Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBELAHAN SEL AMITOSIS DAN MITOSIS


MENCAKUP KARIOKINESIS DAN SITOKINESIS
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“ BIOLOGI SEL ”
Dosen Pengampu : Hifni Septina Carolina, M.Pd

BIOLOGI B

Disusun Oleh
Kelompok 9

1. Dwi Widia Putri (1901081008)


2. Nur Annisa Ferbianti (1901081023)
3. Virani Rika Saputri (1901081038)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS BIOLOGI

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang
berjudul “PEMBELAHAN SEL AMITOSIS DAN MITOSIS MENCAKUP
KARIOKINESIS DAN SITOKINESIS” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Fiqih Ibadah. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat bantuan, masukan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini
kami menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Hifni Septina Carolina, M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Biologi Sel
di Institut Agama Islam Negeri Metro, yang telah memberi bantuan,
masukan, dan dukungan terkait penyusunan makalah ini,
2. Orang tua penyusun makalah yang telah memberi dorongan serta motivasi
dalam penyelesaian makalah ini,
3. Serta rekan-rekan yang telah mendukung penyusunan makalah ini sehingga
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada makalah kami dimasa yang akan datang. Untuk itu, kami
ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Metro, 27 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelahan Sel........................................................................2
B. Pembelahan Sel Secara Amitosis...............................................................2
C. Pembelahan Sel Secara Mitosis.................................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelahan sel adalah suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam dua sel
anak. Ada dua macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan
pembelahan secara tidak langsung ’mitosis dan meiosis’. Sel-sel mengalami pembelahan
melalui serangkaian proses yang terjadi berulang kali darin pertumbuhan ke pembelahan,
yang dikenal sebagai siklus sel, siklus sel terdiri atas lima fase utama : G1, S, G2, mitosis,
dan sitokinesis.
Sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan
pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang
lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali setelah melewati masa
pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan
yang sangat cepat untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel
yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf
pada jaringan saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia
tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya
dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa jam saja dapat dihasilkan
ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu
melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium,
didinum, dan euglena.
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel
pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang
meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan
pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses
pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara
langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik
yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi
sitoplasma dan membran sel.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelahan sel?
2. Apa itu pembelahan sel amitosis?
3. Apa itu pembelahan sel mitosis?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu pembelahan sel
2. Mengetahui bagaimana pembelahan sel amitosis
3. Mengetahui bagaimana pembelahan sel mitosis

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelahan Sel


Ketika masa pertumbuhan, sel – sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami
pembelahan dan bertambah banyak sehingga menyebabkan tubuh menjadi bertambah
tinggi dan besar. Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan keturunan yang
dihasilkan disebut sel anakan. Pada proses pembelahan sel, sel induk yang memiliki
sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik akan memindahkan salinan informasi
genetiknya kepada sel anakan yang menjadi generasi berikutnya. Karena proses
pembelahan sel inilah, makhluk hidup memperoleh penurunan sifat dari kedua orang
tuanya.1

B. Pembelahan Sel Secara Amitosis

Gambar 1. Pembelahan Pembelahan Biner pada bakteri

Pada pembelahan sel secara amitosis, pembagian inti sel diikuti dengan pembagian
sitoplasma. Selama amitosis berlangsung, inti sel memanjang dan tampak ada benang di
dalamnya. Dengan adanya tekanan, inti sel terbagi menjadi dua, kemudian diikuti dengan
pembagian sitoplasma sehingga terbentuk dua sel anakan (perhatikan gambar 1)
Proses pembelahan sel secara amitosis biasanya berlangsung secara spontan, tanpa
melewati suatu tahapan-tahapan pada pembelahan sel. Biasanya pada organisme
prokariotik seperti halnya bakteri menggunakan dan memakai cara pembelahan ini. Pada
proses pembelahan sel secara amitosis dapat terjadi karena sel-sel bakteri yang tidak
mempunyai bagian-bagian dari membran inti yang berperan penting dalam membatasi
nukleoplasma dengan sitoplasma. Kemudian bisa juga karena DNA yang tersimpan di
dalam ruang lingkupnya sel relative lebih kecil jika dibandingkan dengan DNA pada sel
eukariotik.
1
Gurupendidikan.co.id

