Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam
menjalankan proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa
sebagai sumber energi bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun
tumbuhan dapat dibedakan menurut bentuk, ukuran dan beragam sifat
lainnya. Berdasarkan kejadiannya, daun dibedakan atas daun tunggal dan
daun majemuk. Daun tunggal adalah setiap tangkai daun hanya terdiri dari
satu helaian daun, sedangkan daun majemuk apabila lebih dari satu helaian
daun.
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun.
Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan yang
berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintetis. Helai daun sendiri
tersusun dari jaringan dasar epidermis, jaringan gantiang, jaringan bunga
karang dan jaringan pembuluh.Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh
kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga
pemangsa, spora jamur ataupun tetesan air hujan.
Setiap jenis tumbuhan akan terlihat bahwa diantaranya ada yang
hanya memiliki satu helaian saja pada tangkai daunnya yang disebut daun
tunggal (folium simplex) dan ada pula tumbuhan yang tangkainya bercabang-
cabang dan pada setiap cabang tangkai terdapat helaian daun, sehingga pada
satu tangkai memiliki helaian daun lebih dari satu yaitu daun majemuk
(folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada tangkai daun
(petiolus) hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Karena banyaknya
jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk daun, baik daun tunggal maupun daun
majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana sajakah bentuk dan
pembagianya.
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunga. Dalam
mendeskripsikan bunga selain dengan kata-kata dapat ditambahkan dengan
gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram
bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan
sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-
angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat
bunga beserta bagian-bagiannya. Bunga juga memiliki diagram bunga yaitu
susuan dari bagian-bagian bunga yang menjelaskan dari bunga paling luar
sampai yang paling dalam dan diagram bunga juga berkaitan dengan rumus
bunga dimana rumus bunga menjelaskan bagian-bagian bunga dan jumlahnya
masing-masing.
Bunga juga merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan secara
generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut
jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan
bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan
suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas
(batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung
penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, Oleh
karena itu melalui praktikum ini pula kita dapat mengetahui dan lebih
memahami tentang bunga serta dapat mengetahui antara rumus bunga dan
diagram bunga.
B. Maksud dan tujuan percobaan
1. Maksud percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah agar mahasiswa diharapkan mampu
menyebutkan sistem perakaran pada tanaman monokotil dan dikotil serta
menyebutkan bagian-bagian akar.
2. Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mahasiswa diharapkan mampu
menyebutkan sistem perakaran pada tanaman monokotil dan dikotil serta
menyebutkan bagian-bagian akar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena
merupakan apparatus yang berperan dalam berbagai proses fisiologi dan
biokimia bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Struktur daun dikelompokkan
menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar (morfologi) daun dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuk, helaian daun, bentuk ujung daun, tepi
daun dan susunan tulang daun. Struktur anatomi daun tersusun atas tiga sistem
jaringan, yakni jaringan dermal (epidermis), jaringan dasar parenkima dan
jaringan pembuluh vaskular (Wulansari, 2022).
Secara umum, daun terdiri atas struktur anatomi yang sama, seperti
epidermis, stomata, mesofil, dan berkas pengangkut. Namun, yang membuat
perbedaan antar komponen tersebut ditentukan oleh lingkungan fisik, seperti
ketersediaan air, intensitas cahaya, dan ekologi. Melalui tekanan seleksi
tersebut, membuat terjadinya perbedaan dalam struktur daun, misalnya pada sel
epidermis bisa terdiri atas satu lapis epidermis dan bisa juga lebih dari satu
lapis epidermis, seperti hipodermis yang berasosiasi dengan epidermis.
Stomata yang dapat terdistribusi pada kedua permukaan daun atau hanya pada
salah satu permukaan daun. Selain itu, pada mesofil dapat mengalami
spesialisasi atau tidak terspesialisasi. Mesofil dapat terspesialisasi menjadi
jaringan palisade dan jaringan bunga karang (Rasyid, 2017).
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan
fotosintesis paling banyak berlangsung didaun.Fungsi daun antara lain sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap Co2 dari udara, sebagai tempat
pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta untuk respirasi.Daun juga
bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan skulen atau
xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpanan air
(Moekti, 2009).
Daun tunggal adalah daun yang setiap tangkai daunnya memiliki satu
helaian daun. Bagian dari batang tempat duduk daun disebut nodus dan sudut
atas antara daun dan batang disebut ketiak daun. Daun tunggal mempunyai
karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian penting yang terdapat pada
batang daun selalu mempunyai bentuk tipis, melebar dan berwarna hijau
karena mengandung klofil yang melalui proses fotosintesis dan daunpun
mempunyai umur yang terbatas ( Trisnawati, 2012).Daun majemuk adalah
tangkainya bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat
helaian daunnya sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
helaian daun (Gembong, 2006).
Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian yaitu upih daun atau
pelepah daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian daun (Lamina).
Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya:
pohon pisang (Musaparadisca),pohon pinang (Areca cathechu), dan bambu
(Bambusa Sp.) tumbuhan yang mempunyaidaun yang tidak lengkap tidak
begitu banyak jenisnya kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua bagian
dari tiga bagian tersebut, daun yang demikian disebut daun tidak lengkap
(Tjitrosoepomo, 2013).
Bunga merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan secara generatif
yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi
bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian
tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu
bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas
(batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung
penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, Oleh karena
itu melalui praktikum ini pula kita dapat mengetahui dan lebih memahami
tentang bunga serta dapat mengetahui antara rumus bunga dan diagram bunga
(Lakitan, 2010).
Bunga adalah struktur pembiakan pada tumbuhan berbunga, yaitu
tumbuhan-tumbuhan dalam divisi Magnoliophyta. Bunga mengandung organ-
organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui
pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji
merupakan generasi berikutnya, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk
penyebaran individu-individu spesies secara luas. Berdasarkan jumlah bunga,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbunga tunggal (planta
uniflora) dan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora). Berdasarkan
letaknya, bunga dibedakan menjadi bunga terminal bila letaknya di ujung
cabang atau ujung batang dan bunga aksiler apabila bunga terletak di ketiak
daun (Sari, 2017).
Bagian-bagian bunga juga bermacam – macam, bunga tunggal terdiri
atas tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Bagian-bagian
bunga majemuk terdiri atas ibu tangkai bunga (pedunculus), daun pelindung
(bractea), daun tangkai (bracteola), tangkai daun (pedicellus), dan bunga (flos)
(Rosanti, 2011).
Secara umum tahapan perkembangan reproduktif tanaman terdiri atas
inisiasi bunga dimana terjadi perubahan fisiologi internal dalam meristem
sebelum terjadi perubahan morfologi, pembentukan bunga yang merupakan
inisiasi awal bagian bunga yang terlihat dan perkembangan bunga yaitu
diferensiasi struktur bunga mulai dari pembentukan bunga hingga mekar
(anthesis). Syarat terjadinya pembungaan pada suatu tumbuhan tergantung
pada beberapa hal yaitu kemampuan fisiologis (telah melewati masa juvenil)
serta kontrol pembungaan yang dikendalikan oleh beberapa struktur gen
(Hamim, 2019).
B. Uraian Sampel
1. Taksonomi dari bunga anggrek (Dendrobium sp)yaitu (Dasuki, 2016)
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Dendrobium
Spesies : Dendrobium sp
2. Morfologi dari tanaman Anggrek (Dendrobium sp) yaitu (Dasuki, 2016):
Tanaman anggrek mempunyai bagian-bagian seperti akar, batang,
daun, bunga dan buah. Akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak
dan mudah patah, bagian ujung akar meruncing, licin, dan sedikit lengket.
Dalam keadaan kering akar akan tampak berwarna putih keperak-perakan,
hanya bagian ujung akar saja yang berwarna hijau kekuningan dan akar
yang sudah tua akan kelihatan coklat dan kering. Bentuk batang anggrek
beraneka ragam ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnya atau
menebal di bagian tertentu saja, dengan atau tanpa umbi semu
(pseudoblub). Berdasarkan pertumbuhannya batang anggrek dibedakan
menjadi dua simpodial dan monopodial. Simpodial pada umumnya anggrek
ini berumbi semu dengan pertumbuhan ujung batang terbatas, pertumbuhan
baru dilanjutkan oleh anggrek anakan yang tumbuh di sampingnya contoh
anggrek tipe ini adalah Cattleya, Oncidium, dan Dendrobium. Monopodial,
anggrek ini mempunyai batang utama dengan pertumbuhan tidak terbatas,
bentuk batangnya ramping tidak berumbi semu dan tangkai bunga akan
keluar di antara dua ketiak daun, contohnya Vanda, 6 Aranthera dan
Phalaenopsis. Bentuk daun anggrek bermacam-macam ada yang tebal ada
yang tipis, ada yang berbentuk agak bulat, lonjong, sampai lanset. Tebal
daun juga beragam, dari tipis sampai bedaging, rata dan kaku. Daun
anggrek tidak bertangkai, sepenuhnya duduk pada batang, tepinya tidak
bergerigi. Daun memanjang, ujungnya berbelah, tulang daun sejajar dengan
tepi daun hingga ke ujung daun. Bunga anggrek Dendrobium sp ini lebih
banyak menampakkan warna coklat kemerahan, dengan struktur daun
hampir seluruhnya memuntir, umumnya terdiri dari 6 helai dan berwarna
kuning coklat. Bunga anggrek memiliki lima bagian utama yaitu sepal
(daun kelopak), petal (daun mahkota), stemen (benang sari), pistil (putik),
dan ovari (bakal buah). Sepal anggrek berjumlah tiga buah. Sepal bagian
atas disebut sepal dorsal, sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Buah
anggrek berbentuk kapsular yang di dalamnya terdapat biji yang sangat
banyak dan berukuran sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji-biji
anggrek tersebut tidak memiliki endosperm (cadangan makanan) sehingga
dalam perkecambahannya diperlukan nutrisi dari luar atau lingkungan
sekitarnya.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Sampel
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu buku gambar, pengaris,
peruncing, penghapus, pensi /2B, pensil warna
2. Sampel
Lapkasar, laphalus, handskun, alkohol 70%
3. Sampel
Bunga anggrek Dendrobium sp
4. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan sampel yang akan digunakan.
2. Digambar masing-masing sampel daun di buku gambar berukuran A4.
3. Diamati dengan teliti kemudian tentukan bagian-bagiannya.
4. Difoto dan diberi keterangan.

Anda mungkin juga menyukai