Lanjut ke konten
Beranda
Perihal
1. PENDAHULUAN
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe:bentuk, logos:ilmu) ; berarti ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-
organ tubuhnya dengan segala variasinya.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar , batang, dan daun. Tumbuhan
yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita. Selain itu bagian lain
dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian
pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga
dan biji.
Sebagaiman kita ketahui bahwa ilmu itu tidak akan matang kalau hanya diberikan teori atau
gambarannya saja, dibutuhkan suatu pengamatan atau penelitian. Begitu juga dengan mata kuliah
biologi umum ini tidak cukup hanya dengan teori dibutuhkan suatu pengamatan, karena
merupakan ilmu alamiah yang butuh pembuktian juga. Seperti praktikum yang sudah kita
laksanakan, itu tidak lain tujuannya adalah agar kita membuka mata ke luar lingkungan sekitar
kita, hal-hal apa saja yang akan kita pelajari dalam morfologi tumbuhan ini semuanya sudah ada
di dalamnya.
Karena itu, pada praktikum minggu ini kami mengamati beberapa tanaman yang tumbuh di
sekitar halaman laboratorium. Tanaman yang kami amati adalah tanaman mangga dan papaya.
Morfologi dari tanaman tersebut yang kami amati adalah akar, batang dan daunnya.
1.2 Tujuan
1. TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas
3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang
mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari
Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan).
Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah
satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi.
Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain, bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di
dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop)
meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, warna tidak hijau, biasanya keputih-
putihan atau kekuning-kuningan,tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan
masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, bentuk ujungnya sering
kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya batang
dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang
daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan
dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun
biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa
macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku
dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat
membentuk roset.
Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat berlangsung.
Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang
penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap
sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi,
respirasi, transpirasi, dan gutasi.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani
biasa disebut buah sejati.
2.2 Akar
1. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang bentuknya seperti serabut, banyak ditemukan pada tanaman
monokotil seperti jagung, tebu, rampai, dan lain-lain. Akar serabut merupakan akar yang tumbuh
dari pangkal batang akar primer atau akar lembaga yang mati. Akar serabut disebut juga akar
tambahan atau akar adventif. Pada tumbuhan dikotil terkadang juga memiliki akar serabut, yaitu
pada tumbuhan dikotil yang di cangkok.
2. Akar tunggang
Akar tunggang adalah akar yang primer pada tumbuhan dikotil yang muncul dari biji dan tumbuh
menghujam kedalam bumi. Pada akar tunggang biasanya muncul cabang-cabang akar yang lebih
kecil. Pada jenis tanaman tertentu, akar tunggang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan, seperti pada ubi, wortel, kentang, dan lain-lain.
Selain macam-macam akar yeng tersebut diatas, ada juga jenis-jenis akar yang merupakan
modifikasi dari akar itu sendiri. Jenis-jenis akar modifikasi antara lain adalah:
Akar gantung
Akar apung
Akar batang
Akar batu
Akar belit
Akar cabang
Akar banir
Akar penghisap
Akar Nafas
2.3 Batang
Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan
dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae). Umumnya batang
memperlihatkan percabangan, baik banyak eatau sedikit.
Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan,
yaitu:
1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas. Karena lebih
besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya,
misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.).
2. Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan
selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah
cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila
(Achras zapota L.).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap kalai
menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleicenia linearis
clarke).
2.4 Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau
dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran
dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun
membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya
bisa meruncing panjang.
Bagian-bagian daun lengkap adalah upih (vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun
(lamina). Alat tambahan : daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ocrea), lidah-lidah
(ligula).
Ujung Daun (Apex folii) dapat berbentuk runcing (Acutus), meruncing (Acuminatus), tumpul
(Obtusus), membulat (Rotundatus), rompang (Truncatus), berduri (Mucronatus) dab terbelah
(Retusus).
Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi menjadi: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang
(nervus lateralis), urat-urat daun (vena).
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa
pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung
derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning
atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). Daun warna hijau jiga dapat
memperlihatkan variasi misalnya; hijau bercampur atau tertutup warna merah (daun puring),
hijau dengan bintik-bintik atau noda-noda kuning, hijaju tua, dan hijau kekuningan.
III. METODOLOGI
Praktikum pengamatan morfologi tanaman mangga dan pepaya dilaksanakan pada tanggal 14
November 2014 pukul 09.30 s/d selesai bertempat di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa.
