Jenis jenis yang sekarang ada jumlahnya relatif kecil (lebih kecil bila dibandingkan
dengan jumlah warga divisi lainnya) dapat dianggap sebagai relic (peninggalan) suatu
kelompok tumbuhan yang dimasa jayanya pernah pula merajai bumi ini, yaitu dalam zaman
paku (Palaeozoicum).

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan
daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di
antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang
lembab. Tumbuhan ini cenderung. tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas. Merupakan
kelompok tumbuhan yang berklorofil, hidup sebagai saprofit dan ada yang epifit. Tumbuhan
paku menyukai tempat yang lembab (higrofit) yaitu dari daerah pantal hingga sekitar kawah.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan daun. Terdapat
lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal,
hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra.
Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem).
(Hasanuddin, 2014)

E. Alat dan Bahan


• Herbarium tumbuhan paku
• Lup, mikroskop
F. Cara Kerja
1. Siapkan tumbuhan paku yang akan anda amati baik berupa tumbuhan paku yang anda
bawa dari rumah atau pun awetan kering (herbarium) yang telah ada di laboratorium
2. Amatilah bentuk morfologi tumbuhan paku meliputi ukuran tubuh, bentuk daun, habitat,
dan tipe spora tanaman paku yang ada di hadapan anda
3. Untuk membantu memudahkan anda dalam mengidentifikasi, gunakan kunci determinasi
tumbuhan paku baik yang untuk tingkat genus ataupun untuk menentukan jenisnya
4. Kelompokkan berdasarkan ciri yang anda temukan dan beri nama serta susunlah
klasifikasinya
G. Hasil Pengamatan

Gambar Referensi Gambar Hasil Pengamatan Keterangan

Ciri-ciri :
• Azolla adalah tanaman dengan ukuran panjang
sekitar 2 sampai dengan 4 cm dan lebarnya 1
cm.
• Akar tanaman azolla merupakan akar rhizome
dan memiliki cabang. Selain itu arti akar pada
tanaman ini juga ada yang dinamakan sebagai
akar soliter dimana jenis akar ini biasanya
Sumber : menggantung di air, berbulu dan memiliki
https://wnmu.edu/academic/ns panjang kira-kira 1 hingga 5 cm. Struktur akar
Azolla pages/gilaflora/azolla_mexican ini membentuk suatu kelompok 3 hingga 6
a.html rambut akar.
Diakses pada tanggal 8 • Daun pada tumbuhan azolla berukuran kecil-
Desember 2021. Pukul 08.57 kecil dan biasanya membetuk 2 barisan.
WIB.
• Tanaman ini memiliki daun yang saling
bertumpukan satu sama lain.
• Daun memiliki permukaan yang berwarna
hijau kemerah-merahan dan semakin lama
akan berubah menjadi warna yang sedikit
kuning.
• tanaman ini hidup bersimbiosis dengan
mikroorganisme anabaena azzolae dan
simbiosis tersebut bersifat mutualisme

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Salviniales
Famili : Salviniaceae
Genus : Azolla
Sumber : (Prianto, 2020)

Ciri-ciri:
• Bentuk entalnya yang menyerupai payung
yang tersusun dari empat anak daun yang
berhadapan
• memiliki spora, dan batangnya yang mudah
untuk dipatahkan.
• Manfaat tumbuhan semanggi air bisa
digunakan untuk: Daun dan sporokarpnya bisa
dikonsumsi sebagai Obat herbal.
Marsilea Sumber : Klasifikasi :
https://www.discoverlife.org/m Kingdom : Plantae
p/20q?search=Marsilea&flags= Subkingdom : Tracheobionta
col2:&res=640 Divisi : Pteridophyta
Diakses pada tanggal 8 Kelas : Pteridopsida
Desember 2021. Pukul 09.10 Ordo : Marsileales
WIB. Famili : Marsileaceae
Genus : Marsile
Sumber : (PAPUJA, 2018)
Ciri-ciri
• Memiliki diameter daun yang relatif kecil
(rata-rata 1-3 Cm)
• termasuk tumbuhan paku kecil yang
mengapung di permukaan air yang memiliki
batang yang bercabang.
• Daun bersatu menjadi karangan tiga yang
rapat.
• Daun - daun mengapung di permukaan air
Salvinia natans dengan tangkai daun pendek dan berambut,
Sumber : tidak berbagi dan tepi daun rata, daun ketiga
https://www.researchgate.net/fi menggantung dalam air dan serupa akar
gure/Floating-A-and- • Permukaan daun terdapat trikoma dengan
submerged-B-fronds-of- tangkai multiseriate dan bagian atas terdiri dari
Salvinia-natans-in-the-steady- 4 uniserat yang menyatu pada ujung,
state-growth- sedangkan pada bagian bawah daun terdapat
phase_fig1_325661230 trikoma uniseriate
Diakses pada tanggal 8
Desember 2021. Pukul 09.16 Klasifikasi :
WIB Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pterophyta
Ordo : Salviniales
Famili : Salviniaceae
Genus : Salvinia
Spesies : Salvinia natans
Sumber: (Puspitasari & Irawanto)

Ciri-ciri :
• Paku ini bercabang banyak percabangannya
selalu menggarpu, tinggi yang dapat dicapai
sekitar 0,6 m, batang tersebuti yang dapat
dicapai sekitar 0,6 m, batang tersebut
berbentuk bulat sampai segitiga, warnanya
hijau sampai hijau muda.
• Akar rimpangnya pendek dan menjalar.
Kantong sporanya berupa benjolan-benjolan
yang bundar, bersegitiga, dan berwarnakuning
Psilotum Sumber : cerah serta tumbuh tidak bertangkai, bergaris
http://www.botany.hawaii.edu/ tengah 2-3 mm. Daunnya berukuran kecil
faculty/carr/images/psi_nud_m sekali yang tersusun 2-3 baris
id.jpg
Diakses pada tanggal 8 Klasifikasi:
Desember 2021. Pukul 09.21 Kingdom : Plantae
WIB. Divisio : Psilophyta
Classis : Psilopsida
Ordo : Psilotales
Family : Psilotaceae
Genus : Psilotum
Sumber:
https://www.scribd.com/doc/179747218/Psilotum-
nudum
Diakses pada tanggal 8 Desember 2021. Pukul
15.06 WIB.
Ciri-ciri:
• Heterospora.
• Habitatnya berada di daerah lembab atau rawa.
• Batang mengandung sangat banyak silika.
• Batang tumbuh tegak ke atas.

