Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

  DAUN MAJEMUK (Folium Compositum)

Oleh :

Nama : Cut Kandy Safiera


NPM : A1D016044
Dosen Pengampu : 1. Dra. Yennita, M.Si
2. Neni Murniati, M.Pd

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul    DAUN MAJEMUK (Folium Compositum) ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi
Tumbuhan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang   DAUN
MAJEMUK  (bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen, selaku Dosen pengampu mata kuliah
Morfologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………..1


1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………….1
1.3. Tujuan………………………………………………………………………………1
1.4. Manfaat……………………………………………………………………………..1

BAB II ISI

2.1. Daun Majemuk (Folium Compositum) ……………………………………………3


2.2.  Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus) ……………………………………………...4
2.3. Daun MajemukMejari (Pamtus  )………...................................................................6
2.4. Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)……………………………………………..7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

              

1.1 Latar Belakang

            Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT untuk alam ini.
Semua bagian yang terdapat dalam tumbuhan secara langsung maupun tidak langsung sangat
berguna untuk kelngsungan kehidupan tumbuhan itu sendiri. Daun merupakan salah
satu organ tumbuhan yang sangat penting dan pada umumnya berwarna hijau (mengandung
klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari untuk fotosintesis.. Alat ini hanya tumbuh dari batang saja dan tidak pernah
terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat diatas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla), umumnya
Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten(berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu,
tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

            Secara morfologi dan anatomi daunmerupakan organ tumbuhan yang paling beragam.
Daun merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk resorbsi, asimilasi/fotosintesis,
transpirasi dan respirasi dengan beragam kekayaan alam yang sangat luar biasa. Hal itu
membuktikan bahwa betapa Allah sangat mencintai hambanya sehingga Dia menciptakan
kenikmatan yang begitu besar kepada para umatnya yang ada di muka bumi ini. Kenikmatan
yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Allah menciptakan
tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam untuk dimanfaatkan oleh manusia. Seperti yang
terdapat dalam surat Az-Zumar ayat 21:

                    

Artinya: Apakah kamu tidak memperatikan, bahwa seseungguhnya Allah menurunkan air
dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya
dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu
kamu melihatnya kekuning-uningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang
yang mempunyai akal.

                 Sudah sangat jelas bahwa Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan bagi manusia
untuk dipelajari manfaatnya dan disyukuri keberadaannya karena sesungguhnya semua yang
ada dia alam ini mulai dari binatang dan tumbuh-tumbuhan selalu bertasbih kepada-Ny
Tumbuhan yang beragam macamnya, memiliki tepi dan helaian daun yang berbeda, bahkan
tulang daunnya pun berbeda dari satu spesies ke spesies lain. Daun pada berbagi jenis
tumbuhan ada bermacam-macam bentuknya, ada yang hanya terdapat satu helian saja pada

1
tangkainya ada pula yang terdapat lebih dari satu helaian saja. Daun yang terdapat lebih dari
satu helaian pada cabang tangkainya disebut dengan daun majemuk.  Dalam makalah ini akan
dibahas lebih lanjut mengenai daun majemuk dan macamnya.

1.2  Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini ialah sebagi berikut:

1.      Apa yang dimaksud daun majemuk (Folium Compositum)  dan bagian-bagiannya?

2.      Apa saja macam-macam dari daun majemuk menyirip (Pinnatus)?

3.      Ada berapa macam-macam daun majemuk menjari berdasarkan jumlah anak daunnya?

4.      Apakah pengertian dari daun majemuk bangun kaki dan campuran?     

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah:

1.       Untuk mengetahui penertian dan bagian-bagian dari daun majemuk

2.       Untuk mengetahui macam-macam daun menyirip

3.       Untuk mengetahui macam-macam daun majemuk kenjari berdasarkan jumlah anak


daunnya

4.       Untuk memahami daun majemuk bangun kaki dan campuran

BAB II

2
ISI

2.1   DAUN MAJEMUK (Folium Compositum)

            Secara umum dapat kitakan bahwa daun majemuk adalah daun yang memiliki lebih
dari satu helai daun. Dan setiap helainya daun itu disebut anak daun. Dan jika kita lihat daun
berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa ada diantara yang:

-            dinamakan daun tunggal (folium simplex)

-            Tangkainya bercabang cabang,dan baru pada cabang tangkai ini terdapat selaian
daunnya, sehingga disni pada satu tangkai terdapat lebih daru satu helaian daun. Daun dengan
susunan yang demikian itu disebut daun majemuk (folium compositum).      

