Anda di halaman 1dari 24

HASIL PENELITIAN BAGIAN DAN MODIFIKASI DAUN

LAPORAN PENELITIAN
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Perizinan dari BALITSA

oleh:

Pendidikan Biologi B 2017 FPMIPA UPI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Pendahuluan
Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki
fungsi dan peran penting untuk melangsungkan kelangsungan hidup
tumbuhan itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada umumnya berwarna hijau
dan memiliki zat klorofil untuk membantu proses fotosintesis. Secara
spesifik daun memiliki bagian-bagiannya sendiri seperti bentuk, ukuran
dan modifikasinya. Daun memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi,
terdiri dari daun lengkap yaitu yang memiliki vagina, petiolus, dan lamina.
Sedangkan daun tak lengkap hanya terdiri dari satu atau dua bagian saja
dari ketiga bagian tersebut.
Pada umumnya, daun tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki
bentuk dan ukuran yang sangat beragam, pada beberapa tumbuhan,
keragaman tersebut semakin bertambah dengan adanya perkembangan ke
arah tertentu yang menyebabkan daun tampak berubah, baik bentuk
maupun ukurannya. Daun-daun yang demikian itu dikatakan telah
mengalami modifikasi. Modifikasi pada daun terjadi sebagai akibat adanya
reduksi atau penambahan jaringan-jaringan tertentu selama
perkembangannya. Modifikasi tersebut dapat terjadi pada daun secara
keseluruhan (daun secara utuh) atau hanya bagian-bagian tertentu dari
daun. Bagian daun tambahan, seperti stipula, juga dapat termodifikasi
menjadi bentuk lain.
Oleh karena itu, untuk menunjang proses pembelajaran praktikum
mata kuliah Morfologi Tumbuhan Kami mengambil sampel dari
BALITSA (Badan Penelitian Sayur), Kami mengambil sampel bambu,
pisang, kembang sepatu, bawang merah, , Cassuarina, Clematis,
Anemone, Gloriosa, Smilax, Opuntia, Muehlenbeckia, Zephyranthes, dan
Acasia yang akan digunakan untuk keperluan praktikum Morfologi
Tumbuhan tentang dan membedakan bagian-bagian daun dengan bagian-
bagian tumbuhannya dan Modifikasi daun.

B. Judul
“Hasil Penelitian Bagian dan Modifikasi Daun”

C. Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan membedakan bagian-bagian daun dengan bagian-bagian
tumbuhannya.
2. Mengenal dan membedakan organ tumbuhan yang merupakan hasil
modifikasi daun dan fungsinya.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Rabu, 07 Maret 2018
Waktu : 09.30 s.d. 12.00 WIB;
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA UPI
E. Alat dan bahan

Tabel B.1 Alat

Alat Jumlah
Gunting 1 buah
Pisau 1 buah
Alat tulis 1 buah
Kamera / alat dokumentasi 1 buah

Tabel B.2 Bahan

Bahan Jumlah
Daun Acacia 1 buah
Daun Nephentes 1 buah
Daun Soka 1 buah
Daun Kembang Sepatu 1 buah
Daun Jagung 1 buah
Daun Pisang 1 buah
Daun Bambu 1 buah
Daun Zephentus 1 buah
Daun Muechlenbechia 1 buah
Daun Opuntia 1 buah
Daun Smilax 1 buah
Daun Anemon 1 buah
Daun Clematis 1 buah
Rhizoma 1 buah
Daun Cassuarina 1 buah
Daun Gloriosa 1 buah

F. Langkah Kerja

G. Landasan Teori
1. Pengertian Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat
pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada
tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekkatnya
daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatas daun
yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun
(axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau
yang dinamakan klorofil, oleh karena itu, daun biasanya berwarna hijau
dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati
tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tumbuh-tumbuhan ini
mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan
meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun
berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang.
(Gembong Tjitrosoepomo)

Bagian-bagian daun antara lain terdiri atas :

a. helaian daun (lamina)


b. Tangkai daun (petiole)
c. Terkadang ada kelenjarnya.

