Anda di halaman 1dari 41

Mutiara Kasih, Permata Jiwa, Penyejuk Hati

Lanjut ke konten

 Beranda
 Perihal

← Laporan Praktikum Pengamatan Mikroorganisme Air


Laporan Praktikum Kimia Pembuatan Larutan dan Standarisasi →

Laporan Praktikum Biologi Pengamatan Morfologi


Tumbuhan Pepaya dan Mangga
Posted on 1 Januari 2015 by itameyrautami

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe:bentuk, logos:ilmu) ; berarti ilmu yang
mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-
organ tubuhnya dengan segala variasinya.

Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari pemahaman tentang sistematika


tumbuhan. Banyak istilah yang kita jumpai dalam morfologi sebagai identitas nama atau
penunjuk utama dari suatu divisio, anak division, kelas, anak kelas, bangsa/ordo, keluarga/famili,
marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis tumbuhan.

Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar , batang, dan daun. Tumbuhan
yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita. Selain itu bagian lain
dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian
pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi, seperti buah, bunga
dan biji.
Sebagaiman kita ketahui bahwa ilmu itu tidak akan matang kalau hanya diberikan teori atau
gambarannya saja, dibutuhkan suatu pengamatan atau penelitian. Begitu juga dengan mata kuliah
biologi umum ini tidak cukup hanya dengan teori dibutuhkan suatu pengamatan, karena
merupakan ilmu alamiah yang butuh pembuktian juga. Seperti praktikum yang sudah kita
laksanakan, itu tidak lain tujuannya adalah agar kita membuka mata ke luar lingkungan sekitar
kita, hal-hal apa saja yang akan kita pelajari dalam morfologi tumbuhan ini semuanya sudah ada
di dalamnya.

Karena itu, pada praktikum minggu ini kami mengamati beberapa tanaman yang tumbuh di
sekitar halaman laboratorium. Tanaman yang kami amati adalah tanaman mangga dan papaya.
Morfologi dari tanaman tersebut yang kami amati adalah akar, batang dan daunnya.

1.2 Tujuan

 Untuk mengetahui bentuk bagian tubuh tanaman mangga dan papaya


 Untuk mengetahui bentuk daun, bentuk ujung dan pangkal daun serta bentuk tulang daun
dari tanaman mangga dan papaya
 Untuk mengetahui arah tumbuh batang dan percabangan pada batang dari tanaman
mangga dan papaya
 Untuk mengetahui jenis akar dari tanaman mangga dan papaya

1. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Morfologi,

Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas
3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang
mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari
Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan).
Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah
satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi.

Akar adalah bagian pokok samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah
merupakan kormus. Sifat-sifat akar antara lain, bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di
dalam tanah, dengan arah tumbuh kepusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop)
meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung daun-
daun atau sirik-sirik maupun bagian-bagian yang lainnya, warna tidak hijau, biasanya keputih-
putihan atau kekuning-kuningan,tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhan
masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, bentuk ujungnya sering
kali merunjing sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik tumbuhnya batang
dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian batang yang lebih tua yang
daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun yang melekat pada batang dapat dibedakan
dari ruas (internodus), yakni bagian batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun
biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa
macam bentuk tumbuha. Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku
dan ruas yang jelas. Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya merapat
membentuk roset.

Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses fotosintesis dapat berlangsung.
Daun pertama berkembang dari bagian embrio yang disebut plumule. Ada 3 (tiga) ciri daun yang
penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap
sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi,
respirasi, transpirasi, dan gutasi.

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal
buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada
pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini
tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani
biasa disebut buah sejati.

2.2 Akar

Macam-macam akar secara umum ada 2 jenis, yaitu:

1. Akar serabut

Akar serabut adalah akar yang bentuknya seperti serabut, banyak ditemukan pada tanaman
monokotil seperti jagung, tebu, rampai, dan lain-lain. Akar serabut merupakan akar yang tumbuh
dari pangkal batang akar primer atau akar lembaga yang mati. Akar serabut disebut juga akar
tambahan atau akar adventif. Pada tumbuhan dikotil terkadang juga memiliki akar serabut, yaitu
pada tumbuhan dikotil yang di cangkok.

2. Akar tunggang

Akar tunggang adalah akar yang primer pada tumbuhan dikotil yang muncul dari biji dan tumbuh
menghujam kedalam bumi. Pada akar tunggang biasanya muncul cabang-cabang akar yang lebih
kecil. Pada jenis tanaman tertentu, akar tunggang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan, seperti pada ubi, wortel, kentang, dan lain-lain.
Selain macam-macam akar yeng tersebut diatas, ada juga jenis-jenis akar yang merupakan
modifikasi dari akar itu sendiri. Jenis-jenis akar modifikasi antara lain adalah:

 Akar gantung
 Akar apung
 Akar batang
 Akar batu
 Akar belit
 Akar cabang
 Akar banir
 Akar penghisap
 Akar Nafas

2.3 Batang

Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang kebanyakan
dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae). Umumnya batang
memperlihatkan percabangan, baik banyak eatau sedikit.

Cara percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan,
yaitu:

1. Cara percabangan monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas. Karena lebih
besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya,
misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.).
2. Percabangan simopodial, batang pokok sukar ditentukan, karena dalam perkembangan
selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah
cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya, misalnya pada sawo manila
(Achras zapota L.).
3. Percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu cara percabangan, yang batang setiap kalai
menjadi dua cabang yang sama besarnya, misalnya paku andam (Gleicenia linearis
clarke).

2.4 Daun

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau
dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran
dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun
membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya
bisa meruncing panjang.
Bagian-bagian daun lengkap adalah upih (vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun
(lamina). Alat tambahan : daun penumpu (stipula), selaput bumbung (ocrea), lidah-lidah
(ligula).

Ujung Daun (Apex folii) dapat berbentuk runcing (Acutus), meruncing (Acuminatus), tumpul
(Obtusus), membulat (Rotundatus), rompang (Truncatus), berduri (Mucronatus) dab terbelah
(Retusus).

Tulang-tulang daun menurut ukurannya dibagi menjadi: ibu tulang (costa), tulang-tulang cabang
(nervus lateralis), urat-urat daun (vena).

Susunan tulang-tulang daun digolongkan menjadi 4, yaitu Menyirip (Penninervis), menjari


(Palminervis), melengkung (Curninervi), sejajar (Rectinervis).

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa
pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil
dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung
derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning
atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur). Daun warna hijau jiga dapat
memperlihatkan variasi misalnya; hijau bercampur atau tertutup warna merah (daun puring),
hijau dengan bintik-bintik atau noda-noda kuning, hijaju tua, dan hijau kekuningan.

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum pengamatan morfologi tanaman mangga dan pepaya dilaksanakan pada tanggal 14
November 2014 pukul 09.30 s/d selesai bertempat di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sulatan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan sebagai penunjang kegiatan praktikum adalah :

1. Kertas HVS 3 lembar


2. Bolpoin atau pensil

Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah :

1. Pohon mangga
2. Pohon pepaya

3.3 Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Amati semua morfologi tanaman mangga dan papaya termasuk daun, batang dan akarnya
3. Gambarlah hasil pengamatan pada kertas HVS
4. Klasifikasikan semua morfologi tanaman tersebut sesuai dengan teori yang ada

1. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Nama Tanaman Gambar


Mangga
1
(Mangifera indica L.)
Pepaya
2
(Carica papaya L.)

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)

Mangga merupakan salah satu jenis tanaman buah yang populer di indonesia. Rasa buah manis
dan menyegarkan, menempatkan buah mangga sebagai salah satu buah yang memiliki banyak
pengemar. Tanaman yang termasuk kedalam marga mangifera ini diperkirakan berasal dari
wilayah India, kemudian meyebar hingga kewilayah asia tenggara termasuk indonesia.

Indonesia dikenal sebagai penghasil 2 jenis mangga yaitu jenis Mangifera indica L seperti
mangga arum manis, manalagi, golek, dan jenis Mangifera foetita seperti mangga kemang dan
kweni.

Klasifikasi ilmiah tanaman mangga :

Kerajaan : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera

Spesies : indica L.
Tanaman mangga tumbuh berupa pohon, berbatang tegak, bercabang dan banyak ranting
bertajuk rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi pohon mangga bisa mmencapai 10-14 meter
dan umur pohon bisa mencapai 100 tahun.

Morfologi pohon mangga terdiri atas akar, batang, daun, buah dan bunga. Bunga menghasilkan
pelok yang secara generatif dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Bisa juga secara vegetatif,
yaitu dengan cara air layerage (cangkok), okulatie ( tempel), sambung maupun stek atau kultur
jaringan. Namun, kali ini kita hanya membahas akar, batang dan daun mangga saja.

Akar mangga berbentuk tunggang yang sangat panjang, bisa mencapai 6 meter atau lebih.
Pemanjangan akar akan berhenti kalau ujung akar telah mencapai permukaan air tanah.

Sesudah fase perpanjangan akar tunggang berhenti lalu terbentuk akar cabang di bawah
permukaaan tanah jumlah akar cabang makin kebawah makin sedikit. Paling banyak akar cabang
terdapat pada kedalaman 30-60 cm. Dibawah permukaaan tanah.

Mangga tumbuh berupa pohon dengan batang tegak. Batang itu berdahan, bercabang dan
beranting banyak. Cabang dan ranting berdaun lebat membuat tajuk berbentuk kubah, oval atau
memanjang. Arah tumbuh batang tegak lurus dan cara percabanga pada batang mangga adalah
monopodial.

Pohon mangga yang berasal dari biji pada umumnya berbatang tegak kuat dan tinggi, sedangkan
pohon mangga dari hasil vegetatif, berbatang pendek dan bercabang membentang.

Mangga berdaun tunggal tanpa anak daun penumpu, letaknya bergantian mengelilingi ranting.
Panjang tangkai daun bervariasi antara 11,25-12,50 cm. Bagian pangkal tangkai membesar sisi
sebelah atas ada alurnya. Panjang daunnya 8-40 cm, lebar 2-12,5 cm. Jumlah tulang daun 18-30
buah. Aturan letak daun pada batang biasannya 3/8. Tetapi makin mendekati ujung leteknya
saangat berdekatan, sehingga tampak dalam lingkaran.

Daun mangga merupakan jenis daun Tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan
helaian daun dan tidak memiliki pelepah daun. Lazimnya disebut daun bertangkai. Bentuk daun
mangga memanjang.

Helai daun berbentuk jorong hingga linset. Warna daun akan berubah hijau lalu kuning menua.
Pangkal daun lancip atau runcing, tepi daun berbentuk gelombang, bagian ujung daun runcing
serta tulang daun menyirip. Beberapa varietas mangga memiliki struktur daun yang berbeda.
antara lain : bulat telur dan ujung daun meruncing, lonjong dan ujung daun seperti mata tombak,
segi empat dan ujung membulat, serta segi empat dan ujung daun meruncing.

4.2.2 Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika
Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya
banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan ke dalam:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliopyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Violales

Familia : Caricaceae

Genus : Carica

Spesies : Carica papaya L

Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika
Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya
banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan.

Akar papaya merupakan akar serabut (radix advencita), karena akar-akar ini bukan berasal dari
calon akar yang asli atau yang disebut dengan akar liar, dan bentuknya seperti serabut. Sistem
akar serabut yaitu jika akar lembaga dalamperkembangan selanjutnya mati atau kemudian
disusul oleh sejumlah akaryang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal
batang.

Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang
memperlihatkan berkas-berkas daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu jika arahnya
lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, biasanya tidak
bercanbang, dantingginya dapat mencapai 10 m. Percabangan batangnya monopodial.

Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, dan bercangap, juga mempunyai
bagian-bagian daun lengkap(falicum completum) beruapa pelepah atau upih daun (vagina)
,tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun papaya dikatakan mempunyai bangun
bulat (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari
sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari
(palmineruis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.

1. PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah melakukan pengamatan morfologi tanaman mangga dan papaya, maka dapat
disimpulakan bahwa:
 Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya
 Pada dasarnya tumbuhan terbagi atas tiga organ pokok yaitu akar (radiks), batang
(caulis), dan daun (folium)
 Tanaman mangga memiliki akar tunggang, tangkai dan helai daun, bentuk daun
memanjang, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tulang daun menyirip, arah
tumbuh batang tegak lurus dan percabangan pada batang yaitu monopodial
 Tanaman papaya memiliki akar serabut, bentuk daun menjari, memiliki pelepah, tangkai
dan helai daun, ujung daun meruncing, tulang daun menjari, arah tumbuh batang tegak
lurus dan percabangan pada batang yaitu monopodial

5.2 Saran

Setelah melakukan pengamatan morfologi pada tanaman mangga dan papaya, para praktikkan
diharapkan mampu untuk mengidentifikasikan bentuk dan struktur tanaman lain yang belum di
amati.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Makalah Mangga. http://arsipjurnal.blogspot.com/2012/03/makalah-


mangga.html. 20/11/2014. 22.30

Basri, Muhammad Hasan. 2012. Laporan Morfologi Tumbuhan.


http://hasansyaidahfrimmerlieben.blogspot.com/?view=classic. 20/11/2014. 22.00

Haryanto, U.T. 2010. Biologi SMA/MA.Yogyakarta: Andi Offset

Hidayati, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB

Ibayati, yayat. 2003. Pintar Biologi. Bandung: Ganeca Exact

Iklan
https://itautami35.wordpress.com/2015/01/01/laporan-praktikum-biologi-pengamatan-morfologi-
tumbuhan-pepaya-dan-mangga/

Menu
Skip to content

 Home
 About
islamiardela

This WordPress.com site is the bee's knees

PRAKTIKUM AKAR DAN MODIFIKASINYA


Posted on April 30, 2014 by islammiardela

PRAKTIKUM VIII

Topik : Akar dan Modifikasinya

Tujuan :Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya ari akar
beberapa tumbuhan

Hari/tanggal : Kamis/17 April 2013

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

1. ALAT DAN BAHAN


1. Alat:
2. Baki atau nampan
3. Alat tulis
1. Bahan yang dipergunakan :
4. Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus)
5. Akar Lombok (Capsicum sp.)
6. Akar Terong (Solanum sp.)
7. Akar Wortel (Daucus carota L.)
8. Akar Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
9. Umbi singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
10. Akar Laos (Alpinia galanga.)
11. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeri)
12. Akar Padi (Oryza sativa L.)
13. Benalu (Loranthus)
14. Tanaman Sirih (Piper betle L.)
1. CARA KERJA
1. Mengamati dan menentukan bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar,
cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2. Mengamati tipe-tipe perakaran: serabut, tunggang
3. Mengamati bentuk-bentuk akar: tombak, gasing, benang.
4. Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar
pelekat, akar pembelit, akar napas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
5. Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

1. TEORI DASAR

Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :

1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke
pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3. Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan
dengan batang.
4. berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :

1. Memperkuat berdirinya tumbuhan


2. Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
3. Mengangkut air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang
memerlukan.
4. Tempat penimbunan makanan.

Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :

1. Leher akar atau pangkal akar (collum)


2. Ujung akar (apex radicis)
3. Batang akar (corpus radicis)
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5. Serabut akar (fibrilla radicalis)
6. Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
7. Tudung akar (calyptra)

Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang
(radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangan dan
bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :

1) Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.

Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti :

1. berbentuk sebagai tombak (fusiformis)


2. berbentuk gasing (napiformis)
3. berbentuk benang (filiformis)

2) Akar tunggang yang bercabang

Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air
dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :

1. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.


2. Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
3. Akar serabut besar-besar hampir seperti lengan.

Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan
akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :

1. Akar udara atau akar gantung (radix aereus)


2. Akar penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3. Akar pelekat (radix adligans)
4. Akar pembelit (orrhus radicalis)
5. Akar nafas (pneumatophora)
6. Akar tunjang
7. Akar lutut
8. Akar banir.
IV. HASIL PENGAMATAN

1. Tabel pengamatan

No Nama tumbuhan Tipe akar Bentuk akar Modifikasi akar


1 Rumput teki Akar serabut Benang Tidak mengalami
Tunggang yang
2 Lombok Akar tunggang Tidak mengalami
bercabang
Tunggang yang
3 Terong Akar tungang Tidak mengalami
bercabang
4 Wortel Akar tunggang Tombak Umbi Akar
5 Bengkuwang Akar tunggang Gasing Umbi Akar
6 Singkong Akar serabut Tombak Umbi Akar
7 Laos Akar serabut Benang Tidak mengalami
Akar tunggang
8 Anggrek kalajengking Benang Akar udara/ gantung
bercabang
9 Padi Akar serabut Benang Tidak mengalami
Benang atau
10 Benalu Akar tunggang serabut kaku dan Akar penghisap
keras
11 Sirih Akar serabut Benang Perekat

1. Gambar hasil pengamatan.


1. Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Cabang akar (radix lateralis).
3. Serabut akar (fibrilla radicalis).
4. Ujung akar (apex radicis).

 Tipe perakaran: Akar serabut.


 Bentuk akar: benang

Menurut literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Cabang Akar
3. Serabut akar.
4. Ujung akar.

Anonim A. 2014.

Sumber : http://www.4.bp.blogspot.com, diakses 18 April 2014

2. Akar Lombok (Capsicum sp.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).
4. Serabut akar (fibrilla radicalis).

 Tipe perakaran: Akar tunggang.


 Bentuk akar: benang.
Menurut literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Batang Akar
3. Cabang akar
4. Serabut akar.

Anonim B. 2014.

Sumber : http://www.Indonesiachili.com. diakses 18 April 2014

3. Akar Terong (Solanum sp.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).
4. Serabut akar (fibrilla radicalis).
 Sistem perakaran : Tunggang
 Bentuk akar: Tunggang yang bercabang

Menurut literatur:

Keterangan

Leher akar

2. Serabut akar
3.

Ujung akar

Anonim C. 2014.
Sumber : http://www.agroscismk.com, diakses 18 April 2014

4. Akar Wortel (Daucus carota L.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).
4. Serabut akar (fibrilla radicalis).

 Tipe perakaran: Akar tunggang


 Bentuk akar: tombak

Menurut litertaur:

Keterangan :

Leher akar.

Serabut akar.

3. Batang akar.
2

Sumber:

Anonim D. 2014.

Sumber : http://www.i111.photobucket.com, ,diakses 18 April 2014

5. Akar Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).
4. Serabut akar (fibrilla radicalis).

 Tipe perakaran: Akar tunggang


 Bentuk akar: seperti gasing
Menurut literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Batang akar.

Anonim E. 2014.

Sumber : http://www.4.bp.blogspot.com, diakses 18 April 2014

6. Umbi singkong (Manihot utilissima Burm. F.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).
4. Serabut akar (fibrilla radicalis).
 Tipe perakaran: Akar serabut.
 Bentuk akar: Tombak, modifikasi sebagai umbi.

Menurt literatur:

Keterangan :

Leher akar.

2. Serabut akar.
3. Batang akar.

Anonim F. 2014.

Sumber : http://www.dagangoncom.files.wordpress.com, diakses 18 April 2014


7. Akar Laos (Alpinia galanga)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Cabang akar (radix lateralis).
3. Serabut akar (fibrilla radicalis).
4. Ujung akar (apex radicis).

 Tipe perakaran: Akar serabut.


 Bentuk akar: benang

Menurt literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Ujung akar.
4.

Anonim G. 2014.

Sumber : http://www.jamu-herbal.com, diakses 18 April 2014


8. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).
4. Serabut akar (fibrilla radicalis).

 Tipe perakaran: Akar tunggang bercabang.


 Bentuk akar: benang, modifikasi akar udara.

Menurt literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Batang akar.
4.

Sumber:

Anonim H. 2014.
Sumber :http://www.images.dewayanie.multiply.com, diakses 18 April 2014

9. Akar Padi (Oryza sativa L.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Cabang akar (radix lateralis).
3. Serabut akar (fibrilla radicalis).
4. Ujung akar (apex radicis).

 Tipe perakaran: Akar serabut.


 Bentuk akar: benang.

Menurut literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Serabut akar.
3. Cabang akar.
4. Ujung akar.
3

Anonim I. 2014.

Sumber : http://www.fao.org/rice2004/images/rice.gif.(online), diakses 18 April 2014

1. Benalu (Loranthus)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Cabang akar (radix lateralis).
3. Serabut akar (fibrilla radicalis).

 Tipe perakaran: Akar tunggang.


 Bentuk modifikasi sebagai akar penggerek/pengisap.

Menurut literatur:

Keterangan

1. Leher akar
2. Serabut akar
3. Cabang akar

Anonim J. 2014.

Sumber : http://w11.itrademarket.com, diakses 18 April 2014

1. Tanaman Sirih (Piper betle L.)

Keterangan:

1. Leher akar (collum radicis).


2. Batang akar(corpus radicis).
3. Cabang akar (radix lateralis).

 Tipe perakaran: Akar serabut.


 Bentuk akar: benang, modifikasi sebagai akar perekat.
Menurut literatur:

Keterangan :

1. Leher akar.
2. Cabangakar.
3. Batang akar.

Anonim K. 2014

Sumber : http://www.dkimages.com, diakses 18 April 2014

V. ANALISIS DATA

1. Akar rumput teki (Cyperus rotundus L.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Liliopsida

Sub classis : Commelinidae.


Ordo : Cyperales.

Familia : Cyperaceae.

Genus : Cyperus.

Species : Cyperus rotundus L.

Berdasarkan pengamatan, rumput teki merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar
serabut yaitu akar yang memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya
keluar dari pangkal akar. Kemudian bermodifikasi menjadi akar rimpang yang berada didalam
tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar
luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan yang
bertujuan untuk memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya
batang.

Rumput teki merupakan akar serabut karena akar bukan berasal dari calon akar yang asli dan
bentuknya seperti serabut. Bentuk akarnya adalah benang atau filiformis karena akar yang
menyusun akar-akar serabut kecil seperti benang.

Menurut images.robby2004.multiplycontent.com(2013) mengatakan dalam sebuah tulisannya


bahwa akar dari rumput teki adalah akar serabut.

Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang yang
merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara
vegetatif.

2. Akar Lombok (Capsicum sp.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Magnoliopsida.

Subclassis : Asteridae.

Ordo : Solanales.
Familia : Solanaceae.

Genus : Capsicum.

Spesies : Capsicum sp.

Berdasarkan pengamatan, akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran


tunggang karena tumbuhan lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa
benang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan
selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir
sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti
akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar.Akar tanaman ini
tidak mengalami modifikasi.Akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran tunggang
karena Lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang. Memiliki akar
serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya
keluar dari pangkal akar.

Tipe akar Lombok adalah akar tunggang karenaakar pokok yang berasal dari akar lembaga.
Bentuk akarnya tunggang bercabang atau ramonus. Tidak mengalami modifikasi akar.

Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam sebuah


tulisannya bahwa sistem perakaran yang dimiliki cabai (lombok) adalah sistem akar tunggang.

3. Akar Terong (Solanum sp.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Magnoliopsida.

Subclassis : Asteridae.

Ordo : Solanales.

Familia : Solanaceae.

Genus : Solanum.

Spesies : Solanum sp.


Berdasarkan pengamatan, akar pada tanaman terong mempunyai sistem perakaran
tunggang dan pada terong dapat dilihat dengan jelas mana batang akar sehingga dapat dibedakan,
cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada
terong akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil.Akar terong tidak mengalami modifikasi, hanya saja, akar lembaganya
tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.

Tipe akar dari teronga adalah akar tunggang karena berasal dari akar lembaga. Bentuk akarnya
adalah benang karena walaupun seperti akar serabut namun tidak begitu mengalami
percabangan. Tidak mengalami modifikasi akar.

Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com(2013) mengatakan dalam sebuah


tulisannya bahwa akar dari terong adalah akar tunggang.

4. Akar Wortel (Daucus carota L.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Magnoliopsida.

Sub Classis : Rosidae.

Ordo : Apiales.

Familia : Apiaceae.

Genus : Daucus.

Species : Daucus carota L.


Berdasarkan hasil pengamatan wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang
memiliki tipe akar tunggang. Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal akarnya
membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Akar wortel
merupakan modifikasi dari umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan.
Dari hasil pengamatan bahwa, wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki
tipe akar serabut. Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal akarnya membesar
runcing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Akar wortel mengalami
modifikasi menjadi umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan yang
dapat dikonsumsi hewan dan manusia.

Akar wortel berbentuk tombak dan merupakan tipe akar tunggang yang tidak bercabang.
Berbentuk seperti tombak atau Fusiformis karena pangkalnya yang besar dan meruncing ke
ujung dengan serabut-serabut akae sebagai percabangan yang biasanya menjadi tempan
penimbunan makanan. Akarnya ini merupakan modifikasi yang disebut dengan umbi akar.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:93) mengatakan


bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya seperti tombak adalah wortel.

5. Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Magnoliopsida.

Sub Classis : Caryophyllidae.

Ordo : Caryophyllales.

Familia : Chenopohiceae.

Genus : Pachyrrhizus.

Species : Pachyrrhizus erosus Urb.

Berdasarkan hasil pengamatan bahwa akar bengkuang merupakan akartunggang yang


berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Umbi
bengkuwang ini mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis), yaitu memiliki pangkal akar
yang besar dan membulat, cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung
yang sempit meruncing. Akar berbentuk gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang
tidak bercabang atau sedikit bercabang. Merupakan modifikasi dari umbi batang (tuber).Akar
bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang berfungsi sebagai tempat penimbunan
makanan cadangan.Akar bengkuang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku
kosmetik serta dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Bangkuwang memiliki tipe akar tunggang karena akar yang berasal dari akar lembaga. Akarnya
ini berbentuk seperti gasing yang kemudian disebut sebagai akar gasing. Dinamakan akar gasing
karena pangkal akarnya besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang ganya pada ujung
yang sempit dan meruncing. Mengalami modifikasi pada akarnya yaitu umbi akar.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:93) mengatakan


bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya gasing adalah bangkuwang.

6. Akar Singkong (Manihot utillisima Burm. F.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta .

Classis : Magnoliopsida.

Ordo : Rosales

Familia : Rosaceae

Genus : Manihot.

Species : Manihot utillisima Burm. F.

Berdasarkan hasil pengamatan bahwaakar singkong merupakan tumbuhan yang memiliki


akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari
akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat
juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat
perkembangbiakan.Berdasarkan dari hasil pengamatan, singkong merupakan tumbuhan yang
memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan
penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan,
disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidakdapat dijadikan
sebagai alat perkembangbiakan. Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan stek
batang.
Akar singkong adalah akar serabut yang bentuknya serabut benang karena akar yang menyusun
akar serabut tersebut kecil-kecil. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya.

Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam sebuah


tulisannya bahwa akar dari singkong adalah akar serabut.

7. Akar Laos (Alpinia galanga)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Liliopsida.

Sub Classis : Zingeberidae.

Ordo : Zingiberales.

Familia : Zingiberaceae.

Genus : Alpinia.

Species : Alpinia galanga.

Berdasarkan pengamatan, tumbuhan laos merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut
dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi dari batang yaitu akar
rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil modifikasi dari batang
berserta daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari segi
ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat merupakan suatu
tumbuhan baru. Di samping sebagai alat perkembangbiakan, rimpang ini juga berfungsi sebagai
tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan yang dimanfaatkan manusia sebagai rempah-
rempah.Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang,
yaitu beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia, berdaun, tetapi daunnya telah
menjelma menjadi sisik-sisik, mempunyai kuncup-kuncup dan tumbuhnya tidak ke pusat bumi
atau air, makan tetapi kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas tanah.

Laos merupakan bentuk modifikasi rimpang. Rimpang adalah batang dan daun yang terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas
yang muncul diatas tanah dan bisa menjadi tumbuhan baru. Akarnya tipe akar serabut dan bentuk
akarnya adalah serabut benang.

Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam sebuah


tulisannya bahwa akar dari laos adalah tipe akar serabut.

8. Akar Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Liliopsida.

Sub Classis : Liliidae

Ordo : Orchidales.

Familia : Orchidaceae.

Genus : Arachis.

Species : Arachis flos-aeris.

Berdasarkan pengamatan, tanaman Anggrek kalajengking memiliki sistem perakaran tunggang


bercabang. Selain itu, tanaman ini juga memiliki akar udara atau akar gantung (radix aereus)
yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah,
menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan
keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat
membantu dalam penyerapan aiur dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan
khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah.
Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan
zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang
yang kemudian menjadi tempat tumbuhnya bunga.

Tanaman Anggrek kalajengking ini mempunyai sistem perakaran tunggang bercabang.


Selain itu, pada tanaman ini juga terdapat akar udara atau akar gantung (radix aereus) yang
mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah,
menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan
keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat
membantu dalam penyerapan aiur dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan
khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah.
Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan
zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96) mengatakan
bahwa salah satu contoh akar udara adalah anggrek kalajengking.

9. Akar Padi (Oryza sativa L.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Liliopsida.

Sub Classis : Commulinidae.

Ordo : Cyperales.

Familia : Poaceae.

Genus : Oryza.

Species : Oryza sativa L.

Berdasarkan pengamatan, tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut,
dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang
berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya
batang.Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya
sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas
bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.

Akar pada padi adalah akar serabut. Akar serabut ini berbentuk benang karena akar-akar
serabutnya yang kecil dan panjang. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:95) mengatakan


bahwa salah satu contoh akar serabut yang bentuknya seperti benang adalah pada padi.

10. Akar Benalu (Loranthus sp.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Magnoliopsida.

Sub Classis : Rosidae.

Ordo : Santalales.

Familia : Lorantaceae.

Genus : Lorantus.

Species : Lorantus sp.

Berdasarkan pengamatan, tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang memiliki akar penggerek
atau akar pengisap ( houstorium ) dan merupakan atau memiliki perakaran tunggang, yaitu akar
yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini
menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu.Akar penggerek inidapat hanya
berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, yang berfungsi menghisap air dan
zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan
melekat pada cabang inangnya. Benalu merupakan tumbuhan yang hidup parasit pada inangnya
dan bersifat merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati. Tumbuhan benalu
merupakan tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Benalu mempunyai akar penggerek atau akar
pengisap ( houstorium ), yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari
inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu.
Tetapi akar penggerek ini juga dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan
rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan
benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96) mengatakan


bahwa salah satu contoh akar penghisap atau akar penggerek adalah pada benalu.

11. Akar Tanaman sirih (Piper betle L.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:

Kingdom : Plantae.

Divisio : Magnoliophyta.

Classis : Magnoliopsida.
Sub classis : Magnoliidae.

Ordo : Piperales.

Familia : Piperaceae.

Genus : Piper.

Species : Piper betle L.

Berdasarkan pengamatan, tanaman sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran
serabut, yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tanaman sirih terdiri dari
batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti
benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar yang
keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel
pada penunjangnya. Untuk tanaman sirih dapat kita temukan bahwa sirih mempunyai sistem
perakaran serabut yaitu akar semuanya keluar dari pangkal batang. Dan pada pada akar tanaman
sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar
serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan cara hidup
yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih terdapat akar yang
mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. Akar pelekat ini merupakan akar-akar
yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk
menempel pada penunjangnya.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96) mengatakan


bahwa akar sirih itu mengalami modifikasi akar yang disebut akar pelekat.

VI. KESIMPULAN

1. Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tumbuhnya telah merupakan kormus.
2. Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang
dan system akar serabut.
3. Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang dan tidak
mengalami modifikasi.
4. Lombok (Capsicum sp) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tunggang yang bercabang
serta tidak mengalami modifikasi.
5. Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar kerucut panjang.
6. Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan
merupakan modifikasi dari akar.
7. Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan
merupakan modifikasi dari umbi batang.
8. Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang dan
merupakan modifikasi dari umbi akar.
9. Laos (Alpinia galanga) memiliki akar serabut dan merupakan modifikasi dari akar rimpang.
10. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki akar tunggang berabang , bentuk akar berupa
benang dan bermodifikasi menjadi akar udara.
11. Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang.
12. Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar semi parasit, bentuk akar berupa bongkol dan
merupakan modifikasi dari akar penghisap/penggerek.
13. Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang, dan
merupakan modifikasi dari akar pelekat.

1. DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan FMIPA


FKIP UNLAM.

Anonim A. 2014. http://www.4.bp.blogspot.com. Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim B. 2014. Http://indonesiachili.com/images/layu.jpg. Diakses tanggal 18

April 2014.

Anonim C. 2014. Http://agroscismk.bravehost.com. Diakses tanggal 18 April 2014.


Anonim D. 2014. Http://www.i111.photobucket.com. Diakses tanggal 18 April

2014.

Anonim E. 2014. Http://www.4.bp.blogspot.com. Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim F. 2014. http://www.dagangoncom. Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim G. 2014. http://www.jamu-herbal.com. Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim H. 2012. http://www.images.dewayanie.com. Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim I. 2014. http://www.fao.com. Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim J. 2014. http://www.11.itrademarket.com.Diakses tanggal 18 April 2014.

Anonim K. 2014. http://www.dkimages.com. Diakses tanggal 18 April 2014.

Stennis, Van. 2002. Flora. Jakarta: PT Pradaya Paramita.

Sumardi, Issirep dan Agus Pudjoarianto. 1992. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.
Yogyakarta: Fakultas Biologi-UGM.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.


LAPORAN PRAKTIKUM VIII

MORFOLOGI TUMBUHAN

(ABKC 2203)

AKAR DAN MODIFIKASINYA

DOSEN PENGASUH :

Dra. Sri Amintarti, M.Si

ASISTEN DOSEN :

Halidi

Pra Hesty Nurhandayani


Oleh:

Ardela Anggereni

(A1C213049)

Kelompok VII B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

APRIL

2014

https://islamiardela.wordpress.com/2014/04/30/praktikum-akar-dan-modifikasinya/

Anda mungkin juga menyukai