1. Pohon mangga
2. Pohon pepaya
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Mangga merupakan salah satu jenis tanaman buah yang populer di indonesia. Rasa buah manis
dan menyegarkan, menempatkan buah mangga sebagai salah satu buah yang memiliki banyak
pengemar. Tanaman yang termasuk kedalam marga mangifera ini diperkirakan berasal dari
wilayah India, kemudian meyebar hingga kewilayah asia tenggara termasuk indonesia.
Indonesia dikenal sebagai penghasil 2 jenis mangga yaitu jenis Mangifera indica L seperti
mangga arum manis, manalagi, golek, dan jenis Mangifera foetita seperti mangga kemang dan
kweni.
Kerajaan : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : indica L.
Tanaman mangga tumbuh berupa pohon, berbatang tegak, bercabang dan banyak ranting
bertajuk rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon mangga bisa mmencapai 10-14 meter
dan umur pohon bisa mencapai 100 tahun.
Morfologi pohon mangga terdiri atas akar, batang, daun, buah dan bunga. Bunga menghasilkan
pelok yang secara generatif dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Bisa juga secara vegetatif,
yaitu dengan cara air layerage (cangkok), okulatie ( tempel), sambung maupun stek atau kultur
jaringan. Namun, kali ini kita hanya membahas akar, batang dan daun mangga saja.
Akar mangga berbentuk tunggang yang sangat panjang, bisa mencapai 6 meter atau lebih.
Pemanjangan akar akan berhenti kalau ujung akar telah mencapai permukaan air tanah.
Sesudah fase perpanjangan akar tunggang berhenti lalu terbentuk akar cabang di bawah
permukaaan tanah jumlah akar cabang makin kebawah makin sedikit. Paling banyak akar cabang
terdapat pada kedalaman 30-60 cm. Dibawah permukaaan tanah.
Mangga tumbuh berupa pohon dengan batang tegak. Batang itu berdahan, bercabang dan
beranting banyak. Cabang dan ranting berdaun lebat membuat tajuk berbentuk kubah, oval atau
memanjang. Arah tumbuh batang tegak lurus dan cara percabanga pada batang mangga adalah
monopodial.
Pohon mangga yang berasal dari biji pada umumnya berbatang tegak kuat dan tinggi, sedangkan
pohon mangga dari hasil vegetatif, berbatang pendek dan bercabang membentang.
Mangga berdaun tunggal tanpa anak daun penumpu, letaknya bergantian mengelilingi ranting.
Panjang tangkai daun bervariasi antara 11,25-12,50 cm. Bagian pangkal tangkai membesar sisi
sebelah atas ada alurnya. Panjang daunnya 8-40 cm, lebar 2-12,5 cm. Jumlah tulang daun 18-30
buah. Aturan letak daun pada batang biasannya 3/8. Tetapi makin mendekati ujung leteknya
saangat berdekatan, sehingga tampak dalam lingkaran.
Daun mangga merupakan jenis daun Tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan
helaian daun dan tidak memiliki pelepah daun. Lazimnya disebut daun bertangkai. Bentuk daun
mangga memanjang.
Helai daun berbentuk jorong hingga linset. Warna daun akan berubah hijau lalu kuning menua.
Pangkal daun lancip atau runcing, tepi daun berbentuk gelombang, bagian ujung daun runcing
serta tulang daun menyirip. Beberapa varietas mangga memiliki struktur daun yang berbeda.
antara lain : bulat telur dan ujung daun meruncing, lonjong dan ujung daun seperti mata tombak,
segi empat dan ujung membulat, serta segi empat dan ujung daun meruncing.
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika
Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya
banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan ke dalam:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliopyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika
Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya
banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan.
Akar papaya merupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari
calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Sistem
akar serabut yaitu jika akar lembaga dalamperkembangan selanjutnya mati atau kemudian
disusul oleh sejumlah akaryang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang.
Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang
memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya
lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak
bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10 m. Percabangan batangnya monopodial.
Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai
bagian-bagian daun lengkap(falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina)
,tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun papaya dikatakan mempunyai bangun
bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari
sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari
(palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
1. PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan pengamatan morfologi tanaman mangga dan papaya, maka dapat
disimpulakan bahwa:
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya
Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang
(caulis), dan daun (folium)
Tanaman mangga memiliki akar tunggang, tangkai dan helai daun, bentuk daun
memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tulang daun menyirip, arah
tumbuh batang tegak lurus dan percabangan pada batang yaitu monopodial
Tanaman papaya memiliki akar serabut, bentuk daun menjari, memiliki pelepah, tangkai
dan helai daun, ujung daun meruncing, tulang daun menjari, arah tumbuh batang tegak
lurus dan percabangan pada batang yaitu monopodial
5.2 Saran
Setelah melakukan pengamatan morfologi pada tanaman mangga dan papaya, para praktikkan
diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan bentuk dan struktur tanaman lain yang belum di
amati.