2
Bentuk sirkuler merupakan bentuk dari DNA prokariotik sehingga pada DNA tidak perlu
digabungkan menjadi kelompok dari kromosom-kromosom sebelum terjadiny suatu
proses pembelahan sel-sel.
Tujuan dari pembelahan sel amitosis ini adalah untuk reproduksi yaitu untuk
memperbanyak diri yang awalnya hanya satu kini terbelah menjadi beberapa bagian
sehingga menghasilkan pembelahan yang banyak dan sempurna.2

C. Pembelahan Secara Mitosis

Gambar 2. Pembelahan Sel Mitosis

Pembelahan secara mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan-
tahapan tertentu (akan dibahas kemudian). Pembelahan mitosis menghasilkan dua sel
anakan. Setiap sel anakan mengandung jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel eukariotik. Jika sel induk membelah mengandung
kromosom diploid (2n), sel anakan yang dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua sel
anakan yang juga diploid (2n).
Dengan kata lain, pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anakan identik. Pada
proses pembelahan secara mitosis dapat terjadi selama proses perkembangan, pertumbuhan
dan juga reproduksi aseksual (reproduksi yang menghasilkan keturunan dari orang tua
tunggal). Jika pada makhluk hidup seperti hewan dan manusia, proses pembelahan sel
secara mitosis dapat terjadi pada sel meristem somatis yang dapat diartikan sebagai sel
tubuh yang masih muda yang masih mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.

Sebagai contoh zigot, zigot adalah hasil dari sel telur yang telah dibuahi oleh
sperma. Disini Zigot dapat melakukan proses pembelahan yang dilakukan beberapa kali

2
Zairin Thomy,Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler,(Banda Aceh: Syiah Kuala University Press)
Cet 1

3
secara mitosis guna melakukan peranannya dalam proses pembentukan suatu embrio. Jika
pembelahan pada tumbuhan yang memiliki bunga, perkembangan dan pertumbuhan paling
besar dapat terjadi pada bagian-bagian yakni pada bagian ujung akar dan bagian ujung
tunas batang. Jadi pembelahan sel secara mitosis pada tumbuhan yang memiliki bunga
dapat terjadi pada sel-sel meristem di kedua bagian tempat tersebut.3

1. Tahap-Tahap Pembelahan sel secara Mitosis


Sel juga mempunyai siklus sendiri yakni siklus sel. Dalam siklus sel tersebut terdiri
dari fase pembelahan sel atau disebut dengan mitotik dan suatu periode perkembangan dan
pertumbuhan yang biasa disebut interfase. Interfase dikategorikan menjadi tiga subfase,
yakni G1, S, dan G2, sebelum suatu sel-sel memasuki tahapan dalam fase mitotik dan telah
siap untuk melakukan proses membelah.
Definisi dari pembelahan mitosis merupakan suatu proses pembelahan dimana
prosesnya akan menghasilkan sel-sel tubuh. Pada umumnya, proses pembelahan sel secara
mitosis dibagi menjadi beberapa fase, yakni fase istirahat (interfase), fase pembelahan inti
(kariokinesis), dan fase pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
Fase mitosis adalah fase yang terjadi pembelahan yang tidak di awali dengan
interfase akan tetapi interfase ini merupakan salah satu fase dari mitosis dengan meitosis
yang berkelanjutan. Sehingga antara mitosis dengan mitosis yang lainnya bisa terjadi
interfase. Sehingga perlu diketahui juga bahwa dimana pada interfase ini sel akan
melakukan beberapa persiapan yang akan di gunakan untuk mitosis selanjutnya.
Tujuan dari pembelahan sel secara mitosis adalah untuk mengganti bagian sel-sel yang
rusak atau biasa disebut dengan regenerasi sel
Pembelahan sel mitosis ini di bagi menjadi 2 fase yaitu :
a. Fase Interfase
Pada tahapan ini, suatu sel dianggap melalui proses istirahat terlebih dahulu dari
proses pembelahan. Walaupun demikian, sesungguhnya tahap interfase bisa dikatakan
sebagai suatu tahap yang bersifat aktif dan penting dalam membantu untuk mempersiapkan
proses terjadinya pembelahan. Pada proses persiapan yakni berupa duplikasi / replikasi dari
DNA yang telah melipatgandakan dirinya. Kemudian tahapan dari tahap interfase
dikategorikan lagi menjadi 3 ke fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2).

3
Sutiman, Biologi Sel(Malang: UB Press) Cet 1

4
Gambar 4.2 Fase Interfase

Gambar 3. Fase Interfase

1) Fase gap-1 (G1) : pada fase ini sel-sel belum melakukan proses duplikasi /
replikasi DNA, sehingga DNA masih memiliki jumlah 1 salinan saja, dan diploid
(2n).
2) Fase sintesis (S) : Pada fase ini, DNA sudah melalui proses duplikasi / replica,
sehingga akan menghasilkan salinan dari DNA dan diploid (2c,2n).
3) Fase gap-2 (G2) : Pada fase ini proses terjadinya duplikasi / replikasi DNA telah
dinyatakan selesai, dan sel akan melakukan proses persiapan sebelum mengadakan
proses pembelahan.
Selama fase interfase, inti berada dalam keadaan utuh, jumlah DNA menjadi dua
kali lipat, terjadi akumulasi rRNA dan protein ribosom, serta terjadi pembesaran nukleolus,
sehingga ukuran sel meningkat

b. Fase kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Pada fase ini terjadi replikasi DNA
yang dilanjutkan dengan proses pembelahan sel. Fase kariokinesis terdiri dari empat
tahapan yaitu:
1. Tahap profase
Pada fase profase awal, nukleolus tidak terlihat. Benang – benang kromatin
mengalami penebalan dan pemendekan sehingga kromosom dalam nukleus tampak
jelas. Selanjutnya kromosom berduplikasi membentuk sepasang kromatid yang
makin lama makin pendek, menebal, dan menyebar memenuhi inti. Kemudian
membran inti mengalami degenerasi dan hilang pada akhir profase, tetapi belum
sempurna. Dalam sitoplasma terjadi pembentukan spindel oleh mikrotubul. Dua
pasang sentriol yang dikelilingi aster tampak jelas. Kedua pasang sentriol
bermigrasi menuju kedua kutub sel dengan arah berlawanan.

5
Gambar 4. Tahap Profase Awal

Selanjutnya pada tahap profase akhir, membran inti menghilang secara sempurna
karena terfragmentasi (terpotong - potong). Benang – benang spindel yang dibentuk oleh
mikrotubul melebar dari setiap kutub menuju bagian ekuator sel. Pada bagian sentromer
dari setiap koordinat terbentuk struktur yang disebut dengan kinetokor. Kromatid mulai
bergerak perlahan ke kutub yang berlawanan, dibantu dengan adanya perlekatan
mikrotubul.

Gambar 5. Tahap Profase Akhir

2. Tahap Metafase
Definisi dari metafase adalah sebagai tahapan-tahapan yang sangat singkat dalam
proses pembelahan sel secara mitosis. Pada tahapan-tahapan tersebut, bagian kromosom
bergerak menuju ke bidang ekuator pada benang-benang spindel. Kromosom akan
mengalami pengikatan pada benang-benang spindel melalui bagaian sentromer.
Mengapa kromosom sendiri bermukim pada bidang ekuator? Hal ini dengan tujuan agar
pada saat proses pembagian-pembagian sejumlah informasi-informasi dari DNA, sehingga
G
pembagian informasi dari DNA dilakukan secara merata dan sama jumlahnya kepada sel
anakan.

6
Gambar 6. Tahap Metafase

3. Tahap Anafase
Definis dari anafase adalah sebagai tahapan-tahapan yang singkat dalam proses
pembelahan sel secara mitosis. Dalam tahapan-tahapan ini, pada masing-masing sentromer
akan melakukan pengikatan pada kromatid yang sedang membelah secara bersamaan.
Kromatid akan mengalami pergerakan menuju bagian kutub untuk pembelahan.
Hal tersebut karena terjadinya proses kontraksi pada benang spindel. Saat proses
kontraksi sendiri, pada benang spindel akan mulai memendek dan selanjutnya akan
menarik kromatid untuk membelah menjadi dua bagian yang sama pada kedua kutub yang
mempunyai arah berlawanan. Tahapan-tahapan ini akan menghasilkan salinan kromosom
yang saling berpasangan yakni (1c,2n).

Gambar 7. Tahap Anafase

7
4. Tahap Telofase
Pada tahapan-tahapan ini, bagian dari membran inti akan mulai terbentuk dan pada
nucleolus akan kembali muncul. Pada bagian kromosom akan melalui proses pembentukan
benang-benang yang bernama benang kromatin. Selanjutnya, tahapan-tahapan pada
telofase berakhir dengan terjadinya proses pembelahan pada sitoplasma. Proses ini sering
disebut dengan sitokinesis.

Gambar 8. Tahap Telofase

b. Fase Sitokinesis
Pada fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan
pembentukan sekat sel yang baru. Sekat tersebut memisahkan dua inti menjadi dua sel
anakan.
Pada tahap ini akan terjadi proses pembelahan sel pada sitoplasma yang akan diikuti
dengan suatu proses pembentukan sekat-sekat pada sel yang baru. Sekat-sekat ini akan
memisahkan bagian antara dua inti tersebut yang kemudian akan menjadi dua sel anakan.
Pada sel hewan sendiri, tahapan-tahapan sitokinesis akan dimulai pada saat tahapan
telofase berakhir. Sedangkan pada sel tumbuhan mempunyai bagian dinding sel keras.
Maka dari itu, tahapan sitokinesis pada sel tumbuhan berbeda dengan tahapan sitokinesis
pada sel hewan.

8
Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai
saat telofase berakhir. Tahap selanjutnya yaitu:
1. Penguraian benang – benang spindel.
2. Pembentukan cincin mikrofilamen di bekas
bidang ekuator.
3. Terjadi kontraksi yang membagi sel
menjadi dua.
4. Terbentuk dua sel anakan.

Gambar 9. Sitokinesis pada sel hewan


Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras. Oleh karena itu sitokinesis
sel tumbuhan dan sel hewan berbeda.
Sel tumbuhan yang telah mengalami kariokinesis segera membentuk sekat sel
di sekitar bekas bidang pembelahan.
Tahap selanjutnya yaitu :

1. Vesikel mengumpul di ekuator benang spindel.


2. Terjadi fusi vesikel (penyatuan membentuk membran).
3. Terbentuk sekat sel.
4. Terbentuk dua sel anakan.4

Gambar 10. Sitokinesis pada sel tumbuhan

BAB III

4
Karmana, Cerdas Belajar Biologi. (Bandung : PT. Grafindo Media Pratama), Cet 1

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan keturunan yang dihasilkan
disebut sel anakan. Pada proses pembelahan sel, sel induk yang memiliki sejumlah
kromosom yang berisi informasi genetik akan memindahkan salinan informasi
genetiknya kepada sel anakan yang menjadi generasi berikutnya

2. Pembelahan sel ada 2 jenis, yaitu secara langsung (amitosis) dan tidak langsung
(mitosis, dan meiosis:pembelahan reduksi)
a. Pembelahan sel secara amitosis adalah pembelahan sel yang tidak melalui
urutan tahap-tahap tertentu yang didahului dengan pembelahan inti tanpa
pembentukan benang-benang kumparan sperma (kromosom).
b. Pembelahan sel secara mitosis adalah proses pembelahan sel secara tidak
langsung, karena pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang-
benang kumparan sperma yang berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah
(germ cell).
c. Pembelahan sel secara meiosis adalah proses pembelahan sel di mana jumlah
kromosom per sel ,dibelah dua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung : PT. Grafindo Media Pratama.
Thomy, Zairin, dkk. Buku Ajar Dasar-Dasar Biologi Sel dan Molekuler.
Banda Aceh: Syiah Kuala University Press
Sutiman, dkk. 2017. Biologi sel. Malang: UB Press
Gurupendidikan.co.id/pembelahansel
Dosenbiologi.com/manusia/pembelahan sel

11

Anda mungkin juga menyukai