Anda di halaman 1dari 43

Mutiara Kasih, Permata Jiwa, Penyejuk Hati

Lanjut ke konten

 Beranda
 Perihal

← Laporan Praktikum Pengamatan Mikroorganisme Air


Laporan Praktikum Kimia Pembuatan Larutan dan Standarisasi →

Laporan Praktikum Biologi Pengamatan Morfologi


Tumbuhan Pepaya dan Mangga
Posted on 1 Januari 2015 by itameyrautami

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe:bentuk, logos:ilmu) ; berarti ilmu
yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengenai
organ-organ tubuhnya dengan segala variasinya.

Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman tentang sistematika


tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai identitas nama atau
penunjuk utama dari suatu divisio, anak division, kelas, anak kelas, bangsa/ordo,
keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis tumbuhan.

Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar , batang, dan daun.
Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita. Selain
itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu
atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi,
seperti buah, bunga dan biji.

Sebagaiman kita ketahui bahwa ilmu itu tidak akan matang kalau hanya diberikan teori atau
gambarannya saja, dibutuhkan suatu pengamatan atau penelitian. Begitu juga dengan mata
kuliah biologi umum ini tidak cukup hanya dengan teori dibutuhkan suatu pengamatan,
karena merupakan ilmu alamiah yang butuh pembuktian juga. Seperti praktikum yang sudah
kita laksanakan, itu tidak lain tujuannya adalah agar kita membuka mata ke luar lingkungan
sekitar kita, hal-hal apa saja yang akan kita pelajari dalam morfologi tumbuhan ini semuanya
sudah ada di dalamnya.

Karena itu, pada praktikum minggu ini kami mengamati beberapa tanaman yang tumbuh di
sekitar halaman laboratorium. Tanaman yang kami amati adalah tanaman mangga dan
papaya. Morfologi dari tanaman tersebut yang kami amati adalah akar, batang dan daunnya.

1.2 Tujuan

 Untuk mengetahui bentuk bagian tubuh tanaman mangga dan papaya


 Untuk mengetahui bentuk daun, bentuk ujung dan pangkal daun serta bentuk tulang
daun dari tanaman mangga dan papaya
 Untuk mengetahui arah tumbuh batang dan percabangan pada batang dari tanaman
mangga dan papaya
 Untuk mengetahui jenis akar dari tanaman mangga dan papaya

1. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Morfologi,

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri
atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan
yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal
dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti
tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan
(derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan
bentuk, sifat dan fungsi.

Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain, bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di
dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop)
meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung
daun-daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, warna tidak hijau, biasanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan,tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya
pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, bentuk
ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya
batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih
tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang
dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang
berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas
dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh
yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat
pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset.
Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat
berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3
(tiga) ciri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang
dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun
sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi.

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis
diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan
ketersediaan air.

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari
bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji
tumbuhan. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih
luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal
dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

2.2 Akar

Macam-macam akar secara umum ada 2 jenis, yaitu:

1. Akar serabut

Akar serabut adalah akar yang bentuknya seperti serabut, banyak ditemukan pada tanaman
monokotil seperti jagung, tebu, rampai, dan lain-lain. Akar serabut merupakan akar yang
tumbuh dari pangkal batang akar primer atau akar lembaga yang mati. Akar serabut disebut
juga akar tambahan atau akar adventif. Pada tumbuhan dikotil terkadang juga memiliki akar
serabut, yaitu pada tumbuhan dikotil yang di cangkok.

2. Akar tunggang

Akar tunggang adalah akar yang primer pada tumbuhan dikotil yang muncul dari biji dan
tumbuh menghujam kedalam bumi. Pada akar tunggang biasanya muncul cabang-cabang akar
yang lebih kecil. Pada jenis tanaman tertentu, akar tunggang berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan, seperti pada ubi, wortel, kentang, dan lain-lain.

Selain macam-macam akar yeng tersebut diatas, ada juga jenis-jenis akar yang merupakan
modifikasi dari akar itu sendiri. Jenis-jenis akar modifikasi antara lain adalah:

 Akar gantung
 Akar apung
 Akar batang
 Akar batu
 Akar belit
 Akar cabang
 Akar banir
 Akar penghisap
 Akar Nafas

2.3 Batang

Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang
kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae). Umumnya
batang memperlihatkan percabangan, baik banyak eatau sedikit.

Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan,
yaitu:

1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas. Karena
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-
cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.).
2. Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam
perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah
besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, misalnya
pada sawo manila (Achras zapota L.).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap
kalai menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleicenia
linearis clarke).

2.4 Daun

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna
hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui
fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan
energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran
dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun
membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstremnya bisa meruncing panjang.

Bagian-bagian daun lengkap adalah upih (vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun
(lamina). Alat tambahan : daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ocrea), lidah-lidah
(ligula).

Ujung Daun (Apex folii) dapat berbentuk runcing (Acutus), meruncing (Acuminatus), tumpul
(Obtusus), membulat (Rotundatus), rompang (Truncatus), berduri (Mucronatus) dab terbelah
(Retusus).

Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi menjadi: ibu tulang (costa), tulang-tulang
cabang (nervus lateralis), urat-urat daun (vena).

Susunan tulang-tulang daun digolongkan menjadi 4, yaitu Menyirip (Penninervis), menjari


(Palminervis), melengkung (Curninervi), sejajar (Rectinervis).
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa
pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu,
tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). Daun warna
hijau jiga dapat memperlihatkan variasi misalnya; hijau bercampur atau tertutup warna merah
(daun puring), hijau dengan bintik-bintik atau noda-noda kuning, hijaju tua, dan hijau
kekuningan.

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pengamatan morfologi tanaman mangga dan pepaya dilaksanakan pada tanggal 14
November 2014 pukul 09.30 s/d selesai bertempat di Laboratorium Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan sebagai penunjang kegiatan praktikum adalah :

1. Kertas HVS 3 lembar


2. Bolpoin atau pensil

Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah :

1. Pohon mangga
2. Pohon pepaya

3.3 Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Amati semua morfologi tanaman mangga dan papaya termasuk daun, batang dan
akarnya
3. Gambarlah hasil pengamatan pada kertas HVS
4. Klasifikasikan semua morfologi tanaman tersebut sesuai dengan teori yang ada

1. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Nama Tanaman Gambar


Mangga
1
(Mangifera indica L.)
2 Pepaya
(Carica papaya L.)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)

Mangga merupakan salah satu jenis tanaman buah yang populer di indonesia. Rasa buah
manis dan menyegarkan, menempatkan buah mangga sebagai salah satu buah yang memiliki
banyak pengemar. Tanaman yang termasuk kedalam marga mangifera ini diperkirakan
berasal dari wilayah India, kemudian meyebar hingga kewilayah asia tenggara termasuk
indonesia.

Indonesia dikenal sebagai penghasil 2 jenis mangga yaitu jenis Mangifera indica L seperti
mangga arum manis, manalagi, golek, dan jenis Mangifera foetita seperti mangga kemang
dan kweni.

Klasifikasi ilmiah tanaman mangga :

Kerajaan : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : indica L.

Tanaman mangga tumbuh berupa pohon, berbatang tegak, bercabang dan banyak ranting
bertajuk rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon mangga bisa mmencapai 10-14
meter dan umur pohon bisa mencapai 100 tahun.

Morfologi pohon mangga terdiri atas akar, batang, daun, buah dan bunga. Bunga
menghasilkan pelok yang secara generatif dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Bisa juga
secara vegetatif, yaitu dengan cara air layerage (cangkok), okulatie ( tempel), sambung
maupun stek atau kultur jaringan. Namun, kali ini kita hanya membahas akar, batang dan
daun mangga saja.

Akar mangga berbentuk tunggang yang sangat panjang, bisa mencapai 6 meter atau lebih.
Pemanjangan akar akan berhenti kalau ujung akar telah mencapai permukaan air tanah.

Sesudah fase perpanjangan akar tunggang berhenti lalu terbentuk akar cabang di bawah
permukaaan tanah jumlah akar cabang makin kebawah makin sedikit. Paling banyak akar
cabang terdapat pada kedalaman 30-60 cm. Dibawah permukaaan tanah.
Mangga tumbuh berupa pohon dengan batang tegak. Batang itu berdahan, bercabang dan
beranting banyak. Cabang dan ranting berdaun lebat membuat tajuk berbentuk kubah, oval
atau memanjang. Arah tumbuh batang tegak lurus dan cara percabanga pada batang mangga
adalah monopodial.

Pohon mangga yang berasal dari biji pada umumnya berbatang tegak kuat dan tinggi,
sedangkan pohon mangga dari hasil vegetatif, berbatang pendek dan bercabang membentang.

Mangga berdaun tunggal tanpa anak daun penumpu, letaknya bergantian mengelilingi
ranting. Panjang tangkai daun bervariasi antara 11,25-12,50 cm. Bagian pangkal tangkai
membesar sisi sebelah atas ada alurnya. Panjang daunnya 8-40 cm, lebar 2-12,5 cm. Jumlah
tulang daun 18-30 buah. Aturan letak daun pada batang biasannya 3/8. Tetapi makin
mendekati ujung leteknya saangat berdekatan, sehingga tampak dalam lingkaran.

Daun mangga merupakan jenis daun Tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan
helaian daun dan tidak memiliki pelepah daun. Lazimnya disebut daun bertangkai. Bentuk
daun mangga memanjang.

Helai daun berbentuk jorong hingga linset. Warna daun akan berubah hijau lalu kuning
menua. Pangkal daun lancip atau runcing, tepi daun berbentuk gelombang, bagian ujung daun
runcing serta tulang daun menyirip. Beberapa varietas mangga memiliki struktur daun yang
berbeda. antara lain : bulat telur dan ujung daun meruncing, lonjong dan ujung daun seperti
mata tombak, segi empat dan ujung membulat, serta segi empat dan ujung daun meruncing.

4.2.2 Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari
Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-
daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).

Dalam sistematika tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan ke dalam:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliopyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Familia : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari
Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica.
Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-
daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan.

Akar papaya merupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal
dari calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut.
Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalamperkembangan selanjutnya mati atau
kemudian disusul oleh sejumlah akaryang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari
pangkal batang.

Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang
memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya
lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya
tidak bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10 m. Percabangan batangnya monopodial.

Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai
bagian-bagian daun lengkap(falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina)
,tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun papaya dikatakan mempunyai
bangun bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga.
Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang
menjari (palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.

1. PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah melakukan pengamatan morfologi tanaman mangga dan papaya, maka dapat
disimpulakan bahwa:

 Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan


baik mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya
 Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang
(caulis), dan daun (folium)
 Tanaman mangga memiliki akar tunggang, tangkai dan helai daun, bentuk daun
memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tulang daun menyirip, arah
tumbuh batang tegak lurus dan percabangan pada batang yaitu monopodial
 Tanaman papaya memiliki akar serabut, bentuk daun menjari, memiliki pelepah,
tangkai dan helai daun, ujung daun meruncing, tulang daun menjari, arah tumbuh
batang tegak lurus dan percabangan pada batang yaitu monopodial

5.2 Saran

Setelah melakukan pengamatan morfologi pada tanaman mangga dan papaya, para
praktikkan diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan bentuk dan struktur tanaman lain
yang belum di amati.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Makalah Mangga. http://arsipjurnal.blogspot.com/2012/03/makalah-
mangga.html. 20/11/2014. 22.30

Basri, Muhammad Hasan. 2012. Laporan Morfologi Tumbuhan.


http://hasansyaidahfrimmerlieben.blogspot.com/?view=classic. 20/11/2014. 22.00

Haryanto, U.T. 2010. Biologi SMA/MA.Yogyakarta: Andi Offset

Hidayati, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB

Ibayati, yayat. 2003. Pintar Biologi. Bandung: Ganeca Exact

Tentang iklan-iklan ini

Bagikan ini:

 Twitter
 Facebook
 Google

Pos ini dipublikasikan di Tak Berkategori. Tandai permalink.


← Laporan Praktikum Pengamatan Mikroorganisme Air
Laporan Praktikum Kimia Pembuatan Larutan dan Standarisasi →

Tinggalkan Balasan

 Arsip
o Januari 2015
 Meta
o Daftar
o Masuk

Mutiara Kasih, Permata Jiwa, Penyejuk Hati


Blog di WordPress.com.

 Ikuti

Riska Fitri

Sabtu, 26 November 2011


Morfologi Tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM I
“MORFOLOGI TUMBUHAN”

Oleh

NAMA : RISKA FITRI

NIM : 08101004052

KELOMPOK : IX (SEMBILAN)

ASISTEN : HENNY SILVIANI


LABORATORIUM ZOOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA

2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenal
akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga)
organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai
ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu,
cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu bagian lain
dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian
pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi (Setiawan 2010: 32).

Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar
berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas
pembuluh terdiri atas xylem dan floem yang tersusun berselang-seling. Pada struktur
anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda, baik dari segi fungsi, susunan serta bagian-bagian
dari tumbuhan tersebut (Anonim 2010: 1).
Akar tumbuhan menyerap air dan berbagai mineral seperti nitrogen, fosfor, besi, kalsium dan
kalium dari dalam tanah. Zat-zat ini sangat penting dalam proses pembuatan makanan pada
tumbuhan. Perjalanan dari akar menuju daun, tempat makanan dimasak, bisa memakan waktu lama.
Tumbuhan mempunyai jaringan vaskuler untuk mengalirkan air dan sari makanan. Air yang
mengandung larutan mineral masuk melalui rambut-rambut halus di dekat ujung akar. Dari sini air
mengalir melalui sel-sel sampai ke jaringan xylem yang tersusun dari pembuluh-pembuluh yang
didukung oleh serat tipis. Pembuluh ini mengalirkan air ke atas sampai ke daun (Sambodo 1996: 8).

Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara
serta untuk menompang tegaknya tumbuhan. Akar merupakan bagian pertama yang tumbuh dari
suatu biji yang berkecambah yang kemudian tumbuh tegak ke bawah dan kemudian berkembang
menjadi akar utama. Selanjutnya tumbuh cabang yang kecil. Sistem perakaran ini disebut sistem
akar tungggang dan merupakan salah satu ciri kelas dikotil. Jika cabang tumbuh lebih besar dengan
akar utama atau akar utama berdegenerasi dan diganti dengan akar-akar ramping yang keluar dari
akar utama yang tidak berkembang, maka sistem akar ini disebut sistem akar serabut dan
merupakan salah satu ciri tumbuhan monokotil (Setiawan 2010; 32).

Makanan yang dimasak oleh daun melalui proses fotosintesis dialirkan ke seluruh tumbuhan
melalui sel-sel kecil berbentuk tabung. Sel ini disebut sel tapis karena pada dindingnya terdapat
lubang kecil menyerupai saringan. Lubang kecil ini didukung oleh oleh sel lain membentuk jaringan
floem. Floem dan xylem saling berdekatan, dan diantaranya terdapat lapisan sel-sel yang disebut
kambium. Setiap tahun jaringan veskuler yang dihasilkan di pusat tumbuhan akan bertambah
banyak. Lapisan disekelilingnya juga tumbuh semakin banyak untuk melindungi dan mendukungnya
(Sambodo 1996: 8).

Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain: (1) bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di
dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop)
meninggalkan udara dan cahaya, (2) tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, (3) warna tidak hijau,
biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan, (4) tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya
pertumbuhan masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, (5)
bentuk ujungnya sering kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah (Anonima
2010: 2).
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya
batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang
daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan
dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun
biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam
bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan ruas yang
jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset.
Taraf percabangan yang terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman
bentuk (Gembong 2005: 11).

Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat
berlangsung. Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri
daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi
menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk
asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gutasi (Setiawan 2010: 34).

Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang amat beragam.
Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan daun utama biasanya mirip dengan dalam batang.
Ciri yang paling penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan pada aspeknya segera terhenti.
Berdasarkan macamnya, dikenal adanya daun tunggal dan daun majemuk. Perbedaan utama dari
keduanya adalah pada katiak daun tunggal terdapat tunas, sedangkan pada ketiak anak daun
majemuk tidak ditemukan adanya tunas (Hidayat 1995: 195).

1.2 Tujuan percobaan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan struktur morfologi organ-organ
tumbuhan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bunga (flos) merupakan alat reproduktif seksual yang kompleks dan tumbuhan berbunga akan
menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan (derivat) tunas batang dan daun. Meskipun tipe
bunga sangat bervariasi, namun pola dasar dari bunga adalah sama. Menurut Setiawan (2010: 35)
secara umum, bagian-bagian bunga adalah :

1. Tangkai bunga (pedicellus). Untuk tangkai perbungaan disebut peduncullus.

2. Dasar bunga (receptacle) merupakan pelebaran dari tangkai bunga.

3. Perhiasan bunga (perianthum) yang terdiri dari :

- Kelopak bunga atau callyx (susunan dari sepal) menyerupai daun dan umumnya berwarna hijau.
Pada beberapa tumbuhan terdapat callyx tambahan (epycallyx).

- Mahkota bunga atau corolla (susunan dari petal) yang pada umumnya berwarna sangat menyolok
atau putih.

4. Benang sari (stamen) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan jantan. Benang
sari tersebut menghasilkan sebuk sari untuk penyerbukan. Stamen terdiri dari tangkai sari (filamen)
dan kepala sari (anthers) yang mempunyai 2-4 kantung sari (theca).

5. Putik (pistillum) yaitu bagian bunga yang merupakan alat perkembangbiakan betina. Putik terdiri dari
bakal buah (ovarium), dimana di dalamnya terdapat bakal biji, tangkai putik (styllus), dan kepala
putik (stigma).

Perubahan kimia dalam biji dan buah yang sedang tumbuh. Zigot, kantung embrio, dan ovul
berkembang menjadi biji, sementara ovarium disekelilingnya berkembang manjadi buah (perikarp).
Terjadi sejumlah perubahan anatomi dan kimia. Seringkali sukrosa, glukosa, fruktosa tertimbun di
ovul sampai inti endosperma diselimuti dinding sel; kemudian, konsentrasi gula menurun saat
digunakan dalam proses pembentukan dinding sel dan sintesis pati atau lemak. Gula ini sebagian
besar berasal dari sukrosa dan gulu lainnya yang diangkut melalui floem menuju biji dan buah muda.
Sebagian besar nitrogen dalam biji dan buah yang belum matang berbentuk protein, asam amino
glutamin dan asparagin (Salisbury dan Ross 1991: 26-27).

Bagian batang tempat duduk nya atau melekatnya daun di namakan buku-buku (nodus)
batang. Dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun di namakan ketiak
daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang di namakan klorofil,
oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah
yang di tempati tumbuh-tumbuhan tampak hijau pula (Gembong 2003: 7).

Tumbuhan mempunyai jaringan vaskuler untuk mengalirkan air dan sari makanan. Air
yang mengandung larutan mineral masuk melalui rambut-rambut halus di dekat ujung akar. Dari sini
air mengalir melalui sel-sel sampai ke jaringan xylem yang tersusun dari pembuluh-pembuluh
yang di dukung serat tipis. Pembuluh ini mengalirkan air ke atas sampai ke daun. Pada saat yang
sama makanan yang di masak oleh daun melalui proses fotosintesis di alirkan ke seluruh tumbuhan
melalui sel-sel kecil berbentuk tabung. Sel ini di sebut sel tapis karena pada dindingnya
terdapat lubang kecil menyerupai saringan. Lubang kecil di dukung oleh sel lain membentuk
jaringan floem. Floem dan xylem saling berdekatan, dan di antaranya terdapat sel-sel
yang di sebut kambium (Sambodo 1996: 8).

Sel tertua pada tudung akar terletak pada bagian distal (bagian yang terjauh dari pertautannya
pada tumbuhan. Pada bagian proksimal (lebih dekat dengan meristem) terdapat sel muda yang
baruterbentuk dari meristem apical. Tudung akar melindungi meristem ketika akar menerobos tanah
dan merupakan daerah yang peka terhadap gravitasi pada akar. Tudung akar mengeluarkan lender
yang kaya akan polisakarida atau musigel pada bagian luarnya, yang melumasi akar saat menyelinap
di antara partikel tanah. Pengeluaran lendir tersebut memerlukan aktivitas kantung golgi (Salisbury
dan Ross 1991: 21).

Bentuk daun yang tipis melebar, berwarna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap
ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat
untuk :

1. pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas karbon dioksida.

2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).


3. Penguapan air (transpirasi).

4. Pernafasan (respirasi).

Tumbuhan mengambil zat zat makanan dari lingkungannya dan zat yang di ambil (di serap) tadi
adalah zat-zat yang bersifat anorganik. Air beserta garam-garam di ambil dari tanah oleh
akar tumbuhan, sedang gas asam arang (karbondioksida) yang merupakan zat makanan pula bagi
tumbuh-tumbuhan di ambil dari udara melalui celah-celah yang halus yang di sebut mulut
daun atau stoma (Gembong 2003: 8).

Tanaman padi termasuk golongan tanaman semusim. Bentuk batangnya bulat dan berongga di
sebut jerami, daunnya memanjang seperti pita yang berdiri pada ruas-ruas batang. Pada ujung
batang utama dan batang anakan membentuk tumpun, pada fase generatif akan membentuk malai.
Bagian daun dari bawah ke atas terdiri dari pelepah daun, leher daun, daun telinga, lidah daun, dan
helai daun. Daun bendera adalah daun yang terletak pada tiap batang sebagai daun terakhir atau
teratas (Nurmala 1998: 42).

Bunga padi terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi yang besar), palae
(gabah padi yang kecil), putik, kepala putik, tangkai sari, kepala sari, dan bulu (awu) pada ujung
lemma. Setelah terjadi penyerbukan akan terbentuk buah yang terjadi dari lembaga dan endosperm,
yang di sebut caryopsis, buah ini juga kemudian akan membentuk biji (Nurmala 1998: 42).

Mekanisme yang memungkinkan buah mampu menarik hara dari daun, yang kadang melawan
gradient konsentrasi, belum di pahami, tetapi di kendalikan oleh pembongkaran muatan floem.
Berbagai hormone terutama sitokinin. Berbagai factor yang memicu pertumbuhan tajuk bias
memperlambat perkembangan bunga, umbi dan buah. Pemupukan nitrogen yang tinggi
menyebabkan suburnya pertumbuhan batang dan daun. Tetapi mengurangi perkembangan buah.
Kelebihan nitrogen memicu pertumbuhan daun, tetapi kadang menhambat pertumbuhan pada akar.
Penuaan yang tertunda pada tanaman karena kuncup bunga di petik (Salisbury dan Ross 1991: 28).

Penampang daun yang memperlihatkan berbagai lapisan jaringan. Tepat di bawah permukaan
daun atau epidermis, terdapat lapisan palisade yang memiliki sel-sel panjang untuk membuat
makanan. Dan di bawahnya terdapat lapisan spons yang mengandung kloroplas lebih sedikit. Bentuk
selnya tidak teratur dan mempunyai rongga untuk sirkulasi udara. Stoma adalah salah satu dari
ribuan lubang pernapasan yang merupakan lubang masuk udara ke dalam daun (Sambodo 1996: 11).

Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian seperti berikut : 1. Upih daun atau pelepah
daun (vagina). 2. Tangkai daun (petiolus), 3. helaian daun (lamina). Susunan daun yang tidak lengkap
ada beberapa kemungkinan yaitu : a). hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja : lazimnya lalu di
sebut daun bertangkai, b). daun terdiri atas upih dan helaian, daun yang demikian di sebut daun
berupih atau daun berpelepah misalnya padi (Oryza sativa L), jagung (Zea mays L). c).daun hanya
terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan tangkai sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada
batang. Daun yang demikian di namakan daun duduk (sessilis). d). daun hanya terdiri atas tangkai
saja, menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun. Merupakan suatu helaian daun semu atau
palsu, di namakan filodia (Gembong 2003 : 12).

BAB III

METODOLOGI PARKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Kamis, Tanggal 21 Oktober 2010. Pukul 13.00-15.00
WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Inderalaya.

3.2. Alat dan bahan

Alat yang di gunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop Stereo, pinset, pisau(silet),
sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Caesalpinia pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis,
Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Rosa sp, Vanda sp.

3.3. Cara Kerja

3.3.1. Tumbuhan Dikotil

Untuk mengamati batang perhatikan bentuk dan tekstur dari ketiga tanaman ini. Potong
batangnya secara melintang lalu diamati penampangnya. Kemudian potong sebagian batang tangkai
daun dari tanaman tersebut dan diamati daun serta tangkainya. Diperhatikan pula daunnya secara
teliti. Bagaimana tangkainya, macamnya, letaknya, bentuknya, urat daunnya, tepinya serta
teksturnya. Serta diamati bunga-bunga tersebut, bagaimana macamnya, jumlah sepal dan petalnya,
serta benang sari dan putiknya. Diperhatikan dan dibandingkan persamaan dan perbedaan morfologi
dari tanaman tersebut yang termasuk satu kelas tetapi berbeda ordo ini. Digambar tanaman-
tanaman tersebut serta ditunjukkan bagian-bagaiannya dengan lengkap.

3.3.2. Tumbuhan monokotil

Dilakukan pengamatan terhadap bentuk dan tekstur dari tanaman monokotil khusus untuk
batang Hymenocalis littoralis tidak perlu diamati lebih terperinci. Untuk pengamatan daun serta
tangkainya, diambil sebagian batang yang berdaun dari tanaman ini, kemudian diamati bagian-
bagiannya yang meliputi macam, letak, bentuk daun, urat daun tepi daun, tekstur, serta tangkainya.
Khusus untuk tanaman oryza sativa, amati bagian-bagian dunnya secara teliti, karena ini merupakan
ciri khusus dari famili Poaceaa.

Cara mengamatinya adalah sebagai berikut : Diambil satu helai daun dari dasar batang, dilepaskan
dari batangnya, kemudian diamati bagian-bagian daunnya sebagai berikut: helai daun yang
merupakan bagian yang terlepas dari batangnya, pelepah daun yang merupakan bagian yang
terlepas dari batng; serta lidah daun yang merupakan bagian yang terdapat pada ketiak daun.

Diamati tanaman monokotil di atas dengan teliti, bagaimana macamnya, jumlah sepal dan petalnya,
serta benang sari dan putiknya. Untuk bunga Oryza sativa, selain diamati bagian-bagian tersebut di
atas, amati juga bagian-bagian dari spikulanya dengan menggunakan Lup atau mikroskop stereo.
Diperhatikan dan dibandingkan persamaan dan perbedan morfologi dari tanaman monokotil ini yang
termasuk satu kelas tetapi berbeda ordo. Kemudian diambil kesimpulan umum ciri-ciri morfologi
kelas Monocotyledone. Setelah itu digambar tanaman monokotil tersebut dan ditunjukkan nama
bagian-bagiannya dengan lengkap.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

A. Caesalpinia pulcherima

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermathopytha

Classs : Dycotiledone

Ordo : Leguminosae

Famili : Caesalpiniaceae

Genus : Caesalpinia

Spesies : Caesalpinia pulcharima

Nama Umum : Bunga Merak

Keterangan

1. Corolla

2. Stigma

3. Folium

4. Caulis

5. Radiks
B. Hibiscus rosa-sinensis

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermathopytha

Classs : Dycotiledone

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus rosa-sinensis

Nama Umum : Bunga Sepatu

Keterangan

1. Stigma

2. Stamen

3. Style

4. Corolla

5. Callyx

6. Pedicellus

7. Folium
8. Radiks

9. Caulis

C. Hymenocalis littoralis

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermathopytha

Classs : Monocotyledone

Ordo : Liliales

Famili : Amarylidaseae

Genus : Hymenocalis

Spesies : Hymenocalis littoralis

Nama Umum : Bunga bakung


Keterangan

1. Folium

2. Caulis

3. Radiks

D. Oryza sativa

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermathopytha

Classs : Monocotyledone
Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa

Nama Umum : Padi

Keterangan

1. Radiks

2. Folium

3. Callyx

4. Pedicellus

5. Pistillum
E. Rosa sp

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Diviso : Spermathopytha

Classs : Dycotyledone

Ordo : Maluales

Famili : Maluaceae

Genus : Rosa

Spesies : Rosa sp

Nama Umum : Bunga Mawar

Keterangan

1. Flos

2. Radiks

3. Caulis

4. Folium

5. Callyx
F. Vanda sp

Klasifikasi

Kingdom : plantae

Diviso : Spermathopytha

Classs : Mnocotyledone

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

Genus : Vanda

Spesies : Vanda sp

Nama Umum : Bunga Anggrek

Keterangan

1. Caulis

2. Radiks

3. Folium

4. Flos
4.2 Pembahasan

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil berupa gambar dari Caesalpinia
pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis, Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Rosa sp, dan Vanda sp
beserta bagian-bagian dan fungsi dari masing-masing bagian-bagian tersebut. Bagian-bagian dari
tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. Menurut Setiawan (2010: 32), akar merupakan
organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara serta untuk menopang
tegaknya tumbuhan. Akar terbagi menjadi dua yaitu yaitu akar tunggang dan akar serabut. Yang
mana akar tunggang merupakan salah satu ciri tumbuhan dikotil dan akar serabut merupakan salah
satu ciri tumbuhan monokotil.

Pada tumbuhan Caesalpinia pulcherima akarnya merupakan akar tunggang yang merupakan
ciri dari tumbuhan dikotil. Menurut Anonim (2010: 2), akar terdapat di bagian bawah pada
tumbuhan yang tumbuh ke bawah dan berkembang jadi akar utama. Batangnya memiliki kambium
yang berfungsi sebagai cadangan makanan pada tumbuhan ini. Bentuk daunnya berbentuk bulat,
memanjang yang memiliki ukuran yang sama. Bunganya terdiri dari empat helai, termasuk pada
bunga yang tidak sempurna.

Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh ke atas. Fungsi batang, antara lain
membentuk daun, mengantarkannya ke arah matahari, mengangkut air dan garam-garam yang
terlarut menuju ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke akar, serta dapat berfungsi
menyimpan makanan cadangan. Menurut Tjitrosoepomo (2003: 126), Batang terdiri dari ruas dan
buku-buku. Pada buku-buku tersebut terdapat daun. Pada ketiak daun terdapat tunas samping yang
dapat tumbuh menjadi cabang vegetatif atau cabang reproduktif. Anatomi batang dikotil dan
Gymnospermae memperlihatkan dari luar terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat. Ikatan
pembuluh pada batang dikotil tersusun secara melingkar (teratur), sedangkan pada tumbuhan
monokotil ikatan pembuluhnya tersebar.

Bentuk batang beraneka ragam. Penampang batang berbentuk bulat, persegi atau pipih.
Batang dapat tumbuh tak terbatas karena ada meristem apikal. Menurut Anonim (2010: 1), arah
tumbuh batang dapat lurus ke atas, menggantung, berbaring, menjalar, serong ke atas, memanjat,
dan membelit. Percabangan pada batang dapat monopodial, simpodial atau dikotom. Cabang
tersebut dapat tumbuh tegak, condong ke atas, mendatar, terkulai atau menggantung.

Daun merupakan salah satu bagian pokok pada tumbuhan monokotil ataupun tumbuhan
dikotil. Berdasarkan jumlah helai daun pada setiap tangkai, kita mengenal adanya daun tunggal dan
daun majemuk. Menurut Tjitrosoepomo (2003: 128) daun majemuk dibedakan ke dalam daun
majemuk menyirip, daun majemuk menjari, dan daun majemuk campuran. Bergantung pada cara
penyusunan anak daun pada tangkai daun. Daun majemuk juga dapat dibedakan ke dalam daun
majemuk gasal dan daun majemuk genap. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi daun
majemuk ganda 2, ganda 3, dan seterusnya. bergantung pada letak anak daun pada anak tangkai
ordo ke-2, ke-3, dan seterusnya.

Bunga merupakan bagian dari tumbuhan sekaligus sebagai perhiasan bunga yang
nantinya bakalan tumbuh biji. Bagian-bagian bunga menurut Setiawan (2010: 35) adalah
tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), perhiasan bunga (perianthum), benang sari
(stamen), putik (pistillum). Seperti halnya dengan daun, maka bunga pun dikenal adanya bunga
tunggal dan bunga majemuk. Sedangkan berdasarkan benang sari dan putik, bunga dibedakan atas
biseksual, uniseksual.

Tumbuhan terbagi menjadi dua yaitu tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil. Menurut
Anonim (2010: 2) perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil antara lain pada tumbuhan dikotil
mempunyai akar tunggang dan tumbuhan monokotil mempunyai akar serabut, berkas pembuluh
pada tumbuhan dikotil tersusun dalam satu lingkaran dan pada tumbuhan monokotil tampak
tersebar.

Pada tumbuhan Hymenocalis littoralis merupakan tanaman basah yang termasuk ke dalam
ordo Liliales dan Family Amarylidaceae. Menurut Setiawan (2010: 37) morfologi dari tumbuhan ini
adalah memiliki batang bunga, daun tunggal dengan letak basal rozet dan bunga alam perbungaan
umbella. Tumbuhan Oryza sativa memiliki morfologi batang berbentuk bulat berongga dan beruas
dengan tekstur kasap, daun tunggal dengan letak basal rozet, bunga dalam perbungaan spika.
Hibiscus rosa-sinensis memiliki morfologi batang berbentuk bulat dan berkayu dengan tekstur licin,
daun tunggal dengan letak bergantian dan bunga tunggal, biseksual dengan bentuk radial simetri.

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :

1. Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.
2. Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang (caulis),
dan daun (folium).
3. Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara
serta untuk menopang tegaknya tumbuhan.
4. Batang merupakan hasil perkembangan bakal batang (kaulikula) pada lembaga . Batang juga
merupakan tempat melekatnya daun, bunga, maupun buah.
5. Bunga merupakan alat reproduktif seksual yang kompleks dan tumbuhan berbunga akan
menghasilkan buah berbiji dan berasal dari turunan tunas batang dan daun.
ABSTRAK

Praktikum yang berjudul “Morfologi Tumbuhan”, bertujuan untuk mengetahui


bentuk dan struktur morfologi organ-organ pada tumbuhan. Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Kamis, tanggal 21 Oktober 2010, Pukul 13.00-15.00 WIB, Bertempat di Laboratorium Zoologi,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Alat yang digunakan adalah
Mikroskop Stereo, pisau (silet),dan pinset sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah Caesalpinia
pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis, Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Rosa sp, dan Vanda
sp. Hasil yang didapatkan berupa gambar Caesalpinia pulcherima, Hibiscus rosa-sinensis,
Hymenocalis littoralis, Oryza sativa, Rosa sp, dan Vanda sp. Adapun kesimpulannya adalah
morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik mengenai
akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya.
1.1 Latar Belakang
Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan generatif.
Pada umumnya bunga majemuk memilki empat organ utama, yaitu kelopak (sepal), mahkota (petal),
benang sari (stamen), dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari tangkai sari (filament), putik (stigma),
tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary).
Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan ke dalam bunga lengkap,
yaitu bunga yang memiliki ke empat organ bunga (kelopak, mahkota, benang sari dan putik) dan
bunga tak lengkap, yaitu bunga yag tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut.
Dilihat dari alat generatifnya, ada bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna
adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Sedangkan bunga tidak sempurna hanya memiliki
salah satu organ generative tersebut. Dalam hal ini maka ada bunga jantan (staminate) dan ada pula
bunga betina (pistilate).

Buah berasal dari bakal buah, akan tetapi apa yang dimakan manusia secara awam disebut
buah, tidak selalu berasal dari bakal buah.Bagian-bagian yang dimakan ini adalah jaringan-jaringan
yang berasal dari berisi cadangan makanan yang berupa karbohidrat atau gula. Bagian ini bisa
berasal dari berbagai macam bagian bunga.
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi biji. Bagi
tumbuhan biji (spermathophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakkan utama, karena biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga).