Daun majemuk dipandang seperti daun tunggal yang memiliki torehan begitu dalam sehingga
bagian satu dan bagian yang lain terpisah dan masing-masing merupakan helaian daun
tersendiri. Daun majemuk memiliki tangkai yang bercabang-cabang dan pada cabang inilah
terdapat helaian daun. Berbeda dengan daun tunggal, daun majemuk memiliki kekhususan
tersendiri pada bagian-bagian penyusun daunnya. Bagian-bagian yang dapat dijumpai pada
daun majemuk yaitu:

a.       Ibu tangkai daun

yaitu bagian daun majemuk yang terjadi tempat duduknya helaian, helaian daunnya yang
disini masing masing dinamakan anak daun (folioum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang
merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah dengan ibu tulangnya, oleh sebab itu
kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun majemuk, letaknya juga diatas pangkal
ibu tangkai pada batang.

b.      Tangkai anak daun

yaitu cabang cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat dianggap
sebagai jelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal,oleh seba itu didalam
ketiaknya tak terdapat suatu kuncup.

c.       Anak daun

bagian ini sungguhnya adalah bagian bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya
toreh menjadi terpisah pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk lazimnya mempunyai
tangkai yang pendek saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun
seledri (Apium graveolens  L). Ada kalanya anak daun mempunyai tangkai yang cukup
panjang dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan (Nothoponax scutellarium.

                 Karena suatu daun majemuk dapat  dipandang berasal dari suatu daun tunggal,
pada daun majemuk dapat pula kita temukan bagian bagian lain seperti  pada daun
pinang(Areca catechu L)

3
Sama halnya dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di dekat
pangkal ibu tangkai itu dapat pula  ditemukan sepasang daun penumpu, seperti misalnya pada
daun mawar (Rose sp.), yang berupa dua daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu
tangkai daun,dan pada daun kacang kapri (Pisum sativun L) yang disini merupakan sepasang
daun yang lebar dan ikut serta menunaikan tugas daun sebagai alat untuk berasimilasi.

Dengan uraian di atas kiranya sudah cukup petunjuk untuk mengenal suatu daun majemuk,
dan tidak akan keliru dengan suatu cabang yang mempunyai daun-daun tunggal. Sebagai
tambahan dapat juga kiranya dikemukakan bahwa :

a.    Pada satu daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan biasanya pun
runtuh bersama-sama pula, sedangkan suatu cabang dengan daun-daun tunggal mempunnyai
daun yang tak sama umur maupun besarnya, dan tentunya saja daun-daun tadi tidak runtuh
bersama-sama

b.    Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal pula terdapat pertumbuhan yang terbatas
yang artinya tidak bertambah panjang lagi dan ujung nya tidak mempunyai kuncup.

c.    Pada daun majemuk tak akan terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedang pada suatu
cabang biasanya dalam ketiak daunnya terdapat satu atau lebih satu kuncup.

2.2   DAUN MAJEMUK MENYIRIP (Pinnatus)

Daun majemuk menyirip ialah daun majemuk yang daunnya terdapat di kanan kiri ibu sirip
pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat di bedakan dalam beberapa macam :

1.      Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus)

Daun ini disebut sebagai daun tunggal, tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan sutu
persendian (articulation), jadi helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Daun
yang demikian ini basanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, a.l. jeruk besar
(Citrus maxima  Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantilofio Sw.).

               

2.      Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)

Biasa terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tulang, oleh
sebab itu anak daunnya biasanya lalu menjadi genap. Daun menyirip anak-anak daun tidak
selalu berpasang-pasangan, cara untuk menentukan daun majemuk menyirip genap yaitu
melihat kepada ujung ibu tangkainya. Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu
tangkai tidak  terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, atau kadang-
kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, maka daun yang menyirip genap.
Bahwa daun majemuk menyirip genap mungkin mempunyai jumlah anak daun yang gasal.
Daun majemuk menyirip genap terdapat pada:

a.        daun asam (Tamarindus indica L.),

4
b.      pohon leci (Litchi chinensis Sonn.) dan

c.       kepulasan (Nepphelium mutabile B).

3.      Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)

Ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang gasal jika anak daunnya
berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri. Misalnya pada
(a)daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.) dan (b)mawar (Rosa sp.).

            Daun majemuk menyirip genap dapat menurut duduknya anak-anak daun pada ibu
tangkai, dan menurut besar kecilnya anak-anak daun terdapat pada satu ibu tangkai, yaitu : 

1.      Menyirip dengan anak daun yang berpasangan-pasangan

yaitu jika duduknya anak daun pada ibu tangkai berhadap-hadapan.

2.      Menyirip berseling

yaitu jika anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling.

3.      Menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus)

yaitu jika anak-anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar
dengan pasangan anak daun yang sempit, misalnya pada anak daun tomat (Solanum
lycopersicum L.).

Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak anak daun pada cabang
tingkat berapa dari ibu tangkainya. Daun majemuk menyirip ganda dapat di bedakan :

a         Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus) à jika anak daun duduk pada cabang


tingkat satu dari ibu tangkai.

b        Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus) à jika anak-anak daun duduk pada cabang


tingkat dua dari ibu tangkai.

c         Majemuk menyirip ganda empat à umumnya jarang ditemukan daun yang menyirip


ganda lebih dari tiga.

Daun yang menyirip ganda dibedakan lagi dalam :

1.      gasal ganda dua tidak sempurna, misalnya daun kirinyu (Sambucus javanica Bl.).