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Equisetopsida
Ordo : Equisetales
Equisetum Family : Equisetaceae
Sumber :
Genus : Equisetum
http://www.botany.hawaii.edu/
Sumber: (Siswandari, 2016)
faculty/carr/images/equ_sp_cu.
jpg
Diakses pada tanggal 8
Desember 2021. Pukul 09.24
WIB.
Ciri-ciri :
• Tubuhnya menyerupai rambut-rambut kecil
atau kawat
• Alat perkembangbiakannya (sporangium)
berkumpul pada ujung cabang, berbentuk
seperti kerucut
• Menghasilkan spora dengan ukuran dan jenis
yang sama
• Habitat didarat, khususnya didaerah
pegunungan
Lycopodium Sumber : https://health-from- • Memiliki daun yang kecil dan tersusun rapat.
nature.net/Clubmoss.html Klasifikasi :
Diakses pada tanggal 8 Kingdom : Plantae
Desember 2021. Pukul 08.53 Divisi : Pteridophyta
WIB. Kelas: Lycopodinae
Ordo: Lycopodiales
Famili: Lycopodiaceae
Genus : Lycopodium
Sumber: (AHMAD, 2019)
Ciri-ciri :
• Selaginella dapat tumbuh merayap pada
permukaan tanah ataupun semak-semak;
namun ada pula yang dapat tumbuh tegak
• Reproduksi secara Seksual menggunakan
spora
• Sifat spora Selaginella heterospor
• Tubuh sporofit Selaginella dapat dibedakan
atas akar, batang, dan daun. Terdapat pula
Selaginella "rhizophore" yaitu penunjang akar
Sumber :
• Berdasarkan bentuk sporofitnya, marga ini
http://www.botany.hawaii.edu/
dapat dibagi menjadi 2 submarga; yaitu
faculty/carr/images/sel_sp_487
Homoephyllum dan Heterophyllum
.jpg
Diakses pada tanggal 8
Klasifikasi:
Desember 2021. Pukul 09.32
Kingdom : Plantae
WIB
Divisi : Lycopodiophyta,
Kelas : Lycopodiopsida,
Ordo : Selaginellales,
Famili : Selaginellaceae
Genus : Selaginella.
Sumber: (AZALI, 2017)
Ciri-ciri :
Memiliki batang berbentuk rimpang berwarna
hitam mengkilat ukurannya ± 0.2 cm dengan
percabangan monopodial. Daunnya oval atau
cenderung membulat dengan ukuran yaitu 1-2 cm
dengan lebar 0.5-1 cm. Tekstur dari daun
Adiantum trapeziforme adalah berupa helaian dan
berwarna hijau. Bagian ujung daun melekuk
membentuk delta tempat spora yang tertutup
Sumber : dalam indusium.
Adiantum https://www.gbif.org/occurrenc
Klasifikasi :
e/1668834608 Kingdom : Plantae
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Phylum : Tracheophyta
Desember 2021 Pukul 12.45 Class : Polypodiopsida
WIB) Order : Polypodiales
Family : Pteridaceae
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum trapeziforme

Sumber :
https://www.gbif.org/occurrence/1668834608
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 12.45 WIB)
Ciri-ciri :
Terdiri dari banyak daun yang muncul kurang
lebih secara vertikal dari banyak rimpang
bercabang tipis. Setiap daun dapat mencapai
panjang 2 m (7 kaki) dengan panjang pinnae
hingga 4 cm (1,6 in). Spora berwarna kekuning-
kuningan dan gelap sampai hitam ketika matang.
Bunga yang tumbuh di daerah yang lebih cerah
sering memiliki warna kuning yang diputihkan.

Gleichenia Sumber : Klasifikasi :


https://www.gbif.org/occurrenc Kingdom : Plantae
e/1655834191 Phylum : Tracheophyta
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Class : Polypodiopsida
Desember 2021 Pukul 06:02 Order : Gleicheniales
WIB) Family : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
Spesies : Gleichenia dicarpa

Sumber :
https://www.gbif.org/occurrence/1655834191
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 06:02 WIB)
Ciri-ciri :
Tumbuhan paku ini memiliki bagian pangkal
(rimpang) yang tinggi dan lebarnya dapat
mencapai 1m, dengan daun yang panjangnya
mencapai 6 m atau lebih. Jenis ini tumbuh di
hutan hujan dan hutan sekunder, lebih sering di
dekat sungai.

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Angiopteris Sumber : Phylum : Tracheophyta
https://www.flickriver.com/pho Class : Polypodiopsida
tos/helicongus/29324691692/ Order : Marattiales
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Family : Marattiaceae
Desember 2021 Pukul 12:30 Genus : Angiopteris
WIB) Spesies : Angiopteris evecta
Sumber :
https://www.gbif.org/occurrence/1632967566
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 12:52 WIB)
Ciri-ciri :
Rumpunnya kecil tetapi mempunyai ental yang
banyak, panjang entalnya 50-100 cm; mempunyai
rimpang yang pendek dan tegak; pada rimpang
tersebut terdapat sisik berwarna coklat; dan
tumbuh didaerah-daerah terbuka, pada tempat
yang berbatu di lereng-lereng bukit dan pada
bekas-bekas tembok tua serta sering ditemukan di
Pityrogramma tepi-tepi sungai yang terbuka maupun yang agak
terlindung.

Klasifikasi :
Sumber : Kingdom : Plantae
https://www.gbif.org/occurrenc Phylum : Tracheophyta
e/3337762441 Class : Polypodiopsida
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Order : Polypodiales
Desember 2021 Pukul 12:41 Family : Pteridaceae
WIB) Genus : Pityrogramma
Spesies : Pityrogramma calomelanos

Sumber :
https://www.gbif.org/occurrence/3337762441
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 12:41 WIB)
Ciri-ciri :
Pakis abadi berumbai tegak, daun melengkung,
pada batang bawah tanah pendek tebal (rimpang);
daun hijau tua mengkilat berbentuk segitiga
sempit, membelah dua kali, lebar sampai 30 cm,
ujung meruncing; Segmen asimetris lonjong,
ujung membulat, lobus basal lebih besar, tepi
bergigi lebar. Alur pelepah berbulu, tonjolan
samping yang jelas. Batang berwarna coklat
keunguan mengkilat; tumbuh di tanah yang
Lastreopsis Sumber : lembab.
https://www.gbif.org/occurrenc
e/1655969097 Klasifikasi :
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Kingdom : Plantae
Desember 2021 Pukul 19:41 Phylum : Tracheophyta
WIB) Class : Polypodiopsida
Order : Polypodiales
Family : Dryopteridaceae
Genus : Lastreopsis
Spesies : Lastreopsis acuminata

Sumber :
https://www.gbif.org/occurrence/1655969097
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 19:41 WIB)
Ciri-ciri :
Lygodium palmatum atau dikenal dengan nama
american climbing fern merupakan kelompok
paku yang merambat dan hidup di tempat yang
terbuka. Daun berwarna hijau menjari, ujung
runcing dan tepi rata. Batang tipis berwarna coklat
dengan percabangan dikotom. Setiap sisi memiliki
2 anak daun.