1.2 Tujuan
1. Mengenal bunga tunggal dan majemuk, bagian-bagian bunga, dan bentuk mahkota bunga.

2. Mengenal bermacam-macam buah sejati/telanjang dan buah palsu/semu/tertutup.

3. Mengetahui bagian-bagian mana yang dimakan dari suatu buah.

4. Mengenal bagian-bagian dari biji.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bunga, Buah dan Biji

Bunga sangat beragam bentuknya meskipun demikian, persamaan yang pokok di antara
bunga bermacam tumbuhan itu lebih besar dibandingkan dengan kelainannya, karena semua bunga
mempunyai kerangka struktur dasar yang sama. Menurut botaniawan, bunga adalah sepotong
batang atau cabang dengan sekumpulan daun yang mengalami metamorfosis yang berhubungan
dengan fungsinya untuk bereproduksi. Dikatakan mengalami perubahan bentuk karena di antara
daun-daun ini ada yang mungkin menyerupai daun biasa, tetapi yang lain berbeda sekali dalam
strukturnya sehingga sukar dinamakan daun (Tjitrasam, 1983).

Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan
persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga
biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap
mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan pistil,
proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan kulit biji dan perkembangan penyediaan
cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 1996).

Uraian mengenai bunga dan perkembangan selanjutnya sampai terbentuk biji yang telah
diutarakan pada tinjauan di atas hanyalah mengungkapkan sebagian mengenai riwayat
perkembangbiakan seksual pada tumbuhan bunga. Pembahasan tentang hal ini belum lengkap bila
tidak disinggung-singgung perihal buah, penyebaran buah serta biji dan perkecambhan biji (Tjahjadi,
1988).

Apa sebenarnya buah itu? Sesudah pembuahan, maka bakal buah, bersama-sama dengan
bijinya, berkembang menjadi buah. Dinding bakal buah matang disebut perikarp menutupi biji
tumbuhan bunga, sebab itulah istilah “angiospermai” yang artinya biji tertutup. Beberapa buah
menjadi kering pada waktu matang, yang lain berdaging. Beberapa buah kering ini merekah pada
waktu matang, tetapi ada juga yang tidak merekah. Macam buah yang terakhir ini biasanya
berukuran kecil, kering dan berbiji tunggal, seperti misalnya buah bunga matahari dan jagung yang
lebih dikenal dengan sebutan biji (Tjahjadi, 1988).

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan lebih luas dari pada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak
terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ
yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa
disebut buah sejati (Anonim, 2012).

2.2 Bagian-Bagian Bunga dan Buah

1. Bagian-bagian Bunga:
a. Kelopak (sepal)
b. Mahkota (petal)
c. Benang sari (stamen)
d. Putik (pistil)

2. Bagian-bagian buah:

a. Daun-daun pelindung
b. Tangkai bunga
c. Dasar bunga
d. Daun-daun kelopak
e. Tenda bunga dan ibu tangkai bunga
f. Tangkai bunga
g. Kepala putik

3. Bagian-bangian biji:

a. Kulit biji (spermodermis)


b. Tali pusat (funiculuc)
c. Inti biji (nucleus seminalis)
d. Lembaga (embryo)
e. Putih lembaga (albumen)
BAB III

METODOLOGI

3.1Waktu dan Tempat

Praktikum biologi umum tentang bunga dan buah ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal
11 November 2013. Pada pukul 12.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat di Laboratorium
Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

3.2 Alat dan Bahan


1. Alat

-Alat tulis -Pisau/Silet

-Pensil gambar -Kaca pembesar

2. Bahan

-Bunga kembang sepatu -Apel

-Bunga kacang tanah -Jeruk

-Bunga kembang merak -Nangka

-Bunga asoka -Padi

-Bunga betina jagung -Ercis dan kacang merah

3.3 Prosedur Kerja

 Bunga

1. Tulis nama latin dari preparat no. 1 samapai 5 (familia dan spesies)
2. Gambar bagian bunga secara lengkap dan berilah keterangan dalam Bahasa Indonesia dan Latin.
3. Keterangan yang harus dilengkapi:
a. Bunga lengkap atau tidak lengkap
b. Bunga sempurna atau tidak sempurna
c. Jumlah benang sari dan putik
d. Bentuk mahkota
e. Bunga tunggal atau majemuk (jika bunga majemuk sebutkan susunannya)
4. Tugas tambahan:
a. Uraikan fungsi mahkota bunga
b. Kegunaan dan fungsi bunga, dan
c. Sususnan bunga majemuk dan berikanlah contoh masing-masing satu.

 Buah

1. Tulis nama latin dari preparat yang digunakan (Familia dan spesies)
2. Gambar bagian-bagian dan berilah keterangan dalam Bahasa Indonesia dan latin
3. Keterangan lainnya meliputi:
a. Bagian-bagian buah c. Macam buah
b. Bagian-bagian biji d. Bagian yang dimakan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

A. Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis)


Sistematika dari bunga sepatu adalah sebagai berikut:

 Familia : Malvaceceae
 Genus : Hibicus
 Spesies : Hibicus rosasinenis
Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis) ini termasuk dalam
bunga tunggal. Bagian-bagiannya yaitu kepala putik, benang sari, daun mahkota, kelopak, daun
kelopak, tangkai bunga, tangkai sari, dan tangkai putik. Oleh karena itu bunga ini juga disebut
dengan bunga lengkap. Bunga sepatu ini tumbuh pada ketiak daun.Biji terdapat di dalam buah
berbentuk kapsul berbilik lima. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar
menghadap atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril
dan tidak menghasilkan buah-buahan.