DAFTAR PUSTAKA
Iklan
https://itautami35.wordpress.com/2015/01/01/laporan-praktikum-biologi-pengamatan-morfologi-
tumbuhan-pepaya-dan-mangga/
Menu
Skip to content
Home
About
islamiardela
PRAKTIKUM VIII
Tujuan :Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya ari akar
beberapa tumbuhan
1. TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3. Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan
dengan batang.
4. berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang
(radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangan dan
bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti :
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air
dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan
akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1. Tabel pengamatan
Keterangan:
Menurut literatur:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Cabang Akar
3. Serabut akar.
4. Ujung akar.
Anonim A. 2014.
Keterangan:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Batang Akar
3. Cabang akar
4. Serabut akar.
Anonim B. 2014.
Keterangan:
Menurut literatur:
Keterangan
Leher akar
2. Serabut akar
3.
Ujung akar
Anonim C. 2014.
Sumber : http://www.agroscismk.com, diakses 18 April 2014
Keterangan:
Menurut litertaur:
Keterangan :
Leher akar.
Serabut akar.
3. Batang akar.
2
Sumber:
Anonim D. 2014.
Keterangan:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Batang akar.
Anonim E. 2014.
Keterangan:
Menurt literatur:
Keterangan :
Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Batang akar.
Anonim F. 2014.
Keterangan:
Menurt literatur:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Ujung akar.
4.
Anonim G. 2014.
Keterangan:
Menurt literatur:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Batang akar.
4.
Sumber:
Anonim H. 2014.
Sumber :http://www.images.dewayanie.multiply.com, diakses 18 April 2014
Keterangan:
Menurut literatur:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Cabang akar.
4. Ujung akar.
3
Anonim I. 2014.
1. Benalu (Loranthus)
Keterangan:
Menurut literatur:
Keterangan
1. Leher akar
2. Serabut akar
3. Cabang akar
Anonim J. 2014.
Keterangan:
Keterangan :
1. Leher akar.
2. Cabangakar.
3. Batang akar.
Anonim K. 2014
V. ANALISIS DATA
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Familia : Cyperaceae.
Genus : Cyperus.
Berdasarkan pengamatan, rumput teki merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar
serabut yaitu akar yang memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya
keluar dari pangkal akar. Kemudian bermodifikasi menjadi akar rimpang yang berada didalam
tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar
luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan yang
bertujuan untuk memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya
batang.
Rumput teki merupakan akar serabut karena akar bukan berasal dari calon akar yang asli dan
bentuknya seperti serabut. Bentuk akarnya adalah benang atau filiformis karena akar yang
menyusun akar-akar serabut kecil seperti benang.
Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang yang
merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara
vegetatif.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Subclassis : Asteridae.
Ordo : Solanales.
Familia : Solanaceae.
Genus : Capsicum.
Tipe akar Lombok adalah akar tunggang karenaakar pokok yang berasal dari akar lembaga.
Bentuk akarnya tunggang bercabang atau ramonus. Tidak mengalami modifikasi akar.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Subclassis : Asteridae.
Ordo : Solanales.
Familia : Solanaceae.
Genus : Solanum.
Tipe akar dari teronga adalah akar tunggang karena berasal dari akar lembaga. Bentuk akarnya
adalah benang karena walaupun seperti akar serabut namun tidak begitu mengalami
percabangan. Tidak mengalami modifikasi akar.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Ordo : Apiales.
Familia : Apiaceae.
Genus : Daucus.
Akar wortel berbentuk tombak dan merupakan tipe akar tunggang yang tidak bercabang.
Berbentuk seperti tombak atau Fusiformis karena pangkalnya yang besar dan meruncing ke
ujung dengan serabut-serabut akae sebagai percabangan yang biasanya menjadi tempan
penimbunan makanan. Akarnya ini merupakan modifikasi yang disebut dengan umbi akar.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Ordo : Caryophyllales.
Familia : Chenopohiceae.
Genus : Pachyrrhizus.
Bangkuwang memiliki tipe akar tunggang karena akar yang berasal dari akar lembaga. Akarnya
ini berbentuk seperti gasing yang kemudian disebut sebagai akar gasing. Dinamakan akar gasing
karena pangkal akarnya besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang ganya pada ujung
yang sempit dan meruncing. Mengalami modifikasi pada akarnya yaitu umbi akar.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta .
Classis : Magnoliopsida.
Ordo : Rosales
Familia : Rosaceae
Genus : Manihot.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Liliopsida.
Ordo : Zingiberales.
Familia : Zingiberaceae.
Genus : Alpinia.
Berdasarkan pengamatan, tumbuhan laos merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut
dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi dari batang yaitu akar
rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil modifikasi dari batang
berserta daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari segi
ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat merupakan suatu
tumbuhan baru. Di samping sebagai alat perkembangbiakan, rimpang ini juga berfungsi sebagai
tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan yang dimanfaatkan manusia sebagai rempah-
rempah.Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang,
yaitu beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia, berdaun, tetapi daunnya telah
menjelma menjadi sisik-sisik, mempunyai kuncup-kuncup dan tumbuhnya tidak ke pusat bumi
atau air, makan tetapi kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas tanah.
Laos merupakan bentuk modifikasi rimpang. Rimpang adalah batang dan daun yang terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas
yang muncul diatas tanah dan bisa menjadi tumbuhan baru. Akarnya tipe akar serabut dan bentuk
akarnya adalah serabut benang.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Liliopsida.
Ordo : Orchidales.
Familia : Orchidaceae.
Genus : Arachis.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Liliopsida.
Ordo : Cyperales.
Familia : Poaceae.
Genus : Oryza.
Berdasarkan pengamatan, tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut,
dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang
berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya
batang.Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya
sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas
bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.
Akar pada padi adalah akar serabut. Akar serabut ini berbentuk benang karena akar-akar
serabutnya yang kecil dan panjang. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Ordo : Santalales.
Familia : Lorantaceae.
Genus : Lorantus.
Berdasarkan pengamatan, tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang memiliki akar penggerek
atau akar pengisap ( houstorium ) dan merupakan atau memiliki perakaran tunggang, yaitu akar
yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini
menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu.Akar penggerek inidapat hanya
berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, yang berfungsi menghisap air dan
zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan
melekat pada cabang inangnya. Benalu merupakan tumbuhan yang hidup parasit pada inangnya
dan bersifat merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati. Tumbuhan benalu
merupakan tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Benalu mempunyai akar penggerek atau akar
pengisap ( houstorium ), yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari
inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu.
Tetapi akar penggerek ini juga dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan
rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan
benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya.
Kingdom : Plantae.
Divisio : Magnoliophyta.
Classis : Magnoliopsida.
Sub classis : Magnoliidae.
Ordo : Piperales.
Familia : Piperaceae.
Genus : Piper.
Berdasarkan pengamatan, tanaman sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran
serabut, yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tanaman sirih terdiri dari
batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti
benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar yang
keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel
pada penunjangnya. Untuk tanaman sirih dapat kita temukan bahwa sirih mempunyai sistem
perakaran serabut yaitu akar semuanya keluar dari pangkal batang. Dan pada pada akar tanaman
sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar
serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan cara hidup
yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih terdapat akar yang
mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. Akar pelekat ini merupakan akar-akar
yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk
menempel pada penunjangnya.
VI. KESIMPULAN
1. Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tumbuhnya telah merupakan kormus.
2. Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang
dan system akar serabut.
3. Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang dan tidak
mengalami modifikasi.
4. Lombok (Capsicum sp) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tunggang yang bercabang
serta tidak mengalami modifikasi.
5. Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar kerucut panjang.
6. Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan
merupakan modifikasi dari akar.
7. Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan
merupakan modifikasi dari umbi batang.
8. Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang dan
merupakan modifikasi dari umbi akar.
9. Laos (Alpinia galanga) memiliki akar serabut dan merupakan modifikasi dari akar rimpang.
10. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki akar tunggang berabang , bentuk akar berupa
benang dan bermodifikasi menjadi akar udara.
11. Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang.
12. Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar semi parasit, bentuk akar berupa bongkol dan
merupakan modifikasi dari akar penghisap/penggerek.
13. Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang, dan
merupakan modifikasi dari akar pelekat.
1. DAFTAR PUSTAKA
April 2014.
2014.
Sumardi, Issirep dan Agus Pudjoarianto. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Yogyakarta: Fakultas Biologi-UGM.
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
DOSEN PENGASUH :
ASISTEN DOSEN :
Halidi
Ardela Anggereni
(A1C213049)
Kelompok VII B
BANJARMASIN
APRIL
2014
https://islamiardela.wordpress.com/2014/04/30/praktikum-akar-dan-modifikasinya/