2.      Menyirip ganda dengan sempurna, jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada
ibu tangkai.

5
3.      Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk langsung pada
ibu tangkainya.

Contoh daun yang menyirip ganda :

Daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna, misalnya daun kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (Leucaena glauca Benth.).

Daun majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna, misalnya daun kirinyu (Sambucus
javanica Bl.)

                       

Daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, misalnya daun kelor (Moringo
oleifera Lamk.).

2.3 DAUN MAJEMUK MENJARI (Palmatus atau Digitatus)

            Merupakan daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung
ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daun, daun
majemuk menjari dapat dibedakan sebagai berikut:

a.       Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak daun,
misalnya daun nam-nam (Cynomtera cauliflora L.).

b.      Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun,
misalnya daun para (Hevea brasiliensis Muell.).

c.       Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak
daun, misalnya daun maman (Gynandropis pentaphylla D.C.).

d.      Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh anak daun pada ujung ibu
tangkainya dan jika lebih dari tujuh dapat dikatakan beranak daun banyak (polyfoliotus),
misalnya daun randu (Ceiba petandra Gaertn.).

catatan:

daun majemuk beranak daun tiga, dapat pula kita jumpai pada daun majemuk yang menyirip.
misalnya, pada kacang panjang (Vigna sinensis Endl.). Untuk membedakan majemuk
menyirip atau menjari, dengan diteliti mengenai titik pertemuan ketiga tangkai anak daunnya.
Jika semua bertemu pada satu titik (ujung ibu tangkai) disebut menjari. Jika tidak, menyirip.
Contoh pada (a)Aegopodium dan (b)Aquilegia vulgaris.

6
     

(a)menyirip ganda 3                (b)menjari ganda 3

2.4 DAUN MAJEMUK BANGUN KAKI (pedatus)

Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang
paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang
disampingnya. Seperti yang terdapat pada Arisaema filiforme (Araceae).

2.5 DAUN MAJEMUK CAMPURAN (Digitatopinnatus)

Daun majemuk campuran adalah daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu
tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-
cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk
campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip contohnya daun
sikejut (Mimosa pudica L).  Daun sikejut bukanlah merupakan daun majemuk campuran
sejati, tetapi adalah daun majemuk menyirip genap ganda dua yang sempurna. Hanya saja
pada daun ini letak kedua pasang ibu tangkainya tadi sedemikian dekat satu sama lain, hingga
seakan-akan terdapat empat cabang tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

1.      Bagian-bagian dari daun majemuk dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

a.       Ibu tangkai daun (potiolus communis)

b.      Tangkai anak daun (petiololus)

c.       Anak daun (foliolum) adapula Upih daun (vagina) seperti pada daun tunggal.

2.      2.a Macam-macam daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

a.   Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus)

b.   Daun majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus)

c.   Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatuss)

2.b Daun menyirip dibedakan lagi menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai
dan juga menurut besar kecilnya anak-anak daun yang terdapat pada satu ibu tangkai,
menjadi 3, yaitu:

a.       Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan

b.      Menyirip berseling

c.       Menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus)

2.c       Daun majemuk menyirip ganda menurut letak anak daun pada tingkat berapa
dari ibu daunnya, dapat dibedakan dalam:

a.       Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)

b.      Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)

c.       Majemuk menyirip ganda empat

d.      Menyirip ganda dengan sempurna

8
e.       Menyirip ganda tidak sempurna

f.       Majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna

g.      Majemuk menyirip gasal ganda dua tidak sempurna

h.      Majemuk menyirip gaasal rangkap tiga tidak sempurna

3.    Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan menjadi:

a.    Beranak daun dua (bifoliolatus)

b.    Beranak daun tiga (trifoiolatus)

c.    Beranak daun lima (quinquefoliolatus)

d.   Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)

e.    Majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus).

4.      Daun majemuk bangun kaki mempunyai susunan sepeti daun majemuk menjari, tetapi
dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkainya, melainkan pada tangkai
anak daun yang disampingnya. Sedangkan daun majemuk campuran adalah campuran
susunan yang menjari dan menyirip.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hapuralto. 2011. Struktur Perkembangan Tumbuhan I. Online: http://hepuralto21.


blogspot.com/2011/10/struktur-perkembangan-tumbuhan-i-spt-i.html

http://www.scribd.com/doc/40468685/DAUN-MAJEMUK2-
1file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR... /Handout_mortum_2.pdf

Lalang, Rifky. 2012. Makalah Morfologi Daun.


Online: http://rifkyilalang.blogspot.com/2012/10/makalah-morfologi-daun.html

Moertolo, Ali. 1999. Morfologi tumbuhan daun. Malang: Universitas Negeri Malang


(online) http://library.um.ac.id/free-contents/downloadpdf.php/buku/morfologi
-tumbuhan-daun-oleh-ali-moertolo-2359.pdf

Tjitrosoepomo, G. 1997. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

10

Anda mungkin juga menyukai