B. Bunga Asoka ( Ixora paludosa )


Sistematika dari bunga asoka adalah sebagai berikut:
 Famili : Rubiaceae
 Genus : Ixora
 Spesies : Ixora paludosa

Ixora paludosa merupakan tanaman berbunga majemuk (planta multiflora) termasuk

dalam tumbuhan majemuk tak berbatas (inflorescentian racemosa) yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak, dan
mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ibu tangkai) dan bunga-
bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Pada bunga asoka terdapat
calyx (kelopak) yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau,
dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar, corolla (mahkota) yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada
lingkaran dalam. Terdapat pula putik (pistilum) yang merupakan alat kelamin betina. Ixora
paludosa ini merupakan tanaman yang berbunga betina (flos femineus), yaitu bunga yang tidak
mempunyai benang sari melainkan hanya putik saja

C. Bunga Merak ( Caesalpinia pulchemma )


Sistematika dari bunga merak aalah sebagai berikut:
 Famili : Fabaceae
 Genus : Caesalpinia
 Spesies : Caesalpinia pulcherrima

Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga merak ini termasuk dalam bunga majemukyaitu
bunga majemuk tak terbatas karena bunga ini ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-
cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropental. Dilihat dari
bagian-bagiannya jenis bunga ini sama dengan bunga sepatu yaitu bagian-bagiannya adalahtangkai
putik, putik, tangkai sari, benang sari, daun mahkota, mahkota, tangkai bunga, dan kelopak. Maka
dari itu bunga ini juga di sebut dengan bunga lengkap. Bunga ini tumbuh pada ujung ibu tangkai dan
termasuk bunga tandon.

D. Buah Apel (Pyrus malus )


Sistematika dari buah apel adalah sebagai berikut:
 Famili : Rosaceae
 Genus : Pyrus
 Spesies : Pyrus malus

Buah apel adalah salah termasuk kategori buah sejati tunggal yang berdaging atau

buah pome. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata,
masing-masing berisi satu hingga tiga biji. Adapun struktur dari buah apel yaitu terdiri dari kulit
buah(exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi sering kali kuat atau kaku seperti kulit, dengan
permukaan yang licin, kulit tengah atau daging buah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging,
berserabut dan dapat dimakan, serta kulit dalam(endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang
mengandung biji, seringkali cukup tebal dan keras.

Sedangkan struktur dari biji buah apel terdiri dari kulit biji (spermodermis) yang berasal dari
selaput bakal biji (integumentum). Kulit biji ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu lapisan kulit
luar (testa) yang berfungsi sebagai pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam dan lapisan
kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, sering dinamakan juga kulit ari. Di dalam biji
apel juga terbapat lembaga (embryo) yang merupakan calon tumbuhan baru dan nantinya akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru.

E. Buah Nangka ( Artocarpus heterophylla )


Sistematika dari buah nangka adalah sebagai berikut:
 Famili : Moraceae
 Genus : Artocarpus
 Spesies : Artocarpus heterophylla

Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada
pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang yang sudah tua. Buah
majemuk (syncrap), terbentuk gelondongan memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga
100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek yang lunak.

F. Buah Jeruk ( Citrus sp )


Sistematika dari buah jeruk adalah sebagai berikut:
 Famili : Rutaceae
 Genus : Citrus
 Spesies : sp
Buah bertipe “buah jeruk” (hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung,
ukuran bervariasi dengan diameter 2-30 cm tergantung jenisnya. Buah jeruk (hesperidium) adalah
variasi dari buah buni dengan tiga lapisan dinding buah. Lapisan luar yang liat dan berisi kelenjar
minyak, lapisan tengah yang serupa jaringan bunga karang dan umumnya keputih-putihan, serta
lapisan dalam yang bersekat-sekat, dengan gelembung-gelembung berisi cairan di dalamnya. Biji-biji
tersebar di antara gelembung-gelembung itu.
G. Padi (Oryza sativa )

Sistematika dari padi adalah sebagai berikut:


 Famili : Poaceae
 Genus : Oryza
 Spesies : satriva
Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu
dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh
sekam. Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri
dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron (hanya setebal
satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), dan embrio.

H. Kacang Ercis ( Pisum sativum )

Sistematika dari kacang ercis adalah sebagai berikut:


 Famili : Fabaceae
 Genus : Pisum
 Spesies : sativum
Kacang Ercisdisebut juga buah polong, bagian-bagiannya terdiri dari tangkai buah,daun
pelindung,tali pusat,papan biji,buah sejati, dan kulit.

I. Kacang Merah ( Vigna angularis)


Sistematika dari kacang merah adalah sebagai berikut:
 Famili :Fabaceae
 Genus : Vigna
 Spesies : angularis

Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan
angiosperm mempunyai buah sederhana.Polong ini biasanya berisi biji lebih dari satu. Kacang tanah
ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu carpel, satu
dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi,
sewaktu masak.
4. Tugas Tambahan

a. Fungsi dari mahkota bunga yaitu untuk menarik perhatian serangga, dan untuk membantu
penyerbukan.

b. Kegunaan dan fungsi bunga yaitu, bunga sebagai organ seksual sebagai wadah
menyatukan gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Bahwa
bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru disadari secara ilmiah pada abad ke-17
di Eropa.

c. Susunan bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat
dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan
bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Secara botani, bunga adalah bagian tanaman
untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga,
buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Buah Tunggal (Sejati) Buah tunggal (sejati) adalah buah yang terbentuk dari satu bunga
dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.
Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal
dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya
seakan-akan menjadi satu buah saja.
buah semu. Buah semu atau buah tertutup adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta
bagian-bagian lain pada bunga tersebut yang menjadi bagian utama pada buah. Yang kita makan
pada buah yaitu dagingnya bukan bijinya. Bagian dari biji embrio adalah jaringan penyimpan
makanan, dan pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji.

5.2 Saran

Sebagai pembelajaran untuk praktikum selanjutnya agar setiap praktikan dapat lebih teratur
lagi dan penuh keseriusan dalam menekuninya agar bisa menjadi hasil dari peneliti yang
sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2013. Buku panduan praktikum biologi umum.


Anonim, 2012. Struktur dan type buah. http//:www.wikipedia.com.Diakses pada tanggal
16 November Pukul 19.45 WIB.

Campbell, dkk.2003.biologi. Jakarta. Erlangga

Tjitrasam, 1983. Botani umum I. Angkasa: Bandung.

Yuniarsih, 1996.Kedelai. Kanisius: Yogyakarta.

Tjahjadi, 1988. Salak. Kanisius: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai