Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BOTANI

MARFOLOGI DAUN

DOSEN PENGAMPU:
Chrisnawati,Dr.,Dra.,M.P
Disusun Oleh:
SUCI RAMADHANI EDIKA
TRI MESSA JUNIZA MAYA PUTRI

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah ini
yang membahas tentang “MARFOLOGI DAUN”. Shalawat beserta salam tidak lupa penulis
kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah megeluarkan umatnya dari alam jahilliyah
ke alam berilmu pengetahuan seperti saat sekarang.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani serta memberikan
informasi kepada pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan mengenal marfologi daun.
Tak lupa juga, penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan
dukungan, serta ucapan terima kasih kepada IBU Dosen yang telah memberikan arahan dalam
pembuatan makalh ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Penulis telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun bukan tidak mungkin
dalam makalah ini tidak ada kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang mendukung dari pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini ke depannya. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita Aamiin

Demikian makalah ini penulis buat semoga memberikan manfaat. Terima kasih.

Solok, 13 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

2.1. Definisi Daun....................................................................................................................3

2.2. Morfologi Daun.................................................................................................................3

2.3. Tipe Daun..........................................................................................................................4

2.4 fungsi Daun……………………………………………………………………………..8

2.5 Anatomi Daun………………………………………………………………………….10

BAB III...........................................................................................................................................6

PENUTUP......................................................................................................................................6

3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................6

3.2. Saran..................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang ilmuh biologi yang khusus mempelajari
bentuk fisik struktur dan struktur tubuh luar dari tumbuhan. Kata mofologi berasal dari
bahasa latin morphologi (Morphus: bentuk; logos: ilmuh) Ilmuh morfologi tumbuhan
pertamahkalih diperkenalkan oleh seorang ilmuan berkebangsan jerman, Johann
Wolfgang Von Goethe (1970) dengan konsep Urpflanze The Metarmorphosis of Plants
(1978) menyatakan tentang konsep moyang dari tumbuhan yang menggambarkan asal
mula keberagaman bentuk dari tumbuhan sekarang ini.Morfologi tumbuhan secara
umum adalah studi tentang perkembangan bentuk, dan struktur tumbuhan, yang di
interpretasi berdasarkan kesamaan asal bentuk dan susunan tubuh tersebut sehingga
dapat di simpulkan bahwa morfologi tumbuhan merupakan ilmuh yang mempelajari
tentang bentuk-bentuk dan susunan tubuh tumbuhan.

Fungsi morfologi tumbuhan untuk mengambarkan wujud atau bentuk tumbuhan dengan
deskripsi. Pendeskripsian tentang wujud dan suatu bentuk tubuh tumbuhan
menggunakan istilah atau terminology berupa kata-kata tertentu untuk mengungkapkan
makna yang terbentuk pula. Morfologi tumbuhan bukan hanya mengkaji tentang bentuk
dan susunan tubuh tumbuhan saja tetapi untuk menentukan fungsi dari masing-masing
bagian dalam kehidupan tumbuhan dan untuk mengetahui asal dan susunan tubuh yang
terbentuk. Morfologi daun, daun adalah alat hara yang hanya terletak pada batang dan
tak pernah terdapat pada babak lain, babak batang lokasi duduk atau letaknya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, sedangkan lokasi di atas daun yang berupa sudut
antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi daun?


2. Bagaimana Morfologi Daun ?
3. Bagaimana tipe daun?

iv
4. Apa fungsi daun?
5. Apa anatomi daun?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui ap aitu daun


2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi dari daun
3. Untuk mengetahui tipe tipe dari daun
4. Untuk memahami fungsi dari daun
5. Untuk mengetahui anatomi daun

v
BAB II
PEMBAHASAN

1.DEFINISI DAUN
Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau
(mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari Cahaya
matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

2.MORFOLOGI DAUN

Daun sempurna tersusun dari tiga bagian: pelepah tangkai(petiolus) dan helai daun. Pelepah
daun mendudukkan daun pada batang.

Tangkai daun menghubungkan pelepah atau batang dengan helai daun. Helai daun merupakan
bagian terpenting dari kebanyakan daun karena di sinilah fungsi utama daun sebagai organ
fotosintetik paling dominan bekerja.
Bentuk helai daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar
daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang.

vi
Perhiasan daun bermacam-macam. Permukaan daun dapat ditumbuhi oleh rambut-rambut kecil.
Di antara pangkal daun atau tangkai daun sering kali dihiasi dengan daun penumpu. Pada daun
rumput-rumputan, di bagian perbatasan helai dan pelepah sering kali dihiasi lidah-lidah (ligula).
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus) dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat
mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.

Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah
senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya
diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain,
misalnya karoten (berwarna jingga),xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah,
biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya
berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

3.TIPE DAUN
Beberapa contoh tipe daun
1. Daun sederhana: Daun ini terdiri dari satu lembar daun tunggal. Contohnya adalah daun
pohon mangga atau daun jati.

Diagram daun sederhana.


 Ujung daun
 Tulang daun utama (Midvein)
 Tulang daun sekunder.

vii
 Helaian daun (Lamina).
 Tepi daun
 Tangkai daun
 Kuncup
 Ranting

2. Daun majemuk: Daun ini terdiri dari beberapa lembar daun yang disebut "foliolus" yang
terhubung dengan tangkai daun. Contohnya adalah daun klabet atau daun kacang polong.

3. Daun jarum: Daun ini berbentuk seperti jarum atau jarum panjang.
Contohnya adalah daun pinus atau cemara.

4. Daun berbentuk hati (reniform): Daun ini memiliki bentuk yang menyerupai hati.
Contohnya adalah daun tanaman talas atau daun bunga violet.

viii
5. Daun berbentuk lancip (lanceolate): Daun ini memiliki bentuk yang lebih panjang dari
lebarnya dengan ujung meruncing.
Contohnya adalah daun tanaman pisang atau daun bunga mawar.

6. Daun berbentuk elips (elliptical): Daun ini memiliki bentuk yang mirip dengan oval dengan
ujung yang meruncing.
Contohnya adalah daun tanaman apel atau daun tanaman jeruk.

7. Daun berbentuk gading (ovate): Daun ini memiliki bentuk yang mirip dengan telur dengan
pangkal lebar dan ujung yang meruncing.
Contohnya adalah daun tanaman mangga atau daun tanaman ceri.

ix
8. Daun berbentuk jarum (needle-like): Daun ini berbentuk tipis dan panjang seperti jarum.
Contohnya adalah daun tanaman cemara atau daun tanaman juniper.

9. Daun berbentuk bundar (round): Daun ini memiliki bentuk bulat atau hampir bulat.
Contohnya adalah daun tanaman melati atau daun bunga mawar.

10. Daun berbentuk lonjong (oblong): Daun ini memiliki bentuk yang panjang dan memanjang
dengan ujung yang meruncing.
Contohnya adalah daun tanaman anggur atau daun bunga aster

x
FUNGSI DAUN

Fungsi daun yang paling utama adalah tempat pembentukan makanan lewat fotosintesis
 Tempat fotosintesis
Daun menjadi pemegang kendali pasokan makanan yang dibutuhkan organ tumbuhan
lainnya. Sebab itu, fungsi ini sangatlah penting. Fotosintesis merupakan proses
pembentukan makanan, berupa gula atau karbohidrat dari air dan CO2 dengan bantuan
sinar matahari. Rumus fotosintesis yaitu: 6CO2 + 6H2O + Cahaya matahari → C6H12O6
+ 6O2
CO2 merupakan rumus kimia untuk karbondioksida, H2O rumus kimia air, O2 rumus
kimia dari oksigen, dan C6H12O6 rumus kimia untuk glukosa.

 Tempat respirasi
Berbeda dengan makhluk hidup lain yang membutuhkan O2 dan mengeluarkan CO2 ke
lingkungan, daun melakukan hal sebaliknya. Fungsi daun sebagai tempat respirasi adalah
mendapatkan CO2 dan mengeluarkan O2 hasil fotosintesis ke lingkungan. Proses respirasi
daun dapat dilakukan karena adanya stomata atau mulut daun.

 Transpirasi
Hampir sama seperti respirasi, daun melakukan proses transpirasi menggunakan stomata.
Akan tetapi proses ini dapat juga dilakukan oleh bagian yang bernama kutikula.
Transpirasi memfasilitasi penyerapan air dan hara dari tanah. Tempat gutasi Daun
berfungsi untuk melakukan proses gutasi. Adalah proses pelepasan air yang ditandai
dengan munculnya tetes air di tepi daun. Proses ini kerap di pagi atau malam hari. Proses
gutasi biasa terjadi ketika penyerapan air terlalu tinggi tetapi laju transpirasinya rendah.
Selain itu, proses ini juga dapat terjadi ketika kelembapan udara terlalu tinggi sehingga
penguapan air sulit dilakukan.

 Tempat terjadinya gutasi

xi
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Gutasi terjadi
saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju penguapan rendah
maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara. Proses
gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang bernamahidatoda. Gutasi dapat
diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur. Tingkat
terjadinya gutasi sangat rendah dibandingkan dengan transpirasi. Gutasi juga lebih jarang
diobservasi daripada transpirasi. Titik-titik air di tepi daun yang terjadi akibat gutasi di
pagi hari sering disalahartikan sebagai embun Padahal, gutasi dan embun adalah dua
proses yang berbeda. Embun merupakan hasil kondensasi udara sebagai akibat dari
persinggungan suatu permukaan ke permukaan yang lebih dingin. Pada fenomena embun,
air yang menutupi hampir semua permukaan daun atau organ lain. Sedangkan gutasi
merupakan proses akibat dari absorbsi air yang tinggi akibat tekanan akar yang tinggi,
kemudian kelebihan air dikeluarkan melalui stomata ujung daun(hidatoda). Sehingga, air
hanya berada di ujung-ujung daun.[3]

 TEMPAT PERKEMBANGAN VEGETATIF


Fungsi daun yang terakhir sebagai alat perkembangbiakkan vegetatif, yaitu cara
reproduksi makhluk hidup secara aseksual atau tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan
dan betina.

Reproduksi vegetatif dibagi menjadi dua cara, yang pertama yaitu reproduksi vegetatif
alami. Dan yang kedua adalah reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami
sendiri adalah suatu reproduksi aseksual tanpa adanya campur tangan manusia.

Contohnya : seperti yang terjadi pada tumbuhan cocor bebek, tumbuhan tersebut dapat
membentuk tunas yang terdapat di daun yang disebut dengan adventif.

Sedangkan reproduksi vegetatif buatan yaitu cara reproduksi tumbuhan dengan adanya
campur tangan manusia. Contohnya: pada tumbuhan mangga dapat dilakukan dengan cara
mencangkok, menyambung.

xii
5.ANATOMI DAUN
Daun merupakan organ tanaman yang mempunyai fungsi untuk fotosintesis. Sifat yang penting
dari daun adalah pertumbuhan apikalnya cepat berhenti dan tidak mengalami perkembangan
meristem sekunder. Secara histologis daun tersusun dari tiga tipe jaringan yaitu epidermis,
mesofil, dan jaringan pembuluh.

Epidermis
Umumnya terdiri dari satu lapisan sel, kloroplas sedikit atau tidak ada sama sekali. Sel terlihat
transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus lapisan sel tersebut. Terdapat
kutikula untuk mengurangi penguapan air yang terlalu berlebihan.
Struktur daun biasanya pipih, jaringan epidermis atas berbeda dengan epidermis bawah.
Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah daun disebut dengan
permukaan abaksial. Dalam permukaan abaksial terdapat stomata, sel penutup mengandung
kloroplas, berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata mengendalikan
pertukaran gas.

Mesofil
Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis, mesofil
mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan
tumbuhan terdapat dua tipe parenkim dalam mesofil yaitu parenkim palisade dan parenkim
spons.

xiii
Parenkim palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan penampang melintangnya nampak berbentuk batang yang
tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu sel palisade berbeda bentuknya.Sel palisade
terletak dibawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis banyak). Seringkali
terdapt hipodermis diantara epidermis dan jaringan palisade.
Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan, apabila tersusun lebih dari satu
lapisan panjang sel pada tiap lapisan sama atau semakin ke tengah semakin pendek. sel
chlorenchymnya kompak dan teratur. Tidak mempunyai Ruang antarsel.
Sel-sel mengandung kloroplas dalam jumlah yang besar. Jaringan palisade biasanya terdapat
pada permukaan adaksial daun, contonhya pada Thymelea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat
pada permukaan adaksial daun. Sedangkan pada tumbuhan xeromorf, misalnya pada Atriplex
portulacoides, parenkim palisade terletak pada kedua sisi daun, sedangkan parenkim spons
hanya terdapat pada tengah daun saja.

Parenkim Spons
Bentuk sel parenkim spons bermacam-macam. Parenkim spons terdiri dari beberapa lapisan sel
yang diatur secara longgar, chlorenchyma bulat atau oval dengan ruang antarsel menonjol. Sel-
sel ini mengandung kloroplas sangat sedikit. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang
terdapat antara sel satu dengan yang lainnya.

Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim spons tidak selalu mudah,
khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan. Apabila palisade terdiri atas
beberapa lapisan, biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada
didekatnya.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada daun berupa untaian jaringan khusus yang berfungsi sebagai
penunjang dan sebagai saluran yang disebut berkas pembuluh. Berkas pembuluh biasanya
terletak di tengah-tengah antara epidermis atas dan bawah, berkas pembuluh terdiri dari dua jenis
jaringan yaitu xilem dan floem. Kedua jaringan tersebut bersama-sama membentuk jaringan
pembuluh.

xiv
Pada daun, berkas pembuluh yang lebih besar dapat dilihat di permukaan daun berupa tulang
daun.Tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim yang sedikit mengandung kloroplas.
Tulang daun yang lebih kecil biasanya juga dikelilingi oleh lapisan sel parenkim.

Jaringan sekretori
Pada tumbuhan terdapat sel-sel khusus, misalnya saluran getah, sel-sel kristal, dan kelenjar yang
umumnya terdapat pada mesofil daun.

Struktur Daun Dikotil dan Monokotil

1. Struktur Anatomi Daun Dikotil pada Nerium oleander

Sebagian besar dauin dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan permukaan atas dan
bawah yg berbeda.
Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander :

 Epidermis
Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas dan epidermis
bawah. Pada bagian atas epidermis terdapat kutikula yang merupakan diferensiasi dari
epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi
dari luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya
terdiri satu lapisan dan dilengkapi dengan stomata kriptofor yang dijaga oleh sel penjaga
berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori-pori terbuka ke dalam
rongga sub stomata dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran gas.

 Mesofil
Mesofil pada Nerium oleander terdiri dari sel parenkim palisade yang bentuknya
memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang tersusun dalam deretan
sehingga tidak terdapat rongga antar sel.

 Sel parenkim palisade

xv
Sel parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah epidermis
multilateral. Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya tidak
beraturan sehingga terdapat rongga anatarsel satu dengan yang lainnya.
Sel-sel dari jaringan disekitar vena yang kompak diatur untuk memberikan kekuatan
mekanik. Sel-sel ini juga menyimpan makanan dalam bentuk pati dan protein.
Berkas Pengangkut
Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang daun yang
ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya.

Pertulangan sejajar ini saling berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar
melewati bagian tengah daun dan membentuk ibutulang, dan disini bercabang menjadi
tulang daun yang lebih kecil yang tersebar diseluruh helaian daun.
Tulang daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan parenkim
yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa kolenkim. Oleh karena itu
tulang daun yang besar tidak mempunyai kontak langsung dengan mesofil.

2.STRUKTUR ANATOMI DAUN MONOKOTIL PADA ZEA MAYS

Berikut merupakan penampang melintang Zea mays:

• Epidermis
Epidermis pada daun Zea mays terdiri dari epidermis atas dan bawah dengan ukuran
dan bentuk yang berbeda. Epidermis ini hanya terdiri satu lapis sel atau yang disebut
epidermis unilateral. Pada lapisan epidermis ini terdapat sel bulliform yang terletak di
epidermis atas.
Sel bulliform yaitu sel-sel yang seperti gelembung, berukuran lebih besar, bervakuola
besar, berisi cairan sel dan berdinding tipis yang terdiri dari kutin dan kutikula. Sel
bulliform permukaan pada daun secara menyeluruh terkadang juga hanya melekuk
diantara tulang daun.
Biasanya terdiri dari beberapa sel yang lebar letaknya dengan tulang daun. Sel
bulliform ini tumbuh lebih cepat dari pada sel-sel epidermis, hal ini menyebabkan
terbentuknya daun-daun yang masih menggulung seperti daun zea mays.

xvi
Stomata pada Zea mays tersebar secara merata dikedua epidermis. Stoma pada zea
mays letaknya memanjang dan merupakan deretan-deretan yang sejajar. Stomata
pada Zea mays terdiri dari sel penutup yang dikelilingi oleh kedua sel tetangga yang
sejajar dengannya satu setiap sisi.
• Mesofil
Pada zea mays, jaringan mesofil tersusun atas sel parenkim palisade dan parenkim
spons yang berbeda bentuk dan ukurannya. Parenkim palisade pada Zea
mays terdapat lobus antar selnya dan tampak bercabang.
Sel parenkim palisade terdapat pada epidermis unilateral. Sel parenkim spons
bentuknya bermacam-macam dan memiliki kekhususan dengan adanya lobus yang
terdapat antara sel satu dengan yang lain. Untuk membedakan antara sel parenkim
palisade dengan spons pada zea mays tidak mudah karena bentuk sel mesofil lebih
kurang sama.
• Berkas pembuluh
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun monokotil, khususnya pada Zea
mays dibedakan menjadi dua tipe yaitu yang mempunyai satu atau dua lapisan.
Lapisan berkas pengangkut dibagian luar terdiri atas sel parenkim dengan dinding
tipis. Sel selubang berkloroplas sehingga mengandung tepung yang disebut selubung
tepung.
Sel selubang bagian dalam disebut selubung mesosom, selnya lebih kecil dengan
dinding tebal dan berisi lamella yang mengandung gabus. Berkas pembuluh tunggal
atau dua yang letaknya berdampingan dikelilingi oleh jaringan transfuse.

xvii
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daun
https://search.yahoo.com/search;_ylt=AwrjZSrdJbFkWAEWx0mJzbkF?
p=contoh+tipe+tipe+daun&type=E211US885G0&fr=mcafee&fr2=p%3As%2Cv%3Ai%2Cm
%3Apivot&stype=web
https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US885G0&p=fungsi+daun
https://www.pusatbiologi.com/2013/03/struktur-anatomi-daun-dikotil-dan.html
https://images.search.yahoo.com/search/
images;_ylt=AwrgwCNYKbFkLsUEfm1XNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAME
c2VjA3BpdnM-?p=gambar+struktur+anatomi+daun&fr2=piv-
web&type=E211US885G0&fr=mcafee#id=2&iurl=https%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-
6xQF-TM6FMk%2FVybF5lQxAsI%2FAAAAAAAAA4g%2FFsl58jQ33-
UGpNAqyQISCBMJbzFL9_8rQCLcB%2Fs1600%2FAnatomi%252BDaun.jpg&action=click

xviii

Anda mungkin juga menyukai