2. Modifikasi Akar , Batang , dan Daun


a. Kuncup (Gemma)
Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah
calon tunas, Jadi terdiri atas calon batang beserta calon daun-
daunnya. Kuncup biasanya dilindungi alat-alat seperti rambut-
rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lain-lain.
Menurut tempat kuncupnya dibedakan menjadi :
1) Kuncup ujung (gemma terminalis), yaitu kuncup yang
terdapat pada ujung-ujung batang, cabang-cabang dan
ranting-ranting.
2) Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis), yaitu
kuncup yang terdapat di dalam ketiak daun, jadi di bagian
samping batang.
3) Kuncup liar (gemma adventicius), yaitu kuncup-kuncup yang
tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun
Menurut Tempatnya Kuncup Liar Dibedakan Menjadi :
a) Di sembarangan tempat pada batang, jika tumbuh
biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air
misalnya pada pohon coklat (Theobroma cacao L)
b) Pada tepi daun, apabila tumbuh bahkan dapat
menghasilkan tumbuhan baru, misalnya pada cocor
bebek (Kalanchoё pinnata Pers.)
c) Pada akar, biasanya juga dapat menjadi tumbuhan baru,
misalnya pada sukun (Artocarpus communis
Forst.), talok (Muntingia calabura L.)
Jenis jenis Kuncup:
1) Kuncup daun (gemma foliifera); nama kuncup daun sesunguhnya
adalah kurang tepat, karena kuncup tidak berkembang menjadi
daun, melainkan tunas yang mendukung daun-daun.
2) Kuncup bunga (gemma florifera atau alablastrum), kuncup yang
tidak berkembang menjadi tunas melainkan menjadi bunga
(mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat ditemukan pada
ujung batang maupun dalam ketiak daun.
3) Kuncup campuran (gemma mixta), yaitu kuncup yang jika
berkembang akan menghasilkan tunas dengan daun-daun biasa
dan bunga.
Jenis kuncup berdasarkan keberadaan pelindungnya :
1) Kuncup telanjang (gemma nudus), yaitu kuncup yang sama
sekali tidak memiliki alat-alat pelindung.
2) Kuncup tertutup (gemma cllausus), yaitu kuncup yang memiliki
pelindung yang melindungi kuncup tadi.

b. Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan Umbi lapis(Bulbus)


Rimpang, umbi dan umbi lapis adalah metamorfosis batang
dan/atau akar/daun. Rimpang, umbi dan umbi lapis merupakan
badan yang membengkak dan umumnya menjadi tempat
penimbunan zat-zat makanan cadangan.
1) Rimpang
Rimpang adalah batang beserta daunnya yang terdapat
didalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dari
ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah.
Selain itu rimpang juga merupakan tempat penimbunan zat-
zat makanan, terdapat a.l. pada tasbih /ganyong (Canna
edulis Ker.) dan kerut (Maranta arundinacea L.) Rimpang
merupakan modifikasi batang, dan bukan akar.
Ciri-ciri Rimpang
a) Beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersifat
demikian
b) Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-
sisik
c) Mempunyai kuncup-kuncup
d) tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, tetapi kadang-
kadang tumbuh keatas dan muncul di atas tanah.
2) Umbi (Tuber)
Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun
bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan.
Umbi dibedakan menjadi :
a) Umbi batang (tuber caulogenum), adalah penjelmaan
batang, masih terlihat dari terlihatnya kuncup-kuncup
atau (mata) pada umbi ini, yang jika waktunya telah tiba
dapat bertunas dan menghasilkan tumbuhan baru.
Contoh : Solanum tuberosum, Ipomoea
batatas, ubi (Dioscorea alata L.)
b) Umbi akar (tuber rhizogenum), penjelmaan akar, karena
akar tidak pernah mempunyai daun.
Umbi Akar Merupakan Penjelmaan dari:
(1) Akar tunggang, misalnya umbi akar pada
lobak (Raphanus sativus
L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
(2) Akar serabut, misalnya umbi akar pada ubi
kayu (Manihot utilissima Pohl.), dahlia (Dahlia
variabilis Desf.)
3) Umbi Lapis (Bulbus)
Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang
berlapis-lapis, yaitu yang terdiri atas daun-daun yang telah
menjadi tebal, lunak dan berdaging, merupakan tempat
penyimpanan cadangan zat makanan.
Bagian bagian umbi lapis
a) Subang atau cakram (discus), merupakan bagian batang yang
sesungguhnya, tetapi memiliki ruas-ruas yang pendek,
berbentuk seperti cakram.
b) Sisik-sisik (tunica atau squama), merupakan penjelmaan
daun-daunnya, yang menjadi tebal, lunak, dan berdaging.
c) Kuncup-kuncupnya (gemmae)
Kuncup pokok (gemma bulbi), adalah kuncup ujung,
terdapat pada bagian atas cakram yang tumbuh ke atas
mendukung daun-daun biasa, serta bunga. Kuncup samping,
merupakan umbi lapis kecil-kecil, berkelompok di sekitar
umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung atau anak umbi
lapis. Misal pada bawang merah. Akar-akar serabut, terdapat
pada bagian bawah cakram.
Menurut Sifat Sisik-sisiknya Umbi Lapis dibedakan
menjadi :
a) Berlapis (bulbus squamosus), daunnya merupakan bagian
yang lebar, bagian luar menyelubungi bagian dalam,
sehingga jika umbi diiris membujur, akan tampak jelas
susunannya yang berlapis-lapis. Misalnya, umbi lapis
bawang merah.
b) Bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis daun-
daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat
merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun
seperti genting. Misalnya, umbi lapis pada lilia (Lilium
candidum L)
c. Alat pembelit atau Sulur
Merupakan bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai
spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya,
yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha
mendapatkan penunjang untuk dapat naik ke atas.
Menurut Alat-alat Pembelinya Dapat Dibedakan menjadi :
1) Cabang pembelit, alat pembelit yang terjadi dari cabang atau
tunas. Misalnya air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et
Arn.)
2) Daun pembelit, pernjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan
berasal dari daun seluruhnya, ada kalanya yang membelit itu :
Tangkai daunnya, misalnya pada Clematis, Ujung daunnya,
misalnya pada kembang sungsang (Gloriosa superba L.), Ujung
ibu tangkai daun pada daun majemuk, misal pada kacang
kapri (Pisum sativum L.)
3) Akar pembelit , akar yang berubah menjadi suatu alat pembelit,
misalnya pada panili Vanilla planifolia Andr.
d. Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)
Piala (ascidium), ujung daun yang diubah menjadi badan
menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya. Contoh: kantung
semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
Gelembung (Utriculus), tumbuhan pada tumbuhan pemakan
serangga yang hidup di air. Misalnya rumput
gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.)

e. Duri (Spina)
Duri yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok
tumbuhan. Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi :
1) Duri dahan (spina caulogenum), penjelmaan cabang atau
2) dahan, misalnya bogenvil (Bougainvillea spectabilis Willd.)
3) Duri daun (spina phyllogenum), merupakan metamorfosis
4) daun, seperti pada kaktus Cactus, Opuntia dll.)
5) Duri akar (spina rhizogenum), akar-akar yang menjadi keras
6) dan mempunyai ujung-ujung yang tajam, contoh : gembili
7) (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbifera L.)
8) Duri daun penumpu (spina stipulogenum), duri yang berasal
9) dari daun penumpu, terdapat sepasang di kanan dan kiri daun.
10) Contoh : susuru (Euphorbia trigona Haw.)
11) Duri yang bukan merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan
merupakan semacam alat tambahan. Dinamakan duri kulit atau
0duri tempel (aculeus).
f. Alat-alat tambahan
1) Papila (papillae), yaitu penonjolan-penonjolan pada
permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian
dinding sel sebelah luar. Misalnya pada bunga telang (Clitoria
ternatea L.)
2) Rambut-rambut atau trikoma, berupa rambut-rambut atau
sisik-sisik, yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh
tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian.
Rambut-rambut atau Trikoma Pada Tumbuhan
a) Sisik bulu (ramentum),bulu-bulu yang pipih yang
menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain,
misalnya pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
b) Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat
pada alat-alat tumbuhan, misalnya pada sisi bawah daun
durian.
c) Bulu-bulu atau rambut halus(pilus), bentuk dan
susunannya bermacam-macam, ada yang bercanbang dan
ada juga seperti bintang, contoh pada daun waru.
d) Rambut kelenjar (pilus capitatus), dapat mengeluarkan
suatu zat dari bagian ujung bulunya, misalnya tembakau
3) Emergensia (emergentia), yaitu alat-alat tambahan yang tidak
hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian
yang lebih dalam
daripada kulit luar ikut pula mengambil bagian dalam
pembentuknnya. Yang digolongkan dalam emergensia yaitu :
a) Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus),
yaitu rambut-rambut yang ujungnya mudah patah dan
jika sudah patah ujungnya menjadi alat semacam jarum
penyuntik yang tajam, mudah menusuk kulit dan
memasukkan zat-zat yang memberikan rasa gatal dan
panas pada kulit, terdapat pada daun kemaduh (Laportea
stimulans).
b) Duri tempel (aculeus), duri yang mudah ditanggalkan
dari pendukungnya, terdapat pada bunga mawar (Rosa
sp).
H. Hasil Pengamatan

Nama Gambar Gambar


No Ciri- Ciri
Tumbuhan Pengamatan Referensi
1 Daun Bambu --Merupakan
daun lengkap
(Bambusa
yang terdiri dari
vulgaris)
Vagina ,
Petiolus, dan
lamina
-Memiliki Lidah
Gambar : Bambusa
daun yang vulgaris
seperti serabut (Dokumentasi
Pribadi)

-Merupakan
Daun Pisang daun lengkap
yang terdiri dari
2 (Musa Vagina ,
acuminata) Petiolus, dan
lamina Gambar : Musa
acuminata

(Dokumentasi
Pribadi)

-merupakan
Daun tidak
lengkap hanya
terdiri dari
lamina dan
Daun Kembang petiolus
3 Sepatu
-Terdapat
(Hibiscus rosa) Pulpinus
(Pembengkakkan Gambar : Hibiscus
rosa
petioly)
(Dokumentasi
-Stipula Pribadi)
berwarna Hijau

-merupakan
Daun tidak
lengkap hanya
terdiri dari
Daun Soka
lamina dan
4 (Ixora petiolus
acuminata)
-Memiliki
Gambar : Ixora
stipula berwarna acuminata
merah yang
terlak di petiolus (Dokumentasi
Pribadi)
-Daun
termodifikasi
Daun Cemara menjadi sisik
Laut letaknya di
5 nodus batang
(Cassuarina
equisetifolia) -Tidak memiliki
daun normal Gambar : Cassuarina
equisetifolia

(Dokumentasi Pribadi,
2018)

-Letak sulur
terdapat pada
petiolus
-Tidak
ditemukan tunas
aksilar
-Suruh terbentuk
Daun Clematis
dari bagian
6 (Clematis petiolus
lingusticifolia)
-Sulur bukan
Gambar : Clematis
modifikasi daun lingusticifolia
secara
keseluruhan (Dokumentasi Pribadi,
2018)
hanya pada
bagian apeks
daun hanya pada
bagian petiolus
7 Daun Anemon -Letak sulur
terdapat di
(Anemon
Apeks daun
coronaria)
-Tidak
ditemukan tunas
aksilar
- Sulur bukan
Gambar : Anemon
modifikasi daun coronaria
secara
keseluruhan (Dokumentasi Pribadi,
2018)
hanya pada
bagian apeks
daun
-Letak sulur
terdapat di
Apeks daun
-Tidak
Daun Kembang ditemukan tunas
Sungsang aksilar
8
(Gloriosa -Sulur bukan
superba) modifikasi daun
secara
Gambar : Gloriosa
keseluruhan superba
hanya pada
(Dokumentasi Pribadi,
bagian apeks
2018)
daun
-Daun
termodifikasi
menjadi duri
-Tunas aksila
terdapat pada
Tanaman Kaktus ketiak daun
9
(Opuntia) -Batang
Gambar : Opuntia
termodifikasi
menjadi daun, (Dokumentasi Pribadi,
menggantikan 2018)
fungsi daun yaitu
fotosintesis
-Daun tereduksi
menjadi duri
-Tunas Aksilar
terdapat pada
Tanaman Jakang ketiak daun
10 (Muehlenbeckia -Batangnya
platyclada) termodifikasi
menjadi daun, Gambar :
menggantikan Muehlenbeckia
platyclada
fungsi daun
untuk (Dokumentasi Pribadi,
berfotosintesis 2018)
-Batang tertutupi
oleh Vagina
-Lapisan
pembentuk umbi
terdapat pada
cakram basal
Tanaman -Umbi
11 Bawang Merah merupakan
modifikasi dari
(Allium cepa)
bagian daun
(Kleoptil) yang Gambar : Allium cepa
membengkak (Dokumentasi Pribadi,
menutupi batang. 2018)

-Memiliki tunas
aksilar pada
ketiak daun
-Batang tertutupi
oleh Vagina
-Lapisan
pembentuk umbi
Tanaman Bunga terdapat pada
Lily Hujan cakram basal
12
(Zephyranthes -Umbi
robusta) merupakan
modifikasi dari Gambar :
Zephyranthes robusta
bagian daun
(Vagina) yang (Dokumentasi Pribadi,
membengkak 2018)
menutupi batang.
-Daunnya
termodifikasi
menjadi sisik

-Tangkai daun
Tanaman Akasia
termodifikasi
13 (Acacia menjadi
auriculiformis) phyllodium
Gambar : Acacia
-Peran auriculiformis
Fotosintesis
(Dokumentasi Pribadi,
diambil alis oleh 2018)
Petiolus
I. Pembahasan
1. Bawang Merah ( Allium cepa )
Daun bawang merah berbetuk silindris kecil memanjang yang
berwarna hijau. Daun tersebut termasuk ke dalam kelompok daun
yang tidak lengkap karena hanya memiliki petiolus (tangkai daun) dan
vagina ( pelepah daun ). Bagian silindris warna hijau tersebut
merupakan bagian daun yang bernama petioles, lamina menjadi tak
terlihat karena berubah menjadi duri atau sisik pada bagian ujung
daun, sedangkan bagian bawangnya yang biasa kita konsumsi
merupakan modifikasi daun, lebih tepatnya pada bagian vagina.
Batang bawang merah tampak seperti tidak ada karena mengkerut/
menipis menjadi pangkal basal atau tempat melekatnya tunas aksilar,
biasanya kita kenal bagian yang agak keras berwarna putih dekat akar
yang selalu dibuang ketika hendak menggunakan bawang merah
sebagai bumbu masakan.
2. Pohon Kaktus (Opuntia )
Kalau diperhatikan tanaman kaktus memiliki tubuh pipih berwarna
hijau yang berduri dan sering dianggap sebagai daun tanaman
tersebut. Namun sebenarnya, bagian pipih berwarna hijau tersebut
merupakan modifikasi batang yang tampak seperti daun dan memiliki
kloropil untuk berfotosintesis. Salah satu ciri utama batang adalah
memiliki nodus ( buku ) yaitu berada pada bagian
melekatnya duri dan internodus (ruas ) yaitu berada diantara duri –
duri pada kaktus. Daun kaktus yang sebenarnya adalah bagian
durinya, daun terebut mengalami modifikasi menjadi duri dan tempat
munculnya duri ( daun ) yaitu pada nodus di batang kaktus. Daun
tersebut termodifikasi menjadi duri sebagai bentuk modifikasi
morfologi tumbuhan kaktus terhadap lingkungan aslinya yang kering.
Karena bentuknya yang seperti itu, maka daun pada tanaman kaktus
termasuk kedalam daun yang tidak lengkap bagiannya.
3. Daun Bambu (Bambusa vulgaris)
Daun bambu memiliki bentuk yang memanjang dan memiliki bulu
pada permukaan daunnya sehingga terasa kasar bila disentuh. Daun
bambu merupakan salah satu contoh daun lengkap Karena memiliki
semua bagian – bagian daun dari mulai vagina ( pelepah daun ),
petiolus ( tangkai daun ) dan lamina ( helain daun ). Selain itu pada
tanaman bambu, daunnya memiliki bagian tambahan yaitu ligula
( lidah daun ) pada bagian dekat dengan pangkal daun yang berbentuk
melonjong, fungsinya untuk mempertahankan daun muda.
4. Daun Pisang ( Musa acuminata )
Daun pisang merupakan daun lengkap karena memiliki semua
bagian – bagian daun dari mulai vagina ( pelepah daun ), petiolus
( tangkai daun ) dan lamina ( helain daun ). Cara paling mudah untuk
mengetahui apakah suatu daun mempunyai pelapah atau tidak adalah
dengan cara mencabut daun tersebut dengan cara menariknya, apabila
susah terlepas dan malah bagian daun terlihat seolah-olah menyatu
pada bagian batang seperti halnya pada daun pisang maka dapat
dipastikan bagian yg lebih dalam tersebut merupakan vagina daun.
Lamina daun ( helaian ) merupakan bagian daun yang biasa kita
gunakan sebagai pembungkus makanan.
5. Daun Soka ( Ixora acuminata )
Daun soka merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya
terdiri dari petiolus ( tangkai daun ) dan lamina ( helaian daun ) saja.
Daun ini juga memiliki stipula ( daun penumpu ) yang berwarna
merah pada bagian ketiak daun yang berfungsi untuk melindungi daun
muda. Selebihnya daun ini termasuk kedalam daun normal karena
tidak terdapat modifikasi pada bagian – bagiannya.
6. Daun cemara laut (Cassuarina equisetifolia)
Daun cemara laut ini hampir mirip bentuknya seperti daun pinus
pada umumnya jadi perlu sedikit ketelitian untuk membedakannya.
Kalau diperhatikan daun ini berbentuk silindris berwarna hijau yang
lebih kecil dari daun bawang dan memiliki sekat - sekat berwarna
hitam dan bersisik. Bagian silindris berwarna hijau tersebut
merupakan batang yang termodifikasi menjadi daun sekaligus
menggantikan peran daun untuk fotosintesis, sementara sekat – sekat
berwarna hitam tersebut merupakan nodus batang. Daun pada
tanaman cemara laut termodifikasi menjadi sisik kecil yang terletak
pada bagian nodus batang. Jadi, daun cemara laut ini merupakan
contoh daun tidak lengkap dan tidak normal ( bagiannya memiliki
modifiksai yang merubah bentuk normal daun ).
7. Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Kembang sepatu memiliki daun yang tidak lengkap. Daun nya
hanya terdiri atas lamina dan petiolus, tidak memiliki vagina.
Sehingga dikatakan tidak lengkap. Pada daun kembang sepatu
terdapat bagian tambahan yaitu stipula yang berwarna hijau, juga
terdapat pulpinus (Pembengkakan pada petioly). Kembang sepatu
adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur
dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan
subtropics.
8. Clematis (Clematis lingusticifolia)
Clematis memiliki daun yang bermodifikasi. Modifikasi pada
clematis terdapat pada bagian daun yaitu bagian petiolus. Petiolus
pada daun clematis bermodifikasi menjadi sulur. Modifikasi ini bukan
modifikasi daun secara keseluruhan karena hanya bagian petiolus nya
saja yang bermodifikasi. Sulur ini berfungsi sebagai alat pembelit
yang bisa menopang tubuh tumbuhan clematis karena tidak memiliki
batang yang kuat dan tegak.
9. Anemon (Anemon coronaria)
Anemon memiliki daun yang bermodifikasi. Modifikasi pada
anemon terdapat pada bagian daun yaitu bagian apeks daun. Apeks
daun pada daun anemon bermodifikasi menjadi sulur. Modifikasi ini
bukan modifikasi daun secara keseluruhan karena hanya bagian apeks
daun nya saja yang bermodifikasi. Sulur ini berfungsi sebagai alat
pembelit yang bisa menopang tubuh tumbuhan anemon karena tidak
memiliki batang yang kuat dan tegak.

10. Daun Kembang Sungsang (Gloriosa superba)


Kembang sungsang memiliki daun yang bermodifikasi. Modifikasi
pada daun kembang sungsang terdapat pada bagian daun yaitu bagian
apeks daun. Apeks daun pada daun kembang sungsang bermodifikasi
menjadi sulur. Modifikasi ini bukan modifikasi daun secara
keseluruhan karena hanya bagian apeks daun nya saja yang
bermodifikasi. Sulur ini berfungsi sebagai alat pembelit yang bisa
menopang tubuh tumbuhan kembang sungsang karena tidak memiliki
batang yang kuat dan tegak.
11. Tanaman Jakang (Muehlenbeckia platyclada)
Tanaman jakang memiliki daun yang sedikit berbeda ketika saat
masih muda dan setelah dewasa. Pada saat muda daun masih terlihat.
Namun setelah dewasa daun tereduksi menjadi duri. Hal tersebut
termasuk ke dalam modifikasi daun secara keseluruhan, yaitu seluruh
bagian daun berubah bentuk dan fungsi menjadi duri. Sementara untuk
menggantikan daun yang berfungsi untuk fotosintesis, batangnya
bermodifikasi menjadi organ untuk fotosintesis, bentuk batang
menjadi pipih dan berwarna hijau. Tunas aksilar terdapat pada ketiak
daun yang akan membentuk cabang atau daun baru.
12. Tanaman Bunga Lily Hujan (Zephyranthes robusta)
Daun tanaman bunga Lily Hujan berbentuk silindris kecil
memanjang berwarna hijau. Daun tumbuhan ini tidak memiliki
lamina, jadi hanya memiliki petiolus dan vagina. Petious
menggantikan fungsi lamina menjadi organ yang berfungsi sebagai
alat fotosintesis yaitu bagian silindris yang memanjang berwarna
hijau. Sementara vagina yang merupakan bagian dari daun tumbuh
menebal bermodifikasi menjadi umbi. Lapisan-lapisan umbi tumbuh
dari papan basal. Pada lapisan umbi tersebut terdapat tunas aksilar.
13. Tanaman akasia (Acasia auriculiformis)
Tanaman akasia memiliki daun yang berbeda ketika saat masih
muda dan setelah dewasa. Pada saat muda daun masih terlihat. Namun
setelah dewasa lamina tereduksi menjadi sisik pada ujung daun.
Sementara untuk menggantikan lamina yang berfungsi untuk
fotosintesis, petiolus bermodifikasi menjadi organ untuk fotosintesis,
bentuknya menjadi pipih dan berwarna hijau.

J. Hasil Diskusi

Pertanyaan (Kegiatan 6)
1. Apakah seluruh jenis daun yang anda amati menunjukkan bagian-bagian
daun yang lengkap?
Jawab :
Daun yang lengkap :
a. Pelepah (vagina)
b. Tangkai (petiolus)
c. Helai daun (lamina)
Daun yang kami amati tidak semua memiliki daun yang lengkap
2. Sebutkan bagian-bagian daun yang terdapat pada setiap jenis daun yang
anda amati!
Jawab :
a. Bambu terdiri dari lamina, petiolus dan vagina : daun lengkap
b. Pisang terdiri dari lamina, petioles, dan vagina : daun lengkap
c. Bunga sepatu terdiri dari lamina dan petioles : daun tak lengkap
d. Soka terdiri dari lamina dan petioles : daun tak lengkap
3. Apakah ada bagian-bagian tambahan pada daun-daun tersebut?apa
namanya dan di bagian mana ditemukannya
Jawab :
a. Bambu : lidah daun seperti serabut ditemukan di antara petioles dan
lamina
b. Soka : stipula berwarna merah lerak di petioles
c. Bunga sepatu : polpinus (mengembangkan petioly) dan stipula
berwarna hijau

4. Tuliskan kesimpulan anda tentang bagian-bagian yang membentuk daun


lengkap dan tak lengkap!
Jawab :
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun (vagina), tangkai daun (petioles)
dan helai daun (lamina) contohnya seperti daun pisang, daun bamboo
sedangkan daun yang
tidak lengkap hanya terdiri dari dua bagian saha contoh nya pada bunga
sepatu dan soka
Kegiatan 11.1
Pertanyaan
1. Bagaimana dan dimana letak sisik pada Cassuarina?
Jawab :
Sisik pada Cassuarina merupakan modifikasi dari daun letaknya di nodus
batang
2. Apakah tempat pelekatan sisik pada Cassuarina sama dengan pada
rhizome?
Jawab : sama yaitu di nodus
3. Apakah pada Cassuarina dan rhizome ditemukan daun yang normal?
Jawab :
Pada Cassuarina tidak terdapat daun normal karena sudah termodifikasi
menjadi sisik. Pada rhizome terdapat daun normal yaitu daun yang
tampak.
4. Dimanakah tunas aksilar (cabang ranting) pada Cassuarina terbentuk?
Apakah pada rhizome memperlihatkan hal yang sama?
Jawab :
Pada rhizome tunas aksilar terbentuk di ketiak daun, sedangkan pada
Cassuarina di nodus karena akan membentuk cabang baru
5. Apakah pada sayatan melintang ranting Cassuarina ditemukan sel-sel
yang mengandung kloroplas? Dimanakah letaknya dan apakah letak yang
demikian tersebut berkaitan dengan fungsi fotosintesis?
Jawab :
Ya, mengandung kloroplas karena berwarna hijau
6. Apakah hal yang sama dapat ditemukan pada rhizome? Mengapa
demikian?
Jawab :
Tidak ada, sebab terletak di dalam tanah sehingga tidak mengandung
klorofil untuk berfotosintesis
7. Atas dasar jawaban-jawaban di atas, buatlah kesimpulan tentang apa yang
sebernarnya telah terjadi dengan daun pada Cassuarina maupun rhizome!
Tunjukkan buktinya!
Jawab :
Baik rhizome maupun Cassuarina memiliki daun yang sudah
termodifikasi menjadi sisik, dan letaknya sama-sama di nodus. Pada
rhizome memiliki daun normal yang nampak
Kegiatan 11.2
Pertanyaan
1. Apakah letak dan tempat pelekatan sulur pada ketiga tanaman
menunjukkan perbedaan?
Jawab :
Letak sulur pada Clematis : di petioles
Letak sulur pada Anemone : di apeks daun
Letak sulur pada Gloriosa : di apeks daun
2. Apakah pada pangkal sulur dari Clematis ditemukan adanya tunas aksilar?
Bagaimana halnya dengan kedua tumbuhan lainnya?
Jawab :
Tidak, tumbuhan Clematis pada tangkai sulurnya tidak terdapat tunas
aksilar sedangkan dua tumbuhan lainnya terdapat tunas aksilar
3. Dengan melihat letak dan tempat pelekatan serta ada tidaknya tunas ketiak,
apakah sulur-sulur tersebut dapat dikatakan sebagai modifikasi daun
secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu saja? Jelaskan bagaimana
hal ini dapat dinyatakan!
Jawab :
Untuk Clematis sulurnya bukan modifikasi daun tetapi modifikasi dari
petiolus
4. Sebutkan bagian-bagian dari daun yang membentuk sulur tersebut!
Jawab :
Yang membentuk sulur pada bagian daun ialah tangkai daun (petioles)
5. Apakah ketiga sulur tersebut memiliki fungsi yang sama?jelaskan!
Jawab :
Pada Clematis sulur tersebut berfungsi untuk tumbuhnya helaian daun
sedangkan pada kedua tumbuhan lainnya berfungsi sebagai penopang
6. Tuliskan kesimpulan anda tentang sulur yang telah anda amati!
Jawab :
Sulur pada setiap tumbuhan terbentuk dari tampak yang berbeda dan
memiliki fungsi yang berbeda-beda
Kegiatan 11.3
Pertanyaan
1. Dimanakah letak dan tempat pelekatan sulur pada Smilax?
Jawab :
Sulur terletak di nodus
2. Apakah menunjukkan keadaan yang sama dengan tiga tumbuhan yang
anda amati pada kegiatan 11.2? jelaskan!
Jawab :
Karena pada kegiatan 11.2 hanya mengamati Gloriosa maka keduanya
menujukkan hal yang berbeda
a. Gloriosa : bagian daun (apeks pucuk) termodifikasi sebagian menjadi
sulur daun
b. Smilax : bagian tambahan daun (stipula) termodifikasi seluruhnya
menjadi sulur
3. Dimanakah anda menemukan tunas aksilar (pada ketiak daun atau pada
ketiak sulur)?
Jawab :
Pada ketiak daun
4. Atas dasar jawaban diatas, dapatkah dinyatakan bahwa sulur tersebut
sebenarnya merupakan modifikasi bagian tambahan dari daun? Tuliskan
alasannya dan sebutkan bagian apa yang termodifikasi menjadi sulur
tersebut!
Jawab :
Ya, sulur pada Smilax merupakan modifikasi stipula
Kegiatan 11.4
Pertanyaan
1. Jelaskan hasil analisis yang telah anda lakukan!
Jawab :
Muehlenbeckia dan Opuntia
a. Tunas aksilar tumbuh dari ketiak daun
b. Cabangnya tumbuh dari tunas aksilar
c. Bunga tumbuh dari tunas aksilar (saat fase generatif)
2. Tuliskan kesimpulan anda tentang daun Opuntia dan Muehlenbeckia yang
telah anda analisis!
Jawab :
Daun Opuntia termodifikasi menjadi duri, sehingga batang Opuntia
mengambil alih tugas daun yaitu berfotosintesis
Daun Muehlenbeckia tereduksi dan akan membentuk bunga sehingga
batang Muehlenbeckia mengambil alih tugas daun yaitu berfotosintesis
3. Jelaskan apa yang telah terjadi dengan batangnya!
Jawab :
Batang Opuntia termodifikasi menjadi hijau yang disebut Clododium,
sedangkan batang Muehlenbeckia termodifikasi menjadi hijau dan
memipih yang disebut Phylocladium. Keduanya sama-sama menggantikan
fungsi daun untuk berfotosintesis
Kegiatan 11.5
Pertanyaan
1. Apakah yang telah terjadi dengan batang dari kedua umbi lapis yang telah
anda amati? Jelaskan!
Jawab :
Batangnya tertutupi oleh pelepah (vagina) yang menebal
2. Dimanakah tempat melekatnya lapisan-lapisan yang membentuk umbi
pada bawang merah atau Zepiranthus?
Jawab :
Pada cakram basal
3. Apakah pada ketiak dari lapisan-lapisan yang membentuk umbi ditemukan
adanya tunas aksilar?
Jawab :
Tidak ada karena tunas aksilar membentuk cabang batang dan bunga
4. Atas dasar jawaban-jawaban diatas, apakah yang sebenarnya membentuk
lapisan-lapisan tersebut? Jelaskan jawaban anda!
Jawab :
Modifikasi pelepah daun yang menebal menjadi tampak cadangan
makanan merupakan modifikasi dari pelepah yang menjadi tebal
5. Bagaimana halnya dengan bawang putih? Buatlah perbandingan tentang
lapisan yang membentuk umbi dan sebutkan perbedaannya dengan
bawang merah atau Zepiranthus?
Jawab :
Bawang putih :
a. Penebalan di koleoptil
b. Umbinya hanya satu
Zepiranthus :
a. Penebalan di vagina
b. Umbinya berlapis-lapis
6. Sekarang, buatlah definisi untuk umbi lapis (bulbus) yang anda amati!
Jawab :
Umbi lapis adalah modifikasi yang terjadi sebagai akibat kebutuhan
tempat penyimpanan cadangan makanan merupakan modifikasi dari
pelepah yang menjadi tebal

Kegiatan 11.6
Pertanyaan
1. Jelaskan apa yang anda peroleh dari hasil analisis yang telah anda lakukan!
Jawab :
Pada Acacia terbentuk modifikasi dengan terjadi pada bagian tambahan
dan daun yaitu stipula termodifikasi menjadi sisik
2. Atas dasar jawaban no. 1, apakah yang sebenarnya membentuk daun pada
Acacia? Sebutkan alasannya dan sebutkan pula istilah yang tepat untuk
daun seperti itu!
Jawab :
Yang membentuk daun pada Acacia dewasa adalah petioles/tangkai daun
yang mengalami modifikasi yang disebut Phylodium
3. Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh tentang modifikasi yang terjadi
pada daun Acacia!
Jawab :
Daun Acacia dewasa tereduksi menjadi sisik dan peran fotosintesis yang
dimiliki oleh daun diambil alih oleh petioles yang mengalami pemipihan
(Phylodium)

K. Kesimpulan

Pada dasarnya daun terdiri dari 3 bagian yaitu lamina (helaian daun),
petiolus (tangkai daun), dan vagina (pelepah). Daun yang memiliki ketiga
bagian tersebut disebut daun lengkap, contohnya merupakan daun pisang.
Jika hanya terdiri dari satu atau dua bagian saja, maka daun tersebut
merupakan daun tidak lengkap—contohnya adalah daun soka dan daun
kembang sepatu.
Terdapat modifikasi pada daun, contohnya adalah modifikasi pada
daun Cassuaria dimana daunnya termodifikasi menjadi sisik sehingga
proses fotosintesis diambil alih oleh batang. Sedangkan pada rhizoma
proses fotosintesis dilakukan daun normal yang tumbuh di atas tanah.
Selain itu, modifikasi daun lainnya adalah menjadi sulur—seperti pada
petioulus (tangkai anak daun) Clematis, apeks daun (ujung daun) Gloriosa
dan Anemone, dan nodus Smilax. Sulur ini digunakan untuk membantu
tumbuhan merambat atau sebagai penopang.
Modifikasi daun juga terjadi pada Opuntia dimana daun
termodifikasi menjadi duri, sehingga batang yang berperan dalam proses
fotosintesis. Hal yang sama terjadi pada Moehlenbecia dimana daun
termodifikasi menjadi sisik sehingga batang yang melakukan fotosintesis.
Sedangkan pada Acacia dewasa, lamina (helaian daun) lah yang
termodifikasi menjadi sisik, dan petiolus termodifikasi menjadi organ
fotosintesis.

Anda mungkin juga menyukai