Lygodium Klasifikasi :
Sumber :
Kingdom : Plantae
https://gobotany.nativeplanttru
Phylum : Tracheophyta
st.org/species/lygodium/palmat
Class : Polypodiopsida
um/
Order : Schizaeales
(Diakses Pada Hari Rabu, 08
Family : Lygodiaceae
Desember 2021 Pukul 06:20
Genus : Lygodium
WIB)
Spesies : Lygodium palmatum

Sumber :
https://www.gbif.org/occurrence/3039252294
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 16:00 WIB)
Ciri-ciri :
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan epifit yang
menempel pada tumbuhan lain. Daun majemuk
berwarna hijau daun, panjang 4 cm, lebar 1,3 cm,
tepi daun rata dan ujung daun tumpul. Tumbuhan
ini sering dijadikan tanaman hias dipekarangan,
teras rumah, atau didalam ruangan. Rimpangnya
menjalar lambat dimedia tumbuh, sehingga
membentuk rumpun yang agak rapat.

Klasifikasi :
Adiantum Taken by : Ayu Nurpatimah
Kingdom : Plantae
(08-12-2021 Pukul 11:52
Phylum : Tracheophyta
Class : Polypodiopsida
Order : Polypodiales
Family : Pteridaceae
Genus : Adiantum
Spesies : Adiantum peruvianum

Sumber :
http://plantamor.com/species/info/adiantum/peruvi
anum
(Diakses Pada Hari Rabu, 08 Desember 2021
Pukul 19.00 WIB)
Ciri Khas :
Tumbuhan ini mudah dikenal karena
peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan
tangkainya bercabang mendua (dikotom).

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Pteridophyta
Resam (Dicranopteris Sumber: Kelas: Gleicheniopsida
linearis) https://suluhkoe.wordpress.co Subkelas: Gleicheniatae
m/galery/gulma- Ordo: Gleicheniales
photos/dicranopteris-linearis/ Famili: Gleicheniaceae
diakses pada 09 Desember Genus: Dicranopteris
2021 pukul 21.57 Spesies: Dicranopteris linearis

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Resam diakses pada
tanggal 09 desember 2021 pukul 20.04
Ciri Khas :
Memiliki pucuk yang tidak bercabang yang
umumnya tegak dan berbentuk bulat pada
penampang melintang. Batang horizontal tidak
ada. Daunnya tidak memiliki barisan yang
berbeda, dan biasanya berbentuk agak lanset.

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Sumber: Subkingdom: Tracheobionta
http://floraelverde.catec.upr.ed Divisi: Lycopodiophyta
Huperzia acerosa u/especie_info.php?id=254 Kelas: Lycopodiopsida
diakses pada 09 Desember Ordo: Lycopodiales
2021 pukul 21.54 Famili: Lycopodiaceae
Genus: Huperzia
Spesies: Huperzia acerosa

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kumpai_(tumbuhan)
diakses pada tanggal 09 desember 2021 pukul
19.55

Ciri Khas :
mudah dikenali karena entalnya memanjang.
Beberapa anggotanya adalah tanaman
hias populer.; beberapa lainnya dapat
menjadi gulma yang mengganggu produksi
dan sanitasi perkebunan. dikenal sebagai paku
pedang.
Sumber:
https://www.greeners.co/flora- Klasifikasi :
fauna/paku-pedang-satu-lagi- Kingdom: Plantae
Nephrolepis cordifolia jagoan-penghalau-polusi- Subkingdom: Tracheobionta
udara/ diakses pada taggal 09 Divisi: Pteridophyta
desember 2021 pukul 21.19 Kelas: Pteridopsida
Subkelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Dryopteridaceae
Genus: Nephrolepis
Spesies: Nephrolepis cordifolia (L.) C. Presl

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Nephrolepis
tanggal 09 desember 2021 pukul 19.48
Ciri Khas :
kurannya bervariasi antara 40 cm dan 1,20 m
tinggi. Dari regangan tebal itu, daun-daun besar
daun (sekitar daun), panjangnya sekitar 90 cm,
dibagi menjadi sekitar tiga puluh pinnules yang
melengkung. Di bawah daun, sori oranye-coklat
(pengelompokan spora) berbentuk oval, disusun di
sepanjang pelepah.

Klasifikasi :
Athyrium filix-femina Sumber: Kingdom: Plantae
https://duniapendidikan.co.id/p Subkingdom: Tracheobionta
teridophyta/ diakses pada 09 Divisi: Pteridophyta
desember 2021 pukul 20.26 Kelas: Pteridopsida
Subkelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Dryopteridaceae
Genus: Athyrium
Spesies: Athyrium filix-femina (L.) Roth
Sumber:
https://www.scribd.com/document/335344789/Ge
nus-Athyrium diakses pada 09 desember 2021
pukul 19.39

Ciri Khas :
Hidup di hutan mangrove, Ujung pinak daun yang
steril dan lebih panjang membulat atau tumpul
dengan ujung yang pendek. Duri banyak,
berwarna hitam. Peruratan daun menyerupai
jaring. Sisik yang luas, panjang hingga 1 cm,
hanya terdapat di bagian pangkal dari gagang,
menebal di bagian tengah. Spora besar dan
Sumber: berbentuk tetrahedral.
http://plantamor.com/species/in
Acrostichum aureum fo/acrostichum/aureum diakses Klasifikasi :
(Paku Laut) pada 09 desember 2021 pukul Kingdom: Plantae
21.32 Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Subkelas: Polypoditae
Ordo: Polypodiales
Famili: Pteridaceae
Genus: Acrostichum
Spesies: Acrostichum aureum L

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Paku_laut
diakses pada 09 desember 2021 pukul 19.27
Ciri Khas :
Hidup di tanah, menjalar panjang hingga 5–
10 m. Rimpang memanjat tinggi, kuat, pipih
persegi, gundul atau bersisik sangat jarang, acap
kali dengan tunas merayap. Daun-daun dalam dua
bentuk agak berbeda: steril dan fertil.

Klasifikasi :
Kingdom :Plantae
Sumber: Divisi : Pteridophyta
https://id.wikipedia.org/wiki/L Kelas : Filicopsida
emidi diakses pada 09 Ordo : Filicales
Desember 2021 pukul 18.20 Suku : Blechnaceae
Stenochlaena Genus : Stenochlaena
Species : S. Palutris

Sumber:
http://eprints.umbjm.ac.id/428/4/BAB%202.pdf
diakses pada 21. 30

Ciri Khas :
terdapat vernasi bergelung, dimorfisme terdapat
Batang atau stipe. Stipe sampai 50 cm, bersisik
padat di dasar, ke atas dibawah umur,
stramineous, dan bersisik.

Klasifikasi :
Thelypteris Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Pteridopsida
Sumber: Subkelas: Polypoditae
https://en.wikipedia.org/wiki/T Ordo: Polypodiales
helypteris diakses pada 09 Famili: Thelypteridaceae
Desember 2021 pukul 21.33 Genus: Thelypteris
Spesies: Thelypteris palustris Schott

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Thelypteris
diakses pada 09 desember 2021 pukul 21.33
Ciri khas :
tumbuhan paku asli Jawa yang sekarang sudah
tersebar di seluruh dunia sebagai tanaman hias. Ini
adalah jenis tanduk rusa yang paling mudah
tumbuh dan dijumpai di Jawa karena mudah
menghasilkan anakan dan tidak rewel. Termasuk
ke dalam suku Polypodiaceae. Paku epifit, tinggi
40 – 90 cm, rimpang menjalar,
Sumber : tertutup daun penyanggah.
https://id.wikipedia.org/wiki/Platy
cerium_bifurcatum
Diakses pada 9 November 2021 Klasifikasi :
Pukul 18.09 WIB
Platycerium bifurcatum Divisi : Pteridophyta
Kelas : Polypodiopsida
Subkelas : Polypodiiidae
Ordo : Polypodiales
Family : Podipodiceae
Genus : Platycerium
Spesies : Platycerium bifurcatum

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Platycerium_bifurcat
um Diakses pada 9 November 2021 Pukul 18.09
WIB
Ciri khas :
Paku ini mudah dikenal karena tajuknya yang
besar, entalnya dapat mencapai panjang 150 cm
dan lebar 20 cm, menyerupai daun pisang.
Peruratan daun menyirip tunggal. Warna helai
daun hijau cerah, dan menguning bila terkena
cahaya matahari langsung. Spora terletak di sisi
bawah helai, pada urat-urat daun, dengan sori
tertutup semacam kantung memanjang (biasa pada
Aspleniaceae). Ental-ental yang mengering akan
membentuk semacam "sarang" yang menumpang
pada cabang-cabang pohon. "sarang" ini bersifat
menyimpan air dan dapat ditumbuhi tumbuhan
Asplenium nidus Sumber : epifit lainnya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pa
ku_sarang_burung Klasifikasi :
Diakses pada tanggal 9 Kerajaan: Plantae
November 2021 pukul 20.12 Divisi :Pteridophyta
WIB Kelas : Polypodiopsida
Ordo : Polypodiales
Famili :Aspleniaceae
Genus :Asplenium
Spesies : Asplenium nidus

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Paku_sarang_burung
Diakses pada tanggal 9 November 2021 pukul
20.12 WIB
Ciri khas :
Adiantum raddianum, juga disebut suplir kelor,
adalah sejenis suplir yang cukup populer sebagai
tanaman hias meja atau taman kecil.[2] Nama
umumnya diambil dari bentuk daunnya yang
kecil-kecil dan berkerumun seperti daun kelor.
Entalnya relatif kecil, paling panjang mencapai 40
Adiantum raddianum cm, berbentuk seperti segitiga dan tumbuh agak
Sumber : tegak lalu menjuntai jika telah mencapai ukuran
https://id.wikipedia.org/wiki/A penuh. Ukuran daun maksimum 1 cm. Di
diantum_raddianum Diakses Indonesia, A. raddianum lebih suka tumbuh di
pada tanggal 9 November 2021 kawasan pegunungan yang sejuk, dan tumbuh liar
Pukul 20.42 WIB di tepi-tepi parit berbatu atau tebing. Tumbuhnya
terhambat apabila dipelihara di dataran rendah.

Klasifikasi
Kerajaan: Viridiplantae
Divisi: Pteridophyta
Kelas: Polypodiopsida
Ordo: Polypodiales[1]
Famili: Pteridaceae[1]
Subfamili: Vittarioideae[1]
Genus: Adiantum
Spesies: Adiantum raddianum

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Adiantum_raddianu
m Diakses pada tanggal 9
Ciri khas :
Pteridium aquilinum, juga dikenal sebagai pakis
elang, adalah spesies pakis yang terjadi di daerah
beriklim sedang dan subtropis di kedua belahan
bumi. Ringannya spora yang ekstrim telah
menyebabkan distribusi globalnya.

Pteridium aquilinum Klasifikasi :


Kingdom : Plantae
Clade : Tracheophytes
Division : Polypodiophyta
Sumber : Class : Polypodiopsida
https://www.google.com/search?q Order : Polypodiales
=Pteridium+aquilinum&tbm=isch Family :Dennstaedtiaceae
&ved= Diakses 9 November 2021 Genus : Pteridium
Pukul 18.19 WIB Species :P. aquilinum

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Pteridium_aquilinum
Diakses 9 November 2021 Pukul 18.19 WIB
Ciri khas :
Athyrium filix-femina, pakis wanita atau pakis
wanita biasa, adalah spesies pakis besar berbulu
asli di sebagian besar belahan bumi utara yang
beriklim sedang, di mana sering melimpah (salah
satu pakis yang lebih umum) di lingkungan hutan
yang lembab dan teduh. dan sering ditanam untuk
Athyrium filix-femina dekorasi.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Athy Klasifikasi :
rium_filix-femina Diakses pada Kingdom : Plantae
tanggal 9 November pukul 18.32 Clade : Tracheophytes
WIB Division :Polypodiophyta
Class : Polypodiopsida
Order : Polypodiales
Suborder :Aspleniineae
Family :Athyriaceae
Genus :Athyrium
Species :A. filix-femina

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Athyrium_filix-
femina Diakses pada tanggal 9 November pukul 18.32
WIB
Ciri khas :
P. eleagnifolia tumbuh di bebatuan di Wellington
Botanic Garden Pakis berdaun kulit memiliki
pelepah tebal tidak terbagi yang membulat dan
panjangnya sangat bervariasi – bisa panjang dan
tipis, panjangnya mencapai 20 cm, atau pendek
dan lebar (2 cm, jarang lebar 3 cm).[1] Daunnya
tumbuh pada rimpang yang merambat panjang.
Daun steril umumnya lebih pendek dan lebih luas
dari yang subur
Pyrrosia eleagnifolia
Sumber : Klasifikasi
https://en.wikipedia.org/wiki/Pyr Kingdom : Plantae
rosia_eleagnifolia#/media/File:Py
Clade : Tracheophytes
rrosia_eleagnifolia_kz13.jpg
Division : Polypodiophyta
Diakses 9 November pukul 18.56
Class : Polypodiopsida
WIB
Order : Polypodiales
Suborde :Polypodiineae
Family : Polypodiaceae
Genus : Pyrrosia
Species : P. eleagnifolia

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Pyrrosia_eleagnifoli
a Diakses 9 November pukul 18.56 WIB
Ciri khas :
Platycerium sporophytes (tumbuhan dewasa)
memiliki akar berumbai yang tumbuh dari
rimpang pendek yang menghasilkan dua jenis
daun, daun basal dan daun subur. Daun basal
steril, pelindung atau berbentuk ginjal dan
laminasi terhadap pohon dan melindungi akar
pakis dari kerusakan dan pengeringan. Pada
beberapa spesies Platycerium, tepi atas daun ini
membentuk mahkota lobus yang terbuka dan
dengan demikian menangkap serasah hutan dan
air yang jatuh.

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Platycerium stemaria Clade: Tracheophytes
Sumber : Division: Polypodiophyta
https://en.wikipedia.org/wiki/Pl Class: Polypodiopsida
atycerium Order: Polypodiales
Diakses pada tanggal 9 Pukul Suborder: Polypodiineae
19.42 WIB Family: Polypodiaceae
Subfamily: Platycerioideae
Genus: Platycerium
Spesies : Platycerium sp

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Platycerium
Diakses pada tanggal 9 Pukul 19.42 WIB

H. Pertanyaan
1. Berikan penjelasan perbedaan antara tumbuhan paku kelompok Psilopsida, Equisetopsida,
Lycopsida dan Pteropsida dilihat dari segi morfologi tubuhnya?
Jawaban :
• Psilopsida : Daunnya kecil, terkadang tidak berdaun
• Equisetopsida : berdaun tunggal dengan ukuran kecil dan tersusun spiral, batang
berwarna hijau dan beruas-ruas. Sporangium terletak di dalam strobilus (kerucut)
• Lycopsida : berdaun kecil dengan susunan spiral; batang seperti kawat; sporangium
muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut)
• Pteropsida : Akar tanaman azolla merupakan akar rhizome dan memiliki cabang, Daun
berukuran kecil-kecil dan biasanya membetuk 2 barisan, Tanaman ini memiliki daun
yang saling bertumpukan satu sama lain, Daun memiliki permukaan yang berwarna hijau
kemerah-merahan dan semakin lama akan berubah menjadi warna yang sedikit kuning.

2. Jelaskan perbedaan antara sorus, strobilus dan sporokarpium/sorokarpium?


Jawaban :
• Sorus adalah sekelompok sporangia (struktur yang memproduksi dan mengandung spora)
yang terletak di permukaan daun
• Strobilus adalah kumpulan sporangium di ujung batang atau cabang
• Sporokarpium adalah sporangium yang terletak dalam badan buah

3. Jelaskan Perbedaan antara sporangium tipe Eusporangium & Leptosporangium?


Jawaban :
Sporangium Eusporangium Sporangium Leptosporangium
Sebuah sel superfisial membagi dinding Sebuah sel superfisial membagi dinding
periklinal membentuk sel anak luar dan sel periklinal membentuk sel anak luar dan sel
anak dalam anak dalam
Jaringan sporogenous berasal dari sel anak Jaringan sporogenous berasal dari sel anak
inti luar
Sel-sel yang berdekatan terlibat dalam Sporangium dinding dan tangkai, serta spora
pembentukan dinding sporangium dan berasal dari luar sel.
tangkai
Sporangium besar dan masif; beberapa Sporangium kecil, dinding hanya satu sel
dinding sel adalah tebal dan kandungan spora tebal dan isi spora rendah
tinggi.
Sederhana Maju atau lebih canggih
Jenis sporangium seperti Psilotum, Jenis sporangium seperti Marsila, Azolla,
Lycopodium, Selaginella, Equisetum, Fern, Salvinia
ophioglossum

4. Buatlah tabel perbandingan kelompok-kelompok tumbuhan paku berdasarkan objek hasil


pengamatan yang anda temukan!
Jawaban :
Psilopsida Lycopsida Equisetopsida Pteropsida
Ukuran 30 cm -1 m Dapat mencapai Dapat mencapai Dapat mencapai 9
kurang lebih 3 kurang lebih 15 meter
meter meter
Batang Batang berklorofil Batangnya Batangnya Batang berada
dan sudah berbentuk seperti berongga dan dibawah
memiliki sistem kawat dengan beruas, karena permukaan tanah
pengangkut cabang-cabang pada lapisan luar (rizom).
“pembuluh yang mengandungbatang terkandung
vaskuler” sporangium dalam silika tinggi,
wadah sporofil cukup keras dan
yang berbentuk sering digunakan
gada “strobilus” sebagai alat
penyikat
Daun Berbentuk sisik Berbentuk seperti Berbentuk sisik berbentuk seperti
rambut atau sisik yang mengandung lembaran yang
silika berukuran besar
(makrofil) yang
majemuk atau
terbagi menjadi
beberapa
lembaran dengan
tulang daun yang
bercabang-cabang
Sporofit Tidak memiliki Memiliki akar, Memiliki akar, Memiliki akar,
daun dan akar batang dan daun batang dan daun batang, dan daun
sejati sejati sejati. sejati.
Gametofit Gametofitnya Gametofit Gametofit Gametofit
tidak memiliki berukuran kecil Equisetum hanya Pteropsida
klorofil dan dan tidak berukuran memiliki klorofil,
mengandung berklorofil serta beberapa dengan ukuran
anteridium dan ada yang milimeter tetapi yang bervariasi
arkegonium. memiliki 2 jenis dapat melakukan (disebut juga
Gametofit paku alat kelamin fotosintesis. protalium).
purba Gametofitnya Gametofit bersifat
bersimbiosis mengandung bigeneratif atau
dengan jamur anteridium dan unigeneratif.
untuk arkegonium
memperoleh sehingga
nutrisi. merupakan
gametofit
biseksual.
Contoh Psilotum sp Lycopodium sp., Equisetum sp. Azolla sp.
Selaginella sp.

I. Pembahasan

Pertama pada tumbuhan paku jenis Azolla Secara morfologi, Azolla dapat dibedakan
menjadi tiga bagian yaitu akar, rhizome dan daun. Akar tediri dari seberkas akar yang kecil-
kecil, rhizome merupakan generasi sporofit, sedang daun terdiri dari dua lobu yaitu lobus
dorsal dan lobus ventral. Daun berongga, di dalamnya hidup Annabaena Azolla (Ladha &
Watanabe, 1985).
Kedua pada tumbuhan paku jenis Marsilea yang disebut juga sebagai tanaman
semanggi. Genus Marsilea mempunyai batang yang merayap, daun bertangkai panjang
dengan helaian yang biasanya berbelah 4. Sedikit di atas pangkal tangkai daun keluar
sepasang atau sejumlah sporokarpium berbentuk ginjal atau jorong. Dalam sporokarpium
terdapat banyak sorus yang mempunyai indusium dan di dalamnya terdapat mikro dan
makrosporangium (Tjitrosoepomo, 1987).

Ketiga Salvinia natans termasuk tumbuhan paku kecil yang mengapung di


permukaan air yang memiliki batang yang bercabang. Daun bersatu menjadi karangan tiga
yang rapat. Daun - daun mengapung di permukaan air dengan tangkai daun pendek dan
berambut, tidak berbagi dan tepi daun rata, daun ketiga menggantung dalam air dan serupa
akar (Liu et al., 2019).

Keempat yakni tumbuhan paku jenis Psilotum dimana tumbuhan ini tidak berakar
hanya mempunyai tunas-tunas tanah dengan rizoid-rizoid, dan pada batang terdapat
mikrofil berbentuk sisik, tidak bertulang dan tersusun jarang-jarang dalam garis spiral
(HARIANI, 2017).

Kelima yakni tumbuhan paku Equisetum Equisetum merupakan tanaman terestrial.


Memiliki akar yang keluar dari stolon. Diameter akar sekitar 3-6mm. Equisetum memiliki
batang yang tegak, maksimal setinggi 1,5 m dengan diameter 5 mm. Batangnya memiliki
sendi-sendi yang sebenarnya merupakan meristem interkalar. Pada tiap sendinya terdapat
20-21 mikrofil yang mengelilinginya. Daun-daun tersebut sangat kecil ukurannya karena
tereduksi. Sporanginya membentuk strobillus pada batang induk dan cabang utama. Ukuran
strobillus bisa mencapai panjang 18 mm dan lebar 5 mm. Masing-masing sporangiophore
mengandung 6-9 sporangia. Spora Equisetum berbentuk bulat atau spheroidal (FATAHILLAH
& dkk, 2018 ).

Keenam yakni paku Lycopodia yang memiliki ciri-ciri yaitu tumbuh tegak atau
berbaring dengan cabang-cabang yang menjulang ke atas, daun-daun berambut, berbentuk
garis atau jarum dan akar bercabang menggarpu (Tjitrosoepomo, 2009).

Ketujuh yakni paku Selaginella, jenis paku ini termasuk kedalam ordo Selaginellales
dan family Selaginellaceae yang memiliki ciri yaitu batang berbaring dan sebagian berdiri
tegak, bercabang menggarpu, tidak memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder,
tumbuhnya ada yang berumpun, memanjat, dan tunasnya dapat mencapai panjang sampai
beberapa meter. Pada batang terdapat daun-daun kecil yang berhadapan. Selaginella 13
bersifat heterospor (Tjitrosoepomo, 2009).
Pada gambar 8 dan gambar 14 terdapat genus Adiantum. Tumbuhan paku Adiantum
sp atau yang memiliki nama local suplir ini tumbuh di tanah yang lembab pada permukaan
tanah atau menempel pada tebing-tebing batu. Ciri-ciri dari tanaman paku ini adalah
mempunyai rimpang-rimpang yang pendek, sehingga anaknya tumbuh bergerombol
membentuk rumpun seolah-olah menjadi satu. Jenis daun pada Adiantum sp adalah
majemuk, tulang daunnya menyirip atau sporofil (daun fertil) yang fungsi utamanya adalah
menghasilkan sporangium. Adiantum sp termasuk paku homospora atau menghasilkan satu
jenis spora saja. Tepi daun bagian bawahnya rata dan agak melengkung, tetapi bagian
atasnya berlekuku-lekuk membentuk sudut ke arah pangkal. Tekstur daun tipis tetapi agak
kaku, pada kedua permukaan terdapat bulu-bulu.Indusial letaknya di tepi daun bagian bawah,
bentuknya bulat atau lonjong dan berbulu. (Tjitrosoepomo, 1994)

Pada gambar 9 merupakan genus Gleichenia. Gleichenia merupakan jenis paku yang
besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini
mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya
bercabang mendua (dikotom).

Pada gambar 10 merupakan genus Angiopteris dengan nama spesies Angiopteris


evecta. Spesies ini merupakan jenis dari suku Marattiaceae, yang memiliki nama umum paku
raksasa atau paku raja. Di habitat alaminya, tumbuhan paku ini memiliki bagian pangkal
(rimpang) yang tinggi dan lebarnya dapat mencapai 1m, dengan daun yang panjangnya:
mencapai 6m atau lebih. Jenis ini tumbuh di hutan hujan dan hutan sekunder, lebih sering di
dekat sungai. Pakis ini dianggap sebagai paku primitif, sangat mirip dengan fosil daun yang
ditemukan di bebatuan dan telah berumur sekitar 300 juta tahun.

Pada gambar 11 terdapat genus Pityrogramma. jenis paku ini dikenal dengan nama
Paku Perak. Pada saat tumbuhan masih muda seluruh ental ditutupi oleh sejenis tepung putih
dan pada saat ental telah dewasa tepung putih tersebut hanya terdapat dibagian bawah
permukaan daun saja, rumpunya kecil tetapi mempunyai ental yang banyak, panjang ental
50- 100 cm. Dari segi keindahan jenis ini cukup berpotensi untuk tanaman hias.
Pityrogramma banyak digunakan sebagai tanaman ground cover apabila ditanam secara
bergerombol, karena mempunyai perawakan yang kecil dan pendek (Abdurrahim, 2006).
Pada gambar 12 terdapat genus Lastreopsis dengan nama spesies Lastreopsis
acuminata. Pakis abadi berumbai tegak, daun melengkung, pada batang bawah tanah pendek
tebal (rimpang); daun hijau tua mengkilat berbentuk segitiga sempit, membelah dua kali,
lebar sampai 30 cm, ujung meruncing; Segmen asimetris lonjong, ujung membulat, lobus
basal lebih besar, tepi bergigi lebar. Alur pelepah berbulu, tonjolan samping yang jelas.
Batang berwarna coklat keunguan mengkilat; tumbuh di tanah yang lembab.

Pada gambar 13 merupakan genus Lygodium. Secara umum Lygodium mempunyai


akar yang merayap, berambut tapi tidak bersisik. Daun-daunnya monostichous, melilit dan
pertumbuhannya tidak dapat didefinisikan. Rantingnya biasanya tidak panjang, ranting
primernya pendek. ujungnya tterhenti dan ditutupi oleh rambut dan setiap ujungnya terdapat
sepasang ranting sekunder.

Resam, rasam, atau paku andam (Dicranopteris linearis syn. Gleichenia linearis)
merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di
pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar
dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom). Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif
di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain
terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik
dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada
ketinggian 200 m hingga 1500 m di atas permukaan laut.

Huperzia acerosa Kumpai (dari bahasa Sunda)[2] adalah tumbuhan paku dari
divisio Lycopodiophyta yang kebanyakan tumbuh secara epifit. Kumpai adalah
anggota suku Lycopodiaceae, sebagai anaksuku Huperzioideae (menurut PPG I (2016)[3])
atau marga Huperzia arti luas (sensu lato). Dalam sumber-sumber lama pada era pra-
molekular, kumpai merupakan bagian dari marga Lycopodium. Penjelasan lebih lanjut
diberikan di bagian Taksonomi. Beberapa anggotanya adalah tanaman hias gantung populer,
seperti kumpai lubang (kumpai tali atau kumpai ekor tikus, Huperzia carinata), kumpai
picisan (Huperzia nummularifolia), kumpai ekor monyet (Huperzia squarrosa) dan kumpai
rantai (Huperzia phlegmaria).
Nephrolepis cordifolia adalah marga sekelompok tumbuhan paku dengan anggota sekitar
40 jenis yang mudah dikenali karena entalnya memanjang. Beberapa anggotanya
adalah tanaman hias populer.; beberapa lainnya dapat menjadi gulma yang mengganggu
produksi dan sanitasi perkebunan. Jenis-jenis yang cukup dikenal adalah N. biserrata, N.
hirsutula, N. cordifolia, dan N. exaltata. Dalam bahasa Indonesia, paku ini dikenal sebagai
paku pedang. Dalam berbagai bahasa lain, paku ini dikenal dengan sejumlah nama, yang
kadang-kadang juga dipakai pada jenis paku lain. Bahasa Sunda: paku harupat, paku
sepat; Jawa: pakis kinca, pakis andam; bahasa Lingga: paku uban; bahasa Melayu: paku larat

Athyrium filix-femina , pakis wanita atau pakis wanita biasa , adalah spesies pakis besar
berbulu asli di sebagian besar belahan bumi utara yang beriklim sedang, di mana sering
melimpah (salah satu pakis yang lebih umum) dilingkungan hutan yang lembab dan teduhdan
sering ditanam untuk dekorasi.

Acrostichumaureum termasuk famili Pteridaceae dan dikenal dengan nama daerah paku
laut. Tumbuhan paku ini merupakan paku mangrove karena selalu hidup di hutan mangrove
bersama tumbuhan mangrove.

Stenochlaena adalah genus pakis dari keluarga tanaman Blechnaceae . Enam spesies
secara resmi diterima dalam tinjauan ilmiah genus April 2013, pertama kali ditulis beberapa
tahun sebelumnya dan diajukan pada 2009. [1] Satu spesies tambahan S.
hainanensis menunggu konfirmasi perbedaannya dari S. palustris melalui perbedaan bahan
subur dan/atau publikasi resminya. [1] Satu spesies tambahan yang mungkin tumbuh secara
alami di Kamerun , Afrika, dikenal dengan nama deskriptif Stenochlaena sp.

Thelypteris ( paku-pakuan perawan) adalah genus paku - pakuan dalam subfamili


Thelypteridoideae, famili Thelypteridaceae , ordo Polypodiales . Dua batasan genus
yangsangat berbedadigunakan pada Januari 2020. Dalamklasifikasi Pteridophyte Phylogeny
Group of 2016 (PPG I), genus ini sangat kecil dengan sekitar dua spesies. Dalam pendekatan
lain, genus adalah satu-satunya dalam subfamili Thelypteridoideae, dan dengan demikian
mencakup antara 875dan 1083 spesies.

Platycerium bifurcatum C. Chr., dikenal sebagai paku tanduk rusa maupun simbar
menjangan[3] adalah tumbuhan paku asli Jawa[3] yang sekarang sudah tersebar di seluruh
dunia sebagai tanaman hias. Ini adalah jenis tanduk rusa yang paling mudah tumbuh dan
dijumpai di Jawa karena mudah menghasilkan anakan dan tidak rewel. Termasuk ke dalam
suku Polypodiaceae. Paku epifit, tinggi 40 – 90 cm, rimpang menjalar, tertutup daun
penyanggah.[3] Daun dua macam, yaitu daun penyanggah berbentuk ginjal, saling menutupi
seperti atap genting, tidak bersporagia, dan daun bercabang - cabang seperti tanduk rusa,
menggantung, bersporagia pada ujungnnya.[3] Tumbuh sampai ketinggian kurang lebih 500
m diatas permukaan laut, menempel pada pohon - pohon yang tidak banyak terlindung di
daerah pemukiman dan di hutan, kadang-kadang tumbuh pada batu-batu karang.[3] Sering di
tanam sebagai tanaman hias menggantung dan di tempelkan pada pohon.[3] Berkembang
biak dengan spora atau anakan.[3] Platycerium bifurcatum secara luas dibudidayakan sebagai
tanaman hias untuk kebun. Dengan suhu minimum 5 °C, di daerah beriklim tersebut dapat
ditanam juga di luar rumah tetapi di lokasi terlindung.

Athyrium filix-femina, pakis wanita atau pakis wanita biasa, adalah spesies pakis besar
berbulu asli di sebagian besar belahan bumi utara yang beriklim sedang, di mana sering
melimpah (salah satu pakis yang lebih umum) di lingkungan hutan yang lembab dan teduh.
dan sering ditanam untuk dekorasi. Nama umum "pakis wanita" dan "pakis betina" mengacu
pada bagaimana struktur reproduksinya (sori) disembunyikan dengan cara yang tidak
mencolok - dianggap "betina" - di daunnya.[1] Atau, dikatakan feminin karena
penampilannya yang Adiantum raddianum, juga disebut suplir kelor, adalah sejenis suplir
yang cukup populer sebagai tanaman hias meja atau taman kecil.[2] Nama umumnya diambil
dari bentuk daunnya yang kecil-kecil dan berkerumun seperti daun kelor. Entalnya relatif
kecil, paling panjang mencapai 40 cm, berbentuk seperti segitiga dan tumbuh agak tegak lalu
menjuntai jika telah mencapai ukuran penuh. Ukuran daun maksimum 1 cm. Di Indonesia, A.
raddianum lebih suka tumbuh di kawasan pegunungan yang sejuk, dan tumbuh liar di tepi-
tepi parit berbatu atau tebing. Tumbuhnya terhambat apabila dipelihara di dataran rendah
elegan dan anggun.

Pteridium aquilinum (bracken, brake atau common bracken), juga dikenal sebagai pakis
elang, adalah spesies pakis yang tumbuh di daerah beriklim sedang dan subtropis di kedua
belahan bumi. Sporanya yang sangat ringan telah menyebabkan penyebarannya secara
global. Paku umum pertama kali digambarkan sebagai Pteris aquilina oleh Carl Linnaeus,
dalam Volume 2 dari Species Plantarum pada tahun 1753. Asal usul julukan spesifik yang
berasal dari bahasa Latin aquila "elang". Dalam cetakan ulang Flora Suecica pada tahun
1755, Linnaeus menjelaskan bahwa nama tersebut mengacu pada gambar elang yang terlihat
di bagian melintang akar.[3] Meskipun demikian, pendapat telah diteruskan bahwa nama
tersebut berkaitan dengan bentuk daun dewasa yang tampak seperti sayap elang.[4] Namun,
para sarjana abad pertengahan, termasuk Erasmus, mengira pola serat yang terlihat di bagian
melintang dari stipe menyerupai elang berkepala dua atau pohon ek.

Pyrrosia eleagnifolia, umumnya dikenal sebagai pakis daun kulit, atau ota dalam bahasa
Māori, adalah pakis memanjat yang endemik di Selandia Baru. P. eleagnifolia memiliki daun
bulat berdaging tebal, dan tumbuh baik di tanah maupun sebagai epifit. P. eleagnifolia
tumbuh di bebatuan di Wellington Botanic Garden Pakis berdaun kulit memiliki pelepah
tebal tidak terbagi yang membulat dan panjangnya sangat bervariasi – bisa panjang dan tipis,
panjangnya mencapai 20 cm, atau pendek dan lebar (2 cm, jarang lebar 3 cm).[1] Daunnya
tumbuh pada rimpang yang merambat panjang. Daun steril umumnya lebih pendek dan lebih
luas dari yang subur. Daunnya tebal dan kasar, halus dan bulat, dengan ujung tumpul.
Mereka berwarna hijau tua di atas dan banyak ditutupi dengan rambut coklat muda
bercabang tidak teratur di bawahnya.

Platycerium sporophytes (tanaman dewasa) memiliki akar berumbai yang tumbuh dari
rimpang pendek yang menghasilkan dua jenis daun, daun basal dan daun subur. Daun basal
steril, pelindung atau berbentuk ginjal dan laminasi terhadap pohon dan melindungi akar
pakis dari kerusakan dan pengeringan. Pada beberapa spesies Platycerium, tepi atas daun ini
membentuk mahkota lobus yang terbuka dan dengan demikian menangkap serasah hutan dan
air yang jatuh. Daun subur memiliki spora di permukaan bawahnya, berbentuk dikotomis
atau tanduk dan menonjol atau menggantung dari rimpang. Spora lahir dalam sporangia yang
berkerumun dalam sori besar yang biasanya terletak di lobus atau di sinus antara lobus daun.
Beberapa spesies Platycerium yang soliter hanya memiliki satu rimpang. Spesies lain
membentuk koloni ketika rimpangnya bercabang atau ketika rimpang baru terbentuk dari
ujung akar. Jika kondisinya tepat, spora akan berkecambah secara alami pada pohon di
sekitarnya. Gametofit platycerium adalah thallus kecil berbentuk hati. Platycerium telah
menyimpang menjadi empat kelompok alami. Beberapa Platycerium sangat beradaptasi
dengan kondisi xerik dan mekanisme toleransi kekeringan Metabolisme Asam Crassulacean
telah dilaporkan untuk P. veitchii.

KUNCI DETERMINASI

No Kunci Determinasi Genus


1. 1a, 2a, 3a Salviniaceae
2. 1a, 2a, 3a, 4b Marsileaceae
3. 1b, 2b, 3a, 4a Equisetaceae
4. 1b, 2b, 3a, 4a, 5a Selaginellaceae
5. 1b, 2b, 3a, 4b, 5b Lycopodiaceae
6. 1b, 2b, 3b, 6a Ophioglossaceae
7. 1b, 2b, 3b, 6b, 7a Schizaeaceae
8. 1b, 2b, 3b, 6b, 7b, 8a Gleicheriaceae
9. 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9a Cyatheaceae
10. 1b, 2b, 3b, 6b, 7b, 8b, 9b, 10a Ceratopteridaceae
11. 1b, 2b, 3b, 6b, 7b, 8b, 9b, 10b Polypodiaceae

J. Kesimpulan
Dari banyaknya jenis Pteridophyta dapat diambil kesimpulan bahwa memang sangat
banyak spesiesnya mulai dari yang kecil sampai yang besar, kebanyakan tumbuhan
Pteridophyta itu berwarna hijau dan kebanyakan sama persis bentuk tubuhnya tetapi memang
berbeda dari penaan spesiesnya. Habitat paling banyak tumbuhan ini menempel di tembok
dan tidak lembab.
K. Referensi

AHMAD. (2019). INVENTARISASI JENIS TUMBUHAN PAKU-PAKUAN (PTERIDOPHYTA) AREA


BEKAS TAMBANG BATU BARA PT AKT KELURAHAN MUARA TUHUP KECAMATAN LAUNG
TUHUP KABUPATEN MURUNG RAYA. SKRIPSI, 1-63.
AZALI, A. (2017). INVENTARISASI SELAGINELLACEAE DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SICIKE-
CIKE KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA. AZALI, AFRIZAL, 1-23.
FATAHILLAH, I., & dkk. (2018 ). Inventarisasi Tumbuhan Paku di Jalur Ciwalen Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Biologi, Vol 6, No. 1, 43-51.
HARIANI, D. (2017). PENGEMBANGAN MEDIA HERBARIUM PADA MATERI TUMBUHAN PAKU
(Pteridophyta) UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 4 RAMBAH. thesis, UNIVERSITAS PASIR
PENGARAIAN., 1-21.
Hasanuddin, M. (2014). Botani Tumbuhan Rendah. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.
Ladha, J. K., & Watanabe. (1985). Azolla Utilization. LosBanos: International Rice Research
Institute.
PAPUJA, V. A. (2018). PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK SEMANGGI AIR (Marsilea crenata)
PADA PENGGUNAAN EDIBLE COATING PATI JAGUNG TERHADAP KUALITAS TOMAT
SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. Undergraduate (S1) thesis, University of
Muhammadiyah Malang., 11-57.
Prianto, A. (2020). PENGARUH KOMPOSISI MEDIA CAMPURAN DEDAK DAN Azolla microphylla
TERHADAP BOBOT MAGGOT Hermetia illucens SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI.
Undergraduate (S1) thesis, Universitas Muhammadiyah Malang., 5-15.
Puspitasari, D., & Irawanto, R. (n.d.). FITOREMEDIASI LIMBAH DOMESTIK DENGAN TUMBUHAN
AKUATIK MENGAPUNG DI KEBUN RAYA PURWODADI. Seminar Nasional FTP UB Malang,
1-10.
Siswandari, A. M. (2016). FITOREMEDIASI PHOSPAT LIMBAH CAIR LAUNDRY MENGGUNAKAN
TANAMAN MELATI AIR (Echinodorus paleafolius) DAN BAMBU AIR (Equisetum hyemale)
SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. Undergraduate (S1) thesis, University of
Muhammadiyah Malang., 10-37.
Tjitrosoepomo, G. (1987). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. (2009). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. (1994). Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. (2005). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai