Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“DAUN MAJEMUK“

MATA KULIAH STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

Nur Afifah Rahmadhani (23031148)

Syahrul Ihsan (23031035)

Tovana Naswa Berliana (23031156)

Viola Afiqah (2031108)

DOSEN PENGAMPU :

Rahmadhani Fitri, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- Nya,
sehingga makalah dengan judul " Daun Majemuk " ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan di Program
Studi pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Padang.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Daun. Pembahasan meliputi konsep daun
majemuk, tipe tipe daun majemuk, filotaksis daun dan terspesialisasi

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memperluas wawasan mengenai
dasar-dasar klasifikasi hewan.

Hormat kami,

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 6
A. Daun Majemuk ........................................................................................................................... 6
1. Bagian – bagian dari daun………………………………………………………………………………………………………..6
2. daun majemuk menyirip................................................................. Error! Bookmark not defined.
3. daun majemuk menjari ................................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Tataletak daun (filotaksis).............................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Daun terspesialisasi ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III ....................................................................................................................................................... 12
PENUTUP .............................................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah studi tentang perkembangan bentuk dan struktur
tumbuhan, yang berimplikasi dalam upaya untuk menginterpretasi berdasarkan kesamaan
asal dan tujuan. Fokus dari morfologi tumbuhan adalah bentuk dan susunan luar tubuh
tumbuhan pada tumbuhan yang telah terdiferensiasi yang termasuk dalam kelompok
kormus (Cormophyta). Studi tentang morfologi tumbuhan harus melihat dari tiga aspek
utama yang merepresentasikan arti dan fakta dari studi morfologi, yaitu deskripsi secara
lisan dari suatu bentuk, klasifikasi bentuk, dan genesis bentuk atau morfogenesis .

Dalam ilmu tumbuhan, morfologi tumbuhan adalah salah satu cabang biologi yang
mengkaji masalah-masalah tentang tumbuhan yang berkenaan dengan bagian-bagian luar
yang tampak pada tumbuhan tersebut. Dalam ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Sehingga morfologi tumbuhan mencakup tentang bunga,
buah, dan biji.

Dengan memahami latar belakang ini, Daun majemuk adalah jenis daun yang
terdiri dari beberapa helai daun kecil yang menempel pada satu tangkai daun. Ciri-ciri daun
majemuk antara lain:

- Tersusun dari beberapa helai daun kecil yang disebut anak daun.
- Anak daun tersusun berhadapan atau berselang-seling pada satu tangkai daun.
- Satu tangkai daun memiliki lebih dari 3 anak daun.
- Anak daun yang saling berhubungan melalui satu tangkai daun.

Daun majemuk memiliki fungsi yang sama dengan daun tunggal, yaitu sebagai
tempat fotosintesis. Namun daun majemuk lebih efisien dalam proses fotosintesis karena
memiliki luas permukaan daun yang lebih besar dibandingkan daun tunggal.penelitian
tentang morfologi bunga akan dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam
pemahaman tentang struktur dan perkembangan tumbuhan, khususnya dalam konteks
bunga .

4
B. Rumusan Masalah
3. 1Menjelaskan Daun majemuk
a. Konsep daun majemuk
b. Tipe- tipe daun majemuk
3. 2Menjelaskan filotaksis daun
3. 3Menjelaskan daun terspesialisasi

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan konsep daun majemuk secara umum. Ini termasuk mendefinisikan
apa itu daun majemuk, ciri-cirinya, serta tipe-tipe daun majemuk.
2. Untuk menjelaskan filotaksis daun, yaitu pengaturan dan pola pertautan daun pada
batang tumbuhan.
3. Untuk menjelaskan tentang daun terspesialisasi, yaitu daun yang telah beradaptasi
secara morfologi dan anatomi untuk fungsi khusus.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Daun Majemuk (folium compositum).

Daun majemuk adalah dalam satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helaian anak daun
(gambar 22) Coba anda amati daun sidukung anak (Phyllanthus niruri L.) dan daun petai eina
(Leucaena glauca Auct.) atau daun sam jawa (Tamarindus indica L.). Apa yang bisa anda tarik
kesimpulannya? Manakah diantara daun tersebut yang merupakan daun majemuk. Coba anda
perhatikan apa beda antara daun majemuk dengan ranting ? dengan memperhatikan gambar di
bawah ini. Pada daun majemek di ketiak anak daunnya tidak ada ditemukan bagian lain seperti
kuncup, bunga atau bush. Sedangkan pada daun tunggal ada ditemukan bagian lain seperti kuncup,
bunga atau buah. Ujung dari ranting biasanya tumbuh terus hal ini ditandai dengan semakain ke
ujung masih terdapat daun-daun muda atau kuncup. Sedangkan pada daun majemuk jungnya tidak
tumbuh terus hal ini ditandai dengan tidak ditemukan kuncup đa daun-daun muda pada ujungnya,
daun- daun majemuk biasanya tumbuh serentak dan gugur juga bersamaan.

Bagian-bagian dari daun majemuk.

a) ibu tangkai daun (petiolus communix)


b) rakhis (rachis) perpanjangan dari rangkai daun majemuk, semua anak daun duduk
pada rakis
c) tungkai anak deum (petiolat), tempat melekataya setiap helaian anak daun
d) helaian anak daus (folium), deskripsinya mengikuti aturan seperti untuk daun
tanggal
e) Stipela adalah daun penumpu untuk setiap anak daun, contah pada daun kacang
panjang (Phaseolus vulgaris), sedangkan daun penumpu untuk daun majemuk
disebut dengan stipula

6
Tergatung pada jenis tumbuhannya, pada daun majemuk dapat ditemukan pelepah daun (vagina)
misalnya pada daun pinang.

Menurut susunan anak daun pada tangkainya, daun majemuk dibedakan atas:

1. daun majemuk menyirip (pinnatus)


anak daun tersusun di kiri kanan ibu tangkai.
2. daun majemuk menjari (palmatus/digitatus)
semua anak daun tersusun memencar pada ujung ibu tangkai.
3. daun majemuk bangun kaki (pedatus)
susunan anak daun seperti pada daun majemuk menjari, tetapi anak daun paling
pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang
disampingnya.
4. daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
merupakan daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai
memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-
cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersususn menyirip.

Daun majemuk menyirip

Daun majemuk menyirip ini dibedakan atas dasar jumlah anak daan

a) daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)

b) daun majemuk menyirip gasal (imparipinnarar)

berdasarkan letak anak daun pada ibu tangkai daun

a daun majemuk menyirip dengan anak daun berpasang-pasangan

b. daun majemuk menyirip berseling

c daun majemuk menyirip berseleng seling

berdasarkan letak anak daun pada cabang ibu tangkai (majemuk menyirip ganda)

a. majemuk menyirip ganda/rangkap dua (bipinnarua)

b. majemuk menyirip ganda/rangkap tiga (tripinnatur)

c. majemuk menyirip ganda/rangkap empat (tripinmarur)

Daun majemuk menyirip ganda dibedakan lagi atas

a. menyirip ganda dengan sempurna

b. menyirip ganda tidak sempurna

7
Daun majemuk menjari

Daun majemuk ini dibedakan berdasarkan jumlah anak daunnya

a. daun majemuk menjari beranak daun satu (unifoliolatus)

b. daun majemuk menjari beranak daun dua (bifoliolatus)

c. daun majemuk menjari beranak daun tiga (trifoliolatus)

d. daun majemuk menjari beranak daun lima (quiquefoliolatus)

e daun majemuk menjari beranak daun tajuh (septemfoliolatus)

8
2. Tata letak daun (filetaksis)

Jika dibandingkan duduk daun pada batang dari berbagai jenis tumbuhan, ternyata ada
perbedaan, terutama perbedaan ini mengenai aturan letak daun-daun satu sama lain pada batang
tadi. Aturan mengenai letak deun ini dimamakan tata letak daun. Tata letak daun pada batang
doebut dengan filotaksis yang dapat dibedakan atas

1) pada buku terdapat satu helai daun


Disebut juga dengan tersebar (folia sparsa), terhagi lagi atas
a. Monostik. Jika dilihat dari atas, seluruh daun terdapat pada satu sisi dari batang, pada
tumbuhan ini hanya mempunyai 1 garis ortostik
b. Distik. Jika dilihat dari atas, daun tersusun dalam dua baris (sudut antara ke dua baris
180), mempunyai 2 garis ortostik
c. Tristik. Jika dilihat dari atas, daun tersusun dalam tiga baris (sudut antara ke tiga baris
120), mempunyai 3 paris ortostik
d. Spiral. Jika dilihat dari atas, daun tersusun lebih dari tiga baris, misalnya 5 atau 8 baris,
memeunyai garis ortostiknya lebih dari 3.
2) Pada buku terdapat dua helai daun yang berhadapan
Tata letak daun ini dinamakan juga berhadapan berselingan (folia opposita atau folia
decussata). Contoh: mengkudu (Morinda citrifolia)
3) Pada buku terdapat lebih dari dua daun
Tata letak seperti dinamakan juga berkarang (folia verticillata). Contoh: Nerium oleander.

9
Pada berbagai jenis tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, kadang-kadang kelihatan
daun-daun yang duduknya rapat berjejal, yaitu jika ruas-ruas batang amat pendek, sehingga duduk
daun pada batang tampak hampir sama tinggi dan sangat sukar untuk menentukan urut-urutan tua
mudanya. Daun-daun yang mempunyai susunan demikian disebut: roset (rosula).

Roset dapat dibedakan atas:

 roset akar, yaitu jika batang amat pendek, sehingga semua daun berjejal-jejal di atas tanah,
jadi roset itu amat dekat dengan akar. Contoh: lobak (Raphanus sativus)
 ruset batang, jika daun yang rapat berjejal-jejal itu terdapat pada ujung batang Contoh:
pohon kelapa (coros nucifera)

Filotaksis daun turut menentukan vernasi yang ada pada kuncup. Vernasi pada daun dapat
dibedakan atas:

 appressed, rata atau plana


 open (terbuka), jika tepi daun yang berdekatan tidak saling menyentuh
 valvata (bersentuhan), tepi-tepi daun tepat menyentuh namun tidak saling menimpal
 opposita (berhadapan), jika dua helai daun di satu buku berhadapan
 convoluta (saling menimpal), jika tepi daun satu dengan daun berikutnya berhimpitan
(saling tersusun seperti genteng)
 equitant (ekuitan), jika daun bersifat kondaplikat yakni melipat satu kali daun yang kecil
selalu berada disebelah dalam
 obvoluta, jika daun bersifat konduplikat yaitu melipat satu kali dan tepi daun yang satu
berhimpitan dengan daun yang berikutnya secara bergantian

10
3. Daun Terspesialisasi

Daun zerspesialisasi adalah daun yang mempunyai bentuk khusus sehubungan dengan
fungsinya. Antara lain adalah sebagai berikut:

a. pelindung (deun-dari), contohnya dari pada kaktus (Opuntia)


b. daun peka, tunya pada daun mora pudea yang peka terhadap sentuhan,
c. daun penyokong atau daun pendukung. Contohnya pada dain Gloriosa superba dan Pisum
sativum yang jung daunnya berubah menjadi sulur,
d. daun dengan daya tarik, contohnya pada daun kastuba (Euphorbis pulcherrima) dan baktea
pada Bougenvillea,
e. daun untuk perbanyakan, contohnya pada daun Bryophyllum dan Kalanchoe
f. daun untuk penyimpanan air, contohnya pada daun Aloe vera dan Agave,
g. daun pemakan serangga (daun berkantong), contatnya Nepenthes
h. Phyllodium, tangkai daun yang memipih berbentuk daun berwarna hijau
i. Daun-sisik, daun berwarna coklat hiasanya terdapat pada batang yang berada di dalam
tanah, misalnya pada rimpang atau kormus

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Daun biasanya tipis melebar, berwarna hijau karena banyak mengandung klorupil,
merupakan organ pokok dari tumbuhan. Fungsi utama daun adalah untuk pengambilan zat-zat
makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2), pengolahan zat-zat makanan (asimilasi),
penguapan air (transpirasi) dan pernafasan (respirasi). Daun diteruskan pada batang yang melekat
pada buku (nodus). Berdasarkan kelengkapan bagian-bagian daun maka daun dibagi menjadi daun
lengkap dan daun tidak lengkap. Daun lengkap adalah daun yang mempunyai pelepah, tungkai,
dan belaian daun, sedangkan daun tidak lengkap daun yang tidak mempunyai salah satu bagian
tersebut.

Dalam perkembangan daun ada beberapa meristem yang bekerja, untuk setiap jenis
tumbuhan, setiap meristem tidak sama lamanya aktif, sehingga terjadi berbagai macam variasi dari
daun baik dari segi bentuk umum, ujung, pangkal, pinggir, pertulangan, dan daging daun.

12
DAFTAR PUSTAKA

Des, M,M.S.2015.Morfologi Tumbuhan. Universitas Negeri Padang

Duta,M.Sg.1968. Botany for Degree Students. Oxford University Press

Hidayat E. B.1992. Morfologi Tumbuhan. Depdikbud Dikti. Proyek Pendidikan

Tenaga Akademik, Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai