Anda di halaman 1dari 45

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

RINGKASAN MATERI
MORFOLOGI TUMBUHAN

Ifa Muhimmatin, M.Pd


ringkasan MORTUMB 1
11
Amati gambar tumbuhan bayam di samping dan coba
tentukan mana akar (radiks), mana batang (caulis), dan
mana daun (folium)nya. Jika anda dapat menentukan
ketiganya dengan mudah, maka dapat dikatakan bahwa
tumbuhan di gambar tersebut termasuk tumbuhan berkormus.
Tumbuhan berkormus / cormophyta adalah tumbuhan yang
secara nyata dapat dibedakan menjadi tiga bagian pokok:
yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium).

Selain ketiga bagian pokok tersebut, biasanya kita juga dapat


menemui adanya bagian tumbuhan yang lain, misalnya bunga.
Sebenarnya, „bunga‟ dapat dikatakan sebagai diferensiasi / modifikasi
/ penjelmaan dari salah satu atau dua bagian pokok tadi, misalnya
„mahkota bunga‟ merupakan modifikasi dari „daun‟. Pada
tumbuhan, terdapat banyak jenis diferensiasi dari akar, batang,
dan daun sehingga membentuk suatu bagian tumbuhan yang unik.
Pernahkah anda melihat tumbuhan kantung semar? bagian kantungnya tersebut
termasuk modifikasi dari bagian apa?. Untuk memahami lebih lanjut tentang modifikasi
pada tumbuhan kormus, mari simak ringkasan berikut.

RINGKASAN Bentuk Modifikasi Akar, Batang, dan Daun

ringkasan MORTUMB 2
Jenis modifikasi dari bagian-bagian pokok tumbuhan terdiri dari: kuncup (gemma),
rimpang (rhizoma), umbi (tuber), umbi lapis (bulbus), pembelit (cirrhus), piala (ascidium),
gelembung (utriculus), dan duri (spina). Berikut penjelasan tiap modifikasi tumbuhan.

A. Kuncup (Gemma)
Kuncup adalah calon tunas, yang terdiri atas
calon batang dan calon daun-daunnya. Menurut
tempatnya, kuncup dibedakan menjadi 3:
1. Kuncup ujung (gemma terminalis), yaitu
kuncup yang terdapat pada ujung batang atau
cabang.
2. Kuncup ketiak (gemma axillaris), yaitu
kuncup yang terdapat di ketiak daun.
3. Kuncup liar (gemma adventicius), kuncup
yang terdapat selain di ujung batang atau di
ketiak daun. Jadi, kuncup liar dapat berada
pada beberapa bagian batang pohon
Theobroma cacao L.; pada tepi daun cocor
bebek (Kalanchoe pinnata); dan bahkan pada
akarnya sukun (Artocarpus communis).
Berdasarkan tujuannya, kuncup dapat pula dibedakan menjadi:
1. Kuncup daun (gemma foliifera), kuncup menjadi tunas yang mendukung daun.
2. Kuncup bunga (gemma florifera), kuncup berkembang menjadi bunga.
3. Kuncup campuran (gemma mixtra).

B. Rimpang (rhizoma)
Rimpang adalah modifikasi batang dan daun yang terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari
ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan
merupakan satu tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang
mempunyai rimpang adalah kunyit (Curcuma domestica).

C. Umbi (tuber)
Tuber merupakan suatu bagian tumbuhan yang membengkak, bulat, seperti kerucut atau
tidak beraturan, fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan. Tuber dapat
merupakan modifikasi dari batang maupun akar, karena itulah umbi dibedakan menjadi:
1. Umbi batang (tuber caulogenum), merupakan modifikasi dari batang, dan dari
umbinya dapat tumbuh tunas. Contohnya ialah ubi jalar (Ipomoea batatas).
2. Umbi akar (tuber rhizogenum), merupakan modifikasi dari akar, dan umbinya tidak
dapat menumbuhkan tunas. Contohnya ialah ketela pohon (Manihot esculenta).

ringkasan MORTUMB 3
D. Umbi lapis (bulbus)
Umbi lapis adalah modifikasi batang beserta daunnya. Dinamakan umbi lapis karena
memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis, yang terdiri atas daun-daun yang telah
menjadi tebal, lunak, dan berdaging. Contohnya umbi lapis bawang merah (Allium cepa)

E. Alat pembelit / sulur (cirrhus)


Menurut asalnya, alat-alat pembelit pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi:
1. Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang), yaitu alat pembelit yang terjadi
dari cabang atau tunas. Contohnya cabang air mata pengantin (Antigonon leptopus).
2. Daun pembelit (sulur daun), yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan
modifikasi dari suatu begian daun, jadi bukan berasal dari daun seluruhnya.
3. Akar pembelit, yaitu akar yang berubah menjadi suatu alat pembelit, misal pada akar
vanili (Vanilla planifolia) untuk membelit batang pohon lain.

F. Piala (ascidium) dan Gelembung (Utriculus). Piala adalah ujung daun yang
termodifikasi menjadi sebuah badan menyerupai piala, kadang disertai dengan tutupnya.
Bentuk piala ini umum dijumpai pada tumbuhan pemakan serangga, fungsinya untuk
menangkap serangga. Misal pada Nepenthes alata. Sedang Gelembung (utriculus) ialah
suatu modifikasi daun membentuk bulatan. Gelembung ini terdapat pada tumbuhan
pemakan serangga yang hidup di air, misal rumput gelembung (Utricularia flexuosa).

ringkasan MORTUMB 4
G. Duri (spina)
Duri adalah bagian tumbuhan yang meruncing, keras, dan tajam. Menurut asalnya, duri
dapat dibedakan menjadi:
1. Duri dahan (spina caulogenum), modifikasi dahan, misal pada cabang Bougainvillea.
2. Duri daun (spina phyllogenum), modifikasi daun, pada kaktus (Cactus opuntia).
3. Duri akar (Spina rhizogenum), akar yang menjadi keras dan tajam, seperti terdapat
pada akar gembili (Dioscorea aculeata).
4. Duri daun penumpu (spina stipulogenum), berasal dari daun penumpu, misal pada
susura (Euphorbia trigona).

Selain berbagai modifikasi di depan, pada tumbuhan kadang dapat ditemukan alat-
alat lain yang biasanya lebih kecil atau lebih halus. Alat itu disebut alat tambahan atau
alat pelengkap (organa accesoria). Berikut alat tambahan pada tumbuhan kormus.
A. Papila (papillae), yaitu benjolan pada permukaan karena adanya peninggian dinding sel
yang sebelah luar. Misal pada bunga telang (Clitoria ternatea).

ringkasan MORTUMB 5
B. Rambut / trikoma (trichoma), alat tambahan yang terbentuk dari kulit luar tubuh
tumbuhan. Trikoma dapat berupa:
1. Sisik bulu (ramentum), ialah bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau
bagian-bagian tumbuhan yang lain. Misal pada pakis haji (Cycas rumphii).
2. Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan,
misal tangkai daun, terdapat pada sisi bawah daun durian (Durio ziberthinus).
3. Bulu-bulu / rambut halus (pilus). Bulu atau rambut ini bermacam bentuknya, ada
yang bercabang atau seperti bintang. Misal pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).

C. Rambut kelenjar (pilus capitatus), bentuknya seperti bulu-bulu umumnya, tetapi dari
bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat, misal daun tembakau (Nicotiana tabacum).

D. Emergensia (emergentia), alat tambahan yang terbentuk dari bagian-bagian yang lebih
dalam dari kulit luar. Emergensia digolongkan menjadi:
1. Rambut gatal (stimulus), rambut yang ujungnya mudah patah, menusuk kulit dan
memasukkan zat rasa gatal pada kulit, misal pada kemaduh (Laportea stimulans).
2. Duri tempel (aculeus), duri yang mudah tanggal, contoh pada mawar (Rosa sp).

KEGIATAN Bentuk Modifikasi Akar, Batang, dan Daun

Diskusikan beberapa pertanyaan berikut dengan teman anda.

1. Carilah 3 tumbuhan yang akan anda amati. Identifikasilah macam bentuk modifikasi
pada tiap tumbuhan yang anda amati!

2. Diskusikan, dalam setiap tumbuhan apakah harus selalu ada bagian modifikasinya!

3. Apakah semakin banyak modifikasi dalam satu tumbuhan, maka tumbuhan tersebut akan
semakin tahan hidup di berbagai kondisi lingkungan? jelaskan jawaban anda!

ringkasan MORTUMB 6
4. Uraikan keterkaitan antara jenis modifikasi yang anda temukan, dengan fungsi
modifikasi tersebut bagi tumbuhan!

Presentasikan hasil diskusi anda di depan kelas.

ringkasan MORTUMB 7
Akar atau radix ialah bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah,
tidak berwarna hijau, tidak beruas, tidak bersisik, dan arah tumbuhnya cenderung kepusat
bumi (geotrop) atau ke arah air (hidrotrop). Perhatikan bentuk kedua akar pada gambar
berikut.
Akar pada Gambar 1.a menunjukkan bahwa akar utamanya yang lebih besar
dibanding cabangnya. Akar seperti itu disebut sistem akar tunggang. Sedang akar pada
Gambar 1.b menunjukkan bahwa tidak ada akar utama yang paling besar, semua berupa
serabut yang sama besar. Akar itu disebut sistem akar serabut.

1.a. Akar 1.b. Akar


Amaranthus hybridus Oryza sativa

Bentuk akar di atas sesuai dengan fungsinya secara umum, yaitu untuk memperkuat
berdirinya tumbuhan, serta menyerap dan mendistribusikan air dan zat-zat makanan.
Namun selain kedua fungsi tersebut, akar ada juga yang mempunyai sifat dan tugas khusus,
sehingga bentuknya pun akan berbeda dengan akar kebanyakan. Untuk mempelajari lebih
lanjut tentang sistem perakaran dan sifat khusus akar, pahami ringkasan berikut.

ringkasan MORTUMB 8
ringkasan Bentuk Morfologi Akar (Radix)

Akar berdasar keberadaan akar lembaganya, dapat dibedakan menjadi: 1). sistem
akar tunggang; dan 2). sistem akar serabut. Setiap sistem akar tersebut masih dibagi lagi
menjadi beberapa jenis akar. Berikut penjelasannya.

ringkasan MORTUMB 9
Akar tunggang, berdasarkan percabangan dan bentuknya dapat dibedakan menjadi:
1 Akar tunggang yang bercabang (ramosus), terdapat pada pohon yang ditanam dari biji.
2. Tidak atau sedikit bercabang, sebagai tempat penimbunan makanan. Bentuknya:
a. Berbentuk tombak (fungiformis), misalnya akar wortel (Daucus carota L.).
b. Berbentuk gasing (napiformis), misalnya akar bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.).
c. Berbentuk benang (filiformis), akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut,
misalnya akar kratok (Phaseolus lunatus L).

Akar serabut, berdasar bentuk dan ukurannya dapat dibagi menjadi:


1. Akar serabut kecil-kecil
berbentuk benang, misalnya
akar padi (Oryza sativa L.).
2. Akar serabut keras dan besar
seperti tambang, misal akar
kelapa (Cocos nucifera L.).
3. Akar serabut besar-besar,
misalnya
akar pandan (Pandanus
tectorius).

Akar tumbuhan ada yang mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya:
1. Akar udara / akar gantung (radix aereus). Akar
ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah,
menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah.
Setelah mencapai tanah, akar ini akan menjadi
seperti akar biasa dan bagian yang di atas tanah
berubah menjadi batang. Tugas akar udara ialah
membantu penyerapan air dan udara. Contohnya
akar akar beringin (Ficus benjamina L.).

ringkasan MORTUMB 10
2. Akar penggerek / akar penghisap
(haustorium). Akar-akar yang dimiliki
oleh tumbuhan yang hidup sebagai parasit.
Akar ini berguna untuk menyerap air
maupun zat makanan dari inangnya,
contohnya pada benalu dan Brakerella
clavata Balle.

3. Akar pelekat (radix adligans).


Akar yang keluar dari buku-
buku batang untuk memanjat,
berguna untuk menempel saja,
misal pada sirih (Piper betle L.).
4. Akar pembelit (cirrhus
radicalis). Akar untuk
memanjat tetapi dengan
memeluk penopangnya,
misalnya pada vanili (Vanila
planifolia Andr.).

5. Akar nafas (pneumatophora).


Cabang-cabang akar yang
tumbuh tegak lurus ke atas
hingga muncul dari permukaan
tanah atau air tempat
tumbuhnya. Akar ini
mempunyai liang-liang tempat
masuknya udara, contohnya
pada kayu api (Avicennia).

ringkasan MORTUMB 11
6. Akar tunjang / akar enggrang. Akar-akar
yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seakan-akan menunjang
batang agar tidak rebah. Akar ini juga
berfungsi untuk mengambil oksigen dari
udara. Contohnya akar pandan (Pandanus
tectorius Sol.).

7. Akar lutut. Akar yang tumbuh ke atas


kemudian membengkok lagi masuk ke
dalam tanah sehingga nampak seperti
lutut. Akar ini berguna sebagai alat
bantu pernafasan, contohnya pada akar
Bruguiera parvifolia W. et A.

8. Akar banir. Akar berbentuk seperti


papan untuk memperkokoh berdirinya
batang pohon yang tinggi besar,
contohnya pada akar sukun (Artocarpus
communis G. Forst.).

ringkasan MORTUMB 12
Diskusi Bentuk Morfologi Akar (Radix)

Diskusikan beberapa pertanyaan berikut dengan teman anda.

1. Identifikasi perbedaan morfologi antara tumbuhan yang mempunyai akar tunggang,


dengan yang mempunyai akar serabut! Jelaskan 2 perbedaan keduanya!

2. Apakah jika akar udara pada beringin ditebang, tumbuhan beringin tersebut bisa mati?

3. Diskusikan, manfaat dari tiap bentuk morfologi akar terhadap tumbuhan itu sendiri!

Presentasikan hasil diskusi anda di depan kelas.

ringkasan MORTUMB 13
Batang atau caulis adalah salah satu dari
tiga bagian pokok tumbuhan yang bertugas untuk
mendukung bagian tumbuhan diatasnya yaitu
daun, bunga dan buah. Batang juga menjadi jalan
bagi proses pengangkutan air dan zat-zat makanan
serta pengangkutan hasil asimilasi.
Perhatikan gambar kelapa di samping. Jika
anda mengamati, kelapa mempunyai batang yang
terlihat dengan jelas, berbentuk bulat, berwarna
coklat kehitaman, tidak mempunyai cabang,
permukannya keras dan beralur. Namun ternyata,
3.1 Batang
ada tumbuhan lain yang batangnya tidak terlihat
Cocos nucifera dengan jelas sehingga terlihat seperti tidak
mempunyai batang. Selain itu, ada tumbuhan lain
juga yang antara batang dan cabangnya tidak bisa
dibedakan karna sama besarnya. Nah, untuk
mempelajari lebih lanjut tentang morfologi
batang, simak ringkasan berikut.

Untuk memahami lebih lanjut tentang morfologi batang, anda dapat mempelajari materi
pokok berikut.

Ringkasan Bentuk Morfologi Batang (Caulis)

Batang mempunyai ciri morfologi yang khas, antara lain:


1. Umumnya berbentuk bulat, dan bersifat aktinomorf (mempunyai simetri banyak).
2. Terdiri atas ruas - ruas yang dibatasi oleh buku – buku, dan pada buku ini terdapat daun.
3. Tumbuh keatas menuju cahaya matahari.
4. Biasanya pertumbuhannya tidak terbatas.
5. Kebanyakan batang memiliki percabangan.

ringkasan MORTUMB 14
Berdasarkan tampak atau tidaknya batang, tumbuhan dibedakan menjadi:
1. Tumbuhan tidak berbatang (planta acaulis). Tumbuhan ini seperti tidak mempunyai
batang karena batangnya sangat pendek. Semua daun tersusun rapat satu sama lain
membentuk roset di batang yang pendek itu. Contohnya pada Sawi (Brassica juncea).
2. Tumbuhan yang jelas jerbatang (planta caulis). Tumbuhan ini mempunyai batang yang
terlihat sangat jelas. Planta caulis dibedakan atas:
a. Batang basah (herbaceus); batang lunak dan berair, misal bayam (Amaranthus sp).
b. Batang berkayu (lignosus); yaitu batang yang keras dan kuat karena terdiri atas zat
kayu atau lignin, misal pohon kelapa.
c. Batang Rumput (calmus); yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas- ruas yang
nyata dan sering kali berongga. Misal batang padi (Oryza sativa).
d. Batang mendong (calamus); seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas- ruas
yang lebih panjang. Misal tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae). Perhatikan contoh
gambar jenis-jenis planta caulis pada skema di atas.

Bentuk batang dilihat dari penampang melintangnya, yaitu:


1. Bulat (teres). Contohnya batang Bambusa sp.
2. Bersegi (angularis). Batang bersegi dibedakan atas:
a. Bersegi tiga (Triangularis), misal batang rumput teki (Cyperus rotundus)
b. Bersegi empat (quadrangularis), misal batang Markisa (Passiflora quadrangularis).
3. Pipih melebar menyerupai daun, dan mengambil alih tugas daun. Dibedakan menjadi:
 Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang
terbatas, misal pada jakang (Muehlenbeckia platyclada).
 Kladodia (kladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misal
kaktus (Opuntia vulgaris Mill).

ringkasan MORTUMB 15
Permukaan batang dapat dibedakan menjadi beberapa tekstur berikut:
1. Licin (laevis); misalnya permukaan batang Jagung (Zea mays L).
2. Berusuk (costatus); pada permukaanya terdapat rigi- rigi yang membujur. Misal
permukaan batang Iler (Coleus scutellariodes).
3. Beralur (sulkatus); batangnya bersegi tetapi pada sudut – sudutnya terdapat pelebaran
yang tipis. Misalnya permukaan batang Ubi (Dioscorea alata).
4. Berambut (pilosus); misal permukaan batang Nicotiana tabacum.
5. Berduri (spinosus); misal permukaan batang Mawar (Rosa sp).
6. Memperlihatkan bekas - bekas daun, misal permukaan batang Pepaya (Carica papaya).
7. Memperlihatkan bekas- bekas daun penumpu, misal pada Nangka (Arthocarpus integra).
8. Memperlihatkan banyak lentisel, misal pada Sengon (Albizzia stipulata).
9. Keadaan- keadaan lain, misal lepasnya kerak pada batang jambu (Psidium guajava).

Arah tumbuh batang dapat dibedakan menjadi:


1. Tegak lurus (erectus), jika arah tumbuhnya lurus keatas. Contoh batang Carica papaya.
2. Menggantung (dependens/pendulus), batang tumbuhan epifit, misalnya batang anggrek.
3. Berbaring (humifisus), batang berbaring pada permukaan tanah, contoh semangka.
4. Menjalar (repens), batang berbaring & pada bukunya terdapat akar, contohnya batang
ubi jalar (Ipomea batatas).
5. Serong keatas / condong (ascendens), pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi
jalannya membelok keatas, misal batang kacang tanah (Arachis hipogea).
6. Mengangguk (nutans); batang tumbuh tegak lurus keatas tetapi ujungnya lalu
membengkok kebawah, misal batang Helianthus annus.
7. Memanjat (scandens); batang tumbuh keatas dengan menggunakan penunjang.
8. Membelit (volubillis); batang naik keatas tanpa menggunakan sulur, ada yang membelit
kekiri (misal Clitorian ternatea) dan membelit kekanan (misal Dioscorea hispida).

Percabangan batang dibedakan menjadi:


1. Percabangan Monopodial; yaitu batang pokok selalu tampak jelas karena lebih besar
dan lebih panjang. Contohnya percabangan pada cemara (Casuarina equisetifolia).
2. Percabangan Simpodial; yaitu batang pokok sulit ditentukan karena cabangnya besar
dan panjang, misal pada sawo manila (Achras zapota L).

ringkasan MORTUMB 16
3. Percabangan Dikotom; yaitu setiap bercabang terjadi dua cabang yang sama besarnya.
Contoh paku endam (Gleichenia linearis). Perhatikan skema jenis percabangan berikut.

Arah tumbuh cabang batang dibedakan sebagai berikut:


1. Tegak (fastigiatus); yaitu jika sudut antara batang dengan cabang amat kecil sehingga
arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja, misal cabang bawah Coffea sp.
2. Condong keatas (patens); jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang
lebih 450, misal cabang pohon cemara (Casuarina equasetifolia).
3. Mendatar (horizontalis); jika antara cabang dengan batang membentuk sudut 900, misal
cabang pada Ceiba petandra.
4. Terkulai (declinatus); jika cabang pada pangkalnya mendatar tetapi lalu ujungnya
melengkung kebawah, misal cabang pada Coffea robusta.
5. Bergantung (pendulus); yaitu cabang – cabang yang tumbuhnya kebawah. Misalnya
cabang - cabang tertentu pada pohon Salix sp. Cermati skema arah percabangan berikut.

Berdasarkan umur suatu tumbuhan, maka tumbuhan dibedakan menjadi:


1. Tumbuhan annual (anuus); yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang
dari satu tahun sudah mati. Misalnya tumbuhan jagung (Zea mays).
2. Tumbuhan bienial (biennis); yaitu tumbuhan tumbuh sampai menghasilkan biji
(keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun, contoh tumbuhan biet (Beta vulgaris L).
3. Tumbuhan menahun (Parennial); yaitu tumbuhan dapat mencapai umur sampai
puluhan atau ratusan tahun. Misalnya tumbuhan Samanea saman.

ringkasan MORTUMB 17
Bentuk Morfologi Batang (Caulis)

TUJUAN KEGIATAN
Mengenal jenis-jenis batang (caulis) dan bentuk khas batang di beberapa spesies tumbuhan

BAHAN DAN ALAT KEGIATAN


Bahan Pengamatan Alat pengamatan
1. Batang bayam (.................... ........................) 1. Silet
2. Batang rumput teki (......................... .......................) 2. Jarum
3. Batang brokoli kuning (Euodia ridleyi / Melicope denhamii)
4. Batang Soka (........................ ......................)

PETUNJUK KEGIATAN
1. Amati bentuk morfologi dan bagian-bagian tiap batang (anda dapat mengamati bahan
nomor 3 dan bahan nomor 4 yang ada di halaman parkir UNTAG 1945 Banyuwangi).
2. Ambil gambar tiap batang dengan menggunakan kamera (gambar harus representatif).
3. Tentukan deskripsi morfologi tiap batang dan cabangnya sesuai deskripsi pada tabel
(pilih salah satu deskripsi yang telah disediakan).
4. Isikan hasil deskripsi anda pada tabel di bawah ini.

HASIL KEGIATAN
Deskripsi Morfologi Bahan Pengamatan
Batang
Bayam Teki Brokoli kuning Soka
Jenis tumbuhan
(Planta caulis/acaulis)
Jenis batang
(herbaceus/lignosus/calmus
/calamus)
Bentuk batang
(bulat/bersegi/pipih)

Sifat permukaan batang


(licin/berusuk/beralur/
bersayap)

Sifat lain permukaan


batang
Berambut/berduri/bekas
daun/bekas daun penumpu
/lentisel/keadaan lain / tidak
ada)
Arah tumbuh batang
(erectus/dependens/humifus
us/repens/ascendens/nutans

ringkasan MORTUMB 18
Deskripsi Morfologi Bahan Pengamatan
Batang
Bayam Teki Brokoli kuning Soka
/scandens/volubilis)
Jenis percabangan batang
(monopodial/simpodial/
dikotom)

Sifat percabangan
(stolon/virga singularis/
virga/virgula)
Arah tumbuh cabang
(fastigiatus/patens/horizont
alis/declinatus/pendulus)
Umur tumbuhan
(anual/bineal/parenial)

Diskusi Bentuk Morfologi Batang (Caulis)

Diskusikan beberapa pertanyaan berikut.


1. Bagaimana cara anda menentukan suatu tumbuhan tertentu, termasuk planta acaulis atau
planta caulis?

2. Jelaskan fungsi adanya percabangan pada suatu batang tumbuhan!

3. Jika pada satu tumbuhan, arah tumbuh cabangnya ada yang fastigiatus dan pada cabang
yang lain arah tumbuhnya horizontalis. Bagaimana cara anda menentukan jenis arah
tumbuh cabang pada tumbuhan tersebut?

ringkasan MORTUMB 19
4. Tulis kesimpulan anda tentang kegiatan yang telah anda lakukan berkaitan dengan
morfologi batang. Tulis temuan anda pada isian berikut.

Presentasikan hasil diskusi dan penemuan anda di depan kelas!

ringkasan MORTUMB 20
4
DAUN (folium) merupakan salah satu bagian pokok tumbuhan yang biasanya
berbentuk tipis melebar, terlihat mempunyai urat, dan berwarna hijau. Perhatikan perbedaan
bagian-bagian antara daun kembang sepatu dengan daun pisang pada Gambar 4.1 berikut.
4.1 b. Daun Musa paradisiaca

4.1 a. Daun Hibiscus rosa-sinensis

Materi Pokok
Daun pisang terdiri dari tiga bagian yakni: 1). pelepah daun (vagina); 2). tangkai
daun (petiolus); dan 3). helaian daun (lamina). Jika suatu daun mempunyai ketiga bagian
itu, maka daun tersebut disebut daun lengkap. Sebaliknya pada daun kembang sepatu,
daun kembang sepatu hanya punyai dua bagian maka disebut daun tidak lengkap.
Perhatikan juga bagian tepi kedua daun di atas, daun kembang sepatu mempunyai tepi
bergerigi, sedang daun pisang mempunyai tepi yang rata. Untuk mempelajari lebih lanjut
tentang morfologi daun, simak penjelasan berikut.

Ringkasan Bentuk Morfologi Daun (Folium)

Berdasar kelengkapan bagian-bagiannya, daun dapat digolongkan menjadi dua


yakni: daun lengkap dan daun tidak lengkap. Daun lengkap mempunyai 3 bagian yakni
pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina). Sedangkan daun
tidak lengkap ialah daun yang hanya punya dua atau satu dari bagian saja. Beberapa
kemungkinan susunan daun tidak lengkap adalah sebagai berikut.

ringkasan MORTUMB 21
1. Daun Bertangkai (terdiri atas tangkai
dan helaian). Umumnya tangkai daun
berbentuk silinder dengan pangkal
yang menebal, misalnya tangkai daun
mangga (Mangifera indica) di gambar
kiri. Namun ada juga tangkai daun
yang menebal pada bagian pangkal
sekaligus pada bagian ujungnya,
seperti pada tangkai daun Bauhinia
purpurea di gambar kanan berikut.

2. Daun berupih (daun terdiri dari upih


dan helaian). Daun yang berupih
umumnya terdapat pada tumbuhan suku
empon (Zingiberaceae) seperti pada
gambar berikut. Upih mempunyai
fungsi sebagai alat untuk melekat pada
batang & memeluk batang, sebagai
pelindung kuncup yang masih muda,
dan memberi kekuatan pada batang.

3. Daun hanya helaian saja. Helaian


langsung melekat pada batang dan
dinamakan daun duduk (sessilis),
seperti daun biduri (Calotropis
gigantea) pada gambar berikut. Daun
yang melekat ini kadang mempunyai
pangkal sangat lebar sehingga seakan-
akan melingkari batang atau memeluk
batang (amplexi caulis).

4. Daun hanya tangkai saja. Tangkai


tadi biasanya lalu menjadi pipih
menyerupai helaian daun semu atau
palsu, dinamakan: filodia, seperti
terdapat pada berbagai jenis pohon
acacia, misalnya Acacia auriculiformis
seperti gambar disamping.

ringkasan MORTUMB 22
Alat-alat tambahan atau pelengkap pada daun antara lain:
1. Daun penumpu (stipula), ialah dua helai daun kecil yang terdapat di dekat pangkal
tangkai daun, dan berfungsi untuk melindungi kuncup saat masih muda. Menurut
letaknya, daun penumpu dapat dibedakan menjadi:
 Stipulae liberae, yaitu daun penumpu yang bebas, terdapat di kanan kiri pangkal
tangkai daun. Misalnya daun penumpu pada kacang tanah (Arachis hypogaea).
 Stipulae adnatae, yaitu daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal
tangkai daun. Misal daun penumpu pada mawar (Rosa sp.).
 Stipula axillaries / stipula intrapetiolaris, yaitu daun penumpu yang berlekatan
menjadi satu dan terdapat di dalam ketiak daun.
 Stipula petiolo opposite, yaitu daun penumpu yang berlekatan menjadi satu terdapat
berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang.
 Stipula interpetiolaris, yaitu daun penumpu yang berlekatan dan terletak antar dua
tangkai daun. Misal pada mengkudu (Morinda citrifolia).
2. Selaput bumbung (ochrea), berupa selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas
batang, jadi terdapat di atas suatu tangkai daun. Selaput bumbung dianggap sebagai daun
penumpu yang kedua, sisinya saling berlekatan dan melingkari batang.
3. Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas upih dan
helaian daun pada rumput dan jagung. Ligula berguna untuk mencegah mengalirnya air
hujan masuk ke sela antara batang dan upih daun, sehingga menghindarkan batang dari
pembusukan. Berikut adalah gambar contoh dari stipula, ochrea, dan ligula.

ringkasan MORTUMB 23
Helaian daun (lamina) mempunyai banyak struktur morfologi yang penting.
Struktur morfologi helaian daun yang akan kita pelajari morfologinya antara lain: 1).
bangun helaian (circumscriptio), 2). ujung daun (apeks), 3). pangkal daun (basis), 4). tepi
daun (margo), 5). susunan tulang daun (venatio), 6). tekstur permukaan daun, 7). daging
daun (intervenium), dan 8). warna daun. Berikut peta konsep dan contohnya satu persatu.

 Bentuk Helai Daun dengan Bagian Terlebar di Tengah Daun


1. Bulat (orbicularis). Bentuk bulat yakni jika perbandingan antara panjang dan lebar
helaian ialah 1 banding 1. Contohnya daun jarak (Ricinus communis).
2. Perisai (peltatus). Bentuk helaian bulat namun tangkai daun terletak di tengah helaian
daun. Contohnya daun teratai besar (Nelumbium nelumbo).

ringkasan MORTUMB 24
3. Jorong (ovalis). Bila bentuk helaian mempunyai perbandingan antara panjang dengan
lebar ialah 1,5 - 2 banding 1. Contohnya daun nangka (Artocarpus integra).
4. Memanjang (oblongus). Bila helaian mempunyai perbandingan panjang dengan
lebar ialah 2,5 - 3 banding 1. Contohnya daun srikaya (Annona squamosa L.).
5. Lanset (lanceolatus). Bila helaian mempunyai perbandingan antara panjang dengan
lebar ialah 3 - 5 : 1. Contohnya daun Nerium oleander.

 Bentuk Helai Daun dengan Bagian terlebar di Daun Bagian Bawah


1. Bulat telur (ovatus). Contohnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.).
2. Segitiga (triangularis). Segitiga sama kaki, misal daun Mirabilis jalapa L.
3. Delta (deltoides). Segitiga sama sisi, misal daun Antigonon leptopus.
4. Belah ketupat (rhomboideus). Sisi berbeda panjang, contohnya an. daun bengkuang.
5. Jantung (cordatus). Contohnya daun waru (Hibiscus tiliaceus L.).
6. Ginjal (reniformis). Contohnya daun pegagan (Centella asiatica Urb.).
7. Anak panah (sagittatus). Contohnya daun eceng (Sagittaria sagittifolia L.).
8. Tombak (hastatus). Contohnya daun wewehan (Monochoria hastata Solms.).
9. Bertelinga (auriculatus). Contohnya daun tempuyung (Sonchus asper Vill.).

ringkasan MORTUMB 25
 Bentuk Helai Daun dengan Bagian Terlebar di Daun Bagian Atas
1. Bulat telur sungsang (obovatus). Contoh daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.).
2. Jantung sungsang (obcordatus). Misalnya daun Oxalis corniculata.
3. Segitiga terbalik / pasak (cuneatus). Misal anak daun semanggi (Marsilea crenata).
4. Bangun Sudip (Spathulatus). Bulat telur terbalik dan bagian bawahnya memanjang,
misalnya daun tapak liman (Elephantopus scaber).

 Bentuk Helai Daun dengan Lebar Hampir Sama


1. Garis (linearis). Penampang melintangnya pipih, helaian daun sempit namun sangat
panjang. Contohnya daun-daun rumput (gramineae).
2. Pita (ligulatus). Mirip bentuk garis namun helaian lebih besar dan lebih panjang lagi.
Contohnya daun jagung (Zea mays L.).
3. Pedang (ensiformis). Helaian daun tebal di bagian tengah dan tipis di kedua sisinya.
Contohnya daun nenas seberang (Agave angustifolia Per.).
4. Paku (subulatus). Bentuk helaian hampir seperti silinder, ujungnya runcing, dan
seluruh helaian kaku. Contohnya daun Araucaria cunninghamii Ait.).
5. Jarum (acerosus). Serupa dengan bentuk paku namun lebih kecil dan meruncing
panjang. Contohnya daun pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vr.).

ringkasan MORTUMB 26
Bentuk Ujung Daun (Apex Folii):
1. Runcing (acutus). Kedua tepi kanan dan kiri ibu tulang daun bertemu dengan
membentuk sudut lancip, contohnya pada ujung daun oleander (Nerium oleander L.)
2. Meruncing (acuminatus). Bentuk seperti pada ujung runcing tetapi titik pertemuan lebih
ke depan lagi (lebih menukik), contohnya ujung daun sirsak (Annona muricata L.)
3. Tumpul (obtusus). Contohnya ujung daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
4. Membulat (rotundatus). Contohnya ujung daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.).
5. Rompang (truncatus). Ujung daun berbentuk rata, contohnya anak daun semanggi
(Marsilea crenata Presl.).
6. Terbelah (retusus). Ujung daun membentuk lekukan, misal daun Oxalis corniculata.
7. Berduri (mucronatus). Ujung daun berupa duri, contohnya ujung daun Agave sp.

Bentuk Pangkal Daun (Basis Folii):


1. Runcing (acutus); biasanya terdapat pada daun memanjang, lanset, dan sebagainya.
2. Meruncing (acuminatus); biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau sudip.
3. Tumpul (obtusus); biasanya pada daun bangun bulat telur dan jorong.
4. Membulat (rotundatus); pada daun bangun bulat telur dan jorong.
5. Rompang (truncatus); terdapat pada daun bangun segitiga, delta, dan tombak.
6. Berlekuk (emarginatus); terdapat pada daun bangun jantung, ginjal, dan anak panah.

ringkasan MORTUMB 27
Bentuk tepi daun (Margo Folii) dapat dibedakan menjadi dua, yakni tepi daun
yang rata dan tepi daun yang tidak rata atau bertoreh. Tepi daun yang bertoreh dibagi lagi
menjadi dua berdasar bentuk dan dalamnya toreh, yakni toreh yang tidak mempengaruhi
bentuk daun (toreh merdeka), dan toreh yang mempengaruhi bentuk daun. Berikut ialah
penjelasan tentang jenis-jenis toreh merdeka dan toreh yang mempengaruhi bentuk daun.

a. Toreh yang Tidak Mengubah Bagun Asli Daun (Toreh Merdeka)


Toreh merdeka ialah toreh yang biasanya tak seberapa dalam, letaknya tidak bergantung
pada alur tulang-tulang daun. Torehnya sendiri dinamai “sinus” untuk bagian tepi yang
menjorok ke dalam, dan “angulus” untuk bagian tepi daun yang menonjol keluar. Toreh
merdeka berdasar bentuk sinus dan angulusnya terbagi atas:
1. Serratus (bergerigi), sinus dan angulusnya lancip, misal toreh daun Lantana camara.
2. Biserratus (bergerigi ganda), angulus cukup besar, dan tepinya bergerigi lagi.
3. Dentatus (bergigi), sinus tumpul dan angulus lancip, misal beluntas (Pluchea indica).
4. Crenatus (beringgit), sinus lancip angulus tumpul, misal Kalanchoe pinnata.
5. Repandus (berombak), sinus dan angulusnya tumpul, misal Antigonon leptopus.

ringkasan MORTUMB 28
b. Tepi Daun Bertoreh hingga Mempengaruhi Bentuknya
Toreh ini mempengaruhi bentuk daun. Berdasarkan dalamnya toreh, dibedakan atas:
1. Lobatus (berlekuk): dalamnya toreh kurang dari setengah panjangnya tulang-tulang
yang terdapat dikanan kirinya. Misalnya tepi daun Solanum melongena.
2. Fissus (bercangap): dalamnya toreh kurang lebih sampai ditengah panjang tulang-
tulang daun di kanan-kirinya. Misalnya tepi daun Artocarpus integra.
3. Partitus (berbagi): dalamnya toreh melebihi setengah penjangnya tulang-tulang daun
di kanan kirinya. Misalnya pada tepi daun Manihot sp. Perhatikan contoh tepi daun
yang lobatus, fissus, dan partitus pada gambar berikut.

Susunan Tulang Daun (Venatio):


1. Daun bertulang menyirip (penninervis), umum pada daun tumbuhan berkeping biji dua,
misalnya tulang daun mangga (Mangifera indica).
2. Daun bertulang menjari (palminervis), contohnya daun ketela pohon (Manihot sp.)
3. Daun bertulang melengkung (cervinervis), umumnya pada daun tumbuhan berkeping
biji tunggal, misalnya daun sirih (piper betle).
4. Daun bertulang sejajar (rectinervis), umumnya pada daun tumbuhan rumput
(Gramineae), misalnya daun jagung (Zea mays).

ringkasan MORTUMB 29
Tulang daun mempunyai bagian-bagian antara lain: 1). ibu tulang daun (bagian
tulang yang paling besar); 2). tulang cabang 1 (cabang langsung dari ibu tulang daun);
3). Tulang cabang 2 (cabang dari tulang cabang 1); 4). Urat daun (cabang-cabang yang
lebih kecil). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.

Kegiatan Bentuk Morfologi Daun (Folium)

TUJUAN KEGIATAN
Mengenal bagian-bagian daun (folium), bangun daun (circumscritio), tangkai (petiolus),
pelepah/upih (vagina), ujung (apex), pangkal (basis), tepi daun (margo folii), susunan
tulang daun (nervatio), daun daging (interveneum), tekstur, warna daun.

BAHAN DAN ALAT KEGIATAN


Bahan Pengamatan
1. Daun Mangga (Mangifera indica L.) 6. Daun jarak (Ricinus communis)
2. Daun Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa-sinensis) 7. Daun pisang (Musa paradisiaca)
3. Daun Bunga Pukul Empat (Mirabilis Jalapa) 8. Daun Sirih (Piper betle)
4. Daun Jambu Biji (Psidium guajava) 9. Daun Semanggi (Marsilea crenata)
5. Daun Padi (Oryza sativa) 10. Daun Pinus (Pinus merkusii)

PETUNJUK PENGAMATAN
1. Amati morfologi tiap daun. Teliti tiap bagian, bentuk, tekstur, dan raba permukaannya.
2. Pada kolom kiri, gambarlah bentuk morfologi detil tiap daun.
3. Pada tiap gambar daun, berilah tanda pada tiap bagian-bagian daun (yakni bagian
vagina, bagian petiolus, dan bagian lamina jika ada).
4. Pada kolom kanan, tulis bagian-bagian daun, dan tulis deskripsi morfologi tiap daun
yang diamati meliputi: bagian-bagian daun, bangun daun, ujung, pangkal, tepi daun,
susunan tulang daun, daun daging, tekstur, serta warna daun.

ringkasan MORTUMB 30
HASIL PENGAMATAN
Gambar Bentuk Morfologi
Bagian-bagian daun (folium):
1. Daun Mangga (.................... ......................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


2. Daun Kembang Sepatu (............ .................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


3. Daun B. Pukul Empat (............... ................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:

ringkasan MORTUMB 31
Gambar Bentuk Morfologi
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


4. Daun Jambu Biji (.................... ...................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


5. Daun Padi (..................... .........................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


6. Daun jarak (..................... .........................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):

ringkasan MORTUMB 32
Gambar Bentuk Morfologi
Tekstur:
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


7. Daun pisang (............... .............................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:
Bagian-bagian daun (folium):
8. Daun Sirih (..................... .........................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


9. Daun Semanggi (................ .....................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:

ringkasan MORTUMB 33
Gambar Bentuk Morfologi
Warna daun:

Bagian-bagian daun (folium):


10. Daun Pinus (.................. ...................)
1.
2.
3.

Bangun daun (circumscritio):


Ujung (apex):
Pangkal (basis):
Tepi daun (margo folii):
Susunan tulang daun (nervatio):
Daun daging (interveneum):
Tekstur:
Warna daun:

Diskusi Bentuk Morfologi Daun

Diskusikan beberapa pertanyaan berikut dengan teman anda.


1. Berdasar pengamatan anda, tumbuhan yang paling banyak anda jumpai di daerah anda
mempunyai daun lengkap ataukah daun tidak lengkap?

2. Diskusikan, apakah semakin lengkap bagian-bagian daun dalam satu tumbuhan, maka
tumbuhan tersebut akan semakin tahan hidup di berbagai kondisi lingkungan?

3. Bila anda mengamati ujung daun (apeks) suatu tumbuhan dan ternyata ujung daun
tersebut tidak bisa digolongkan ke salah satu kelompok berikut: runcing (acutus),

ringkasan MORTUMB 34
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rompang
(truncatus), atau terbelah (retusus); apa yang akan anda lakukan?

4. Pada daun tertentu, misalnya daun lidah buaya (Aloe vera) sulit diamati bentuk urat
daunnya. Bagaimana cara anda menentukan urat daun lidah buaya tersebut?

Presentasikan hasil diskusi anda di depan kelas.

ringkasan MORTUMB 35
5

a. Daun Mangifera indica b. Daun Caesalpinia pulcherrima

Perhatikan gambar di atas, gambar a merupakan daun tunggal, sedangkan gambar b


merupakan daun majemuk. Perbedaannya adalah, jika pada tangkai suatu daun hanya
terdapat satu helaian daun saja maka daun tersebut dinamakan daun tunggal (folium
complex). Namun jika tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai cabang ini terdapat
helaian daun, maka daun ini disebut daun majemuk (Folium compositum).
Daun, disebut daun majemuk jika mempunyai ciri-ciri spesifik berikut.
1. Daun majemuk mempunyai anak daun yang tumbuh bersama dan runtuh bersama.
2. Daun majemuk tidak bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak mempunyai kuncup.
3. Pada daun majemuk tak akan terdapat kuncup dalam ketiak anak daun.
Untuk lebih memahami tentang jenis-jenis daun majemuk, simak ringkasan berikut.

ringkasan MORTUMB 36
Susunan Daun Majemuk (Folium Compositum)

Bagian-bagian daun majemuk (folium compositum) antara lain:


1. Ibu tangkai daun (petiolus
communis), bagian daun majemuk
yang menjadi tempat duduknya anak
daun (foliolum). Ibu tangkai daun ini
modifikasi tangkai daun tunggal
ditambah dengan ibu tulangnya.
2. Tangkai anak daun (petiololus),
yaitu cabang-cabang ibu tangkai
yang mendukung anak daun. Bagian
ini ialah modifikasi pangkal suatu
tulang cabang pada daun tunggal,
karena itulah diketiaknya tidak
pernah terdapat kuncup.
3. Anak daun (Foliolum). Bagian ini
sesungguhnya adalah bagian helaian
daun, namun karena besarnya toreh
maka helaian menjadi terpisah-pisah.
4. Upih daun (vagina), yaitu bagian
dibawah ibu tangkai yang lebar dan
memeluk batang, misal pada daun
pinang (Areca catecu L.).

Prinsip utama suatu daun dapat disebut daun majemuk adalah:


1. Anak daun pada daun majemuk terbentuk bersama dan runtuh bersama.
2. Daun majemuk mempunyai pertumbuhan yang terbatas (tidak bertambah panjang lagi).
3. Pada ketiak anak daun tidak akan dijumpai kuncup maupun bunga.

Berdasar prinsip di atas, anda pasti dengan mudah mengenali suatu daun majemuk.
Namun ada hal-hal yang jika mengamatinya kurang teliti dapat membingungkan, misalnya:
1. Pohon cerme (Phyllanthus acidus Skeels.) dan belimbing wuluh (Averhoa belimbi L.).
mempunyai daun majemuk, namun kadang memperlihatkan pertumbuhan memanjang,
sehingga anak daunnya mempunyai umur yang berbeda dan tidak luruh bersamaan.
2. Tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L.) dan
katu (Sauropus androgynus Merr.) mempunyai
jenis daun tunggal, namun sekilas susunan
daunnya menyerupai daun majemuk menyirip.
Cabang-cabang berdaun ini bukan daun majemuk
karena dari ketiak-ketiaknya pada waktu tertentu
akan muncul buah, seperti contohnya pada gambar
di samping, bagian yang terlingkari merah ialah Phyllanthus niruri L.

buah yang muncul dari cabang di bawah daun.

ringkasan MORTUMB 37
Daun majemuk mempunyai empat tipe, yakni daun majemuk menyirip, mejemuk menjari,
majemuk bangun kaki, dan daun majemuk campuran. Berikut penjelasannya.

1. DAUN MAJEMUK MENYIRIP (PINNATUS)


Daun majemuk menyirip merupakan daun majemuk yang anak daunnya berjajar di
kanan dan kiri ibu tangkai daun membentuk formasi seperti susunan duri ikan. Daun
majemuk menyirip dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
a. Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Daun ini terlihat
seperti daun tunggal, tetapi tangkai daun mempunyai persendian (articulatio). Daun
ini aslinya juga punya lebih dari satu helaian daun, hanya saja yang lainya tereduksi.
Contohnya daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.).
b. Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus). Menyirip genap berarti
terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tulang daun,
dan pada ujung ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun. Daun majemuk menyirip
genap dengan anak daun genap misalnya daun asam (Tamarindus indica L). Daun
majemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun gasal yaitu daun leci.
c. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Menyirip gasal berarti diujung
ibu tangkai selalu terdapat satu anak daun yang tersendiri. Biasanya anak daun ini
lebih besar dari pada yang lainnya. Misal daun mawar (Rosa sp) pada gambar berikut.

ringkasan MORTUMB 38
Daun majemuk menyirip juga dapat dibedakan menurut duduknya anak-anak daun
pada ibu tangkai dan menurut besar kecilnya anak-anak daun. Menurut pembagian ini,
daun majemuk dibedakan menjadi:
a. Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasangan, jika anak daun
duduk pada ibu tangkai berhadap-hadapan, misal pada daun Tamarindus indica.
b. Daun majemuk menyirip berseling, anak daun pada ibu tangkai duduk berseling.
c. Daun majemuk menyirip berselang-seling, yaitu jika anak-anak daun pada ibu
tangkai berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun
yang sempit, misal pada anak daun tomat (Solanum lycopersicum L) berikut.

Pada suatu daun majemuk dapat terjadi anak daun tidak langsung duduk pada ibu
tangkainya, namun ada pada cabang ibu tangkai. Daun majemuk ini dinamakan daun
majemuk rangkap atau daun majemuk menyirip ganda. Daun majemuk menyirip
ganda dapat dibedakan menjadi: a). daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus);
b). daun majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus); dan c). dan seterusnya.
Daun menyirip ganda dibedakan lagi menjadi: a). menyirip ganda dengan
sempurna (jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai (biasanya
yang menyirip genap); b). menyirip ganda tidak sempurna (jika masih ada anak daun
yang duduk langsung pada ibu tangkainya (biasanya yang menyirip gasal). Berikut
adalah contoh-contoh jenis daun majemuk menyirip ganda.

ringkasan MORTUMB 39
2. DAUN MAJEMUK MENJARI (PALMATUS ATAU DIGINATUS)
Daun majemuk menjari yaitu daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun
memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan
jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dibedakan menjadi:
a. Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak daun,
misal daun nam-nam (Cynometra ramiflora).
b. Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun,
misal pada pohon para (Hevea brasiliensis Muell.).
c. Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak
daun, misal pada daun maman (Cleome gynandra).
d. Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), pada ujung ibu tangkainya terdapat tujuh
anak daun, misal daun randu (Ceiba pentandra Gaertn.). Jika anak daunnya tujuh atau
lebih, maka disebut beranak daun banyak (polyfoliolatus).

3. DAUN MAJEMUK BANGUN KAKI (PEDATUS)


Daun majemuk ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak
daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan duduk pada tangkai
anak daun yang disampingnya (menumpang). Contoh tumbuhan yang mempunyai daun
majemuk bangun kaki adalah arisaema filiforme, seperti pada gambar berikut.

ringkasan MORTUMB 40
4. DAUN MAJEMUK CAMPURAN (DIGITATOPINNATUS)
Daun majemuk campuran adalah campuran antara susunan yang menjari dengan
yang menyirip. Contohnya adalah daun putri malu (Mimosa pudica L) yang dari ibu
tangkainya muncul tangkai-tangkai tingkat I yang berbentuk menjari, lalu dari tangkai
tingkat I tersebut muncul tangkai tingkat II yang menyirip. Namun ada yang menyebut
bahwa daun putri malu bukanlah merupakan daun majemuk campuran, melainkan daun
majemuk menyirip genap ganda dua yang sempurna. Nah, untuk menentukan apakah
Mimosa pudica mempunyai daun majemuk campuran atau majemuk menyirip genap ganda
dua, perhatikan gambar berikut.

Kegiatan Susunan Daun Majemuk (Folium Compositum)

TUJUAN KEGIATAN
Mengenal susunan daun majemuk (folium compositum) pada berbagai tumbuhan

BAHAN DAN ALAT KEGIATAN


Bahan Pengamatan
1. Daun tomat (Solanum lycopersicum) 5. Daun Kemb. Merak (Caesalpinia pucherima)
2. Daun Lamtoro (Leucaena glauca) 6. Daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.)
3. Daun Mawar (Rosa sp.) 7. Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
4. Daun Seledri (Apium graviolens) 8. Daun Randu (Ceiba pentandra)

PETUNJUK KEGIATAN
1. Amati bentuk dan susunan tiap daun majemuk.
2. Pada kolom kiri, gambarlah morfologi dan susunan tiap daun majemuk.
3. Pada gambar, tandai bagian-bagian daun majemuk sesuai keterangan pada kolom kanan.
4. Tentukan tipe daun majemuk tiap bahan. Coret keterangan yang tidak perlu.

ringkasan MORTUMB 41
HASIL KEGIATAN
Gambar Deskripsi & Macam Susunan Daun
Bagian-bagian daun majemuk:
1. Daun tomat (................... .........................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....?

Bagian-bagian daun majemuk:


2. Daun Lamtoro (.................... ....................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....

Bagian-bagian daun majemuk:


3. Daun Mawar (.................... ......................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

ringkasan MORTUMB 42
Gambar Deskripsi & Macam Susunan Daun

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....

Bagian-bagian daun majemuk:


4. Daun Seledri (................... .....................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....

Bagian-bagian daun majemuk:


5. Daun Kembang Merak (............. ...............)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....

Bagian-bagian daun majemuk:


6. Daun jeruk nipis (................. .....................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

ringkasan MORTUMB 43
Gambar Deskripsi & Macam Susunan Daun
Jika menyirip:
Diskusi - Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....
Bagian-bagian daun majemuk:
7. Daun Putri Malu (............... .....................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....
Bagian-bagian daun majemuk:
8. Daun Randu (................. .......................)
1. ibu tangkai daun (petiolus communis)
2. tangkai anak daun (petiololus)
3. anak daun (Foliolum)
4. upih daun (vagina)

Tipe daun majemuk: menyirip (pinnatus) /


menjari (palmatus) / bangun kaki (pedatus) /
campuran (digitato pinnatus)

Jika menyirip:
- Menyirip ganda dua / ganda tiga / lainnya
- Jumlah anak daun: Genap / Gasal

Jika menjari:
- Jumlah anak daun: 2/ 3 / 4 / 5 / 6 / 7 / 8 / 9 /....

Susunan Daun Majemuk (Folium Compositum)

Diskusikan beberapa pertanyaan berikut dengan teman anda.


1. Jelaskan cara yang anda lakukan untuk menentukan daun suatu tumbuhan itu tergolong
daun tunggal atau daun majemuk!

ringkasan MORTUMB 44
2. Jelaskan cara anda menentukan suatu daun majemuk menyirip tersebut termasuk
menyirip genap ataukah menyirip gasal!

3. Jelaskan cara membedakan antara daun majemuk menjari dengan daun majemuk bangun
kaki!

4. Diskusikan, daun Mimosa pudica termasuk daun majemuk campuran ataukah daun
mejemuk menyirip ganda dua sempurna? jelaskan alasan anda!

5. Presentasikan hasil diskusi anda di depan kelas.

ringkasan MORTUMB 45

Anda mungkin juga menyukai